Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
kucik2...   TS 
 
Location: jakarta
Posts: 2,049
Default diari mama utk faustine mary

Ini diari kedua, dari bunda Ancillo Dominic. setelah kepergian bayinya, bunda Yenny kembali hamil,namun bayinya terlahir prematur karena pecah ketuban di usia 24 minggu. bayinya hanya bertahan beberapa hari.
Namun, ia tetap percaya bahwa Tuhan menyayangi anak2nya sehingga kedua bayinya dipanggil Tuhan sejak mereka lahir. benar2 seorang bunda luar biasa...
Mama tulis diary ini agar saat kamu besar nanti mama bisa menceritakanmu, di harimu masih tertidur.....
Suster menyiapkan alat usg di kamar kita.
Gak lama om masuk, mukanya khawatir. Om sudah tahu dari malam sebelumnya ketika menelpon suster kamar bersalin.
”Kenapa, Yen?” tanya om.
”Gak ngapa-ngapain, pas tahun baru, air ketuban mengalir.” jawab mama.
Om menghembuskan napas berat sambil geleng-geleng kepala.
Om usg mama. Suster buru-buru mengambilkan kursi tapi om sudah keburu duduk di ranjang mama.
Om memperlihatkan layar ke mama. ”Airnya kering sama sekali,” kata om serius. “Kita coba pertahankan selama mungkin. Saat ini jalan masuk kuman sudah terbuka, untuk mencegah infeksi musti dikasih antibiotik. Kalau sampai terjadi infeksi dan ibunya panas, maka kehamilan harus diakhiri.”
Om menatap mama, “Ini kedua kalinya elu dapat cobaan berat. Tapi percaya, gak ada yang mustahil dimata Tuhan. Doa ya, minta ama Tuhan.”
Om terdiam, matanya menutup sesaat. “Orang lain yang gak ngalami gak akan ngerti, gak akan bisa rasa apa yang kita rasakan. Gua ngerti banget apa yang lu rasakan saat ini, karena gua sendiri saat inipun sedang mengalami hal yang sama seperti lu. Kita sama-sama doa ya, minta mujijat.”
Air mata mama berlinang. Om menaruh tangannya di pundak mama, raut wajahnya sedih, matanya merah dan berair.
Mama tanya om kenapa kamu bisa hidup tanpa air ketuban. Jawabnya, “Baby hidup dari plasenta. Baby bukan harus minum air ketuban, tapi memang kadang ketelan. Fungsi ketuban seperti bemper. Kalo gak ada ketuban, baby bisa menempel di selaput ketuban. Ini yang sedikit ditakutkan. Kalau tangannya nempel, pas lahir tangannya nekuk, karena dia gak bisa gerak berbulan-bulan, ototnya jadi kaku. Begitu lahir, tangannya bisa dikoreksi. Kalau nempel di muka, mukanya akan miring, gak simetris, malformasi, tapi masih bisa dikoreksi setelah lahir. Bukan cacat parah. Baby sungsang lahir kaki dulu, kakinya bisa bengkok ke belakang, masih bisa dikoreksi.”
Setelah selesai kontrol, om pasti menyemangati mama, ”Berjuang ya dan doa terus.”
Om pernah bilang mama kalau Roh itu kekal, badan kita akan mati, tapi roh tidak pernah mati, dia hidup selamanya.
Setiap kontrol, om pasti bilang kalau Tuhan sayang mama dan Tuhan itu baik.
Di awal mama hamil kamu, mama cemas kamu seperti koko Ancil, papa dua kali lipat cemasnya, mama dan kamu.
“Tuhan itu baik,” kata om menguatkan, “RancanganKu adalah rancanganKu, bukan rancanganmu. Dia kasih ganti yang lebih bagus, yang lebih sehat. Kita gak pernah tahu maunya Dia.” Jadi bisa napas lega.
Mama hilang cemasnya saat 12 minggu om usg, memastikan kamu punya tempurung otak, sum-sum tulang belakang yang sempurna dan kamu sehat.
Om menerangkan semua kemungkinan cacatmu kalau dilahirkan sekarang, organmu belum sempurna, jantung, paru-paru, saluran pencernaan yang mungkin kena paling parah, pendarahan otak, buta, tuli, keterbelakangan dan cacat lainnya.
“Kita coba tahan dia selama mungkin, sematang mungkin dan cacat bisa dihindari. Gak tahu bisa tahan berapa lama. Gak juga semua bisa ditahan, kadang kita sudah coba tahan semaksimal mungkin dengan obat-obatan, tapi baby tetap aja mau lahir. Kalau semua bayi bisa ditahan sampai matang, gak ada lagi cerita baby prematur.”

---------- Post added at 10:35 ---------- Previous post was at 10:34 ----------

****
Mama gak tidur, jantung berdebar-debar karena infus kontraksi balik. Mama ingat kembali saat melahirkanmu, tanpa kesulitan berarti. Mama gak habis pikir kamu bisa lahir tanpa muka meleot atau tangan kaki menempel.
Mama berdoa untukmu agar kamu terus hidup. Berjuang, sayang, giliranmu belum selesai, malah baru aja mulai.
Jam 6 pagi, mama sms mengabarkan kelahiranmu ke beberapa teman, mohon doa untukmu agar bisa kuat bertahan hidup.
Kamu dibungkus plastik hijau supaya lebih hangat. Tadi malam om sudah memasang alat bantu napas dan kakimu ditempeli penghangat.
Pasti kamu ketakutan dan kesepian. Di saat kamu nangis, mama papa gak bisa menemanimu.
Kamu berbaring di dalam rumah kaca ukuran 1m x ½m supaya kamu tetap hangat dan melindungimu dari kuman.
Mama papa melihatmu dari balik rumah kaca. Mama menyapamu, hai dede, mama datang, mama sayang kamu, mama disini. Kamu bisa merasakan mama hadir dekatmu.
Mama gak nangis melihatmu yang begitu kecil, kamu menakjubkan! Bagaimana mama bisa nangis, kamu cantik sekali, sempurna.
Tanganmu menggapai-gapai, mencari tangan mama untuk menggenggammu, kakimu terus menendang-nendang di udara.
Kamu hidup!
Kamu terus bergerak seakan memberitahu mama bahwa kamu baik-baik saja, kamu kuat, terus berjuang untuk hidup.
Kamu hebat, sayang!
Saking kecilnya, kamu tidur diatas pempers yang jadi ranjangmu. Matamu masih tertutup, baru terbentuk seburat garis tipis, calon kelopak mata. Alis dan rambutmu sudah ada, rambutmu akan lebat seperti koko. Telinga sudah sempurna lekuknya. Pipi banyak bulu halus.
Mama gak bisa lihat hidungmu karena diarahkan ke selang oksigen, tertutup plester. Kepalamu kecil, juga jari tangan kaki. Telapak tanganmu sebesar kuku mama.
Dadamu naik turun, bernapas dengan teratur. Teruslah bernapas, hiruplah kehidupan!
Kaki kiri yang mungil ditempeli pemanas sensor merah, sinarnya sampai menembus tulang kaki. Kulitmu merah tua, tipis, belum jadi kulit normal, mama bisa melihat urat-urat halus warna biru di tubuhmu.
Pusermu ditembusi dua selang untuk makan minum, seakan kamu masih dalam perut. Mulut juga ditembusi selang untuk sedot cairan lambung.
Apa selang-selang itu menyakitimu? Kamu menjawabnya dengan terus bergerak.
Suster memberitahu kalau kamu masih puasa, belum makan minum.
Di luar rumah kacamu banyak alat untuk memantau kadar oksigen yang kamu hirup, mendeteksi paru-paru dan detak jantungmu.
Saat kembali ke kamar, mama tanya papa, kenapa masih banyak baby seumurmu yang diaborsi.
Mama pernah baca, ada ibu minta tolong apa yang harus dilakukan untuk mengaborsi babynya umur 5,5 bulan, dimana tempat yang dapat melakukannya dengan aman.
Umur yang sama denganmu. Padahal kamu sudah bisa hidup, bisa napas, bahkan kamu sudah menangis dengan suara yang lebih mirip rintihan daripada tangisan. Saat ini kamu memang masih perlu alat bantu napas, tanpa ini semua dalam hitungan jam kamu akan berlalu, tapi ini bukan alasan untuk melenyapkan sosok yang mungil.
Malam hari, mama papa menengokmu. Kamu tidur pulas. Kondisimu seharian stabil. Selamat bobo, malaikatku. Mama mendoakanmu dari kamar.
Mama hanya bisa menengokmu satu-dua menit saat semua baby di nicu tenang, saat suster gak ada tindakan. Mama mengerti, merawat baby prematur sepertimu perlu konsentrasi dan ketelitian tinggi, selangnya tipis, sehalus benang.
Paginya, mama sudah sehat, langsung menengokmu. Hanya melihatmu, mama melihat keajaiban, kamu bangun, aktif bergerak, tanganmu bergerak kemana-mana, jarimu gatal menarik selang di puser, mau mencopotnya. Mama takut kamu cukup kuat, nanti om repot musti memasangkannya kembali. Mama tanya papa, apa suster perlu dikasih tahu. Kata papa gak perlu, suster pasti tahu.
Warna kulitmu berubah lebih merah, kecoklatan. Dua selang di puser diberi nama Arteri dan Vena. Kamu terlihat lebih kurus. Mulutmu menganga karna ada selang, terlihat lidahmu mungil seperti pucuk daun.
Kamu nangis, mama tempelkan telinga di inkubator, suaramu terdengar kecil sekali. Ya, sayang, mama tahu kamu panggil mama, mama mendengarkannya.
Akhirnya mama boleh pulang.
Mama papa menengokmu sebelum pulang. Kamu bobo pulas. Bertahan sehari lagi ya, sehari aja. Mama akan minta Tuhan menambahkan umur sehari demi sehari, agar kamu tambah kuat. Mama gak berani minta lebih dari sehari, biarlah sehari, besok sehari lagi. Mama akan minta terus ama Tuhan.

---------- Post added at 10:36 ---------- Previous post was at 10:35 ----------

****
Mama akan memberimu asi terbaik.
Perjuangan keras untuk asi, mama terus coba, mama tahu kamu berjuang lebih keras, bahkan untuk setiap tarikan napasmu kamu harus mengerahkan seluruh tenaga dan tahan sakit. Mama gak boleh kalah. Asi pertama 5 ml, setelah memeras sejam dan keringat satu badan. Mama menaruh di frezer, besoknya tinggal kerak kuning di dasar botol. Mama coba terus, tambah jadi 10 ml, 15 ml.
Mama bawakan banyak asi di hari kelima, disimpan di beberapa botol. Suster bilang, kemarin siang kamu sudah coba minum asi 0.5 ml, tapi kamu muntah, pencernaan belum siap, jadi kamu dipuasakan tiga hari. Mama sedih mendengarnya. Di selang mulutmu ada cairan hitam berasal dari lambung.
Mama hanya bisa pasrah, kalau Tuhan mau mengambilmu, ambillah, kalau Tuhan mau kamu hidup, hiduplah. Mama mohon yang terbaik untukmu.
Berjuanglah terus, berjuanglah terus.
Kondisimu buruk, perut bengkak, kulit diatasnya hitam keunguan, makin merenggang. Mama gak bisa napas melihatmu. Perut bawah juga bengkak, menguning seperti bernanah. Dadamu mulai membiru sampai ke pangkal leher. Kamu tidur menyamping hadap kanan, kepalamu jadi kelihatan lebih besar atau bengkak?
Napasmu melemah, gak lagi aktif bergerak. Di pempers ada bercak pipis kuning. Monitormu 87, alarm bunyi di 85. Jantung 149, normalnya 120-160.
Telapak kaki kirimu yang kurus ada beberapa darah kering bekas tusukan jarum, bolong-bolong.
 
Thread lain yang berhubungan:
born as a woman. reborn as a mother
  #2  
Old
kucik2...   TS 
 
Location: jakarta
Posts: 2,049
 
****
“Tuhan punya rencana untuk anak ini. Kalau Tuhan mau panggil, biar Dia panggil, dia pasti masuk surga. Jadi elu gak usah takut, anak lu selamat sampai di surga. Semua akan indah pada waktunya. Emang ini berat, tapi elu fight ya. Anak lu tahu, rohnya bisa ngerti kalau orangtuanya fight untuk dia. Kalau Tuhan panggil dia, lu gak akan nyesal karena lu sudah fight untuk dia. Berat memang, biaya juga besar. Dua kali Tuhan kasih lu cobaan. Kalo kita lihat diri kita sendiri, berat, lihatlah orang lain, ada yang lebih berat lagi. Gua sudah cerita kan pasien gua, tiga kali anencephaly, sampai gua bilang dia jangan balik lagi, karena ternyata suaminya juga punya kelainan kromosom. Banyak yang lebih berat...”
Di kamar nicu om menjelaskan keadaanmu memburuk. Perutmu bengkak karena proteinmu turun. Om mau kasih Plasbumin untuk bantu naikkan protein, mungkin bisa mengurangi bengkak. Obatnya mahal sekali. Mama membayangkan om akan mengatakan puluhan juta, tahunya satu juta. Mama langsung oke.
Kata om, kamu kemungkinan pendarahan otak. Saat ini kamu masih kritis belum bisa scan otak untuk lihat pendarahan slice per slice otak. Bila memang terjadi maka kamu mungkin gak bisa lagi jadi anak normal.
Om kembali menanyakan mau dilanjutkan atau tidak, biaya akan tinggi dan kamu mungkin cacat. Kalau orangtua mau, om akan berusaha terus. Mama minta om lanjutkan, untuk biaya masih ada.
Om minta mama doa terus untukmu, om hanya perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong, Tuhan yang akan menentukan hidup mati. Oksigenmu dinaikkan 16 karena parumu menurun, di 85, alarm bunyi terus. Jantung masih bagus. Kamu puasa lagi.
Papa bilang kondisimu seperti orang koma. Mama bilang papa, kamu akan baik-baik aja, kamu akan kuat, doa terus.
Mama menggenggam tanganmu, kamu membalasnya dengan seluruh kekuatanmu, mama bisa merasakan tanganmu menyambutnya. Seluruh jarimu merapat ke jari mama.
Mama menyanyikan lagu kesayanganmu. Perlahan kakimu berusaha bergerak. Mama terus membelainya, mengurut sedikit kakimu yang mulai memutih, mulai dingin dan kaku seperti kayu kering. Lama-lama kakimu mulai memerah, menendang lemah. Mama membelai kakimu yang sebelah lagi, penuh luka seperti dipaku.
Mama mengusap dada dan lehermu, warna biru berubah memerah. Lalu mama mengusap kepalamu, rambutmu banyak, telingamu memerah. Mama membelai wajahmu, halus penuh bulu. Alismu semakin tebal.
Papa juga terus membelaimu, katanya ini pertama kali, papa juga belum pernah memegangmu.
Papa gak nyanyi untukmu karna menangis, airmatanya mengalir terus, Papa merasa ini saat-saat terakhir bersamamu.
Seandainya mama boleh setiap saat membelaimu, seandainya boleh berada terus disisimu, seandainya boleh lebih lama lagi, .....
Pagi imlek, 26 Januari, umurmu 15 hari, hujan gerimis. Mama papa menengokmu. Masih adakah harapan untukmu hari ini?
Kondisimu memburuk, mulutmu keluar busa. Monitormu semakin rendah, paru 47, jantung 60, separuhnya kemarin. Oksigen dinaikkan jadi 18.
Mama topangkan tangan diinkubator. Gak lama kamu bangun, tanganmu bergerak melambai, lemah sekali. Matamu terbuka sedikit seperti mengucapkan selama tinggal, terbuka untuk terakhir kalinya kemudian menutup.
Mama bisa merasakan kamu berada di puncak sakitmu, badanmu seperti sudah kaku, gak bergerak lagi, perut sangat besar, bengkaknya sampai ke dada, warna membiru hampir menghitam.
Mama berdoa untukmu.
Kamu kembali ke surga jam 12.25 siang. Masuk rumah sakit tahun baru, pulangnya tahun baru juga.
Suster membuka kain, kamu sudah rapi, selangmu sudah dicabut semua, plester dihidungmu sudah dibuka, lubang hidung kanan sedikit membesar karena bekas selang.
Mama melihat seluruh wajahmu. Kami cantik sekali, sayang, malaikat yang sangat-sangat kecil, malaikat yang akan berbaris terdepan. Mama menangis terus sambil membelaimu.
Suster mengikat kepala dan rahangmu dengan perban agar mulutmu gak terbuka, juga mengikat kedua tangan dan kedua kakimu.
Kamu masih hangat. Kakimu sudah kaku, perutmu belum juga mengempis.
Kamu memang bandel, datang sesaat di keluarga ini, lalu pergi begitu cepat. Padahal semua sangat gembira menanti kehadiranmu.
 
born as a woman. reborn as a mother
  #3  
Old
susi l...
 
Posts: 805
 
Sedih bacanya... sampai nangis...
 
  #4  
Old
TriGal...
 
Posts: 1,902
 
Saya pernah baca di blognya... sedih bgt... perjuangan mama dan papa.

Baca ini pas joana baru 2 minggu...
 
  #5  
Old
Yang P...
 
Posts: 346
 
Hanya mata yg mampu mengungkapkan ketika mulut tidak mampu berucap speechless;(
 
Hartaku ialah anakku
  #6  
Old
Sofi81...
 
Posts: 111
 
pas baca cuma bisa nahan nafas dan air mata,, sedih banget ceritanya bener2 perjuangan ,,,
 
  #7  
Old
vergia...
 
Posts: 1,036
 
Sambil kubaxa dan kuelus dede Bayi diperutku yg sedang menendang2
Seeddihhhhhhhhhhhhhh
Ya allah
ALLAH punya rencana lain buat bunda
 
  #8  
Old
Alin u...
 
Posts: 2,250
 
Sediiihhh baca nya,,,,

Yaa Allah,,, sehatkan Khanza,,
Peluk khanza sayaaangggggg,,,,,
 
  #9  
Old
Rhieaa...
 
Posts: 449
 
Hikz, sediihh n ngalir air mata ini😭😭😭😭
 
  #10  
Old
Karisn...
 
Posts: 12
 
 
  #11  
Old
Richar...
 
Location: Kediri
Posts: 271
 
Pernah baca blog bunda Yenny ini beberapa tahun yg lalu waktu msh hamil anak pertama, bener2 Bunda yg kuat dan menyerahkan semuanya ke tangan Tuhan. Mulai dr blog ttg Ancilo dan akhirnya baca blog ttg Mary, hati rasanya nyesss ga kuat :nangis:
 
일레인&리처드
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)
Thread Tools


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Seberapa bagus Pro mama -- Diskusi Umum 0
Medibottle, bikin bayi Mama pintar minum obat !!! -- Area Promosi 0
Jual MAMA SOYA utk Ibu Hamil & Menyusui mempelancar ASI -- Area Promosi 4
MAMA SOYiA ==> Healthy Drink Perlancar ASI -- Area Promosi 1
Jual Mama Soya di Bandung -- Area Promosi 1


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 08:01.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com