Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
Mamain...   TS 
 
Posts: 9
Default Rumah Tanggaku Sedang Diujung Tanduk, Teman Lelaki Suamiku Pemicu Terbesar

Assalamualikum bunda-bunda. Selamat menjalankan puasa bagi yg menjalankan ya. Salam kenal, aku bunda Ina.

Maaf kalau tulisanku lumayan panjang ya bunda. Mohon dimaafkan

Bun, aku mau minta saran dari para bunda sekalian. Soalnya kalau tak Pendem lama-lama fisikku yang akhirnya kena. Cerita secara langsung sama teman atau saudara pun takut akan disebarluaskan. Ini tentang masalah rumah tanggaku.

Pernikahanku sudah berjalan selama 10 tahun. Aku dan suami belum memiliki momongan. Dari suami masih nyantai ga mau ikut program. Katanya manut Gusti Allah yang ngasih aja. Kalau saya sih malah seneng ya Bun karena ga bikin beban di hati juga

Cuma dari pihak mertua dan bolo-bolonya yang aktif bertanya.

Sampai saat ini saya masih kuat karena ada dukungan dr suami yang terus meyakinkanku untuk ga perlu khawatir soal anak. Dan menghiraukan mereka yang kerap kepo kenapa aku belum hamil hamil.


Dari awal pernikahan konflik pun sudah terjadi. Masalah sepele yang terlalu berlarut2. Saya tipe perempuan yang hanya mendem masalah, tidak pernah diceritakan ke siapapun bahkan ibu saya.



Niat untuk bercerai itu sudah terpikir di usia pertama pernikahan tapi saya berusaha bersabar. Barangkali hati suami yang sekeras batu, egois bisa luluh. Tapi, ternyata tidak semudah itu ferguso

Sampai sekarang hatinya masih sekeras batu. Saya Pendem Msalah selama 10 tahun, bicara sama.suami pun percuma yang ada dia malah merendahkan saya dan memakai. Itu malah membuatku tambah terluka.

Komunikasi kami sangat buruk.

Selama menikah, saya tidak pernah dihargai, kalau saya salah selalu dibentak, kalau dia buat salah ga mau minta maaf kecuali ada dibeberapa kondisi itupun karena terpaksa biar keributan di antara kami cepat kelar jadi bukan dari hati, apapun yang dia kehendaki harus diiyakan oleh saya sekalipun hal yang membuat saya kecewa, dia lebih nyaman ngobrol sama temannya, tidak mempedulikan perasaan saya.

Secara ekonomi sih biasa ya Bun. Dia punya usaha tapi bangkrut. Saya tidak pernah menuntutnya memberi nafkah banyak yang penting sesuai kemampuan saja. Saya jga bekerja Bun. Alhamdulillah bisa beli apapun yang saya mau tanpa meminta suami

Masalah yang terlalu lama.dipendam.itu akhirnya jadi bom waktu dan meledak ke permukaan.

Begini ceritanya.

Tiga hari yang lalu teman bisnis suami datang ke kost. Kami masih tinggal di kost seukuran rumah tipe 30 meter.

Awalnya saya dan suami itu tinggal di depok. Lalu pindah ke Jawa tengah sudah setahun. Nah, dari kepindahan itu awal masalah datang lagi bertubi-tubi dikarenakan satu cucunguk itu. Astaghfirullah saya puasa. Harus nahan emosi

Oke lanjut ya Bun, puncak emosi saya terjadi pada suatu siang. Sebut saja nama teman suami Paijo alias yang saya sebut dengan cucunguk tadi.

Paijo, datang ke kost sekitar jam 10 pagi karena memang ada pekerjaan dengan suami. Saya masih tenang, ga masalah.

Lalu, jam 12 siang mereka kembali. Ngobrol ngalor ngidul. Nah, di sini ada kejadian yang memulai emosi saya berkecamuk.

Mereka berdua ngobrol di halaman belakang (ada space kosong untuk jemur pakaian) kebetilann saat itu saya sedang menjemur pakaian. Saya melihat suami saya menggeser pakaian kering dicampur dengan pakaian basah. Saya tegur baik baik.
"Mas, jangan disatuin gitu baju basah dan keringnya".

Tapi suami malah bentak dengan suara keras. Emosi. Di depan temannya. Di situ hati saya memanas.

Saya tegur dengan nada selembut mungkin tapi dia membalas dengan kasar. Saya masih mencoba bersabar.

Lalu saya mandi. Suami masuk ke dalam entah ngapain.

Selesai mandi saya keluar. Saya hanya pakai handuk yang dililitkan karena lupa bawa baju ganti.

Kost saya ada 2 kamar. Kamar utama dan kamar satunya difungsikan sebagai ruang kerja suami. Antara space kosong di halalaman belakang dengan kost kami disekat oleh sebuah pintu geser. Suamiku lupa nutup pintu itu
Alhasil aku kebingungan masuk ke kamar.

Masa iya kuterobos dengan konsekuensi auratku akan dilihat oleh si Paijo. Aku marah tapi ga bisa berbuat banyak. Suamiku dipanggil ga nyaut-nyait. Akhirnya aku pakai baju kotorku. Untuk belum.kumasukkan ke masin cuci.

Kejadian ini sudah membuatku tambah emosi. Tapi aku sabar lagi karena puasa. Takut batal.

Lalu sekitar jam 2 siang di Paijo pamit pulang. Saya kira masalah sudah selesai , tepi ternyata tidak.

Habis buka puasa sekitar jam 7 malam dia datang lagi. Parahnya itu sampai jam 11 malam.

Astaga dikira kost ku ini kafe yang bisa kapan saja didatangi. Mbok ya punya empati dikit. Di kost ini bukan hanya suamiku saja tapi aku sebagai istrinya. Apa ya belum cukup tadi siang haha hihi dengan suamiku.

Dia juga punya anak dan istri lho. Haduh sabar sabar

Malam itu saya minta tolong sama suami buat nganter beli makanna. Saya ga punya motor, adanya mobil. Kalau nyetir malam pandangan kabur makanya minta bantuan suami.

Tahu ga bunda apa jawabn suami.

"Apa-apa kok minta bantuan suami."



Jleb.

Hatiku rasaya seperti tertusuk ribuan anak panah. Sakit minta ampun.

Aku masih mencoba sabar untuk kesekian kali.

Entah mengapa moodku tiba-tiba menjadi buruk. Aku ingin di Paijo segera pergi tapi kok ga pergi-pergi. Aku sudah menangis kejer tapi mereka berdua malah ketawa ketawa. Ya Allah, aku ga berharga sama sekali.

Akhirnya, aku banting semua barang malam itu. Paijo baru pergi tepat di jam 11 malam.

Dan suamiku bukannya menenangkan atau tanya kamu kenapa malah ikut banting barang.

Sudah 3 hari kami saling diam dan pisah ranjang. Aku berencana menggugat cerai dia.

Tapi, saat ini aku lebih banyak melakukan salat istikharah. Meminta petunjuk dari Allah

Mohon sarannya ya bunda-bunda.

Apakah perceraian itu yang terbaik?

Tapi bertahan pun terasa lebih menyakitkan.

Nb: Dari tahun 2024 - 2025 di Paijo sering datang ke kost.

Seminggu itu bisa 2-4 kali.

Durasinya beragam setengah hari bahkan bisa seharian ngobrol dengan suamiku.

Jadi, saya emosi besar ada alasan. Kalau cuma sekali dua kali berkunjung ga masalah. Lha ini sudah setahun datang tapi ga tahu waktu.

Sekian bunda info dari saya
 
  #2  
Old
sheldo...
 
Location: Nomaden
Posts: 2,452
 
Menikah itu seumur hidup. Harusnya nikah itu caribteman berbagi kebahagiaan, bukan nyari teman utk sali g menyakiti. Skrg bunda bayangkan aja masa depan dng suami bunda...jawabannya apa...cuma bunda yg tahu
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Rumah Tanggaku :') -- Ngobrol Apa Saja 139
masalah dalam rumah tanggaku... -- Ngobrol Apa Saja 22
rumah tangga di ujung tanduk -- Ngobrol Apa Saja 19
Kelanjutan kisah rumah tanggaku -- Ngobrol Apa Saja 11
Bingung dengan rumah tanggaku -- Ngobrol Apa Saja 16


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 06:42.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2025 IbuHamil.com