| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | |
Replying to:
Setuju dengan yang anda katakan, makanya aku heran dengan si Istri pertama, dan terima kasih dengan jawaban anda yang mengatakan mau di nikahi karena memang suka, berarti nggak usah berkali kali menekankan beliau ngak mau dinikahi kalau bukan demi si istri pertama kan? Sejauh ini juga nggak ada yang menyalahkan keputusan TS karena memang itu kehidupan beliau yang terus terusan menyatakan beliau melakukan kesalahan dan kebodohan kan hanya beliau sendiri? Entahlah ya kalau mungkin ada beberapa post yang ke skip. | kita cuman bisa bantu doa saudara kita ini
mencoba s'll ber syukur di setiap keada'an | | | |
Ribet, seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Cuma bisa blg, tindakan dan keputusan yg bunda TS ambil saat ini, menentukan spt apa kelanjutan kisah ini.
No more reasons to be unhappy | | | |
Dari banyaknya saran yg masuk, kesimpulannya para Bunda sangat menyarankan utk "Diobrolkan bersama".
3 kepala.
Temanku ada di posisi yg lbh rumit. bukan lagi menjadi istri ke-2. Tapi istri ke-4. berada dalam 1 lingkungan yg sama dgn para madunya. Udh hal yg biasa cemburu˛ bahkan sampe diem˛ dgn istri suaminya yg lain.
Tp ketika ada masalah dgn para istri, si suami dtng menengahi. Memberikan arahan utk diobrolkan bersama.
Poligami itu berkah, bilamana keilmuan utk saling memahami tertanam dgn baik. Cemburu˛ itu wajar. Tinggal bagaimana yg muda melebarkan hatinya utk mengalah, bilaperlu anggap tak terjadi apapun dan berbaik sikap kepada istri tua.
Bunda TS.. pernikahan itu bukan utk memisahkan, sedikit˛ kepikiran cerai. Mgkin ini ujian bagi pernikahan Bunda TS. Secara tiap pernikahan pasti ada masalah yg timbul. Tp pernikahan adlh utk menyatukan. Seharusnya.. seharusnya lho yaa.. baik Bunda TS dan si istri pertama punya keinginan yg sama besar utk membahagiakan suami, sehingga kerukunan terjalin bersama. Bukannya saling bermasalah dan membuat suami dilema.
Saran saya (lagi), selain diobrolkan dgn baik˛, face to face, Bunda hrs bs lbh mengontrol ego. Perempuan mana yg ingin di madu? Tp bilamana memang sudah kejadian, sabar.. sabar dgn kesabaran yg indahh. Jgn kepikiran cerai. menurut saya, ini msh bs dipertahankan.
Menjual Pakaian anak Import berkualitas || BBM 5B907DAA || FB Elisa Pontoh | | | |
Kalo seperti kata ummi khanzah inti permasalahannya istri kedua ingin memiliki suami untuk dirinya sendiri....
Saya aada solusi sedikit
1.mending berdamai sama hati sendiri dulu. Waktu setuju jadi istri kedua artinya ya harus siap menjadi bagian dari suami dan istri pertama. Adilpun juga bukannya sama rata loh ...kalo ta lihat temen suamiku yg punya istri 2 karena kasus yg hampir sama. Contoh nih ya....istri pertama rumah pondok indah . Istri kedua rumah di kemang. Istri kedua mobil velfire terbaru istri kedua kijang inova terbaru.istri pertama liburan keliling eropa...istri kedua liburan kehongkong dstnya Kenapa? Karena istri kedua katanya looo yaaaa harus menghargai istri pertama sebagai kakak dan tetap yg memiliki suami pertama kali. Tapi samg suami.memperlakukan keduanya secara "adil" sama sama punya rumah...mobil...dll ntah ya kalo kunjungan.....saya lihat sih keduanya bisa hidup rukun.jadi harus kembali ke konsep perkawinan poligami. Tata hati dan pikoran supaya penyakit hati dibuang jauh2.
2. Mungkin...ini mungkin looo ya.....artinya kecemburuan istri pertama sangat beralasan.....karena pada akhirnya istri kedua bukan hanya mau menjadi bagian dari suami dan istri pertama ....tapi....mau memiliki seutuhnya suami . Lah ostri pertama mau dikemanain? Saya bisa sebut inilah instik seorang istri.
3. Pelajaran moralnya poligami itu setau saya dibolehkan di islam.dg berbagai syarat. Tapi ntah ya kalo buat saya untuk memiliki keturunan kok kayanya alasan yg salah. Pertama kel ngga percaya ama Tuhan aja. Anak angkatpun adalah anak anugrah dari Tuhan lo layaknya anak kandung. Makanya sampai hari ini saya gak paham bagi istri pertama ....apa bedanya anak angkat dg anak suamo dengan perempuan lain? Pelajaran lain . Para suami juga harus paham.pologami itu bukan hal mudah dan murah. Melihara 1 istri aja rempong......apalagi 2. Butuh kesiapan psikis . Materi dan kedewasaan. Para wanita juga jangan gampang memgiyakan poligami baik sebagai istri pertama atau kedua.
Bagaimanapun trit ini membuka wawasan looo di ibu hamil kan jarang nemu trit curhatan istri kedua
Maaf kepanjangan
| | |
Sudah banyak masukan dr bunda2 di sini... Bu ts yg semangat ya.. Tdk ada guna menyesali apa yg sdh terjadi.. Lbh baik fokus ke permasalahan bgmn menyelesakannya. Smg dpt jln terbaik dan keputusan terbaik setelah bertemu bertiga ya bu ts..
Kl dr uraian bu ts.. Sy nangkepnya memiliki seutuhnya sy artikan.. Mungkin gini.. Maunya bu ts.. kl lg sm bu ts suaminya ga boleh di ganggu sm istri 1. (Maaf kl salah).
Cuman bantu do'a semoga cpt selesai urusan bu ts.. Bisa hidup rukun tentram damai bahagia... Aamiin..
Jaga kandungannya ya bu ts.. Smg sehat trs sampe lahir...
| | |
Replying to:
Waw.salut buat bunda dsdn yg gak risih berbagi "kelamin". | Saya tidak pernah menentang ketentuan Allah, hukum Allah saya terima dg lapang dada, toh kalo suami dan istri paham agama mau bini 4 aja ttp harmonis, saya dan suami sejak awal sudah komitmen tentang poligami ,saya dukung segala sesuatu yang di ridhoi Allah dan sudah di tetapkan selagi jalannya bener, sudah sering kami bicarakan
Ayah saya poligami, kami baik baik saja
Kakek saya poligami, anak dan cucunya baik baik saja
Yah dg ketentuan pastinya di nafkahi semua lahir bathin, tidak saling campur urusan di rumah orang lain. Dan kepala keluarga seperti ini adalah orang yg tegas mengatur keluarganya, alhamdulillah kami semua baik dan punya keluarga besar
Yah orang gak ngerti agama ya gitu, ngejalanin hidup aja banyak khawatinya, banyak takutnya, banyak protesnya, komen sama kitab quran sana ya bunda kalo ga setuju, saya ga berani menentang Allah
Padahal selagi berada di jalan yg bener dan ikut kata Allah dan rasul semua nya lebih baik kok ---------- Post added at 14:54 ---------- Previous post was at 14:44 ----------
Replying to:
Semoga ibu ibu yang di maksud memojokkan poligami itu bukan termasuk diriku hanya karena aku tidak setuju dengan poligami, kalau pun aku juga termasuk ibu ibu yang memojokkan poligami menurut pandangan anda, itu artinya anda memaksakan pandangan anda sendiri ( semoga aja deh aku bukan termasuk ibu ibu yang anda maksud ).
Perihal bercerai, aku juga tidak menyarankan ibu TS untuk bercerai karena memang beliau yang memutuskan menerima poligami, yang ku maksud dalam post sebelumnya adalah menempatkan posisiku sebagai posisi istri pertama, jika seandainya tidak memiliki anak dan suami menjadi tidak bahagia, aku pun tidak bahagia ya mendingan aku bercerai DARIPADA harus meminta suami menikah lagi.
Entahlah dengan diri anda apakah anda tipe yang memang tidak keberatan berbagi suami, pernikakan ibu anda pun tidak berjalan lancar bukan? Yang artinya untuk berpoligami itu tidak semudah ucapan. Daripada menyakiti salah satu pasangan ya lebih baii cukupkan dengan 1 pasangan.
Memang katanya istri yang menerima poligami masuk surga dari pintu mana saja ( ini kalau memang mau membahas secara agama misalkan (CMIIW) ), tapi pastinya dengan syarat ketentuan tertentu, salah satunya mesti adil.
Apalah artinya masuk surga tapi semasa hidup dipenuhi kecemburuan and serasa hidup setengah mati di neraka tiap kali memikirkan suami lagi dengan yang lain? Toh mau menuju surga bisa melalui perbuatan perbuatan baik lainnya, itulah sebabnya aku tidak mengerti bagaimana seorang istri bisa rela meminta suaminya menikah lagi? Dan jujur memang tidak akan pernah bisa kubayangkan sekali untuk berpikir memintanya menikah lagi, walau dengan alasan cinta sekalipun, tapi ya itu semata mata hanya pemikiran dariku, entahlah kalau pemikiran istri pertama TS maupun ibu ibu yang lain makanya postku yang sebelumnya cenderung membahasa keputusan poligami dari pandangan istri pertama.
Ps : ngomong ngomong yang mengonggong itu Ibu ibu yang mana secara anda mengucapkan "Dy mah gitu" atau malah mengacu ke istri pertama? Ckckck kasian selain berbsgi suami kini harus menjadi gukguk... | Iya makanya banyak belajar agama ya bunda biar bisa menerima hukum Allah dengan lapang dada, masa sama Allah aja pake protes, buka quran nya ya bunda, hidup ini pedomannya cuman satu yaitu agama, jadi hidup ga bisa di pisahin dari agama ya bunda, mau bunda berkata dalam hati aja jadi perhitungan di akhirat, jangan sok mau lepas dari hukum Allah dan pake hukum Akal bunda sendiri
Intinya kan ga ada mo cerai, tinggal jalanin aja baik baik, lama lama juga biasa dan ngerti sendiri, biasalah rumah tangga butuh adaptasi
Ga ada yg salah sama poligami selagi dilakukan dg cara yg bener
| | |
Replying to:
Saya tidak pernah menentang ketentuan Allah, hukum Allah saya terima dg lapang dada, toh kalo suami dan istri paham agama mau bini 4 aja ttp harmonis, saya dan suami sejak awal sudah komitmen tentang poligami ,saya dukung segala sesuatu yang di ridhoi Allah dan sudah di tetapkan selagi jalannya bener, sudah sering kami bicarakan
Ayah saya poligami, kami baik baik saja
Kakek saya poligami, anak dan cucunya baik baik saja
Yah dg ketentuan pastinya di nafkahi semua lahir bathin, tidak saling campur urusan di rumah orang lain. Dan kepala keluarga seperti ini adalah orang yg tegas mengatur keluarganya, alhamdulillah kami semua baik dan punya keluarga besar
Yah orang gak ngerti agama ya gitu, ngejalanin hidup aja banyak khawatinya, banyak takutnya, banyak protesnya, komen sama kitab quran sana ya bunda kalo ga setuju, saya ga berani menentang Allah
Padahal selagi berada di jalan yg bener dan ikut kata Allah dan rasul semua nya lebih baik kok ---------- Post added at 14:54 ---------- Previous post was at 14:44 ----------
Iya makanya banyak belajar agama ya bunda biar bisa menerima hukum Allah dengan lapang dada, masa sama Allah aja pake protes, buka quran nya ya bunda, hidup ini pedomannya cuman satu yaitu agama, jadi hidup ga bisa di pisahin dari agama ya bunda, mau bunda berkata dalam hati aja jadi perhitungan di akhirat, jangan sok mau lepas dari hukum Allah dan pake hukum Akal bunda sendiri
Intinya kan ga ada mo cerai, tinggal jalanin aja baik baik, lama lama juga biasa dan ngerti sendiri, biasalah rumah tangga butuh adaptasi
Ga ada yg salah sama poligami selagi dilakukan dg cara yg bener | bunda happywife setau saya non bund..masa suruh belajar Alquran..keimanan seseorang juga berbeda2, mngkin bunda menerima dan memahami poligami karna bunda tumbuh dilingkungan poligam wlopun bunda sendiri juga tdk menjalani poligami..kalau saya membenarkan adanya poligami tapi tidak sanggup menjalaninya buka karna saya menentng Allah juga tapi karna mungkin iman saya belum seperti bunda..jadi mhon maaf bila menyinggung tapi kata2 bunda sgt menjudge juga..
| | |
Bunda dsdn kok saya ngerasa janggal ya soal bunda mengungkap poligami. Mungkin bunda baca dalil cuma ayat 3 dan 4 aja di Qs:An-Nisa:3-4. Belum selesai bun, masih ada ayat 129. Yang artinya: " Dan kamu sekali-kali tidak akan
dapat berlaku adil di antara istri-
istri (mu), walaupun kamu sangat
ingin berbuat demikian, karena itu
janganlah kamu terlalu cenderung
(kepada yang kamu cintai), sehingga
kamu biarkan yang lain terkatung-
katung. Dan jika kamu mengadakan
perbaikan dan memelihara diri (dari
kecurangan), maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." [An-Nisa: 129]
Tidak ada yang berpoligami dengan keadaan hati yang biasa saja. Pasti ada kecemburuan. Mana ada manusia yang adil. Mungkin keluarga bunda sanggup walaupun "hanya" bisa "berusaha" adil. Gaada yang mampu adil selain Allah SWT.
| | |
Seperti hal nya tahu ayat Al-Qur'an ttg poligami nya sebagian (yg dilengkapi bund widya) bund dsndn pun tau ttg bund happywife sepotong jg, jatuhnya pemikirannya beda. Maaf bunda dsndn klo tidak berkenan
| | |
Bahkan Rasulullah menolak putrinya dipoligami. Karena ditakutkan gak bisa berlaku adil. Kata yang tepat tentang ayah anda, kakek, suami : PRIA GATEL.
| | |
gini bun..suami ga mau cerai kan?krn menginginkan anak bunda?
sementara istri pertama kan ga bisa memberikan anak?itu adalah nilai lebih untuk bunda..
sebetulnya disini yang merasa posisinya terancam adalah istri pertama..karena kalau istri pertama diceraikan dia malah ga dapet apa2 bun..ini sih yang saya lihat..saran saya sih maju aja..gimana caranya demi anak, bunda urus surat nikah bunda..jangan minta cerai bun..toh suami sama bunda sama2 saling menyayangi kan?
istri pertama cuekin aja bun..bersikap sewajarnya aja..mau bagaimanapun namanya berbagi suami..sesama istri harus bisa saling adil..
maaf kalau ada yang kurang berkenan dr ucapan saya..semangat ya bunda..
| | |
Replying to:
bunda happywife setau saya non bund..masa suruh belajar Alquran..keimanan seseorang juga berbeda2, mngkin bunda menerima dan memahami poligami karna bunda tumbuh dilingkungan poligam wlopun bunda sendiri juga tdk menjalani poligami..kalau saya membenarkan adanya poligami tapi tidak sanggup menjalaninya buka karna saya menentng Allah juga tapi karna mungkin iman saya belum seperti bunda..jadi mhon maaf bila menyinggung tapi kata2 bunda sgt menjudge juga.. | Sepemikiran sm sy bund,, kesannya malah maksa.
| | | | | Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
| |
Replying to:
Saya tidak pernah menentang ketentuan Allah, hukum Allah saya terima dg lapang dada, toh kalo suami dan istri paham agama mau bini 4 aja ttp harmonis, saya dan suami sejak awal sudah komitmen tentang poligami ,saya dukung segala sesuatu yang di ridhoi Allah dan sudah di tetapkan selagi jalannya bener, sudah sering kami bicarakan
Ayah saya poligami, kami baik baik saja
Kakek saya poligami, anak dan cucunya baik baik saja
Yah dg ketentuan pastinya di nafkahi semua lahir bathin, tidak saling campur urusan di rumah orang lain. Dan kepala keluarga seperti ini adalah orang yg tegas mengatur keluarganya, alhamdulillah kami semua baik dan punya keluarga besar
Yah orang gak ngerti agama ya gitu, ngejalanin hidup aja banyak khawatinya, banyak takutnya, banyak protesnya, komen sama kitab quran sana ya bunda kalo ga setuju, saya ga berani menentang Allah
Padahal selagi berada di jalan yg bener dan ikut kata Allah dan rasul semua nya lebih baik kok ---------- Post added at 14:54 ---------- Previous post was at 14:44 ----------
Iya makanya banyak belajar agama ya bunda biar bisa menerima hukum Allah dengan lapang dada, masa sama Allah aja pake protes, buka quran nya ya bunda, hidup ini pedomannya cuman satu yaitu agama, jadi hidup ga bisa di pisahin dari agama ya bunda, mau bunda berkata dalam hati aja jadi perhitungan di akhirat, jangan sok mau lepas dari hukum Allah dan pake hukum Akal bunda sendiri
Intinya kan ga ada mo cerai, tinggal jalanin aja baik baik, lama lama juga biasa dan ngerti sendiri, biasalah rumah tangga butuh adaptasi
Ga ada yg salah sama poligami selagi dilakukan dg cara yg bener | Ibu DSNDN yang terhormat dengan ilmu agama yang sempurna dan selalu benar dan hebat, sebelumnya biar ku perkenalkan dulu sedikit tentang diriku, kebetulan aku bukan seorang muslim, kalau diminta buat mempelajari Qur'an jelas tidak mungkin karena tidak mengerti bahasa Arab ( entahlah ya kalau di Qur'an ada terjemahannya atau tidak ), mau googling juga aku tidak berani sembarangan karena yang namanya ketikan manusia tidak luput dari kesalahan.
Walau seorang non muslim, aku mempunyai banyak sekali teman teman muslim yang sangat baik, bahkan salah seorang sahabatku disini yang kebetulan berkewarganegaraan Turki adalah seorang muslimah yang baik.
Aku sangat menyukai sharing tentang budaya hingga kepercayaan, alasannya agar aku sendiri tidak sembarangan menstereotype seseorang hanya karena dia berbeda budaya/kepercayaan dengan diri ku, dengan berbagi pandangan dalam budaya dan kepercayaan, itu membuatku lebih memahami dalam sudut pandang yang berbeda dengan diriku.
Jika anda, yang sangat tinggi ilmu agamanya membaca post aku dari awal, tidak sekalipun aku menghina/mencibir pilihan seseorang untuk berpoligami, dari awal juga ku jelaskan aku hanya MENEMPATKAN diriku di posisi Istri pertama yang tidak mampu untuk berpoligami, seandainya aku seorang muslim pun aku yakin aku tidak akan mampu berpoligami karena memang tidak akan rela memikirkan suami berbagi kasih sayang dengan istri yang lain, disini ibu ibu aja banyak yang komplein karena merasa perlakuan suami ke istri dan mertua itu berbeda apalagi kalau beristri lebih dari 1??
Anda yang suci bahkan menuding diriku menentang Allah hanya karena aku tidak setuju dengan Poligami, apakah anda Tuhan? Memang benar di dalam kepercayaan anda Poligami itu halal ASAL seperti yang ku ketik di post sebelumnya MAMPU BERBUAT ADIL, tidak salah dong kalau aku bilang jika tidak mampu menjalankan poligami lebih baik cerai? Toh di kepercayaan anda walau perceraian di benci Allah tapi di ijinkan kan??
Perihal diriku yang MENURUT anda sudah menentang/membangkang Allah hanya karena aku tidak setuju dengan Poligami bukankah terlalu cetek seolah olah dalam kehidupan sehari hari yang berkenan di mata Allah hanya melalui Poligami? Oh tunggu mungkin penjelasan aku agak susah di cerna oleh anda, biar aku menggunakan kiasan yang lebih mudah di mengerti oleh anda, cara anda yang menuding diriku hanya karena tidak setuju dengan Poligami sama dengan jika aku tidak setuju dengan kenaikan BBM di tanah air berarti aku telah menentang Presiden? Oh beda ya kalau BBM sudah di naik kan sama pemerintah, kita nggak punya pilihan tapi ya mengikuti walau tidak setuju. Bagaimana aku bisa di bilang menentang Allah disaat Poligami bukanlah hukum wajib??
Beda cerita jika aku tidak setuju s*x setelah menikah, itu artinya aku memang menentang hukum Allah karena pada hukum untuk tidak berzinah itu WAJIB DITAATI.
Pertanyaan selanjutnya ibu nyonya DSNDN yang terhormat dan tinggi ilmu agamanya, berhubung aku memang bukan seorang muslim, aku minta penjelasannya karena menurut anda untuk oramg orang yang tidak setuju dengan berpoligami itu artinya menentang Allah bukan? Bagaimana anda menjelaskan salah satu post Ibu disini yang mengatakan bahkan Rasullulah pun tidak mengizinkan putrinya untuk berpoligami? Apa itu artinya anda juga berani menuding seorang Nabi Suci menentang Allah?? ( Terlepas aku tidak tahu jika post Ibu JujurApaAdanya itu benar atau tidak, oleh karena itu aku meminta pencerahannya).
Terakhir ini ya Ibu DSNDN yang tinggi ilmu agamanya, kok aku merasa post anda penuh dengan kontradiktif?? Anda sangat mendukung dan setuju dengan berpoligami karena anda mempunyai kepala keluarga ( Kakek, Ayah dan Suami ) yang sangat tegas dan adil dalam memberi nafkah lahir dan batin? Bukankah post sebelumnya anda justru menulis Ayah anda jauh sejak adik anda kecil? Di Nafkahi pakai transfer kah bu? ( pure nanya ). Anda berkomitmen dengan suami anda untuk menjalankam Poligami ( I assume belum berpoligami ya? ) ya bagus, itu pernikahan anda, tapi belum benar di jalankan kan? Kalau memang sudah di jalankan dan tidak sedikitpun rasa cemburu berarti memang anda orang suci dan sudah pasti penghuni sorga ^^
Buat Ibu Ibu yang lain yang nggak rela berpoligami, kita semua siap siap keneraka ya secara sudah berani menentang Allah.
Maaf ya kalau postku panjang, tolong di baca habis jangan setengah setengah dan berpikir sempit jika semua member disini kepercayaannya sama semua, dan tentunya walau berbeda kepercayaan tidak berarti mengurangi rasa hormat aku kepada Ibu ibu, teman sahabat dan keluarga yang berbeda kepercayaan dengan diriku.
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams. | | | |
Replying to:
Bahkan Rasulullah menolak putrinya dipoligami. Karena ditakutkan gak bisa berlaku adil. Kata yang tepat tentang ayah anda, kakek, suami : PRIA GATEL. | Kok aku setuju y sama bunda 😄
Memang kalau gak bisa berlaku adil gak dianjurin berpoligami. Apalagi manusia biasa seperti kita. Gak adil sedetik aja uda dosa utk suami. Mungkin cuma nabj m.yg bisa adil seadil adil nya kepada para istrinya
Jdi lakik jaman sekarang kalau poligami emang karna GATEL aja
| | |
Bunda DSNDN,
Kakek, ayah sdh berpoligami. Dan bagaimana jika suami anda juga berpoligami? Ikhlaskah? Tak relakah? Atau membayangkannya saja sudah tidak kuat.
Tetapi krn ilmu agama anda tinggi, dan mengaku tidak pernah menentang Allah, pasti anda bisa dong... Semoga bisa diterapkan oleh generasi penerus anda... Anak laki2, cucu laki2, cicit dll...
No more reasons to be unhappy | | Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |