Calon suami tidak perjaka

Dear Bunda,

Perkenalkan saya member baru.
Saya melihat banyak bunda - bunda yang bijaksana disini, dan saya ingin minta saran/pendapat dari para bunda sekalian untuk masalah saya ini.

Usia saya menginjak 29 tahun dan belum menikah. Saya kenal dengan seorang pria baru 5 bulan ini. awal perkenalan kami baik - baik saja dan diapun menyatakan rasa sukanya kepada saya dan ingin mengenal saya lebih dekat. Dengan niat yang baik saya pun mulai membuka diri untuk saling mengenal.

Di bulan kedua perkenalan ,, dia pun menyatakan keseriusannya untuk melamar saya menjadi istrinya dengan bicara kepada kedua orang tua saya.
ortu saya menyambut baik dan menyarankan untuk saling kenal terlebih dahulu.

Sayapun ingin tahu lebih tentang calon saya itu. sampai akhirnya saya tau kalo dia punya mantan pacar, dan mereka pacaran kurang lebih 4 tahun. sekarang ini, mantan pacar dari calon saya itu sudah menikah akhir agustus tadi. Sayapun tetap terus ingin mencari tau kedekatan calon suami saya dengan mantannya itu.

Ternyata..
mantan pacarnya itu mempunyai seorang anak yg berusia 3 tahun.
dan itu menjadi pertanyaan besar di benak saya..'itu anak siapa???'
rasanya tidak enak kalo pertanyaan saya tersebut saya lontarkan ke calon suami saya. dan calon suami saya pernah bercerita bahwa mantannya itu juga pernah ada hubungan dengan cowok laen dan akhirnya mantannya itu juga pernah menikah dengan cowok laen itu.

Pernah suatu hari..calon saya bercerita kepada saya bahwa dulu dia bukan orang baik, dan setelah mengenal saya sikap dan tingkah lakunya berubah menjadi lebih baik. namun disela2 ceritanya.. dia pernah mengatakan bahwa dia pernah berhubungan badan dengan cewek lain yang ntah siapa.

rasanya shock, dan tidak terima rasanya bahwa calon suami berarti sudah tidak perjaka lagi. dan pikiran anak mantan itupun mulai mengarah kepadanya.

saya wanita baik2 dan menjaga diri baik2. rasa kecewa untuk menerima kenyataan tidak bisa ku pungkiri, dan hal tersebut tidak saya ceritakan kepada orang lain. Tapi disatu sisi saya merasa dilema, karena keluarganya sudah datang beramai2 melamar saya. para tetanggapun tau dengan rencana pernikahan kami.

Namun ketika terbayang atas keburukan apa yg pernah dia lakukan dahulu, rasanya hati ini tidak bisa menerima.

undangan sudah dicetak, souvenir,gedung, dan lain2 juga sudah disiapkan dan hari2 terus berjalan. rasanya malu kalo rencana pernikahan ini gagal. terlebih lagi ortu saya yang mungkin tidak enak dengan para tetangga ataupun dengan sanak saudara yang sudah diberitau mengenai kabar bahagia ini.

Saya bingung...

tolong sarannya bunda...

 

 

Lebih baik mantan penjahat, atau mantan ustad bun???

Just make sure he won't do that again... Lgpl, apa yg lbh sakral dibanding pernikahan? Apa yg lbh menyatukan dibanding pernikahan? Yg penting, dia bkn org yg sama seperti dulu dan dia udh bilang kalo dia berubah...
Kalaupun nantinya dia selingkuh atau nakal, itu urusan dia sm Tuhan... Biar Tuhan yg menghakimi dia...

Itu sih menurut saya.... Tp ada beberapa orang yg setia berpegang teguh dgn prinsipnya bahwa jika ia perawan / perjaka maka hrs mendapatkan yg perjaka / perawan jg... Jika bunda adalah org yg berprinsip seperti itu, yah bunda jg sama sekali ga salah...

Tp bun, mengingat usia calon bunda yg jg sudah 'dewasa', menurut saya jaman skrg memang susah untuk menemukan pria umur segitu yg msh perjaka... Bahkan boleh saya katakan, beronani / masturbasi saja menurut saya jg sdh merampas keperjakaan laki2 krn dia begitu sambil membayangkan perempuan, dan zina jg kan??

Memang pernikahan hrs dipikirkan matang2 bun... Kalau saya sih, if He loves me, I love him, that's enough...

Keputusan ttp ada ditangan bunda....

 

 

Wah susah juga ya bunda....
Saya juga carinya yang perjaka dulu bund. Mungkin saya tipe kuno juga perjaka untuk perawan seperti kata bunda lisya. (Malah saya kolot sekali,ciuman pun hanya saya lakukan dengan suami dan anak saya)
Tidak bisa dibayangkan jika dia pernah bersama dan melakukan dengan yang lain.
Tapi ada juga saudara saya yang menikah dengan pria yang dulunya nakal. Dan ternyata setelah menikah justru karena pernah nakal dia tau bagaimana menjaga diri dan keluarganya terutama mendidik anak2nya agar tidak kejalan yang sama. Intinya cobalah bunda kembali ke perasaan bunda. Coba tenangkan diri dulu, sebelum menikah banyak yang mudah galau.

 

 

Bun, senakal2nya cowok, pasti ingin mendapatkan cewek baek2.
Nah, hal ini terjadi ama bunda.
Klo bunda ikhlas nrima masa lalunya, ga usah hal ini jadi masalah. Yg penting dia sudah berubah.
Tapi kalo sulit nrima, coba berpikir ulang, krn bisa jd duri dalam daging.
Lagipula baru kenal 5 bulan rasanya terlalu cepat menuju pernikahan. Pernikahan itu kan utk seumur hidup.
jangan grasak grusuk krn umur.

 

 

Iya bun..tpi tak jarang juga sekarang ini kami menjadi sering ribut. Terlebih masalah sepele menjadi besar. Kadang jadi ragu..dia sbenernya sayang atau tidak sama saya. Kalo ingat masa lalunya saya kadang2 mendadak marah gak jelas bun

---------- Post added at 03:10 ---------- Previous post was at 03:06 ----------

Ya bun..saya berharap mendapatkancalon suami yg baik. Umur yang sudah hampir menginjak kepala 3..membuat saya galau karna belum menikah. Tapi..apa sy hrus menikah dgn dia ?
Perkenalan kami memang singkat..karna kami sama2 ingin mencari calon pendamping hidup. Tidak ingin rasanya pacaran lama2..takut bun..scara pergaulan skarang. Tpi..ternyata..dia...sdh lebih dlu mrasakannya.
#kecewa

 

 

Bun, kalo blum sreg jgn nikah dulu.. Masa cm karena ortu malu sm tetangga akhirnya bunda yg tanggung derita?

Setuju sm bunda keikei.

 

 

Bunda hamimah, maaf bunda muslim kah? Kalo iya, bunda sholat istiqarah terus setiap hari smpai dpt jwbannya..
Mmg disaat kaya gini sulit berfikir jernih bund, tp lbh bijaksana kl bunda pikirkan kedpannya setelah menikah akan sprti apa, kl bunda sekiranya sulit atau bahkan tdk bs menerima knyataan jgn smpai hal ini mjdi masalah trs dirmh tgga bunda.. Jodoh sdh digariskan oleh Allah, bunda jgn khawatir yg pnting berusaha dan berserah diri trs sm Allah.
Kami doain bunda segera mendpt jwban yg terbaik..

 

 

hi mbak hamimah.....ini pendapat saya pribadi yaaaaa......saya cerita singkat latar belakang pendapat saya:
saya nikah ama suami diusia 39 dan dia 45 th. cuma pacaran 3 bulan langsung nikah. tapi terus terang bun kita sudah bicara blak2an tentang masa lalu masing2 secara terbuka. cocokan misi dan visi dalam pernikahan dan semuanya 90% match.....dan tiada keraguan sedikitpun dihati saya ketika menikahi dia. katanya dia juga begitu. jadi saran saya:
1. mbak kan sudah diumur yg dewasa 29 tahun . mbak sudah bisa menilai misi dan visi kedepan dg calon suami cocok ngga? karena menikah itu kan jalan kedepan mbak bukan melihat masa lalu. yg penting masa depan bukan masa lalu
2. bisakan bunda secara ikhlas menerima masa lalu suami apa adanya. katakanlah bunda tidak punya masa lalu yg bercacat tapi suamikan bukan bunda. orang yg mencintai seseorang dengan tulus dan ingat loh bunda dasar perbikahan itu cinta kasih yang tulus adalah. menerima masa lalu orang itu dan memaafkannya karena yg penting bukan masa lalu orang itu tapi bagaimana bunda dan orang itu akan menjalani hidup bersama dimasa depan. kalo bunda sekiranya bisa. maka berjalanlah bunda ke jenjang pernikahan. suamiku orang asing pacarnya juga banyak bun sebelon nikah. dan bunda tau donk bagaimana pacaran gaya orang asing dan diusia yg sudah tua begitu. tapi waktu menyatakan keseriusannya padaku beliau langsung meng cut hubungan dg pacar2nya itu dan berjanji ngga mengulangi lagi. danbitu dibuktikannya hingga kini bun. nah itu semua cuma bunda yg bisa menilai diri bunda sendiri karena bunda yg akan menjalani hidup perkawinan.
3. masalah pertanyaan soal anak dari mantan. kalo sudah menikah itu bunda komunikasi kejujuran semua itu sudah harus jalan. hampir tidak ada rahasia lagi diantara suami istri. jadi baiknya bunda harus tanyakan dg lugas itu anak siapa. bukan untuk meghakimi masa lalunya tapi ketika bunda memasuki gerbang pernikahan sudah tidak ada ganjalan dihati bunda. dan ketika mendengar jawaban dari calon suami bunda bisa memikirkan langkah selanjutnya.....kembali lagi bisa tidak menerima masa lalu suami dan apa yg bunda lakukan terhadap anak itu bila bumda memutuskan menikahi dia dan anak itu ternyata anak dia.. saya dan suami selalu membiasakan diri menbahas masalah yg paling konyol sampai masalah yg penting dan yg paling menyakitkan secara terbuka mbak. kenapa ? karena dugaan dan prasangka itu seperti racun yg akan merusak cinta kami dan ketulusan kami. tetapi ketika semuanya dibahas dan didiskusikan bersama maka dua belah pihak akan lega dan siap menjalani hari kedepan lebih bahagia tanpa ada ganjalan lagi.
4. saya tidak bisa membantu memutuskan atau memberi saran mbak melanjutkan pernilahan dg calon atau tidak. karena ingat. yg menjalani itu mbak dan calon suamimbak sendiri. yg menanggung konsekuensi mbak dan calon suami sendiri. jadi ya mbak harus jujur terhadap diri sendiri dan calon suami. jika memang siap menikah dan menerima masa lalu calon suami berjalanlah...tapi kalo memang tidak siap dan akanbjadi ganjalan seumur hidup dg calon suami dan mbak ngga bisa bahagia. mending putuskan saja sekarang. lebih baik malu sekarang daripada menderita seumur hidup.
semangat ya mbak . hidup itu pilihan dan kita harus berani memperjuangkan pilihan kita sendiri dan menerima dg ikhlas semua konsekuensinyaaaa.....semangat mbak!!!!

 

 

Setuju sama Bunda Happy...
Mungkin masa perkenalan bunda yang cukup singkat jadi kurang mengenal satu sama lain.
tapi memang perkenalan singkat atau panjang itu bukan jaminan untuk langeng terus.
Masalah sudah tidak perjaka atau tidak itu masa lalu calon suami bunda, jadi jika buda sudah memutuskan untuk menikah dengan dia maka harus terima masa lalunya.
Toh dia juga mau berubah jadi tidak ada yg dipermasalahkan lagi.
Semangat Bunda...
Ini hanya ujian kecil pada awal pernikahan.

 

 

Maaf y bun, baru kenal bentar udh sering berantem apalagi setelah nikah bun, seharus na ch perkenalan aja dlu, tu terlalu buru" mnrut saya,
Kalo emng bunda gx sreg ma calon tapi tetep nikah, terus skrg jg kata na sering berantem y,, pernikahan tuh sekali buat seumur hidup bun, takut na kalo bunda gx sreg n d sertai rasa kek gtu rumah tangga bunda bisa jadi korban na, pernikahan belom terjadi bun, kalo emng mw nikah krna terpaksa gegara nti ortu malu kalo gx jadi nikah, lebih malu lg kalo bunda setelah nikah malah ribut terus,, kasian jg ortu bunda, ortu kan sebener na kepengen anak na bahagia,,
Bunda sebener na cinta sayang gx sama calon bunda???
Tapi susah jg y, soale smua na udh d pesen buat acara na, coba di rundingin ma kluarga,maaf y kalo ada kata" yg salah bunda,

 

 

Daripada berpikir dan berandai-andai, knp ga ditanyakan lgsg kpd calon? Saran aku, bicara baik2, dua mata, minta calon utk jujur. Klau dia sudah bs jujur, trgtg bunda lg mw gmn. Klau bunda memutuskan utk nerima dia, blh sj, dg catatan, bunda hrs ikhlas dg masa lalu nya. Jgn diungkit-ungkit terus, atau dibuat hal spy jd mslh. Seperti yg bunda blg, klau ingat ms lalu ny jd marah lalu emosi. Oh y. Lama atau tidak kita mengenal seseorang ga bs jd patokan sbrpa tau kt soal sifat dan masa lalunya. Ad kok org pcrn sampai tahunan, br menikah, tp msh jg blm bs mengenal sifat pasangan yg asli itu bgmn. Dlu ak pcrn cm 3bln, lgsg dilamar. 1Th pcrn menikah.

 

 

Sya sependapat dgn bunda lisyanova.. Laki2 sulit dikatakan msh perjaka meski blm melakukan hbgan intim dgn wanita.. Krna onani /masturbasi jg bs diblg menghilangkan keperjakaan nya.. Itu mnrut sya..
Bun.. Jika calon suami bunda berani jujur ttg masa lalu nya.. Brarti tujuan nya menikah dgn bunda emg sungguh2 ingin mnjdi lelaki yg baik n suami yang bertanggung jwb sm bunda..
Kalo niat nya gk tulus,gk mgkn calon suami berkata jujur sblm pernikahan,psti dia tetap akan menutupi aib nya..
Pacaran lm ato mengenal calon suami cukup lm gk bs menjamin bs melanggengkan hbgan pernikahan.. Toh dlm islam sndri pacaran itu gk ada.. Wlu gk munafik sih.. Sya gk mengamalkan itu.. Krna sya n suami sblm menikah mnjlni proses pcran slma 2 thn..
Jd meski bunda baru mengenal calon suami slma 5 bln,namun dia mantap n serius untuk melanjutkan ke jenjang pernikahnan,brarti gk da istilah main2 lg dlm pikiran calon suami bunda utk hdp bersama bunda..
Utk skrg lbh baik bunda cb shalat istikharah,mohon petunjuk sm Allah.. Apapun nnti pilihan yg prtama tersirat dihati bunda.. Brarti itulah jwban yg Allah berikan..

 

 

Idem sm bunda happy

Sbtlnya sih kl sy dan suami tipe nrimo, dlu ada mantan sy cerita kl pergaulannya bebas sy sih g masalah asal tidak memeperlakukan sya dgn cara masa lalunya alhmdlh dy jg menghormati prinsip saya, wktu itu dy memang niat serius sama saya mknya smua dy terbuka bgt sm masalalunya.sy sih cengar cengir aja geli & heran krna bukan bgtu cara sy menjalin hub dgn pasangan, mngkin krna sy mnjalin hub/ta'aruf hanya sm lelaki yg "sy udh pgn nikah". Tp ya bkn jodoh kita pisah baik2 tp bkn krna masa lalunya.

Suami pun trnyata bgtu,, ada calon tunangannya yg ternyata udh pernah hamil & gugurin kandungany,, dy terima dgn syarat calonnya itu bnr2 taubat. Tp perempuan itu mundur krna terlalu malu dgn kebaikan keluarga suami yg notabene kuat ajaran agamanya.
Sempet tunangan lg, keluarga yg melamarkan smntara suami msh sibuk S2 d kota lain, 1 th berlalu kawan dekat suami cerita kl dy pernah tidur dgn tunangnnya sampe hamil 2X dan 2nya d gugurkan, kawannya cerita krna kasihan sm suami. Nah untuk yg ini suami g terima krna wlo bgaiamnapun sdh ada suatu kprcayaan non sakral yg sudah d nodai..

Bgutalh bunda no bodies perfect,, bkn mslh waktu berkenalan yg pendek, malahan islam tdk berkenan kita ta'ruf berlama2 krna bisa menimbulkan zina dan fitnah. tp balik lg sm yg jalanin, bunda sdh cukup dewasa buat menilai pasangan bunda & jg kita sbg wanita biasanya punya intuisi sndiri thdp segala hal. Jngn lupa istokhoroh trus ya bunda sayang smga sgra mnmkan keyakinan hati atas smua jawaban doa.

 

 

seperti yang bunda happy paparkan dengan panjang lebar ala bunda happpy saya setuju,menikah itu butuh keterbukaan dan saling kejujuran....setiap manusia itu punya masa lalu bunda ada yang indah dan pahit bunda....tp dipernikahan kita punya masa depan yang baru bunda...jika bunda siap dan ikhlas ya dijalani namun jika bunda ragu ya dipikir2 kembali sebelum menikah,menikah itu butuh cinta yang tulus, itu artinya kita harus bisa menerima masa lalu,masa yang saat ini terjadi,masa yang akan terjadi,maupun masa yang belum terjadi...tidak selamanya orang yang jahat /buruk sekalipun tak punya kasih sayang bunda,satukan visi dan misi bunda jadikan keluarga bunda yang penuh kasih dan kebaikan....bagi saya dan suami saya sendiripun masa depan kami lah yang utama bukan masa lalu,saya kenal suami cm 2 bln,tp diawal bukan kebaikan yang kita ceritakan tp keburukan kami masing2..maka dari itu kita bertekad sama2 saling mengingatkan dalam kebaikan karena kita sudah menikah dan masa depan yg baik itu yg diinginkan...ikuti kata hati bunda dan banyak berdoa...

 

 

setuju sm bunda liysa dan bunda happy dan bunda ika..
hanya cowo gentle yg mau jujur ttg masa lalu demi menunjukkan keseriusan dan mbangun rumah tangga.seburuk apapun ms lalu itu dy dah berani jujur..sblm nikah aj dah mau jujur apa lg klo dah nikah bund..suka kata2ny bunda liysa if He loves me, I love him,
that's enough...

think positif ja bund,semua akan baik2 saja..