Calon suami tidak perjaka

Replying to:

Sebaiknya bnda sholat istikharah bun mnta petunjuk,kalo mslnya dy mmg berubah dn plg utama bgt dia rajin sholat krna sholat tiangnya agama ada kemungkinan mmg dy sudah tobat..
dn kalo bunda mamandang dia laki2 yg pas (kesampingkn dlu masa lalunya) yg sesuai dan cocok y bnda hrs trma msa lalunya..
dia itu untuk masa depan bunda kan?dia yg skrg bkn dy yg masa lalu..dy sudah berubah y ikhlaslh akan masa lalunya..
krna ini jg kesalahan bunda knp gk dr awal kenal dlu terang2an blak2an tanya dy msh perjaka apa egk?jujur aku dlu sblm msh pndekatan aku tny sma suami aku jga tny mlh srh pke nama allah hehehehe soale bgiku dulu keperjakaan it pntg maklum aku msh gds jdinya mau yg perjaka hehe,dn selanjutnya aku melihat dy dr ibdhnya dn klwrganga bgmna?alhamdulillah dy rjn ibdh bgtu jga keluarganya makanya ortu trutma bpkku setuju krna kata papahku sholat it tiang agama aplgi dlm prnkhn mslh sbsr appun nnt dlm prnkhn klo tiang agamanya bnr ibdhnya bnr smua bisa diatasi krna klo kta dkt sma allah,pst allah mempermudah urusan kta hehehe..dlu syarat sah laki2 yg mw jdi cln suami aku y hrs rjn sholat it plg utma hehe ...

Replying to:

wah perfect sx y bund msa mau nikah msti ditanya2 gt.malah ntr si laki gengsi gmn bund nutupin aibnya demi kebaikan nama kluarga?ga sxan aja tanya ud cek keshtn blm pny riwayat penyakit apa??hiv,hepatitis,ims?itu masi untung dah mau jujur bund lakinya tnp ditanya sblmnya,iklas lg ngomong pa adanya..
maaf bund kesannya comentny bunda jd mojokin bunda hamimah deh..maaf bund klo ga berkenan y

Replying to:

Lebih baik mantan penjahat, atau mantan ustad bun???

Just make sure he won't do that again... Lgpl, apa yg lbh sakral dibanding pernikahan? Apa yg lbh menyatukan dibanding pernikahan? Yg penting, dia bkn org yg sama seperti dulu dan dia udh bilang kalo dia berubah...
Kalaupun nantinya dia selingkuh atau nakal, itu urusan dia sm Tuhan... Biar Tuhan yg menghakimi dia...

Itu sih menurut saya.... Tp ada beberapa orang yg setia berpegang teguh dgn prinsipnya bahwa jika ia perawan / perjaka maka hrs mendapatkan yg perjaka / perawan jg... Jika bunda adalah org yg berprinsip seperti itu, yah bunda jg sama sekali ga salah...

Tp bun, mengingat usia calon bunda yg jg sudah 'dewasa', menurut saya jaman skrg memang susah untuk menemukan pria umur segitu yg msh perjaka... Bahkan boleh saya katakan, beronani / masturbasi saja menurut saya jg sdh merampas keperjakaan laki2 krn dia begitu sambil membayangkan perempuan, dan zina jg kan??

Memang pernikahan hrs dipikirkan matang2 bun... Kalau saya sih, if He loves me, I love him, that's enough...

Keputusan ttp ada ditangan bunda....

Replying to:

hi mbak hamimah.....ini pendapat saya pribadi yaaaaa......saya cerita singkat latar belakang pendapat saya:
saya nikah ama suami diusia 39 dan dia 45 th. cuma pacaran 3 bulan langsung nikah. tapi terus terang bun kita sudah bicara blak2an tentang masa lalu masing2 secara terbuka. cocokan misi dan visi dalam pernikahan dan semuanya 90% match.....dan tiada keraguan sedikitpun dihati saya ketika menikahi dia. katanya dia juga begitu. jadi saran saya:
1. mbak kan sudah diumur yg dewasa 29 tahun . mbak sudah bisa menilai misi dan visi kedepan dg calon suami cocok ngga? karena menikah itu kan jalan kedepan mbak bukan melihat masa lalu. yg penting masa depan bukan masa lalu
2. bisakan bunda secara ikhlas menerima masa lalu suami apa adanya. katakanlah bunda tidak punya masa lalu yg bercacat tapi suamikan bukan bunda. orang yg mencintai seseorang dengan tulus dan ingat loh bunda dasar perbikahan itu cinta kasih yang tulus adalah. menerima masa lalu orang itu dan memaafkannya karena yg penting bukan masa lalu orang itu tapi bagaimana bunda dan orang itu akan menjalani hidup bersama dimasa depan. kalo bunda sekiranya bisa. maka berjalanlah bunda ke jenjang pernikahan. suamiku orang asing pacarnya juga banyak bun sebelon nikah. dan bunda tau donk bagaimana pacaran gaya orang asing dan diusia yg sudah tua begitu. tapi waktu menyatakan keseriusannya padaku beliau langsung meng cut hubungan dg pacar2nya itu dan berjanji ngga mengulangi lagi. danbitu dibuktikannya hingga kini bun. nah itu semua cuma bunda yg bisa menilai diri bunda sendiri karena bunda yg akan menjalani hidup perkawinan.
3. masalah pertanyaan soal anak dari mantan. kalo sudah menikah itu bunda komunikasi kejujuran semua itu sudah harus jalan. hampir tidak ada rahasia lagi diantara suami istri. jadi baiknya bunda harus tanyakan dg lugas itu anak siapa. bukan untuk meghakimi masa lalunya tapi ketika bunda memasuki gerbang pernikahan sudah tidak ada ganjalan dihati bunda. dan ketika mendengar jawaban dari calon suami bunda bisa memikirkan langkah selanjutnya.....kembali lagi bisa tidak menerima masa lalu suami dan apa yg bunda lakukan terhadap anak itu bila bumda memutuskan menikahi dia dan anak itu ternyata anak dia.. saya dan suami selalu membiasakan diri menbahas masalah yg paling konyol sampai masalah yg penting dan yg paling menyakitkan secara terbuka mbak. kenapa ? karena dugaan dan prasangka itu seperti racun yg akan merusak cinta kami dan ketulusan kami. tetapi ketika semuanya dibahas dan didiskusikan bersama maka dua belah pihak akan lega dan siap menjalani hari kedepan lebih bahagia tanpa ada ganjalan lagi.
4. saya tidak bisa membantu memutuskan atau memberi saran mbak melanjutkan pernilahan dg calon atau tidak. karena ingat. yg menjalani itu mbak dan calon suamimbak sendiri. yg menanggung konsekuensi mbak dan calon suami sendiri. jadi ya mbak harus jujur terhadap diri sendiri dan calon suami. jika memang siap menikah dan menerima masa lalu calon suami berjalanlah...tapi kalo memang tidak siap dan akanbjadi ganjalan seumur hidup dg calon suami dan mbak ngga bisa bahagia. mending putuskan saja sekarang. lebih baik malu sekarang daripada menderita seumur hidup.
semangat ya mbak . hidup itu pilihan dan kita harus berani memperjuangkan pilihan kita sendiri dan menerima dg ikhlas semua konsekuensinyaaaa.....semangat mbak!!!!

Replying to:

i dont know he's really love me or not

---------- Post added at 10:37 ---------- Previous post was at 10:14 ----------


Bunda Happy,

Dulu saya berkeinginan untuk menikah diusia 25 tahun, dan sya juga sempat dekat dengan seorang pria dan juga berencana untuk menikah. namun, karna dia berada diluar kota dengan aktifitas pekerjaan nya, hubungan kamipun kandas..karna ternyata dia sudah menghamili cew laen di daerah tempat dia bekerja.

Shock..
orang yang begitu terlihat baik, span, santun dan rajin ibadah ternyata bejat.
Benci sebenci bencinya saya padanya saat itu. merasa bodoh, kecewa, dan sakit hati karna dikhianati. tapi disaat waras saya bersyukur,, ternyata Allah tidak menjodohkan hamba dengannya, karna dia memang tidak baik untuk saya.

Sekarang..
saya sudah membuka hati lagi, tapi kenyataan yang didapat..tak jauh berbeda dengan mantan saya itu. dan persiapan untuk acara pernikahan sudah 80%.

Saya juga ingin seperti yang lain,, menikah , punya anak dan hidup bahagia tanpa ada pikiran2 dan dugaan2 yang mengganggu pikiran saya menjalani hari2 bersama calon suami saya.

Tapi..
tak jarang juga dia bertanya kepada saya soal mantan saya,, dan apa yang sudah saya perbuat dengan mantan saya itu. saya sudah menjawab jujur kepada dia kalo hub saya dengan mantan saya itu lurus2 aja dan tidak ada yang 'aneh'. karna saya wanita baik2. namun dia selalu mendesak saya untuk bercerita..dan berkali2 juga saya menjawab dengan jawaban yang sama. namun dia merasa tak puas, merasa kalo saya berbohong dan ada yang saya tutup2i.

saya tetap pada jawaban saya, dan diapun laen waktu melontarkan pertanyaan yang sama kembali, dan saya tetap menjawab dengan jawaban yang sama. alhasil, kamipun sering bertengkar, karna pertanya2an yang gak jelas.

Capek bunda..

Replying to:

bunda wajar klo skrg sering berantem, org bunda mangkel tau suami ga perjaka. Jd bukan karena waktu singkat buat kenalan, tp emg bunda msh belom siap buat kecewa tau calon suami kaya gitu.
Bener bun kata bunda bunda dsini, skrg susah cari suami perjaka, kaya cari jarum pentul kalo jatoh kelantai. Kalo buat saya pribadi, selama dia ada niatan mau berubah jd org yg lebih baik dan dia tobat dr masa lalunya ya udah. Skrg balik ke bunda, bunda siap ga nerima masa lalu pasangan, karena bisa jd kebayang bayang terus kalo bunda ga move on, yg ada tar awal nikah bukannya manis manis dirasa malah jd kaya neraka gara gara bunda kepikiran. Kalo bunda ga siap kecewa ya udah, mau dibatalin mumpung msh ada waktu skrg. Ga ush mikir tar apa kata tetangga kata keluarga, atau tar keluarga malu atau ini itu lah, toh yg jalanin kan mbaknya sendiri.

Replying to:

Bunda Ismatu Arini,

Kalo saya teringat / membayangkan apa yang dia lakukan dulu..diri ini pasti nangis, kecewa. rasanya tak adil..apakah saya harus ikhlas dan menerima dengan segala masa lalunya. orang tua saya pastinya berharap saya mendapatkan lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Tapi, apakah saya harus ceritakan kepada otu saya kegundahan saya ini bun ?

tak tega rasanya :'(