Alhamdulillah bisa bikin thread juga setelah 3x post
Saya sebenarnya member lama, tapi malu kalo curhatnya pakai username yg biasa dipake
Sebelum cerita ke Ibu dan keluarga saya, Bunda2 disini yg pertama kali saya kasih cerita ya. Mungkin ceritanya tidak 'wah' atau 'heboh' atau berkesan. Tapi setidaknya bantu saya memutuskannya Bunda.
Saya sudah menikah selama 2 tahun dan baru saja melahirkan seorang puteri. Saya berpacaran dengan suami saya selama 5 tahun. Saat pertama suami nembak saya di awal perkuliahan, beliau sangat terbuka dan langsung menceritakan masa lalunya, apakah setelah mendengar cerita ini saya mau menerima dia apa adanya. Setahun sebelum kami bertemu, masih duduk di bangku SMA. Suami memiliki pacar, daaan mereka pernah melakukan hubungan suami isteri hingga pacar hamil (suami bilang terkena guna2 dan terus dibujuk/dipaksa agar mau) Suami yg masih SMA tentu bingung & kalang kabut karena pacar hamil. Apalagi sang pacar bukan dari keluarga baik2 karena tidak jelas siapa Bapaknya/tdk punya Bapak (ibu bekerja sebagai PSK) sang pacar ini juga wanita nakal. Akhirnya mereka dinikahkan siri (sebelum kenal saya) dan langsung cerai. Diberi pilihan anaknya diasuh suami atau diasuh sendiri tapi diberi uang dan tidak boleh menganggu kehidupan suami ke depannya. Si wanita lebih memilih mengasuh sendiri anaknya demi mendapat uang yg dijanjikan (selama pacaran hanya morotin suami/matre/kerja mangkal untuk makan).
Singkat cerita saya menerima keadaan suami apa adanya hingga memutuskan untuk menerima lamarannya dan menikah. Sejak pacaran, suami tidak neko2, tidak pernah selingkuh atau menjurus kesana, kepribadian suami baik dan tulus, sholat 5 waktu, selalu mengaji, tidak minum, tidak judi. Inilah alasan kenapa saya mau menikah dengan beliau.
Selama 2 tahun menikah saya tidak pernah menemukan sikap yg 'aneh' juga dari beliau karena beliau sangat terbuka dan menceritakan apapun pada saya. Alhamdulillah keluarga suami juga sangat baaaiiiik terhadap saya. Beberapa kali memang si wanita ini menelepon suami untuk minta uang, suami tidak kasih dan ganti nomer hp.
Yang saya bingungkan selama 7 tahun ini Bunda, saya belum pernah cerita masa lalu suami yg sudah memiliki anak kepada Ibu, Bapak ataupun keluarga saya. Apa yg harus saya lakukan? Haruskah saya cerita tapi konsekuensinya Ibu saya (mungkin) berubah sikap dan membenci suami saya dan jadi berimbas pada kesehatan, atau bohong selamanya, berdosa dan saya menanggung beban tersebut selama hidup saya?
Terimakasih Bunda atas jawabannya..