Faktor Penyebab
-Faktor Dalam: belum berkembangnya alat kelamin si
kecil, utamanya bibir luar kemaluan, sehingga
memudahkan peradangan. Lemaknya pada kemaluan
masih tipis sehingga menyebabkan lubang kencing
maupun lubang kemaluan (vestibulum) belum
terlindungi maksimal.
Kemaluan si kecil juga belum ditumbuhi rambut, dimana
rambut berfungsi sebagai pelindung. Letak lubang
kemaluan pada bayi dan anak juga masih sangat dekat
dengan anus, sehingga mudah terkontaminasi oleh
bakteri dari anus maupun iritasi akibat feses (kotoran).
Hal lainnya adalah pH atau keasaman vagina cenderung
netral dan basa (alkalis). Ini memudahkan bakteri
berkembang biak.
Sedangkan pada bayi, dua bulan pertama kadar
hormon estrogen yang terbawa dari ibu masih tinggi.
Keadaan ini memengaruhi jumlah cairan vagina.
Sementara pada anak pra pubertas, peningkatan kadar
hormon estrogen terjadi lagi sehingga memengaruhi
peningkatan produksi cairan yang melapisi dinding
vagina.
-Faktor Luar: infeksi dari bakteri, parasit atau jamur.
Pada bayi dan anak, biasanya karena faktor kurang
bersih, misalnya cara cebok yang salah - dari belakang
ke depan - sehingga memudahkan kotoran dari anus
masuk ke vagina.
Perhatikan Kebersihan!
Umumnya penyebab keputihan pada anak-anak karena
kurangnya menjaga kebersihan. Hampir 70 persen
kasus yang terjadi pada anak-anak karena masalah
hygiene. Ditambah lagi daerah sekitar kemaluan
lembap. Biasanya, setelah buang air kecil, daerah
kemaluan anak tidak dikeringkan secara saksama
sehingga celana dalamnya basah dan menimbulkan
kelembapan di sekitarnya. Ditambah sisa air seni yang
dapat menyebabkan iritasi dan gatal, sehingga bisa
menimbulkan keputihan.
Sebaiknya pada anak usia 5 sampai 10 tahun, lakukan
pengecekan kebersihan alat kelamin dan anggota
badannya paling tidak seminggu dua kali. Pada usia ini,
anak paling rentan mengalami keputihan karena ia
sudah tidak mau diceboki, sementara keterampilan
merawat organ intimnya belum dikuasai benar.
Kesalahan yang banyak dilakukan orangtua yang
menimbulkan keputihan adalah menaburkan bedak
terlalu banyak pada daerah kelamin bayi dan anak usai
mandi atau saat mengganti popok. padahal, serbuk
bedak merupakan benda asing yang dapat menimbulkan
keputihan.
Tidak Perlu Memakai Pantyliner
Untuk orang dewasa, ketika mengalami keputihan bisa
menggunaan pantyliner. Namun, jika si kecil yang
mengalami keputihan tidak perlu menggunakannya .
Yang harus diperhatikan adalah mencegah terjadinya
keputihan dengan menjaga kebersihan alat kelamin
atau genital anak. (ind) (Mom & Kiddie/)