Kisah Ibu Susu 18 Anak
Dikaruniai ASI yang melimpah untuk sang buah hati, ibu mana, sih, yang nggak mau? Malah, mungkin, ini adalah salah satu doa yang paling sering terselip di bibir para busui, ya. Kalau masih bingung tentang persoalan susu menyusui, tips-tips di
MommiesDaily.com ini pasti membantu.
Nah, apa ceritanya kalau produksi ASI sampai jauh melampaui standar normal? Sahabat saya, Maya Djatirman (28 tahun), ibu dari Percy Barra Pradana (9 bulan) yang dianugerahi ASI dalam jumlah luar biasa, sampai-sampai ia menjadi pendonor
ASIP untuk 18 anak! We share her amazing story…
Maya Djatirman
Kapan Maya menyadari bahwa produksi ASI Maya jauh di atas rata-rata?
Sejak masuk bulan kelima kehamilan. Saat itu, ASI mulai rembes. Tapi paling ngeh, sih, saat Percy baru lahir. AS mengucur terus sampai baju basah, padahal itu baru hari pertama setelah melahirkan! Belum lagi saat latihan jalan setelah operasi (Maya melahirkan melalui C-section, -red). Sambil jalan, air susu rembes sampai bertumpahan ke lantai. Saya kaget juga.
O, ya? Cerita dong, hari-hari awal setelah melahirkan. Pastinya nggak mudah, ya, apalagi harus me-manage ASI yang berlimpah ?
OMG, kalau diingat-ingat, saat itu adalah masa sulit banget buat saya. Derita kayaknya nggak habis-habis. Bayangkan saja, kehamilan bermasalah karena menderita hyperemesis dan hypersaliva selama sembilan bulan penuh, lalu aku harus melahirkan melalui operasi sesar. Eh, setelah melahirkan, payudaraku langsung bengkak dan penuh benjolan, diiringi sakit kepala luar biasa.
Awalnya, aku disuruh menyusui anakku secara langsung, dalam keadaan baru habis operasi. Beuuhh, sakitnya luar biasa! Tapi meski sudah mencoba teknik menyusui ini-itu berdasarkan ajaran para suster, Percy belum bisa latch-on dengan sempurna karena ternyata putingku datar.
Lama-kelamaan payudara bengkak akibat produksi ASI yag berlimpah tapi tidak dikeluarkan. Maka suster membawakanku breastpump RS yang segede-gede gaban. Pas payudara dipompa, sakitnya minta ampun! Tapi Alhamdullilah, setelah dipompa, ASI mulai keluar setetes demi setetes. Meski demikian, masih banyak benjolan yang nggak bisa pecah, sampai akhirnya datang seorang bidan, khusus untuk memijat payudaraku.
Pas dipijat, busyeeeet, rasanya sakiiiit beneeer! Ketika itu saya baru dikasih tahu, bahwa kalau benjolan-benjolan ASI ini nggak dikeluarkan, saya bisa dioperasi karena mastitis. Saya (me)nyeletuk dalam hati, “Ya, Tuhan apa lagi ini? Setelah sembilan bulan hamil diiringi muntah-muntah berlebihan plus ileran tiada henti, masa’ sekarang timbul masalah baru?”
Sambil terisak-isak, aku dipijat paksa bak diperkosa oleh bidan dan suster selama 2 jam lebih. Lama-lama, ASI keluar, benjolan pun berkurang.
Selama tiga bulan pertama, berapa banyak hasil perahan Maya sekali memerah?
Selama tiga bulan pertama, hasil perahku sekitar 200-400 ml, dengan frekuensi memerah sekali tiap 2 jam, maksimal 3 jam.
Meski produksi ASI berlebih, Maya bilang bahwa puting Maya datar sehingga susah breastfeeding pada awalnya. Bisa diceritakan selengkapnya dan apa solusinya?
Ya, karena putingku datar, selama tiga bulan pertama, Percy susah sekali menyusu langsung. Di hari pertama setelah melahirkan, saya menggunakan nipple shield Medela, tapi sakitnya, booo … Astaghfirulloh, deh. Dan dengan nipple shield pun, Percy tetap nggak bisa menyusu dengan sempurna.
Akhirnya, selama di RS, saya lebih sering memberikan
ASIP ke Percy dengan memakai sendok meski saya juga tetap berusaha untuk nenenin Percy. Tetap saja, susah sekali. Saya kesakitan, Percy juga sangat kesulitan latch-on, sampai-sampai bilirubin Percy tinggi dan harus disinar. Kontan suster-suster pada heran, karena ASI ibunya ‘kan melimpah ruah?
Sepulang dari RS, mertuaku memaksa untuk memberikan Percy
ASIP lewat botol, karena menurut pengalaman beliau, sewaktu suamiku masih bayi, dia juga disendokin. Eh, minumnya malah jadi sedikit dan pertumbuhan berat badannya lambat. Padahal yang aku baca, kalau dikasih dot, bayi malah akan bingung puting.
Tetapi karena saat itu aku dan Percy sama-sama kesusahan, akhirnya aku nyerah. Alhasil, selama tiga bulan pertama, Percy selalu menyusu lewat botol. Emaknya, ya, kudu mompa setiap dua jam. Bagiku saat-saat itu suliiiit banget, karena selain harus urus bayi, ya, harus urus tetek juga, duh .…
Kalau sekarang ini, berapa banyak hasil perahan Maya sekali memerah?
Sekitar 450-900 ml sekali perah, tergantung sedang mastitis atau tidak—saking seringnya mastitis! Dalam keadaan normal, biasanya saya bisa dapat 800-900 ml. Kalau sedang mastitis, dapat 400-600 ml maksimal. Sisa ASI-nya menjadi benjolan di payudara yang nggak mau keluar.
Wah, sering mastitis, ya? Bisa diceritakan pengalamannya dalam melawan mastitis?
Bayangkan, saking banyaknya ASI saya, meskipun sudah dipompa per 2 jam, mastitis tetep datang. Saya pernah mastitis sampai demam 40 derajat Celcius Rasanya sakiiiiiiiit luar biasa. Melebihi sakit gigi, sakit hati diputusin pacar, atau diselingkuhin! Lengkap. Mungkin karena waktu itu Percy jarang menyusu langsung, jadi mastitisnya parah sekali.
Sampai di sini, saya masih tinggal di Bintaro, Tangerang. Lalu saya memutuskan untuk pindah sementara ke rumah mertua di Bandung, karena dekat dengan RS Borromeus. Info dari teman, di sana ada pijat payudara yang bisa mengurangi rasa sakit dan melancarkan ASI.
Akhirnya aku pindah ke Bandung, dan setiap hari mengunjungi RS Borromeus untuk belajar pijat payudara sekaligus pijat bayi. Pijat payudaranya bukan pijat relaksasi, ya, karena rasanya luar biasa sakit! Ini saya lakukan setiap hari, sampai semua suster di sana hafal sama aku dan Percy, hahaha .…
Di RS Borromeus, saya sempat berkonsultasi dengan dr. Frecilia, yang juga seorang konsuler laktasi. Ia mengajari aku untuk memompa 15 menit dengan breastpump, lalu 15 menit berikutnya dengan tangan. Katanya, cara ini lebih efektif untuk mencegah mastitis. Benar saja, akhirnya frekuensi mastitis saya lumayan berkurang sejak saya memerah dengan cara selang-seling begitu.
Karena merasa mastitis pelan-pelan hilang, aku pun kembali ke Jakarta.
O, ya, dari dr. Frecilia ini, saya baru tahu bahwa Percy ternyata tongue-tied. Jadi, dia susah menyusu bukan hanya karena putingku yang datar.
Wah, lalu bagaimana solusinya?
Ketika pulang ke Jakarta, seorang kenalan menyarankan aku untuk ketemu dr. Asti Praborini di Kemang Medical Care yang sering menangani kasus tounge-tie.
Saat dr. Asti melihat kondisi lidah Percy, beliau langsung memvonis anakku tounge-tie kelas 1, yang berarti sudah parah. Kalau tidak segera diatasi, tounge-tie Percy bisa menyebabkan cadel ketika ia dewasa.
Dr. Asti terlihat sangat yakin dan menekankan saya untuk menyetujui tindakan pemotongan tali lidah saat itu juga. Entah bagaimana, saya dan suami akhirnya setuju. Saya sedih sekali saat frenulum Percy dipotong karena melihat Percy menangis kencang, apalagi darah yang keluar cukup banyak. Setelah itu, Percy langsung disusukan langsung ke payudara kananku, yang putingnya tidak se’mendelep’ puting kiri. Luar biasa, Percy—dengan lidah berdarahnya—langsung mengenyot payudaraku dengan lahap. Rasanya syuuur banget …. Ini pertama kalinya Percy menyusu langsung tanpa bantuan nipple shield atau alat lainnya.
Di pertemuan-pertemuan selanjutnya, Percy mulai belajar menyusu di payudara sebelah kiri. Meskipun awalnya sulit, lama-lama Percy bisa.
Awal menjadi pendonor?
Karena produksi ASI berlebih, sudah pasti stok
ASIP-ku banyaaaaak sekali. Sampai-sampai di rumah nggak ada tempat penyimpanan lagi, padahal aku sudah sewa freezer es krim 200 liter.
Akhirnya keluarga menyarankan agar
ASIP didonorkan saja. Awalnya aku ‘beriklan’ lewat Twitter. Saat itu langsung ada tiga orang peminat. Tadinya saya cuma berniat mendonorkan 20 botol, tapi melihat animo yang tinggi, aku kasih masing-masing 20-30 botol untuk setiap perminat.
Dengar-dengar, ASIP Maya didonorkan sampai-sampai sekarang ini Maya mempunyai 18 anak susu. Bagaimana perasaan Maya mempunyai ‘tanggung jawab’ sebanyak itu?
Bahagia banget. Rasanya kesulitan-kesulitan yang sudah saya alami terbayarkan dengan penghargaan orang lain terhadap
ASIP. Apalagi nggak gampang, lho, harus bawa breastpump kemana pun dan memompa di mana pun.
Sekarang ini, permintaan
ASIP ke saya sedang tinggi, sehingga saya harus bisa memprioritaskan, siapa yang paling butuh. Saya lebih mementingkan bayi di bawah umur 6 bulan karena mereka masih harus ASI eksklusif.
Darimana Maya mendapatkan anak-anak susu tersebut?
Lewat @aimi_asi dan @ID_ayahasi, hasil referensi teman-teman, serta dr. Asti Praborini.
Sekarang ini, stoknya ASIP ada berapa?
Wah, pokoknya saat ini kondisi kulkas sudah tidak muat! Memang, permintaan untuk
ASIP saya sedang tinggi-tingginya. Sekarang ini saya sedang men-support bayi yang baru diadopsi, lalu mendadak aku dapat SMS bahwa ada bayi kembar baru lahir, tapi ASI sang ibu belum keluar. Apalagi selain mereka, saya juga punya anak-anak ASI lainnya yang menunggu jatah ASI mingguannya.
Dalam seminggu, rata-rata ada berapa botol susu yang didonorkan?
Per minggu aku menyumbang sekitar 30-50 plastik, masing-masing isi 200 ml.
Bagaimana tanggapan keluarga mengenai Maya menjadi ibu susu dari 18 anak?
Sangat mendukung, terutama Mama, Ayah, kakak, suami, dan mertua.
Bagaimana cara Maya mengatur waktu sering-sering memerah sambil kerja kantoran?
Alhamdulilah, saya punya ruangan sendiri di kantor, jadi bisa memerah sambil kerja. Selain itu saya juga suka mompa di perjalanan pulang kantor.
Para bos di kantor juga sangat menghormati privasi saya saat aku mompa. Mereka nggak pernah mengganggu, melarang atau memberikan hambatan.
Kendala justru hadir di rumah, pada saat harus memompa dini hari di hari kerja. Kadang, kalau Percy bangun Subuh minta menyusu, payudara saya sudah penuh sekali, tapi Percy nggak bisa menyusu kalau payudara kepenuhan, jadi saya harus mompa 20-30 menit dulu. Padahal, kalau hari kerja, kondisi badan capek luar biasa. Di waktu-waktu seperti ini, saya butuh bantuan suami.
Apa trik Maya untuk menjaga kuantitas dan kualitas ASI?
Selalu mengonsumsi makanan sehat, seperti nasi merah, sayuran segar, dan lauk pauk kaya protein karena harus memenuhi kuota
ASIP, porsi makan banyak. Jadi dalam sehari, bisa 4-5 kali makan, ditambah camilan dan buah. Untuk buah, aku biasa makan sangat banyak. Misalnya, setiap pagi aku makan setengah buah semangka, bisa habis sendiri! Kalau sudah bosan, saya ganti mangga. Aku bisa menghabiskan mangga kecil 2-3 buah, atau mangga besar 1-2 buah. Aku juga selalu bawa bekal ke kantor yang berisi buah potong yang banyak, nasi merah, plus lauk pauk dan sayuran.
O, ya, aku juga rajin olahraga. Biasanya, sih, futsal dengan teman kantor, power yoga dan lari maraton. Hasilnya lumayan, karena bagi saya olahraga adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Jadi setelah olahraga, payudara langsung penuh! Karena hormon senang kali, yaaa .…
Apa saja peralatan ‘perang’ Maya dalam memompa dan menyimpan ASIP?
Peralatan perang yang nggak pernah ketinggalan adalah breastpump kesayangan, Medela Freestyle dengan corong dan botol 4 pasang, jadi kalau lagi di jalan, aku nggak perlu repot cuci dan steril. Selain itu, aku juga menggunakan coolerbag dan icepack merek Igloo, beli di ACE Hardware. Lalu, karena freezer selalu penuh—padahal freezer es krim 200 liter, lho—saya selalu menyimpan
ASIP dalam plastik
ASIP, supaya muat banyak di tempat penyimpanannya. Saya pakai plastik Natur perdus isi 30.
Apa suka duka mempunyai produksi ASI berlebih?
Sukanya adalah pada saat berbagi
ASIP dengan yang membutuhkan. Rasanya bahagia sekali, apalagi kalau sang anak susu naik berat badannya. Terbayar, deh, segala capek, letih, kurang tidur, dan rasa jenuh mendengar bunyi pompaan!
Dukanya adalah saat produksi ASI sedang menurun, misalnya waktu stres dan load kerja di kantor melimpah, sehingga makan tidak teratur dan olahraga berkurang. Sedih rasanya melihat hasil pompa berkurang, padahal banyak ibu-ibu yang sudah berharap sama saya.
Kemudian, sebagai ibu susu dari banyak anak, hal yang paling membingungkan buatku adalah membuat skala prioritas. Saya harus bisa memilah, bayi mana yang lebih butuh
ASIP saya, mana yang ‘kurang’ butuh, karena tidak mungkin aku bisa support ke-18 anak susu secara bersamaan. Biasanya saya mulai stop mendonor
ASIP untuk anak di atas 1 tahun, karena bagi mereka, nutrisi ASI bisa dipenuhi oleh makanan.
Saya lebih mengutamakan bayi-bayi newborn, bayi yang kehilangan orang tua, atau anak adopsi. Tiap mompa, saya selalu berdoa dalam hati, “Ya Tuhan, cukupkanlah ASI saya untuk anak saya dan anak-anak lain yang sedang bergantung kepada saya.”
Pesan untuk ibu-ibu yang mempunyai produksi ASI berlebih seperti Maya?
Kondisi oversupply breast milk production wajib disyukuri, karena tidak semua ibu mempunyai ‘kelebihan’ seperti kita. Malah ada banyak ibu yang sudah berusaha mati-matian untuk meningkatkan produksi ASI mereka, tapi tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan ASI anaknya. Memang, sih, para ibu yang mengalami oversupply breast milk production pasti rentan merasa capek dan bosan. Tapi di sisi lain, ada banyak pihak yang sangat berbahagia menerima
ASIP kita. Berkat kita, banyak bayi-bayi yang bisa terselamatkan dari ancaman kesehatan yang bisa muncul apabila tidak minum ASI. Dengan menyadari hal-hal itu, kita pasti merasa senang luar biasa.
Yakinlah, badai pasti berlalu. Mastitis, panas tinggi, nyut-nyutan dan sebagainya akan come and go, tapi doa dari para ibu yang sudah dibantu akan selalu menyertai.
Selain itu, kita harus ingat bahwa pada saat memompa, kita berarti sedang membuang lemak badan melalui ASI. Nih, ya, sejak menyusui, saya jadi tirus dan langsing walau makan sebanyak apa pun. Seumur hidup, aku selalu dipanggil Maydutz alias Maya Gendut. Tapi sejak menyusui, badan saya mulai seperti peragawati . Turun 30 kg dari BB pas hamil, bok! Berkah yang didapat karena menyusui memang luar biasa. Makanya … yuk, mompa!
Luar biasa, kan? Semoga pengalaman Maya berguna untuk Mommies semua, ya!
Cuma bisa bilang Amaziiiiing SubhanaAllah bwt ibu Maya ini..
semoga menginspirasi bunda-bunda....