Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #16  
Old
teena...
 
Posts: 52
 
ikut nimbrung y bunda2...
klo menurutku sih bunda harus ngomong baek2 sma suami...
klo pengalamanku ak punya suami yg sangat terbuka dri kita pacaran, dia suami yg sangat dekat sm ibu n kakak perempuan. dl waktu awal nikah suami yg ngomong klo dia tiap bulan harus kirim ke ibu, y ak setuju sih n sampe skrg udh 3th tiap bulan kita sll kirim. mlh dl wkt 4bln nikah kita dimintain tolong sm ibu utk bayar lahiran ipar suami, y waktu itu ak jg setuju aj krn kasihan. klo pengalamanku sih bund rejeki kita akn bertambah klo kita berbagi sm ortu, waktu duit kta bnr2 udh nipis eh ada aj rejeki yg datang bund.
klo mengenai gaji bunda yg kepake jg harus diomongin lg bund mgkn jangan semua dikirim ke ibu kta jg harus punya pegangan...
 
  #17  
Old
arumsp...
 
Location: Purwokerto
Posts: 107
 
Sebaiknya dibicarakan dengan baik2...kan baru 3 bulan menikah,mungkin dulu sebelum menikah dia menjadi tulang punggung keluarga. Dan membiayai ibu baginya adalah sebagai balas budi sebagai anak yg ingin membahagiakan orang tua. Maklum, suamiku anak pertama.

Klo aku ,siy penghasilan suami dan aku digabung terus menghitung pengeluaran selama sebulan untuk apa aja. Dan semuanya harus dg kesepakatan bersama. Klo ada yg keberatan berarti tdk dimasukkan anggaran. Bagiku,gaji suami atau gajiku sama aja. Klo memang butuh silahkan dipake. Yg penting memang untuk kebaikan bersama. Terbuka dan sama2 enak jadinya.

Nah sekarang,bunda dan suami membuat daftar kebutuhan selama sebulan. Kira2 budgetnya buat apa aja,tp tdk lupa pula menyisihkan utk ortu.
Semoga berhasil saranku yaaa.....
 
  #18  
Old
verlit...
 
Posts: 24
 
pernah jg punya pengalaman punya suami spt itu...yg bersikap berlebihan dg ortunya begitu jg sebaliknya ortu yg bersikap berlebihan dg anaknya..sampe spt org asing ketika dirumah mertua, akhirnya saya bercerai dgnya hanya dengan usia pernikahan 3 bulan, hanya karena mslh sepele yg gax masuk akal suami mengucapkan kata cerai melalui sms. pada saat itu dia lg di rmh bersama ibunya.
alhamdulillah sy skrg mendapatkan suami dan mertua yang smpurna bagiku yang sangat meyanyangi ak. dan ketika bersama mereka ak merasa lebih dari sebuah keluarga.
apa yg tdk pada tempatnya itu tdk baik untuk suatu hubungan.

---------- Post added at 23:45 ---------- Previous post was at 23:43 ----------

semoga suami bunda bisa mjd lebih bijak lagi pd mslh keuangan
 
  #19  
Old
debuch...
 
Posts: 78
 
Replying to: View Post
dari yg pernah sy baca diartikel keislaman, memang benar seorg lelaki meski telah menikah tetap milik ibunya, sedang perempuan milik suaminya. tapi dlm urusan nafkah menakahi, suami berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan istri dan anak2nya terlebih dahulu baru kemudian ibunya. apabila keuangan tidak memadai, maka suami berkewajiban menafkahi istri n anaknya dulu. jika mampu, baru keluarga besarnya (ibu dan adik2)

Nafkah ke Istri Lebih Didahulukan daripada Nafkah ke Orang Tua

kl g bs diklik bund, coba bunda googling.maaf bun dr tab ini ngetiknya, agak gaptek
bener bgt bund!

---------- Post added at 23:56 ---------- Previous post was at 23:52 ----------

Replying to: View Post
pernah jg punya pengalaman punya suami spt itu...yg bersikap berlebihan dg ortunya begitu jg sebaliknya ortu yg bersikap berlebihan dg anaknya..sampe spt org asing ketika dirumah mertua, akhirnya saya bercerai dgnya hanya dengan usia pernikahan 3 bulan, hanya karena mslh sepele yg gax masuk akal suami mengucapkan kata cerai melalui sms. pada saat itu dia lg di rmh bersama ibunya.
alhamdulillah sy skrg mendapatkan suami dan mertua yang smpurna bagiku yang sangat meyanyangi ak. dan ketika bersama mereka ak merasa lebih dari sebuah keluarga.
apa yg tdk pada tempatnya itu tdk baik untuk suatu hubungan.

---------- Post added at 23:45 ---------- Previous post was at 23:43 ----------

semoga suami bunda bisa mjd lebih bijak lagi pd mslh keuangan
memang ad kok jenis mertua yg kadang memang kurang penf\hertian....ya secara mertua itu manusia...pasti ad potensi khilafnya juga...

kyk pengalaman kk kandungku bund....mertuanya selalu ngeronrong minta uang air listrik dan beras....padahal sang anaknya belum ad kerjaan,sementara kk ku yg cari kerja untuk menghidupi suaminya dan anaknya...belum lagi mereka tinggal di luar kota numpang di rumah orng...
seharusnya sang mertua mikir ananknya bisa hidup makan dan ad rumah buat di tempati tu dah cukup..ini malah membebankan ke anaknya dan menantu....jd harus di lihat juga mertuanya kyk ap dlu...
 
  #20  
Old
Keren ...
 
Location: Jakarta - Semarang
Posts: 948
 
aku ikut nimbrung ya bun, aku baca2 pendapat bunda bener semua sih menurutku. aku termasuk bukan yg akur batin dengan bumer tapi aku setuju dengan bunda dewanti, gimanapun caranya itu orang tua dari suami yah, apalagi bumerku juga janda.
disisi lain aku gamau jg dong, dinomor duakan apalagi aku sekarang jadi tanggung jawab suami. kebutuhan aku dan rumah tanggaku kalau bukan suami siapa lagi yang akan menafkahi. setelah aku baca artikel istri dan anak diutamakan dalam segi kebutuhan, selama yah kita tau diri juga bun, kebutuhanyah apa yg kita butuh bukan apa yg kita pingin, kalau keinginan kita berlebihan otomatis suami jg gamaulah nurutin, begitu juga kalau keinginan bumer berlebihan masa harus apa2 diturutin juga. ini diluar seberapa besar gaji suami yah. namanya keinginan tetaplah itu jadi keinginan saja, ada rezeki baru di cari.
disini sih harus ada keberanian kita buat ngomong, entah ngomong kalau kita ikhlas atau ngomong kalau kita keberatan. istri juga jangan selalu pinginnya nolak, kalau kita setuju dukung. segitu aja deh bun ntr kebablasan makin banyak salahnya deh omonganku. semoga bunda2 disini saling meneriman pendapat satu sama lain yah.
dan bunda TS semoga masalahnya dapat diselesaikan dengan jalan terbaik. amin.
 
  #21  
Old
kinkin...
 
Location: Jakarta
Posts: 172
 
[QUOTE=Dewati;424768]
Replying to: View Post
saya sangat tidak setuju terkesan tidak bijak..sebagian penghasilan suami adalah hak istri dan penghasilan istri adalah hak istri. sebaiknya suami bisa membedakan tidak bisa seseorang memaksa untuk ikhlas kalao memang itu bukan haknya [COLOR="#69F"]
Terima kasih. Saya memberikan pendapat seperti itu berdasarkan pengalaman saya. Memang kesannya tidak bijak, tetapi begitulah yang saya lakukan. Banyak hikmah yang saya dapat, di tempat kerja suami ketika ada pengurangan karyawan suami tidak di-PHK. Kehidupan ekonomi juga semakin baik. Semakin banyak memberi semakin banyak menerima. Semoga Bunda Meeca bisa mengambil yang positif dari semua reply Bunda di thread ini. Sekiranya ada yang tidak sesuai jangan diambil. Semoga cepat didapatkan solusi terbaik.

hai bunda dewati... saya punya pengalaman yg hampir sama dg bunda. suami saya masuk dalam kategori laki2 yg selalu memberi. buat dia setiap kebaikan maka akan kembali menjadi kebaikan untuk diri kita sendiri. setiap bulan selalu ada bugdet khusus buat ibunya dan ibu saya (yg sudah disepakati bersama) karena kami sama2 menyadari perjuangan ibu kami masing2 saat membesarkan kami. Alhamdulillah... rumah tangga kami tak pernah kekurangan bund. berlebihan sekali juga tidak. tapi rezeki dan kemudahaan itu selalu ada dan kadang tak disangka2. apalagi karier suami di perusahaannya yang semakin menanjak. begitupula dg pekerjaan saya. hanya satu kekurangan kami bun, Allah belum kasih malaikat kecil untuk kami . saya juga yakin kebaikan2 yang kami tabung semoga berbuah kemudahan untuk mendapatkan buah hati. doakan ya bund..
intinya ikhlas bund. segala sesuatu kalau kita ikhlas maka tak ada yang terasa tidak adil atau menjadi beban.
 
  #22  
Old
Dewati...
 
Posts: 1,928
 
[QUOTE=kinkinara 2;425132]
Replying to: View Post


hai bunda dewati... saya punya pengalaman yg hampir sama dg bunda. suami saya masuk dalam kategori laki2 yg selalu memberi. buat dia setiap kebaikan maka akan kembali menjadi kebaikan untuk diri kita sendiri. setiap bulan selalu ada bugdet khusus buat ibunya dan ibu saya (yg sudah disepakati bersama) karena kami sama2 menyadari perjuangan ibu kami masing2 saat membesarkan kami. Alhamdulillah... rumah tangga kami tak pernah kekurangan bund. berlebihan sekali juga tidak. tapi rezeki dan kemudahaan itu selalu ada dan kadang tak disangka2. apalagi karier suami di perusahaannya yang semakin menanjak. begitupula dg pekerjaan saya. hanya satu kekurangan kami bun, Allah belum kasih malaikat kecil untuk kami . saya juga yakin kebaikan2 yang kami tabung semoga berbuah kemudahan untuk mendapatkan buah hati. doakan ya bund..
intinya ikhlas bund. segala sesuatu kalau kita ikhlas maka tak ada yang terasa tidak adil atau menjadi beban.
Insya Allah Bunda segera mendapatkan momongan. Saya juga hampir dua tahun menunggu, sekarang sudah 32W. Hamil juga tidak disangka-sangka, saat mengurus mertua sakit ehh malah dikasih sama Allah. Makanya saya sering miris bila membaca thread yang kurang akur dengan mertua (maaf). Padahal memelihara silahturahmi sama dengan membuka pintu rezeki. Apalagi dengan mertua sendiri. Terus semangat ya Bunda. Insya Allah disegerakan.
 
« Muhammad Azka Alfathan my golden boy »
  #23  
Old
indrik...
 
Posts: 33
 
salam kenal bunda meecha

sebaiknya tidak memojokkan suami untuk memilih istri atau ibu, karena keduanya memilki peran penting dan berbeda
tapi untuk masalah keuangan lebih baik dibicarakan dengan suami bunda, misalkan bikin rincian pengeluaran perbulan dan kesepakatan pemberian uang untuk orang tua. Dari rincian itu kan bisa dilihat pengeluaran keluarga sendiri (bunda+suami) itu berapa..klo misalkan kurang bisa dibicarakan dan dicari solusinya

maaf klo ada kata2 yang kurang berkenan ya bun....soalnya ini pengalaman pribadi juga..
 
  #24  
Old
Albert...
 
Posts: 224
 
Menurutku.orang tua tetep harus diperhatikan.tapi anak+istri jgn sampai diabaikan.itu udah tanggung jawab.ksian sbgai istri.jaga anak aja uda susah.hrus banting tulang juga buat biaya rumah. Kayaknya gak ferrr. Aku sih gak stuju ya..neonaphena.

Dengan garis bawah.ibu masih berkecukupan.klo hdup serba kekurangan ya hrus tetap di bantu dan dijaga.ksian sama aja.jdi seorang ibu dan istri gak beda jauh.laki2 memang harus bijak megatasi hal tersebut ya.
 
  #25  
Old
BundaA...
 
Location: Bintaro Tangerang Selatan
Posts: 344
 
syukurnya mertua ku ga nuntut apa2 masalah ekonomi,, malah mertua yg sering bgt bantu aku dan suami,, soalnya mertua ku tau suami ku super boros hari2nya...jd alhamdulillah klo soal uang sll ada..
dan serem juga ya klo baru mulai dr 0 RT hrs dituntut ini itu dr mertua...
ga bisa kasih saran2 apa2 bunda,, soalnya klo pun itu terjadi sama aku,, aku blum tentu bisa sebijaksana bunda2 dsini.
 
  #26  
Old
4melia...
 
Posts: 107
 
bunda dewati sm bngt kya pengalaman aq
dlu aq jg sebelum hamil...aq jg ngurus ibu mertuaku yg skt nya g sembuh2 slma itu pula aq belum hamil2 setelah mertua q meninggal allah ngasih hikmah dbalik kedukaan yg aq alami sebulan setelah mertua q meninggal aq lngsung positif ternyata allah udh mengatur semua nya inti nya kebaikan dn keikhlasan kt kpda mertua insya allah ada hikmah nya dn brbuah manisssss
 
  #27  
Old
Dewati...
 
Posts: 1,928
 
Replying to: View Post
bunda dewati sm bngt kya pengalaman aq
dlu aq jg sebelum hamil...aq jg ngurus ibu mertuaku yg skt nya g sembuh2 slma itu pula aq belum hamil2 setelah mertua q meninggal allah ngasih hikmah dbalik kedukaan yg aq alami sebulan setelah mertua q meninggal aq lngsung positif ternyata allah udh mengatur semua nya inti nya kebaikan dn keikhlasan kt kpda mertua insya allah ada hikmah nya dn brbuah manisssss
Alhamdulillah ya Bund. Buat Bunda-Bunda di forum ini yang mungkin punya hubungan kurang baik dengan mertua dan belum dikaruniai kehamilan mulailah perbaiki hubungan dengan mertua. Kita tidak pernah tahu dari mulut siapa doa kita dikabulkan. Bisa jadi karena doa mertua.
 
« Muhammad Azka Alfathan my golden boy »
  #28  
Old
Sarah ...
 
Location: Bandung
Posts: 76
 
Replying to: View Post
Maaf, Bunda seorang muslim kan? Hukumnya seorang laki-laki yang sudah menikah adalah tetap milik ibunya. Sedangkan seorang perempuan yang sudah menikah adalah milik suaminya. Jadi kalau ditanya Ibu atau istri, sepatutnya laki-laki itu menjawab Ibu. Selama Ibunya tidak meminta anak laki-lakinya melakukan apa yang dilarang agama. Apakah Ibu mertua Bunda seorang janda? kalau iya memang sudah seharusnya suami Bunda membantu beliau. Apalagi ada adik-adik yang mungkin masih butuh biaya untuk kehidupan sehari-hari ataupun biaya pendidikan. Sebagai seorang istri kadang merasa jengkel,dongkol atau marah melihat suami lebih mementingkan Ibunya. Itu manusiawi sekali. Tapi kita lihat lagi hukumnya secara agama seperti apa sehingga tidak perlu merasa marah. Berbanggalah Bunda memiliki suami yang sangat menyayangi dan memperhatikan Ibunya. Kalau uang dari gaji Bunda ikut terpakai tidak apa juga. Memberi uang kepada orang tua termasuk sedekah, bukankah balasan sedekah berlipat ganda??? Jadi tidak ada ruginya. Sekarang saya balik, bagaimana perasaan Bunda bila sudah tua nanti, suami telah tiada dan punya anak laki-laki tapi tidak mau memperhatikan Bunda lagi?? Bukankah itu anak Bunda yang telah Bunda lahirkan dan besarkan dengan segenap upaya yang mampu Bunda upayakan?? Tapi setelah menikah justru tidak memperdulikan Bunda lagi. Setiap kebaikan yang kita tanam akan menghasilkan kebaikan untuk diri kita sendiri. Suami Bunda masih memberikan nafkah kepada Bunda atau tidak sama sekali?? Apa uang Bunda selalu terpakai untuk mertua?? Kalau jawabnya tidak Bunda harus lebih banyak bersabar. Maaf bila komentar saya ini kurang berkenan di hati Bunda.
Dan bagaimana hukumnya bun untuk para suami yg tidak mengutamakan istri?? Apakah tidak menjadi dosa untuk si suami sendiri??
 
  #29  
Old
Dewati...
 
Posts: 1,928
 
Replying to: View Post
Dan bagaimana hukumnya bun untuk para suami yg tidak mengutamakan istri?? Apakah tidak menjadi dosa untuk si suami sendiri??
Pertanyaan ini pernah ditanyakan jemaah di majelis sama Pak Ustad. Ini jawaban Beliau.
Alasan tidak bertanggung jawab (mengutamakan istri saya ganti dengan bahasa tanggung jawab saja) dengan istri kenapa? Apa karena hal-hal sepele seperti menghambur-hamburkan uang untuk bersenang-senang tapi istrinya tidak dinafkahi jelas dia berdosa. Tapi bila dia menafkahi istrinya dan tetap menjalankan kewajibannya sekaligus menjalankan kewajiban atas Ibunya hendaklah kita sebagai istri mendukungnya. Tidak perlu merasa cemburu dan berpikir suami mengutamakan Ibunya.
 
« Muhammad Azka Alfathan my golden boy »
  #30  
Old
meecha...   TS 
 
Posts: 9
 
makasih y buat bunda semua,, sebenernya alhamdulillah kl suami saya baik sama ibunya, tapi bagaimana kalau gini, kebutuhan saya dan suami pakai gaji saya sendiri, karena gaji suami udah abis buat bayar cicilan, untuk kluarganya juga, sedangkan saya jg harus kasih org tua dan kluarga saya yg notabene pas2an juga,,

bagaimana y,, saya bingung? saya g mau jadi istri durhaka, dan saya juga g mau jadi anak yg melupakan org tua dan keluarganya,,,?
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Lanturol 400 untuk dikonsumsi suami atau istri -- Diskusi Umum 11
diriku gk lebih penting dari selembar kertas -- Ngobrol Apa Saja 14
Lebih akurat hasil usg atau testpack? -- Ngobrol Apa Saja 8
minum obat+vitamin lebih dulu atau minum susu hamil lebih dulu ?? -- Diskusi Umum 21
lebih tepat hpl usg atau itungan kalender ya mom? -- Diskusi Umum 2


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 19:24.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com