| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | lebih penting ibu atau istri halo bundaa,,
mau sharing nih, bagaimana y cara ngomong yang baik ke suami, agar lebih mengutamakan kebutuhan istri baru ibu. karena selama ini (3 bulan pernikahan) saya merasa dia selalu mengutamakan ibu dan kluarganya. sedangkan gaji saya juga terkadang abis kepake buat kebutuhan kluarganya. padahal dalam agama, bukankah istri dan anak harus dicukupi terlebih dahulu, baru kluarga..
minta saran nya yaa, saya haras bagaimana menata hati saya dan bicarakan dengan suami agar tidak tersinggung. thanks.
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia | | |
Maaf, Bunda seorang muslim kan? Hukumnya seorang laki-laki yang sudah menikah adalah tetap milik ibunya. Sedangkan seorang perempuan yang sudah menikah adalah milik suaminya. Jadi kalau ditanya Ibu atau istri, sepatutnya laki-laki itu menjawab Ibu. Selama Ibunya tidak meminta anak laki-lakinya melakukan apa yang dilarang agama. Apakah Ibu mertua Bunda seorang janda? kalau iya memang sudah seharusnya suami Bunda membantu beliau. Apalagi ada adik-adik yang mungkin masih butuh biaya untuk kehidupan sehari-hari ataupun biaya pendidikan. Sebagai seorang istri kadang merasa jengkel,dongkol atau marah melihat suami lebih mementingkan Ibunya. Itu manusiawi sekali. Tapi kita lihat lagi hukumnya secara agama seperti apa sehingga tidak perlu merasa marah. Berbanggalah Bunda memiliki suami yang sangat menyayangi dan memperhatikan Ibunya. Kalau uang dari gaji Bunda ikut terpakai tidak apa juga. Memberi uang kepada orang tua termasuk sedekah, bukankah balasan sedekah berlipat ganda??? Jadi tidak ada ruginya. Sekarang saya balik, bagaimana perasaan Bunda bila sudah tua nanti, suami telah tiada dan punya anak laki-laki tapi tidak mau memperhatikan Bunda lagi?? Bukankah itu anak Bunda yang telah Bunda lahirkan dan besarkan dengan segenap upaya yang mampu Bunda upayakan?? Tapi setelah menikah justru tidak memperdulikan Bunda lagi. Setiap kebaikan yang kita tanam akan menghasilkan kebaikan untuk diri kita sendiri. Suami Bunda masih memberikan nafkah kepada Bunda atau tidak sama sekali?? Apa uang Bunda selalu terpakai untuk mertua?? Kalau jawabnya tidak Bunda harus lebih banyak bersabar. Maaf bila komentar saya ini kurang berkenan di hati Bunda.
« Muhammad Azka Alfathan my golden boy » | | | |
Replying to:
halo bundaa,,
mau sharing nih, bagaimana y cara ngomong yang baik ke suami, agar lebih mengutamakan kebutuhan istri baru ibu. karena selama ini (3 bulan pernikahan) saya merasa dia selalu mengutamakan ibu dan kluarganya. sedangkan gaji saya juga terkadang abis kepake buat kebutuhan kluarganya. padahal dalam agama, bukankah istri dan anak harus dicukupi terlebih dahulu, baru kluarga..
minta saran nya yaa, saya haras bagaimana menata hati saya dan bicarakan dengan suami agar tidak tersinggung. thanks. | memnag betul harus membantu orang tua...tapi harus bertanggung jawab pada istri dan anak juga kan...apa lagi kalo sampe uang istri kepake....
solisinya sih di bicarakan di bagi bund...
memang kita harus membantu tapi tidak boleh menelantarkan istri,...
kalo bisa tiap bulan di budgetkan separuh buat orang tua...separuh lagi buat keperluan diri sendiri anak dan istri....
| | |
Munkin klu. Sruh milih pasti milih ibu .. Tapi ini kan msalah tanggung jawab seorang suami .. Pabila suami sudah menikahi wanita dia harus memberi nafka lahir batin .. Jangan karna seorang laki" msih milik ibu nya trus dia lupa am anak istri nya .. It nama nya tidak adil ... Mnding bunda ngomong aj am suami .. Ksih ibu tapi tidak berlebihan cukupi dulu kebutuhan rumah tanga baru deh ksih ibu ... Tapi ngomng nya dengan hlus bunda biar tidak tersinggung ..
| | |
ya bun bnr, kadang kala smp aku berfikir ya, mertua tu ga bs kt terlalu baikin ntr yg ad kt malah di injek, mf seribu x mf bkn nya mw jd menantu durhaka, mertua kan jg punya mertua jg masa dy g bs ngerasain ap yg kita rasakan scra buk sm2 wanita, kalo emg suami lbh mentingin keluarga dan istri di no 2 kan kan g gt jg x bun, y hrs seimbang jg lha, ap lg smp ad mertua yg selalu pilih kasih
| | | | | Location: Cikupa, Tangerang. Banjarnegara, Ja
Posts: 34
| |
Replying to:
Maaf, Bunda seorang muslim kan? Hukumnya seorang laki-laki yang sudah menikah adalah tetap milik ibunya. Sedangkan seorang perempuan yang sudah menikah adalah milik suaminya. Jadi kalau ditanya Ibu atau istri, sepatutnya laki-laki itu menjawab Ibu. Selama Ibunya tidak meminta anak laki-lakinya melakukan apa yang dilarang agama. Apakah Ibu mertua Bunda seorang janda? kalau iya memang sudah seharusnya suami Bunda membantu beliau. Apalagi ada adik-adik yang mungkin masih butuh biaya untuk kehidupan sehari-hari ataupun biaya pendidikan. Sebagai seorang istri kadang merasa jengkel,dongkol atau marah melihat suami lebih mementingkan Ibunya. Itu manusiawi sekali. Tapi kita lihat lagi hukumnya secara agama seperti apa sehingga tidak perlu merasa marah. Berbanggalah Bunda memiliki suami yang sangat menyayangi dan memperhatikan Ibunya. Kalau uang dari gaji Bunda ikut terpakai tidak apa juga. Memberi uang kepada orang tua termasuk sedekah, bukankah balasan sedekah berlipat ganda??? Jadi tidak ada ruginya. Sekarang saya balik, bagaimana perasaan Bunda bila sudah tua nanti, suami telah tiada dan punya anak laki-laki tapi tidak mau memperhatikan Bunda lagi?? Bukankah itu anak Bunda yang telah Bunda lahirkan dan besarkan dengan segenap upaya yang mampu Bunda upayakan?? Tapi setelah menikah justru tidak memperdulikan Bunda lagi. Setiap kebaikan yang kita tanam akan menghasilkan kebaikan untuk diri kita sendiri. Suami Bunda masih memberikan nafkah kepada Bunda atau tidak sama sekali?? Apa uang Bunda selalu terpakai untuk mertua?? Kalau jawabnya tidak Bunda harus lebih banyak bersabar. Maaf bila komentar saya ini kurang berkenan di hati Bunda. | setuju sama bunda dewati
...
| | | | | Location: Solo, Jawa Tengah
Posts: 1,301
| |
Replying to:
Maaf, Bunda seorang muslim kan? Hukumnya seorang laki-laki yang sudah menikah adalah tetap milik ibunya. Sedangkan seorang perempuan yang sudah menikah adalah milik suaminya. Jadi kalau ditanya Ibu atau istri, sepatutnya laki-laki itu menjawab Ibu. Selama Ibunya tidak meminta anak laki-lakinya melakukan apa yang dilarang agama. Apakah Ibu mertua Bunda seorang janda? kalau iya memang sudah seharusnya suami Bunda membantu beliau. Apalagi ada adik-adik yang mungkin masih butuh biaya untuk kehidupan sehari-hari ataupun biaya pendidikan. Sebagai seorang istri kadang merasa jengkel,dongkol atau marah melihat suami lebih mementingkan Ibunya. Itu manusiawi sekali. Tapi kita lihat lagi hukumnya secara agama seperti apa sehingga tidak perlu merasa marah. Berbanggalah Bunda memiliki suami yang sangat menyayangi dan memperhatikan Ibunya. Kalau uang dari gaji Bunda ikut terpakai tidak apa juga. Memberi uang kepada orang tua termasuk sedekah, bukankah balasan sedekah berlipat ganda??? Jadi tidak ada ruginya. Sekarang saya balik, bagaimana perasaan Bunda bila sudah tua nanti, suami telah tiada dan punya anak laki-laki tapi tidak mau memperhatikan Bunda lagi?? Bukankah itu anak Bunda yang telah Bunda lahirkan dan besarkan dengan segenap upaya yang mampu Bunda upayakan?? Tapi setelah menikah justru tidak memperdulikan Bunda lagi. Setiap kebaikan yang kita tanam akan menghasilkan kebaikan untuk diri kita sendiri. Suami Bunda masih memberikan nafkah kepada Bunda atau tidak sama sekali?? Apa uang Bunda selalu terpakai untuk mertua?? Kalau jawabnya tidak Bunda harus lebih banyak bersabar. Maaf bila komentar saya ini kurang berkenan di hati Bunda. | Aq setuju dengan jawaban bunda Dewati...
| | |
Slam knl bunda2 smua,,wah ksus yg rumit kl dh ktmu crta bgni (˘_˘)ck! (˘_˘)ck! (˘_˘)ck! Kl mnrt aq bund,,biar ga trjdi prbedaan yg ga ngenakin, mnding adil bund hrs ada patokannya, krn mslh ekonomi kygni memang dpendam pun akan jd bom yg meledak,,adil kygni mksd q bund yah andai suami bunda ngasih k krga ny stiap bln trtur andai 5rts rb,,bunda jg ngasih kklrga bunda 5rts rb,,kan adil,,jd sama2 ngerasain kl ppihak bunda dan suami ada tnggungan dan adil teratur nominalnya stiap bulan,,mudahan bs mmbntu ya bunda
| | |
sebenar nya bun memang harus mengutamaka ibu dari pihak suami,,,,tapi jika istri bekerja maka penghasilan istri sepenuh nya adalah hak istri, suami juga harus meminta izin pada istri, tapi jika uang dari penghasilan suami, suami berhak memberikan nya pada ibu nya tanpa izin pada istri,,,,setau aku juga ada hadis sahih yang menerangkan jika suami tidak memberi uang untuk mencukupi kebutuhan anak istrinya maka sang istri diperbolehkan mengambil harta suami tanpa sepengetahuan nya tetapi secukup nya saja....ini hadist nya bun.. Sesungguhnya Hindun binti Utbah berkata, "Wahai Rosululloh, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang laki-laki yang pelit, ia tidak memberikan kecukupan nafkah padaku dan anakku, kecuali jika aku mengambil dari hartanya dengan tanpa sepengetahuannya." Maka beliau bersabda: "Ambillah dari hartanya sekadar untuk memenuhi kebutuhanmu dan juga anakmu." (Shohih Bukhori, no.5364)
| | |
dari yg pernah sy baca diartikel keislaman, memang benar seorg lelaki meski telah menikah tetap milik ibunya, sedang perempuan milik suaminya. tapi dlm urusan nafkah menakahi, suami berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan istri dan anak2nya terlebih dahulu baru kemudian ibunya. apabila keuangan tidak memadai, maka suami berkewajiban menafkahi istri n anaknya dulu. jika mampu, baru keluarga besarnya (ibu dan adik2)
Nafkah ke Istri Lebih Didahulukan daripada Nafkah ke Orang Tua
kl g bs diklik bund, coba bunda googling.maaf bun dr tab ini ngetiknya, agak gaptek
"Robbi Hablii Minash Shoolihiin" (QS: Asy Syafaat 100) "Rabbi La Tadzarni Fardan Wa Anta Khairul Waaritsin" (QS: Al-Anbiya 89) "Rabbi Habli Minladunka Dzurriyatan Thayyibah Innaka Sami'ud du'a 'i" (QS: Ali Imran 38) | | | | | | Location: kaur bengkulu
Posts: 72
| |
wahhhhh sabar ya bund smga semua baik pada akhirnya amien
| | |
Replying to:
Maaf, Bunda seorang muslim kan? Hukumnya seorang laki-laki yang sudah menikah adalah tetap milik ibunya. Sedangkan seorang perempuan yang sudah menikah adalah milik suaminya. Jadi kalau ditanya Ibu atau istri, sepatutnya laki-laki itu menjawab Ibu. Selama Ibunya tidak meminta anak laki-lakinya melakukan apa yang dilarang agama. Apakah Ibu mertua Bunda seorang janda? kalau iya memang sudah seharusnya suami Bunda membantu beliau. Apalagi ada adik-adik yang mungkin masih butuh biaya untuk kehidupan sehari-hari ataupun biaya pendidikan. Sebagai seorang istri kadang merasa jengkel,dongkol atau marah melihat suami lebih mementingkan Ibunya. Itu manusiawi sekali. Tapi kita lihat lagi hukumnya secara agama seperti apa sehingga tidak perlu merasa marah. Berbanggalah Bunda memiliki suami yang sangat menyayangi dan memperhatikan Ibunya. Kalau uang dari gaji Bunda ikut terpakai tidak apa juga. Memberi uang kepada orang tua termasuk sedekah, bukankah balasan sedekah berlipat ganda??? Jadi tidak ada ruginya. Sekarang saya balik, bagaimana perasaan Bunda bila sudah tua nanti, suami telah tiada dan punya anak laki-laki tapi tidak mau memperhatikan Bunda lagi?? Bukankah itu anak Bunda yang telah Bunda lahirkan dan besarkan dengan segenap upaya yang mampu Bunda upayakan?? Tapi setelah menikah justru tidak memperdulikan Bunda lagi. Setiap kebaikan yang kita tanam akan menghasilkan kebaikan untuk diri kita sendiri. Suami Bunda masih memberikan nafkah kepada Bunda atau tidak sama sekali?? Apa uang Bunda selalu terpakai untuk mertua?? Kalau jawabnya tidak Bunda harus lebih banyak bersabar. Maaf bila komentar saya ini kurang berkenan di hati Bunda. | saya sangat tidak setuju terkesan tidak bijak..sebagian penghasilan suami adalah hak istri dan penghasilan istri adalah hak istri. sebaiknya suami bisa membedakan tidak bisa seseorang memaksa untuk ikhlas kalao memang itu bukan haknya ---------- Post added at 18:05 ---------- Previous post was at 18:01 ----------
Replying to:
dari yg pernah sy baca diartikel keislaman, memang benar seorg lelaki meski telah menikah tetap milik ibunya, sedang perempuan milik suaminya. tapi dlm urusan nafkah menakahi, suami berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan istri dan anak2nya terlebih dahulu baru kemudian ibunya. apabila keuangan tidak memadai, maka suami berkewajiban menafkahi istri n anaknya dulu. jika mampu, baru keluarga besarnya (ibu dan adik2)
Nafkah ke Istri Lebih Didahulukan daripada Nafkah ke Orang Tua
kl g bs diklik bund, coba bunda googling.maaf bun dr tab ini ngetiknya, agak gaptek | sipppppppppppp,,, sangat setuju
| | |
[QUOTE=verlitalia;424703]saya sangat tidak setuju terkesan tidak bijak..sebagian penghasilan suami adalah hak istri dan penghasilan istri adalah hak istri. sebaiknya suami bisa membedakan tidak bisa seseorang memaksa untuk ikhlas kalao memang itu bukan haknya [COLOR="#69F"]
Terima kasih. Saya memberikan pendapat seperti itu berdasarkan pengalaman saya. Memang kesannya tidak bijak, tetapi begitulah yang saya lakukan. Banyak hikmah yang saya dapat, di tempat kerja suami ketika ada pengurangan karyawan suami tidak di-PHK. Kehidupan ekonomi juga semakin baik. Semakin banyak memberi semakin banyak menerima. Semoga Bunda Meeca bisa mengambil yang positif dari semua reply Bunda di thread ini. Sekiranya ada yang tidak sesuai jangan diambil. Semoga cepat didapatkan solusi terbaik.
« Muhammad Azka Alfathan my golden boy » | | | |
Tergantung kedewasaan masing2 aja deh menyikapinya....tapi setuju sm bunda dewati perihal 'semakin banyak memberi, semakin banyak kita menerima', air juga kalo ditampung terus dalam wadah hanya akan menjadi penuh dan lama2 keruh, tidak bisa menerima air yang baru, tapi seandainya air tersebut mengalir juga, airnya selalu baru dan segar...apalagi memberi kepada orang tua, Tuhan pun pasti akan teringat kepada kita dan melihat setiap perbuatan kita...
Terima aku apa adanya tapi jangan biarkan aku seadanya | | | |
Coba ngomong dulu aja baek2...ajak diskusi...ini kondisi keuangan kita begini...sementara pengeluaran kita begini..begini...
liat dulu reaksi dia gimana...kalo pengalamanku sih...3 bulan nikah pengeluaran rumah tangga masih fluktuatif ga jelas..kitanya juga kadang masih belum apal...
nti 6 bulan ke sana baru mulai apal...oh listrik rumah kita sekian...ledeng rumah kita sekian
Ajak diskusi dulu aja bun
Lagian kalo aku sih gpp deh suamiku deket ama ibunya...ketimbang deket ama cewe laen...lebih kacau...
Telah lahir putra pertama kami pada tgl 28 Maret 2014, 3440 gram, 52 cm, by C-section
Ibu dan anak sehat
Terima kasih atas doanya | | Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |