Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #406  
Old
agnisa...
 
Location: Bekasi
Posts: 946
 
mamet soureee ,
bru sempet nongol nih ,
rasane sing mau mimi teyus .. dehidrasi berat !
ohmegot ..
mana kakiku keram , hadooh
menyiksa sekaalii yo hari ini !!!!
 
  #407  
Old
fathin...
 
Posts: 849
 
bunda semua.
ketawa aku bun, sampe jatuh terjengkang dari kursi.

gara gara MLR.
trus bagi bagi hadiah.

utk bunda holden.
aku ga bisa ngasih hadiah bun.
hadiahnya telenan aja bun,
 
  #408  
Old
Ayumu...
 
Location: Bekasi
Posts: 47
 
Bunda Holden : Amin Bunda. Terima kasih atas dukungannya.

Bunda Vivi : Makasih bunda, seneng ada yang saling support.

Apalagi setelah baca post Bunda Fathinah, jadi ilang galaunya
 
  #409  
Old
vivinu...
 
Posts: 798
 
Replying to: View Post
mamet soureee ,
bru sempet nongol nih ,
rasane sing mau mimi teyus .. dehidrasi berat !
ohmegot ..
mana kakiku keram , hadooh
menyiksa sekaalii yo hari ini !!!!
bunda agnisa....kata2mu itu lho ga nguatin pengen

---------- Post added at 17:22 ---------- Previous post was at 17:20 ----------

Replying to: View Post
bunda semua.
ketawa aku bun, sampe jatuh terjengkang dari kursi.

gara gara MLR.
trus bagi bagi hadiah.

utk bunda holden.
aku ga bisa ngasih hadiah bun.
hadiahnya telenan aja bun,
waduh gawat nih bunda fathinah sampe jatuh terjengkang .......hari ini banyak bunda2 yg lgi pada suka ngebanyol ya....
 
  #410  
Old
Holden...
 
Posts: 2,026
 
Request nya Nak Englin ini....2 halaman ya...

Hal.1
- Penggunaan Klomifen Sitrat, Aromatase Inhibitor dan Gonadotropin sebagai induksi ovulasi.



Induksi ovulasi merupakan salah satu cara yang sangat krusial pada penanganan infertilitas. Kemampuan melakukan induksi ovulasi yang optimal untuk mencapai kehamilan merupakan kebutuhan yang harus diperhatikan dalam bidang endokrinologi reproduksi, khususnya pada penanganan infertilitas, meskipun induksi ovulasi telah rutin dilakukan.

Anovulasi merupakan penyebab yang paling sering pada kasus infertilitas, karena itu para klinisi mutlak harus memahami fisiologi ovulasi dan perubahan dinamis ovarium serta kondisi patologi yang mungkin menyertainya. Di samping itu klinisi wajib mengerti beberapa opsi pilihan terapi, indikasi dan risiko yang terjadi akibat penggunaan regimen induksi ovulasi.

Istilah induksi ovulasi dan stimulasi ovarium perlu juga dipahami artinya, karena terdapat perbedaan prinsip pada kedua istilah tersebut. Induksi ovulasi bertujuan memicu terjadinya mono ovulasi pada wanita dengan siklus anovulasi, sedangkan stimulasi ovarium lebih pada tindakan memicu terjadinya multiple ovulasi pada wanita dengan siklus ovulasi sehingga akan didapatkan lebih dari satu oosit matang. Saat ini telah dikembangkan dan diproduksi secara komersial berbagai macam regimen untuk memicu terjadinya ovulasi. Pada bahasan ini difokuskan pada tiga macam regimen yang sering digunakan, yaitu Klomifen Sitrat, Aromatase Inhibitor dan Gonadotropin.

- KLOMIFEN SITRAT

Klomifen Sitrat adalah regimen induksi ovulasi yang paling tua dan paling banyak digunakan. Pertama kali disintesis pada tahun 1956, dimulai untuk penelitian tahun1960 dan disetujui untuk penggunaan klinis pada tahun 1967. Klomifen Sitrat merupakan turunan triphenylethilene nonsteroid yang mempunyai kemampuan sebagai agonis dan antagonis estrogen.

Klomifen Sitrat terdiri dari campuran dua stereoisomer, yaitu enklomifen dan zuklomifen. Enklomifen lebih poten dibandingkan dengan zuklomifen dan lebih bertanggung jawab pada kemampuan induksi ovulasi. Waktu paruh enklomifen relatif lebih singkat, sedangkan zuklomifen dimetabolisme lebih lama dan terbukti kadarnya dalam serum masih terdeteksi beberapa minggu setelah pemberian tunggal (Speroff, 2005; Adashi, 1996).

Cara Kerja
Klomifen Sitrat mempunyai struktur yang mirip dengan estrogen, sehingga akan berkompetisi untuk menduduki reseptor estrogen di seluruh sistem reproduksi. Berbeda dengan estrogen, Klomifen Sitrat akan menduduki reseptor estrogen lebih lama, sehingga akan menekan konsentrasi reseptor estrogen melalui mekanisme receptor recycling. Pada tingkat hipotalamus penurunan konsentrasi reseptor estrogen akan menghalangi interprestasi yang akurat terhadap kadar estrogen di sirkulasi, sehingga akan terjadi persepsi yang keliru terhadap kadar estrogen di sirkulasi tersebut. Umpan balik negatif estrogen akan menurun sehingga memicu mekanisme kompensasi normal yang akan merubah pola sekresi GnRH.

Kondisi ini akan menstimulasi peningkatan pelepasan gonadotropin di tingkat hipofisa dan selanjutnya akan menyebabkan terjadi perkembangan folikel di ovarium (Speroff, 2005; Homburg, 2005).

Indikasi
Klomifen Sitrat diberikan pada kasus infertilitas anovulasi dengan poros hipotalamus-hipofisa-ovarium yang masih intak (WHO grup 2). Pada kondisi ini Klomifen Sitrat merupakan terapi utama. Klomifen sitrat dapat juga digunakan untuk terapi infertilitas dengan penyebab defek fase luteal dan unexplained infertility.

Cara penggunaan
Klomifen Sitrat digunakan secara oral dan dapat dikonsumsi mulai hari ke 3 sampai 5 haid spontan atau yang diinduksi dengan progesteron. Pengobatan biasanya dimulai dengan dosis tunggal 50 mg setiap hari selama 5 hari. Dosis dapat dinaikkan 50 mg pada siklus berikutnya sampai didapatkan ovulasi. FDA hanya merekomendasikan dosis sampai 100 mg.

Keberhasilan
Penggunaan Klomifen Sitrat pada wanita dengan indikasi yang tepat, yaitu anovulasi, 60-85 % akan berhasil terjadi ovulasi dan 30-40 % akan menjadi hamil. Keberhasilan akan menurun pada bertambahnya usia dan Body Mass Index (BMI).

Data dari penelitian lain menyebutkan bahwa keberhasilan ovulasi dengan terapi Klomifen Sitrat pada wanita infertil dengan penyebab anovulasi ditunjukkan dengan siklus fekunditas sekitar 15%, sementara pada wanita tanpa ada faktor infertilitas yang lain siklus fekunditas akan mencapai 22%. Angka kehamilan kumulatif akan mencapai 70-75% setelah terapi Klomifen Sitrat sebanyak 6-9 siklus.

Kesuburan wanita akan menurun dengan bertambahnya usia, dengan demikian penggunaan Klomifen Sitrat jangka panjang secara terus menerus tiap siklus tidak ada gunanya pada wanita diatas usia 35 tahun.

Kegagalan
Dikenal dua kegagalan pada penggunaan Klomifen Sitrat, yaitu kegagalan ovulasi dan kegagalan konsepsi. Kegagalan ovulasi adalah ketidakmampuan terjadi ovulasi setelah menggunakan dosis optimal Klomifen Sitrat. Kegagalan konsepsi adalah ketidakmampuan terjadi kehamilan setelah terjadi siklus ovulasi dengan menggunakan Klomifen Sitrat selama 4-6 siklus.

Efek Samping
Beberapa keluhan dapat muncul pada saat pemberian Klomifen Sitrat, antara lain mual, muntah, reaksi kulit ringan, rasa tegang pada payudara, namun kejadian tersebut sangat jarang kurang dari 2 %. Pembesaran Ovarium, rasa tidak nyaman di bagian abdominal atau pelvis, nyeri pada payudara, menstruasi dengan pendarahan lebih banyak, ruam kulit (Hot Flushes), produksi urin meningkat, mual, muntah, gelisah, imsomnia, sakit kepala dan depresi.


AROMATASE INHIBITOR

Aromatase adalah enzim sitokrom P450 yang mengkatalisis konversi androstenedione dan testosteron menjadi estron dan estradiol. Aktivitas aromatase dapat ditemukan di berbagai jaringan, antara lain ovarium, otak, jaringan adiposa, otot, hati, jaringan mamma. Pada wanita premenopause sumber utama estrogen di sirkulasi didapatkan di ovarium, sedangkan pada wanita pascamenopause terbanyak didapatkan di jaringan adiposa.
Saat ini Aromatase telah diidentifikasi sebagai target potensial untuk supresi umpan balik negatif estrogen di hipotalamus dan hipofisa.


Aromatase Inhibitor adalah sediaan steroid atau non steroid yang berfungsi menekan biosintesis estrogen dengan cara menghambat enzim aromatase yang mengkonversi androstenedion menjadi estrogen. Dari berbagai macam aromatase inhibitor, Letrozole yang paling sering dipakai (Casper, 2006; Polyzoz,2008).

Indikasi
Aromatase Inhibitor menjadi pilihan alternatif yang dapat diberikan pada kasus infertilitas anovulasi terutama yang resisten terhadap Klomifen Sitrat. Aromatase Inhibitor mempunyai kemampuan meningkatkan ekspresi reseptor FSH sehingga dapat diberikan sebagai ajuvan bersama Gonadotropin.

Cara kerja
Sebagai induksi ovulasi Aromatase Inhibitor akan menyebabkan penurunan kadar estrogen, yang akan membebaskan hipotalamus dari efek umpan balik negatif estrogen. Kondisi ini akan menyebabkan pelepasan gonadotropin di hipofisa, terutama FSH dan selanjutnya akan menstimulasi perkembangan folikel di ovarium.
Berbeda dengan Klomifen Sitrat, penekanan umpan balik negatif estrogen karena penurunan kadar estrogen oleh Aromatase Inhibitor tidak diikuti dengan penurunan konsentrasi reseptor estrogen. Keadaan ini akan membuat mekanisme umpan balik negatif estrogen tetap berjalan, sehingga setelah itu akan ada penekanan kembali FSH oleh karena adanya peningkatan estrogen yang diproduksi oleh folikel yang berkembang.
Folikel-folikel kecil akan menjadi atresi, sehingga pada sebagian besar kasus induksi ovulasi dengan Aromatase Inhibitor akan menghasilkan satu folikel dominan dan terjadi mono ovulasi.
Perlu diketahui pula bahwa hambatan konversi androstenedione menjadi estrogen oleh Aromatasi Inhibitor akan menyebabkan terjadi akumulasi temporer androgen intraovarium. Peningkatan androgen akan menyebabkan peningkatan ekspresi reseptor FSH, sehingga ovarium lebih peka untuk mempromosi pertumbuhan folikel dan biosintesis estrogen.

Penggunaan
Aromatase Inhibitor dapat digunakan untuk induksi ovulasi tunggal atau sebagai ajuvan bersama FSH eksogen untuk meningkatkan keberhasilan induksi ovulasi. Aromatase Inhibitor Letrozole digunakan secara oral dengan dosis 2,5-5 mg setiap hari, selama 5 hari mulai hari ke 3 berturut-turut sampai hari ke 7 siklus haid. Penggunaan tunggal akan menghasilkan perkembangan satu folikel matang dan secara bermakna akan menurunkan risiko sindroma ovarian hiperstimulasi dan kehamilan ganda. Pada pasien yang gagal memberi respon baik terhadap pemberian Klomifen Sitrat sebaiknya ditawarkan untuk menggunakan Aromatase Inhibitor sebagai induksi ovulasi dengan kelebihan tanpa efek antiestrogen pada endometrium.
Penggunaan Aromatase Inhibitor tunggal untuk inseminasi intra uteri bukan pilihan optimal, karena seperti diketahui dibutuhkan lebih dari satu folikel pada siklus inseminasi.

Penggunaan Aromatase Inhibitor bersama gonadotropin saat ini mulai banyak dilakukan karena mempunyai beberapa keuntungan, yaitu : menurunkan dosis FSH yang dibutuhkan untuk stimulasi ovarium dan meningkatkan respon ovarium terhadap stimulasi FSH terutama pada poor responders (Quintero, 2007; Schoolcraft, 2008).
 
  #411  
Old
vivinu...
 
Posts: 798
 
Replying to: View Post
Bunda Holden : Amin Bunda. Terima kasih atas dukungannya.

Bunda Vivi : Makasih bunda, seneng ada yang saling support.

Apalagi setelah baca post Bunda Fathinah, jadi ilang galaunya
iya bund..nimbrung aja disini..hari ini bnyak bunda2 yg lgi pd seneng,,biar aura bunda jdi ikutan seneng jg...
 
  #412  
Old
Holden...
 
Posts: 2,026
 
Nak Englin...ini halamanya yang ke-2

Hal.2

Efek samping
Efek samping yang paling sering ditemukan adalah hot flushes, nyeri kepala dan rasa kram di kaki, namun sebagian besar keluhan tersebut dapat ditolerir. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah adanya laporan efek teratogenik pada penggunaan Aromatase Inhibitor sebagai induksi ovulasi, meskipun laporan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar.


GONADOTROPIN
Gonadotropin merupakan regimen stimulasi ovarium dasar yang penting pada penanganan infertilitas terutama pada program teknologi reproduksi berbantu. Pada perkembangannya gonadotropin dapat dibuat dengan berbagai cara, mulai ekstraksi dari hewan, cadaver, urin manusia sampai produksi FSH rekombinan.

Saat ini dikenal bermacam-macam sediaan regimen gonadotropin untuk induksi ovulasi atau stimulasi ovarium, yaitu human Menopausal Gonadotropin (hMG), Purified Urinary FSH, Highly Purified FSH dan Recombinant FSH. hMG diekstraksi dari urin wanita.

pascamenopause yang berisi kombinasi FSH dan LH masing-masing 75 IU. Selanjutnya pada produksi berikutnya dilakukan ekstraksi dan purifikasi dengan tujuan antara lain menghilangkan protein-protein yang tidak spesifik di urin dan mengandung 75 IU FSH dengan hanya sedikit LH. Saat ini telah diproduksi FSH rekombinan melalui rekayasa genetik dengan menghasilkan FSH saja tanpa ada kontaminasi protein urin dan memiliki konsistensi pada tiap-tiap batch. Di Indonesia saat ini hanya tersedia FSH rekombinan saja untuk stimulasi ovarium (Ludwig, 2005; Brinsden, 2005; Macklon, 2006).

Indikasi
Pemberian Gonadotropin ditujukan terutama untuk stimulasi ovarium dengan harapan mendapatkan lebih dari satu folikel dominan pada program teknologi reproduksi berbantu. Pada kasus anovulasi hipogonadotropik pemberian Gonadotropin sebaiknya dalam bentuk kombinasi FSH dan LH yang bertujuan untuk perkembangan folikel, luteinisasi dan terjadinya ovulasi. Gonadotropin juga dapat digunakan pada kasus anovulasi yang resisten dengan Klomifen Sitrat.

Cara kerja
Gonadotropin eksogen akan menduduki reseptor gonadotropin yang berikatan dengan protein G di sel membran sel granulosa ovarium. Reseptor granulosa menjadi aktif sehingga pada protein G terjadi perubahan GTP masuk dan aktif menggantikan GDP. Selanjutnya ATP akan berubah menjadi cAMP dan kemudian berikatan dengan protein kinase untuk selanjutnya akan terekspresi protein aromatase P450 yang akan memicu terjadinya beberapa aktivitas reproduksi, yaitu proliferasi sel granulosa, proses aromatisasi dan lain-lain. Pemberian gonadotropin eksogen membutuhkan dosis suprafisiologis, yaitu harus diatas nilai ambang minimal FSH dan lebih lama dari window FSH, agar terjadi seleksi banyak folikel dan menghasilkan lebih dari satu folikel matur.

Penggunaan
Pada teknologi reproduksi berbantu Gonadotropin eksogen dapat digunakan untuk stimulasi ovarium pada inseminasi intra uteri dan program fertilisasi invitro. Hal yang perlu mendapat perhatian pada penggunaan Gonadotropin untuk stimulasi ovarium adalah harus tersedia fasilitas pemantauan folikel yang memadai dan adanya kemampuan serta fasilitas untuk antisipasi terjadinya komplikasi stimulasi ovarium yaitu sindroma ovarium hiperstimulasi.

Penggunaan pada inseminasi intra uteri
Pada inseminasi intra uteri stimulasi ovarium bertujuan untuk mendapatkan lebih dari satu oosit yang tersedia untuk inseminasi dan meningkatkan produksi hormon steroid yang berguna untuk memperbesar kemungkinan terjadi fertilisasi dan implantasi embrio.

Pemberian FSH dimulai pada hari ke 3 haid dengan dosis 75 IU selama 7 hari. Pada hari ke 10 USG dilakukan untuk pemantauan folikel, bila diameter folikel ≥ 12 mm pemberian FSH dilanjutkan dengan dosis tetap dan pemantauan USG dilakukan setiap 2-3 hari.

Bila diameter folikel < 12 mm dosis FSH dinaikkan menjadi 150 IU per hari dan USG dilakukan setelah 3 hari pemberian FSH. Pada hari 13 dilakukan pemantauan USG, bila diameter folikel ≥ 15mm pemberian FSH dilanjutkan dengan dosis tetap dan USG dilakukan setiap 2-3 hari. Bila diameter folikel < 15mm dosis FSH dinaikkan menjadi 225 IU dan pemantauan folikel dilakukan 3 hari kemudian.

Pemberian hCG untuk maturasi akhir folikel dilakukan bila saat pemantauan dengan USG didapatkan diameter folikel mencapai 17-18mm dan ketebalan endometrium mencapai 9-10mm.

Gonadotropin juga dapat dikombinasikan dengan Klomifen Sitrat untuk stimulasi ovarium pada inseminasi intra uteri. Pemikiran dasarnya adalah Klomifen Sitrat akan memicu pelepasan FSH endogen yang selanjutnya akan mempromosi perkembangan folikel, sedangkan pemberian FSH eksogen secara langsung akan memicu kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan folikel (Messinis, 2005).

Penggunaan pada fertilisasi invitro
Stimulasi ovarium merupakan bagian integral pada program fertilisasi invitro. Tujuan stimulasi ovarium ialah untuk menginduksi perkembangan lebih dari satu folikel dominan dan mematangkan lebih dari satu oosit yang berguna untuk meningkatkan keberhasilan konsepsi. Agar tercapai tujuan tersebut, stimulasi ovarium pasti akan mempengaruhi mekanisme fisiologis yang mendasari seleksi satu folikel dominan yang terjadi pada wanita dengan siklus ovulasi, sehingga nantinya akan mempunyai konsekuensi pada oosit, embrio dan endometrium.

Beberapa hal telah ditambahkan pada stimulasi ovarium dalam rangka mengkompensasi perubahan akibat stimulasi tersebut, yaitu terapi tambahan dengan GnRH analog, terapi pendahuluan dengan pil kontrasepsi oral kombinasi, pemberian hCG pada akhir fase folikuler dan suplementasi fase luteal dengan progesteron. Saat ini di Indonesia tersedia FSH rekombinan untuk stimulasi tersebut dan dengan melihat langkah-langkah seperti disebut diatas bisa sangat dimengerti bahwa penggunaan stimulasi ovarium menjadi sangat komplek dan mahal.

Sampai saat ini setelah lebih 25 tahun penggunaan stimulasi ovarium pada program fertilisasi invitro telah banyak dikembangkan berbagai macam protokol untuk stimulasi ovarium.

Pemilihan protokol yang akan digunakan untuk stimulasi ovarium sangat tergantung pada beberapa hal, antara lain yaitu: tujuan yang akan dicapai, efek samping harus minimal karena kalau tidak akan menyebabkan tingginya cancellation dan rendahnya compliance serta harus aman pada bayi yang lahir nantinya.

Dosis awal gonadotropin pada protokol stimulasi ovarium dengan menggunakan FSH rekombinan ada bermacam-macam. Howles pada tahun 2005 menyebutkan ada empat karakteristik untuk menentukan dosis gonadotropoin, yaitu umur, BMI, kadar FSH basal dan jumlah folikel antral. Brinsden mengatakan dosis awal FSH pada siklus pertama fertilisasi invitro adalah sebagai berikut: bila umur <35 tahun dimulai dengan FSH dosis 150 IU, umur 35-39 tahun dimulai dengan dosis 225 IU dan umur 40 tahun atau lebih mulai dengan dosis 300 IU. Setelah lima hari pemberian FSH tersebut dilakukan evaluasi untuk meningkatkan atau menurunkan dosis FSH dengan melihat respon yang terjadi.

Pemberian tambahan gonadotropin LH rekombinan diberikan pada : wanita usia tua biasanya diatas 38 tahun, kadar serum LH basal < 1,5 IU, riwayat respon jelek pada stimulasi siklus sebelumnya, Kadar serum estradiol rendah pada siklus saat stimulasi tersebut dan penggunaan GnRH antagonis.

Dikenal bermacam-macam protokol, antara lain : Step-up protocol dan Step-down protocol. Pada protocol Step-up dimaksudkan untuk segera mengidentifikasi nilai ambang FSH yang penting untuk menginduksi perkembangan folikel, sedangkan pada protokol Step-down bertujuan dengan segera mencapai nilai ambang FSH untuk menginduksi pertumbuhan folikel dan selanjutnya secara bertahap dosis tersebut diturunkan.

Seperti telah diketahui kadar LH yang tinggi akan tidak menguntungkan bagi kualitas oosit, sehingga pemberian GnRH analog untuk menekan kadar LH dan mencegah lonjakan LH prematur menjadi sangat logis. GnRH analog yang digunakan bisa dalam bentuk agonis ataupun antagonis. Maturasi final folikel dilakukan dengan hCG yang diberikan saat didapatkan dua atau lebih folikel dengan diameter 18 mm atau lebih. Suplementasi fase luteal dilakukan dengan memberikan progesteron. Progesteron intra vaginal mulai diberikan sejak oocyte recovery. (Brinsden, 2005; Ludwig, 2005).

Efek samping
Kewaspadaan terhadap penggunaan stimulasi ovarium tetap harus dilakukan , mengingat komplikasi sindroma hiperstimulasi ovarium bisa saja terjadi baik dalam bentuk ringan sampai pada kondisi yang mengancam jiwa. Kondisi hiperstimulasi ini terjadi karena adanya respon yang berlebihan akibat pemberian stimulasi ovarium menggunakan gonadotropin. Keluhan dapat bermacam-macam, mulai ringan, rasa tidak nyaman, nyeri, mual, muntah sampai berat, ascites, oliguria dan bahkan kondisi mengancam jiwa, seperti infark miokard dan gagal nafas. Pencegahan sangat diutamakan dengan melakukan pemantauan yang ketat saat melakukan stimulasi ovarium.

Kesimpulan
Induksi ovulasi atau stimulasi ovarium merupakan bagian penting pada penanganan infertilitas. Pemahaman yang baik terhadap fisiologi ovulasi berperan besar pada keberhasilan induksi ovulasi. Saat ini telah diproduksi berbagai macam regimen untuk induksi ovulasi atau stimulasi ovarium, yang pada masalah ini telah dibahas tiga regimen yaitu: Klomifen Sitrat, Aromatase Inhibitor dan Gonadotropin tentang cara kerja dan penggunaannya. Protokol induksi ovulasi dengan menggunakan berbagai macam regimen tersebut telah dikembangkan, namun pemilihannya harus memperhatikan beberapa hal, yaitu tujuan induksi ovulasi tersebut, efek samping dan keamanannya.
 
  #413  
Old
Vebby...   TS 
 
Location: Jawa Tengah
Posts: 1,640
 
Aku dataaang.... td siang capek bgt...akhirnya boci bentar deh..

Aku koq ketinggalan pjg yaa...gak ngerti judule...td baca jg lompat"...
Ikut nyimak aja wis...
 
kunjungi blog ku yaa.....sehatfam,com
Cerita promilku
  #414  
Old
Septi ...
 
Location: Sidoarjo
Posts: 335
 
waduh ketinggalan kereta iki...
gara"aku sering maen game OL
judule apa saiki??aku yo idem sama bunda vebby ngikut nyimak saja..
 
  #415  
Old
donita...
 
Posts: 2,138
 
Ngos2an ngejar halamannya..baru di tinggal di hal 19 sekarang udh hal 28kakanda prabu udh di bawa gatot koco,home alone deh...

Bunda englin...
Suaminya perawat di eka hospital kah?
Berarti ntar mlm jablay dunk hehe

Bunda holden...
Aku sudah datang mak...ini lg makan pake bandeng presto kiriman bumer..td di ajak nginep di rumahnya tp aku agak malas,soalnya agak jauh ke tempat kerja.
Trus kl udh nginap di sana suka gak boleh plg,di suruh nunggu suami plg baru di ijinin balik ke rumahku...

Bunda isyah...
Sukurlah bund..hasil ceki2 nya baik2 saja...semoga bln depan udh isi lg...amin

Bunda betty...
mosok aku mau di goreng krispy...ntar kakanda prabu ku gak ada temennya lagi dunk..

Bunda agnisa...
Yo wes bund...coba istirahat dulu biar kakinya enaken...susan gimana kabarnya bund?

Bunda fathinah...
MLR opo toh mak?

Bunda ayumu..salam kenal bunda
Bunda rizkaannida...salam kenal di markas hehe...soalnya kita udh pernah inbok an

Bunda ryane dan bunda nana...
Ayo kita goyang....trio jablay hehe
 
Miracle Would Be Impossible When We Stop Believing
  #416  
Old
agnisa...
 
Location: Bekasi
Posts: 946
 
bunda semuaa... aku kok nggalau bae yo
ngeliat kakak iparku udh beli baju debay .
*mana baskom* buat nadangin aer mataku yg brcucuran ke segala arah . . .
haduh . . bantu aku UP lg bundsay
terus terbangin aku ke loteng . hahahaha




Replying to: View Post
bunda agnisa....kata2mu itu lho ga nguatin pengen

---------- Post added at 17:22 ---------- Previous post was at 17:20 ----------



waduh gawat nih bunda fathinah sampe jatuh terjengkang .......hari ini banyak bunda2 yg lgi pada suka ngebanyol ya....
kenpa bunda vivi ? ga kuat yo mbo pergi ke wc, awaas nanti ga keburu malah bleweran kmana2
hahaha
-bunda donita : :selonjoran: ya bund tak selonjori malah males bngun lg , pdhl udh mghrib . halaah
susan blm ada kbar , tp td pagi suamiku udh dtngi kakaknya yg bwa susan daan orng rumahpun bertubi2 wanti2 aku *seakan2 aku propokator* takut mreka jd ribut sma keluarga pencolong si susan .
-bunda nana : nanti tak upload foto kegembiraan berjumpa lg dgn susan , kalo mslah yg ky mami aku tak snggup dgn angka yg udh pake jutaan . hehe
 
  #417  
Old
vivinu...
 
Posts: 798
 
bunda vebby,bunda septi...baru dateng ya....wah bntar lagi mlah mau aku tinggal pergi...hehe...
dri td topiknya campur2 bund,ada tebak2an,ada yg ga bisa renang,sampe ada yang jatuh terjengkang dr kursi...hehe..(pis..pis..ya bunda fathinah....)
 
  #418  
Old
hindic...
 
Posts: 182
 
bacanya sambil lari, ketinggalan teruuuus

sore bunsay semuaaaa..maaf g absen 1-1 lagi ngejar baca di page yang ketinggalan
 
  #419  
Old
Vebby...   TS 
 
Location: Jawa Tengah
Posts: 1,640
 
Replying to: View Post
waduh ketinggalan kereta iki...
gara"aku sering maen game OL
judule apa saiki??aku yo idem sama bunda vebby ngikut nyimak saja..

Bunda septi
Ayuk bun..kita duduk jejeran, sambil selonjoran...sama" menyimak..
 
kunjungi blog ku yaa.....sehatfam,com
Cerita promilku
  #420  
Old
donita...
 
Posts: 2,138
 
Replying to: View Post
Aku dataaang.... td siang capek bgt...akhirnya boci bentar deh..

Aku koq ketinggalan pjg yaa...gak ngerti judule...td baca jg lompat"...
Ikut nyimak aja wis...
Sama bund...aku jg baru nongkrong,sehubungan sendiri di rumah jadi bisa nengok markas lagi.Tapi kemaren aku beli buku banyak...buat ngisi waktu di rumah,lha gak ada org yg bisa di ajak ngobrol...
 
Miracle Would Be Impossible When We Stop Believing
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Thread tentang diluar kehamilan dsb. Di "ngobrol apa saja" -- Diskusi Umum 51
..kini ku tahu.. "Hamil, hindari makanan ini -part.1" -- Diskusi Umum 0
..kini ku tahu.. "Hamil, hindari makanan ini -part.2" -- Diskusi Umum 2
" Thread Untuk Ngobrol Ngalor Ngidul Edisi Agustus " -- Ngobrol Apa Saja 3087
"Ayam arak" atau "Máyóu jī " ("麻油雞") boleh tidak ya? -- Diskusi Umum 31


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 09:13.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com