Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
kharis...   TS 
 
Posts: 4
Default menangani ibu mertua

Assalamualaikum bun. Aku calon bunda muda yg baru berusia 21 tahun. Langsung aja ke curhatanku ya bun. Dari awal pernikahan keluargaku dan keluarga suami memang kurang click, pdahal aku dan suami baik2 aja. Aku dari keluarga broken home dan ibuku memang sering kasar ke aku tpi biar gimanapun aku ttep sayang sama beliau. Beda sama keluarga suamiku yg harmonis dan hidup cukup. Dari awal nikah ibu mertuaku kaya yg ngelarang aku ketemu sama ibuku sendiri jdi kalo aku sama main sama suami ke rumah ibu selalu diem2. Lalu awal nikah suamiku tidak bekerja (aku menikah bukan karena "kecelakaan") tpi saat itu mertuaku selalu bilang akan menanggung semua kebutuhan kami. Faktanya setelah menikah aku sama suami ga pegang uang bun (pegang sekitar 500ribu dri uang amplop yg diberikan oleh teman2ku & teman2 suami kepada kami) lalu uang itu aku belanjakan kebutuhan rumah tangga seperti keranjang cucian, kesetan dll. Setelah itu sekitar 3 bulan suamiku nganggur kami tidak pernah diberikan uang secara khusus sekedar untuk me time berdua sama suami. Memang makan ditanggung mertua tpi itupun dia yg belanja, aku bener2 ga dikasih uang sama sekali. Pernah suatu ketika aku dan suami berantem dan ibu mertuaku tahu lalu dia malah memojokkan aku dan berkata "ya sabar nanti juga si aa dapet kerja nih uang kalo kamu malu minta sama mamah" sembari memberikan uang seratus ribu. Hatiku sakit sekali disitu. Sejak saat itu aku usaha kecil2an online shop aku juga sering minta pindah rumah sama suami. Karna ibu mertuaku sering cerita ke sodara2nya "ah da males nyapu gapernah ngepel gapernah" padahal aku selalu bantu beberes rumah, setelah itu ibu mertuaku melakukan ulang pekerjaan yg telah aku lakukan. Mungkin di matanya pekerjaanku kurang bersih tapi setidaknya aku membantu lalu kenapa dia memberikan embel2 aku pemalas? Lalu suamiku dapat pekerjaan, akupun memutuskan untuk ikut bekerja karna aku tidak tahan di rumah dgn mertua. Pekerjaan kami mengharuskan berangkat subuh dan pulang lewat dari jam 8 malam. Suatu waktu aku dan suami baru pulang bekerja, kami makan malam dan rehat sejenak (bermain game bersama) padahal nasi pun belum turun dari tenggorokan lalu ibu mertuaku marah2 "Nanti abis makan cuci langsung piringnya jangan mentang2 udah kerja jadi seenaknya" aku menangis sejadi2nya. Aku memang berniat mencuci tapi aku benar2 lelah dan ingin rehat sejenak sudah kena tegur oleh mertua. Waktu pun berjalan aku tidak lagi bekerja dan suamiku mendapat pekerjaan baru dengan gaji yg lumayan. Aku dan suami juga sudah tinggal di sebuah komplek. Jarak dari rumah mertuaku kesini hanya 3 menit. Bagaimana aku bisa punya rumah sendiri? Karna rumah mertuaku berada di dalam gang dan mertuaku memiliki garasi terpisah sekitar beberapa langkah dari rumah utama. Lalu tetangga yang tinggal di depan gang memager jalan umum dengan besi sehingga mobil mertuaku sulit keluar masuk. Awalnya mertuaku mencari tanah hanya untuk garasi tapi tidak ada dan kebetulan ada komplek baru yang sedang dibangun. Akhirnya mertuaku menDPkan salah satu rumah di komplek ini dengan tujuan awal agar ada garasi untuk menyimpan mobilnya bukan secara khusus dibelikan untuk kami. Mereka mun menyuruh kami meninggali rumah ini agar ada yg mengurus dan untuk setoran perbulannya dibagi 2 antara mertua fan suamiku. Aku dan suami setuju karna sejak lama aku ingin pindah dari rumah mertua. Setelah pindah aku pikir kami bisa punya privasi tapi nyatanya tidak. Setiap hari kedua mertuaku pasti lewat jalan depan komplek rumah kami dan saat melihat gerbang rumah tertutup langsung buru2 ngewhatsapp "teteh dimana? Kenapa gerbang di tutup? Kenapa lampu luar belom nyala?" awalnya aku biasa aja tapi lama kelamaan aku merasa risih padahal aku gapernah main yg jelas aku pergi ke pasar atau supermarket dan suamiki sudah memberiku izin tpi mertuaku selalu mempeributkan perihal gerbang tertutup atau terbuka. Lalu akhir2 ini aku sering mengunjungi ibu kandungku karena beliau sakit dan suamiku juga mengijinkanku dan aku jujur sama mertua kalo aku ke rumah ibuku. Lalu kemaren dan pagi ini ibu mertuaku memfoto setiap detail rumah kami (halaman,kamar,dapur,wc) bilang ke suamiku untuk keperluan membuat KK baru, apa iya keluarahan meminta foto rumah sedetail itu? Aku bertanya untuk apa fotonya? "Engga, cuma buat perlu aja" jawab mertuaku. Aku takut, karna sebulan kemarin mertuaku baru saja membangun sebuah rumah di tanah yg dulunya bekas garasi kami lalu membicarakan bagaimana jika aku dan suami pindah kesana agar lebih dekat dengan cucu katanya. Aku takut mertuaku memfoto2 rumah ini untuk dijual tanpa di diskusikan dulu dengan kami, aku merasa aku dan suami juga berhak atas rumah ini walau hanya satu petak karna tiap bulan suamiku juga menyetor cicilan rumah ini walau semua DP menggunakan uang mertua. Oh iya suamiku anak pertama dan hanya memiliki satu adik yg masih smp sedangkan aku anak kelima. Mertuaku juga pernah bilang tidak mengijinkan jika aku mrmbawa anak kami main ke rumah ibuku, entah kenapa. Di sisi lain ibuku juga tidak sabar ingin mengurus cucu dari anak bungsunya ini. Mertuaku selalu memandang didikan ibuku tifak sebaik didikan beliau. Bagiku semua sama saja hanya "cara" nya yg berbeda. Bahkan mertuaku sudah bilang saat aku lahiran nanti aku harus tinggal menyatu lagi dengan mereka paling tidak selam 40 hari. Sedangkan ibuku tidak mau main ke rumah mertuaku karena sungkan. Aku harus bagaimana bun? Aku bingung menghadapinya dan yg pasti aku tidak mau jika tinggal lg dgn mertua, tinggal beberapa meter saja masih di kekang apalagi tinggal beberapa langkah? Mertuaku selalu menganggap suamiku masih anaknya yg masih kecil dan bagiku itu menyebalkan karna ibuku sedikitpun gapernah ikut campur urusan rumah tanggaku.

---------- Post added at 13:02 ---------- Previous post was at 13:00 ----------

Maap kalo curhatanku panjang sepanjang jalan kenangan dan ga mudeng. Kalo bunda2 punya grup whatsapp mungkin aku boleh diajak bun? Buat sharing2 gini hehe
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
WID AZ...
 
Posts: 122
 
Replying to: View Post
Assalamualaikum bun. Aku calon bunda muda yg baru berusia 21 tahun. Langsung aja ke curhatanku ya bun. Dari awal pernikahan keluargaku dan keluarga suami memang kurang click, pdahal aku dan suami baik2 aja. Aku dari keluarga broken home dan ibuku memang sering kasar ke aku tpi biar gimanapun aku ttep sayang sama beliau. Beda sama keluarga suamiku yg harmonis dan hidup cukup. Dari awal nikah ibu mertuaku kaya yg ngelarang aku ketemu sama ibuku sendiri jdi kalo aku sama main sama suami ke rumah ibu selalu diem2. Lalu awal nikah suamiku tidak bekerja (aku menikah bukan karena "kecelakaan") tpi saat itu mertuaku selalu bilang akan menanggung semua kebutuhan kami. Faktanya setelah menikah aku sama suami ga pegang uang bun (pegang sekitar 500ribu dri uang amplop yg diberikan oleh teman2ku & teman2 suami kepada kami) lalu uang itu aku belanjakan kebutuhan rumah tangga seperti keranjang cucian, kesetan dll. Setelah itu sekitar 3 bulan suamiku nganggur kami tidak pernah diberikan uang secara khusus sekedar untuk me time berdua sama suami. Memang makan ditanggung mertua tpi itupun dia yg belanja, aku bener2 ga dikasih uang sama sekali. Pernah suatu ketika aku dan suami berantem dan ibu mertuaku tahu lalu dia malah memojokkan aku dan berkata "ya sabar nanti juga si aa dapet kerja nih uang kalo kamu malu minta sama mamah" sembari memberikan uang seratus ribu. Hatiku sakit sekali disitu. Sejak saat itu aku usaha kecil2an online shop aku juga sering minta pindah rumah sama suami. Karna ibu mertuaku sering cerita ke sodara2nya "ah da males nyapu gapernah ngepel gapernah" padahal aku selalu bantu beberes rumah, setelah itu ibu mertuaku melakukan ulang pekerjaan yg telah aku lakukan. Mungkin di matanya pekerjaanku kurang bersih tapi setidaknya aku membantu lalu kenapa dia memberikan embel2 aku pemalas? Lalu suamiku dapat pekerjaan, akupun memutuskan untuk ikut bekerja karna aku tidak tahan di rumah dgn mertua. Pekerjaan kami mengharuskan berangkat subuh dan pulang lewat dari jam 8 malam. Suatu waktu aku dan suami baru pulang bekerja, kami makan malam dan rehat sejenak (bermain game bersama) padahal nasi pun belum turun dari tenggorokan lalu ibu mertuaku marah2 "Nanti abis makan cuci langsung piringnya jangan mentang2 udah kerja jadi seenaknya" aku menangis sejadi2nya. Aku memang berniat mencuci tapi aku benar2 lelah dan ingin rehat sejenak sudah kena tegur oleh mertua. Waktu pun berjalan aku tidak lagi bekerja dan suamiku mendapat pekerjaan baru dengan gaji yg lumayan. Aku dan suami juga sudah tinggal di sebuah komplek. Jarak dari rumah mertuaku kesini hanya 3 menit. Bagaimana aku bisa punya rumah sendiri? Karna rumah mertuaku berada di dalam gang dan mertuaku memiliki garasi terpisah sekitar beberapa langkah dari rumah utama. Lalu tetangga yang tinggal di depan gang memager jalan umum dengan besi sehingga mobil mertuaku sulit keluar masuk. Awalnya mertuaku mencari tanah hanya untuk garasi tapi tidak ada dan kebetulan ada komplek baru yang sedang dibangun. Akhirnya mertuaku menDPkan salah satu rumah di komplek ini dengan tujuan awal agar ada garasi untuk menyimpan mobilnya bukan secara khusus dibelikan untuk kami. Mereka mun menyuruh kami meninggali rumah ini agar ada yg mengurus dan untuk setoran perbulannya dibagi 2 antara mertua fan suamiku. Aku dan suami setuju karna sejak lama aku ingin pindah dari rumah mertua. Setelah pindah aku pikir kami bisa punya privasi tapi nyatanya tidak. Setiap hari kedua mertuaku pasti lewat jalan depan komplek rumah kami dan saat melihat gerbang rumah tertutup langsung buru2 ngewhatsapp "teteh dimana? Kenapa gerbang di tutup? Kenapa lampu luar belom nyala?" awalnya aku biasa aja tapi lama kelamaan aku merasa risih padahal aku gapernah main yg jelas aku pergi ke pasar atau supermarket dan suamiki sudah memberiku izin tpi mertuaku selalu mempeributkan perihal gerbang tertutup atau terbuka. Lalu akhir2 ini aku sering mengunjungi ibu kandungku karena beliau sakit dan suamiku juga mengijinkanku dan aku jujur sama mertua kalo aku ke rumah ibuku. Lalu kemaren dan pagi ini ibu mertuaku memfoto setiap detail rumah kami (halaman,kamar,dapur,wc) bilang ke suamiku untuk keperluan membuat KK baru, apa iya keluarahan meminta foto rumah sedetail itu? Aku bertanya untuk apa fotonya? "Engga, cuma buat perlu aja" jawab mertuaku. Aku takut, karna sebulan kemarin mertuaku baru saja membangun sebuah rumah di tanah yg dulunya bekas garasi kami lalu membicarakan bagaimana jika aku dan suami pindah kesana agar lebih dekat dengan cucu katanya. Aku takut mertuaku memfoto2 rumah ini untuk dijual tanpa di diskusikan dulu dengan kami, aku merasa aku dan suami juga berhak atas rumah ini walau hanya satu petak karna tiap bulan suamiku juga menyetor cicilan rumah ini walau semua DP menggunakan uang mertua. Oh iya suamiku anak pertama dan hanya memiliki satu adik yg masih smp sedangkan aku anak kelima. Mertuaku juga pernah bilang tidak mengijinkan jika aku mrmbawa anak kami main ke rumah ibuku, entah kenapa. Di sisi lain ibuku juga tidak sabar ingin mengurus cucu dari anak bungsunya ini. Mertuaku selalu memandang didikan ibuku tifak sebaik didikan beliau. Bagiku semua sama saja hanya "cara" nya yg berbeda. Bahkan mertuaku sudah bilang saat aku lahiran nanti aku harus tinggal menyatu lagi dengan mereka paling tidak selam 40 hari. Sedangkan ibuku tidak mau main ke rumah mertuaku karena sungkan. Aku harus bagaimana bun? Aku bingung menghadapinya dan yg pasti aku tidak mau jika tinggal lg dgn mertua, tinggal beberapa meter saja masih di kekang apalagi tinggal beberapa langkah? Mertuaku selalu menganggap suamiku masih anaknya yg masih kecil dan bagiku itu menyebalkan karna ibuku sedikitpun gapernah ikut campur urusan rumah tanggaku.

---------- Post added at 13:02 ---------- Previous post was at 13:00 ----------

Maap kalo curhatanku panjang sepanjang jalan kenangan dan ga mudeng. Kalo bunda2 punya grup whatsapp mungkin aku boleh diajak bun? Buat sharing2 gini hehe

kalo saya hampir mirip kisahnya sm bunda tgl dengan mertua tp saya memiliki keluarga yg baik dan mertua yang baik juga tp ya kdg ada juga sih komen mertua yg gaenakin hati seperti gamau ada yg nyangingin mama saya pun pernah kena fitnah krn saking cemburu gamau disaingin untungnya suami tau hanya fitnah yg ptg mah suami mengerti bun suami yg minta maaf saya pun jg ingin punya rumah dan maunya sih pake uang sendiri jg gak ribettt atau terikat sm siapa2 semoga nanti ada rejekinya


kalo pake uang org tua apalagi org tuanya gamau pisah sm anak pasti gitu bunn gaakan mau lepas dan jauh2 dr anak *memberi tp gak benerbener memberi tp kalo kondisi kaya bunda gadibolehin ketemu sm ibunya bunda mah keterluan sih lg apa ruginya hanya ketemu sebentar menikahkan anak berati harus terima keluarga baru di keluarga kita posisi mertua bunda mah mau anaknya aja keluarganya enggak kurang bijak sih menurut aku bunda komunikasi aja sm suami kalo ada yg gaenakin apa sudah pernah?
bunn asal bunda dan suami sejalan insya Allah gangguan kaya gitu mah gak mempan jd bisa sama sama cari jalan keluar gmn biar keluarga kecil bunda bahagia
 
  #3  
Old
Zen Al...
 
Posts: 8
 
Replying to: View Post
Assalamualaikum bun. Aku calon bunda muda yg baru berusia 21 tahun. Langsung aja ke curhatanku ya bun. Dari awal pernikahan keluargaku dan keluarga suami memang kurang click, pdahal aku dan suami baik2 aja. Aku dari keluarga broken home dan ibuku memang sering kasar ke aku tpi biar gimanapun aku ttep sayang sama beliau. Beda sama keluarga suamiku yg harmonis dan hidup cukup. Dari awal nikah ibu mertuaku kaya yg ngelarang aku ketemu sama ibuku sendiri jdi kalo aku sama main sama suami ke rumah ibu selalu diem2. Lalu awal nikah suamiku tidak bekerja (aku menikah bukan karena "kecelakaan") tpi saat itu mertuaku selalu bilang akan menanggung semua kebutuhan kami. Faktanya setelah menikah aku sama suami ga pegang uang bun (pegang sekitar 500ribu dri uang amplop yg diberikan oleh teman2ku & teman2 suami kepada kami) lalu uang itu aku belanjakan kebutuhan rumah tangga seperti keranjang cucian, kesetan dll. Setelah itu sekitar 3 bulan suamiku nganggur kami tidak pernah diberikan uang secara khusus sekedar untuk me time berdua sama suami. Memang makan ditanggung mertua tpi itupun dia yg belanja, aku bener2 ga dikasih uang sama sekali. Pernah suatu ketika aku dan suami berantem dan ibu mertuaku tahu lalu dia malah memojokkan aku dan berkata "ya sabar nanti juga si aa dapet kerja nih uang kalo kamu malu minta sama mamah" sembari memberikan uang seratus ribu. Hatiku sakit sekali disitu. Sejak saat itu aku usaha kecil2an online shop aku juga sering minta pindah rumah sama suami. Karna ibu mertuaku sering cerita ke sodara2nya "ah da males nyapu gapernah ngepel gapernah" padahal aku selalu bantu beberes rumah, setelah itu ibu mertuaku melakukan ulang pekerjaan yg telah aku lakukan. Mungkin di matanya pekerjaanku kurang bersih tapi setidaknya aku membantu lalu kenapa dia memberikan embel2 aku pemalas? Lalu suamiku dapat pekerjaan, akupun memutuskan untuk ikut bekerja karna aku tidak tahan di rumah dgn mertua. Pekerjaan kami mengharuskan berangkat subuh dan pulang lewat dari jam 8 malam. Suatu waktu aku dan suami baru pulang bekerja, kami makan malam dan rehat sejenak (bermain game bersama) padahal nasi pun belum turun dari tenggorokan lalu ibu mertuaku marah2 "Nanti abis makan cuci langsung piringnya jangan mentang2 udah kerja jadi seenaknya" aku menangis sejadi2nya. Aku memang berniat mencuci tapi aku benar2 lelah dan ingin rehat sejenak sudah kena tegur oleh mertua. Waktu pun berjalan aku tidak lagi bekerja dan suamiku mendapat pekerjaan baru dengan gaji yg lumayan. Aku dan suami juga sudah tinggal di sebuah komplek. Jarak dari rumah mertuaku kesini hanya 3 menit. Bagaimana aku bisa punya rumah sendiri? Karna rumah mertuaku berada di dalam gang dan mertuaku memiliki garasi terpisah sekitar beberapa langkah dari rumah utama. Lalu tetangga yang tinggal di depan gang memager jalan umum dengan besi sehingga mobil mertuaku sulit keluar masuk. Awalnya mertuaku mencari tanah hanya untuk garasi tapi tidak ada dan kebetulan ada komplek baru yang sedang dibangun. Akhirnya mertuaku menDPkan salah satu rumah di komplek ini dengan tujuan awal agar ada garasi untuk menyimpan mobilnya bukan secara khusus dibelikan untuk kami. Mereka mun menyuruh kami meninggali rumah ini agar ada yg mengurus dan untuk setoran perbulannya dibagi 2 antara mertua fan suamiku. Aku dan suami setuju karna sejak lama aku ingin pindah dari rumah mertua. Setelah pindah aku pikir kami bisa punya privasi tapi nyatanya tidak. Setiap hari kedua mertuaku pasti lewat jalan depan komplek rumah kami dan saat melihat gerbang rumah tertutup langsung buru2 ngewhatsapp "teteh dimana? Kenapa gerbang di tutup? Kenapa lampu luar belom nyala?" awalnya aku biasa aja tapi lama kelamaan aku merasa risih padahal aku gapernah main yg jelas aku pergi ke pasar atau supermarket dan suamiki sudah memberiku izin tpi mertuaku selalu mempeributkan perihal gerbang tertutup atau terbuka. Lalu akhir2 ini aku sering mengunjungi ibu kandungku karena beliau sakit dan suamiku juga mengijinkanku dan aku jujur sama mertua kalo aku ke rumah ibuku. Lalu kemaren dan pagi ini ibu mertuaku memfoto setiap detail rumah kami (halaman,kamar,dapur,wc) bilang ke suamiku untuk keperluan membuat KK baru, apa iya keluarahan meminta foto rumah sedetail itu? Aku bertanya untuk apa fotonya? "Engga, cuma buat perlu aja" jawab mertuaku. Aku takut, karna sebulan kemarin mertuaku baru saja membangun sebuah rumah di tanah yg dulunya bekas garasi kami lalu membicarakan bagaimana jika aku dan suami pindah kesana agar lebih dekat dengan cucu katanya. Aku takut mertuaku memfoto2 rumah ini untuk dijual tanpa di diskusikan dulu dengan kami, aku merasa aku dan suami juga berhak atas rumah ini walau hanya satu petak karna tiap bulan suamiku juga menyetor cicilan rumah ini walau semua DP menggunakan uang mertua. Oh iya suamiku anak pertama dan hanya memiliki satu adik yg masih smp sedangkan aku anak kelima. Mertuaku juga pernah bilang tidak mengijinkan jika aku mrmbawa anak kami main ke rumah ibuku, entah kenapa. Di sisi lain ibuku juga tidak sabar ingin mengurus cucu dari anak bungsunya ini. Mertuaku selalu memandang didikan ibuku tifak sebaik didikan beliau. Bagiku semua sama saja hanya "cara" nya yg berbeda. Bahkan mertuaku sudah bilang saat aku lahiran nanti aku harus tinggal menyatu lagi dengan mereka paling tidak selam 40 hari. Sedangkan ibuku tidak mau main ke rumah mertuaku karena sungkan. Aku harus bagaimana bun? Aku bingung menghadapinya dan yg pasti aku tidak mau jika tinggal lg dgn mertua, tinggal beberapa meter saja masih di kekang apalagi tinggal beberapa langkah? Mertuaku selalu menganggap suamiku masih anaknya yg masih kecil dan bagiku itu menyebalkan karna ibuku sedikitpun gapernah ikut campur urusan rumah tanggaku.

---------- Post added at 13:02 ---------- Previous post was at 13:00 ----------

Maap kalo curhatanku panjang sepanjang jalan kenangan dan ga mudeng. Kalo bunda2 punya grup whatsapp mungkin aku boleh diajak bun? Buat sharing2 gini hehe

saya ada bund, grup wa dari bunda-bunda yang lagi hamil dan sharing tentang bayi. bunda coba download aplikasi "the asian parents" aja di google play store nanti saya kasih tau link grup nya.
 
  #4  
Old
Ana Tr...
 
Posts: 23
 
hampir sama dg q �� q stiap pgi bngun bantuin masak, llu jaga toko sm suami, brgkt ngajar, pukng istrirahat, sore jaga toko lgi.
itu pun kdg masih di omongin mertua lw hidup enak, seolah2 smuaaaa berkat mertua. ap yg q lakuin serasa trllu sdkit. kdang dibanding2 kan dg menantu yg 1 nya stlah nikah lngsg pnya anak sdgkn q sthun nikah blm ada tanda2 hamil.
kdg dibamdingin jg sm karyawan toko q yg sudh bkrja di toko msih bs ngurus rmh tangga eh kndisi hamil jg ��������
hati dan badan ini terasa lelah ��
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Bagaimana menangani morning sickness? -- Ngobrol Apa Saja 2
Tips jitu menangani ejakulasi dini -- Ngobrol Apa Saja 3
Cara Menangani Alergi Obat -- Diskusi Umum 22
Menangani Alergi Kacang pada Anak -- Diskusi Umum 20
Menangani Bayi Kuning -- Diskusi Umum 27


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 19:40.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com