Minggu lalu anak saya sakit, lalu saya berikan obat. Eh malah muncul ruam di kulit dan biduran. Bengkak juga pada mata dan bibirnya. Karena saya pikir kondisinya semakin mengkhawatirkan saya langsung bawa ke dokter. Setelah diperiksa oleh dokter melalui beberapa tahap disimpulkan bahwa anak saya alergi dengan obat.
Dokter mengatakan bahwa alergi obat adalah reaksi yang tidak dapat diduga dan tidak dapat diketahui sebelumnya, sedangkan efek samping dari obat yang telah diterterakan pada kemasan obat, sementara overdosis obat merupakan reaksi yang terjadi apabila obat dikonsumsi melebihi dosis.
Alergi obat bermacam-macam beberapa diantaranya seperti yang dialami oleh anak saya yakni biduran disekitar bibir dan mata, kemudian sesak nafas, ruam pada kulit hingga gejala yang mengancam jiwa seperti bengkak pada anafilakis dan pita suara. Namun gejala umumnya dapat timbul hanya dalam hitungan menit bahkan satu jam setelah mengonsumsi obat.
Alergi obat dapat terjadi ketika sistem imunitas tubuh salah untuk mengidentifikasi obat, sehngga seolah-olah obat yang telah dikonsumsi masuk ke dalam zat berbahaya. Kemudian sistem imun tubuh bereaksi pada obat dan bahan kimia yang dilepaskan oleh reaksi menyebabkan gejal yang berkesinambungan dengan reaksi alergi. Sampai saat ini saya juga belum tahu kenapa ada orang yang dapat alergi obat, termasuk anak saya. Mungkin dulu orangtua saya juga alergi obat atau faktor lingkungan saya yang menyebabkan anak jadi alergi obat. Beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan alergi adalah ;
1. Alergi antibiotik
Disebabkan pada penisilin, atau antibiotik yang mengandung sulfonamin(alergi sulfa), tapi antibiotik juga dapat menyebabkan reaksi nonallergic misalnya diare atau mual.
2. Alergi vaksin
Biasanya disebabkan oleh vaksin itu sendiri, tapi lebih sering reaksi yang dipicu oleh bahan lain dalam vaksin, yaitu neomycin atau telur. Reaksi yang ditimbulkan berupa kemerahan, gatal tapi umumnya tidak parah dan cepat membaik
3. Nonallergic
Lebih banyak melibatkan sistem kekebalan tubuh, biasanya timbul karena efek samping dari obat tersebut. Contoh obat yang dapat menyebabkan reaksi nonallergic adalah kontras X-ray, Aspirin, Antibiotik, serta obat tekanan darah tinggi.
Sebetulnya tidak semua anak mengalami alergi obat, hanya anak-anak yang memiliki riwayat alergi sebelumnya. Tapi jika anak ibu telah mengalami reaksi alergi obat, segeralah hentikan pemakaian obat dan bawa ke dokter.
Untuk mencegah alergi obat ibu harus mengetahui jenis obat dan tahu secara pasti obat yang menyebabkan alergi tersebut agar tidak dikonsumsi kembali dan selalu beritahu dokter Ibu, jika anak ibu alergi obat, agar tidak diberikan obat yang mengandung alergi tersebut.