| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Bibirku meminta cerai, tapi hatiku.. "Suami mu datang ! ", begitu teriak tetanggaku sambil tergopoh gopoh masuk kerumah sore itu saat aku baru saja selesai memandikan anak kita.
Mendengarnya hatiku berdebar kencang, tanganku gemetar, dadaku sesak, bukan karena kedatanganmu menjadi surprise, tapi karena paginya aku diberitahu kerabatmu jika engkau telah memutuskan utk bercerai denganku dan akan memberi surat talaq untukku sore itu..
Akhirnya pertama kali sejak 6 bulan lamanya aku bisa melihat wajahmu lagi. Suamiku, engkau masih menawan dengan janggutmu, dengan kacamatamu, wajah teduhmu..
Hanya saja di tatapan matamu padaku tak ada lagi pendar pendar rindu dan cinta seperti terakhir kali kita bertemu..seperti biasanya, seperti saat engkau meminangku menjadi istrimu
Engkau raih anak kita dan engkau adzankan, sesuatu yg harusnya kau lakukan 6 bulan lalu saat anak kita lahir..6 bulan lamanya kau tak menjawab semua sms, telpon dan emailku..6 bulan engkau abaikan aku dan anak kita, tanpa nafkah tanpa tanggung jawab..
Bahkan dirimu tak menampakkan rasa bersalah walaupun engkau telah membiarkan aku bertarung nyawa sendirian lalu bertarung setiap harinya utk menafkahi anak kita.. Tapi tatapan bencimu seolah menganggap aku dan anak kita pantas mendapatkan perlakuan tidak adil darimu hanya karena aku memintamu berpisah rumah dgn orang tuamu..
Aku lihat jemari mu, tak ada lagi cincin pernikahan yg dulu selalu kau pakai dan tak pernah kau lepaskan, seperti terakhir kali kita bertemu.. Kemana kau buang cincin itu sayang?
Apa yang terjadi?
Tiba-tiba aku cemburu, aku tak rela jika bahu yang selalu menjadi sandaranku harus menjadi milik perempuan lain. Aku tak bisa membayangkan saat engkau bangun, bukan aku lagi yg pertama kali engkau lihat. Aku rindu padamu, aku rindu menggenggam tangan yg dulu selalu menghapus air mataku sehabis ibumu menyindir dan menyakiti hatiku..
Aku rindu aroma tubuhmu, senyum hangatmu, tawa candamu, aku rindu bercerita masalalu dan merencanakan masa depan bersamamu..
Aku rampas ponsel mu, engkau kaget dan sekuat tenaga mencengkram bajuku, begitu kulempar ponsel itu engkau dorong aku sekuat mungkin dan kau kejar ponselmu...
Siapa kau? Kau bukan suamiku..kau bahkan tak menampakkan iba dan rindu pada anak kita yg masih begitu kecil, lantas apalagi yg bisa aku katakan selain "ceraikan aku".
Balasmu "secepat mungkin aku kasih surat talaq mu"
Hatiku hancur..
Tak ada lagi irama Between the Raindrops dikepalaku seperti disetiap hari saat kita bersama, saat kita begitu bahagia saat dokter mengatakan kita akan menjadi orang tua..
Suamiku sayang..
Aku hanya bisa berdoa agar Allah yg Maha Penyanyang sang pembolak balik hati agar mengukuhkan hatimu spt dirimu yg dulu..
Menjadi imam untukku dan anak kita..
(Ya Allah tolonglah aku :'( )
| | | | | Location: cakung
Posts: 154
| |
Ya Allah .. Sabar ya bunda.. Engga tau harus blg apa baca nya aja aku pengen nangis :| segitu nya laki laki kalau udah lupa
Kakak allisya and adik keyzaa :* | | | |
Bun, yg sabar ya...
Jujur saya sedih bgt bacanua bun, istighfar shalat minta petunjuk Allah ya bun
Kalau boleh tau masalahnya apa bun?
Cek instagram ku anitabiancashop | | | |
Sabar ya bunda. Mnta dan berdoalah kpd Alloh karna cuma yang di ataslah maha pembolak balik hati manusia. Semoga suami bunda tergugah hatinya dan mengurungkan niatnya.aamiin
musuh tak kucari,,ketemu musuh ku takkan lari. | | | |
Replying to:
"Suami mu datang ! ", begitu teriak tetanggaku sambil tergopoh gopoh masuk kerumah sore itu saat aku baru saja selesai memandikan anak kita.
Mendengarnya hatiku berdebar kencang, tanganku gemetar, dadaku sesak, bukan karena kedatanganmu menjadi surprise, tapi karena paginya aku diberitahu kerabatmu jika engkau telah memutuskan utk bercerai denganku dan akan memberi surat talaq untukku sore itu..
Akhirnya pertama kali sejak 6 bulan lamanya aku bisa melihat wajahmu lagi. Suamiku, engkau masih menawan dengan janggutmu, dengan kacamatamu, wajah teduhmu..
Hanya saja di tatapan matamu padaku tak ada lagi pendar pendar rindu dan cinta seperti terakhir kali kita bertemu..seperti biasanya, seperti saat engkau meminangku menjadi istrimu
Engkau raih anak kita dan engkau adzankan, sesuatu yg harusnya kau lakukan 6 bulan lalu saat anak kita lahir..6 bulan lamanya kau tak menjawab semua sms, telpon dan emailku..6 bulan engkau abaikan aku dan anak kita, tanpa nafkah tanpa tanggung jawab..
Bahkan dirimu tak menampakkan rasa bersalah walaupun engkau telah membiarkan aku bertarung nyawa sendirian lalu bertarung setiap harinya utk menafkahi anak kita.. Tapi tatapan bencimu seolah menganggap aku dan anak kita pantas mendapatkan perlakuan tidak adil darimu hanya karena aku memintamu berpisah rumah dgn orang tuamu..
Aku lihat jemari mu, tak ada lagi cincin pernikahan yg dulu selalu kau pakai dan tak pernah kau lepaskan, seperti terakhir kali kita bertemu.. Kemana kau buang cincin itu sayang?
Apa yang terjadi?
Tiba-tiba aku cemburu, aku tak rela jika bahu yang selalu menjadi sandaranku harus menjadi milik perempuan lain. Aku tak bisa membayangkan saat engkau bangun, bukan aku lagi yg pertama kali engkau lihat. Aku rindu padamu, aku rindu menggenggam tangan yg dulu selalu menghapus air mataku sehabis ibumu menyindir dan menyakiti hatiku..
Aku rindu aroma tubuhmu, senyum hangatmu, tawa candamu, aku rindu bercerita masalalu dan merencanakan masa depan bersamamu..
Aku rampas ponsel mu, engkau kaget dan sekuat tenaga mencengkram bajuku, begitu kulempar ponsel itu engkau dorong aku sekuat mungkin dan kau kejar ponselmu...
Siapa kau? Kau bukan suamiku..kau bahkan tak menampakkan iba dan rindu pada anak kita yg masih begitu kecil, lantas apalagi yg bisa aku katakan selain "ceraikan aku".
Balasmu "secepat mungkin aku kasih surat talaq mu"
Hatiku hancur..
Tak ada lagi irama Between the Raindrops dikepalaku seperti disetiap hari saat kita bersama, saat kita begitu bahagia saat dokter mengatakan kita akan menjadi orang tua..
Suamiku sayang..
Aku hanya bisa berdoa agar Allah yg Maha Penyanyang sang pembolak balik hati agar mengukuhkan hatimu spt dirimu yg dulu..
Menjadi imam untukku dan anak kita..
(Ya Allah tolonglah aku :'( ) | astagfirullah bund saya ikut prihatin apa yg menimpa bunda saya doakan semoga bunda diberi ketabahan kekuatan utk menghadapi ujian dlm rmh tangga bunda, banyakin doa sm tahajud bund semoga Allah memberi petunjuk jalan keluar yg terbaik buat keluarga kecil bunda
| | |
Replying to:
Ya Allah .. Sabar ya bunda.. Engga tau harus blg apa baca nya aja aku pengen nangis :| segitu nya laki laki kalau udah lupa | Makasih bunda liliana, saya juga tidak mengerti kenapa suami saya bisa berubah drastis dan kehilangan kasih sayang utk anak dan istrinya
| | | | | Location: cakung
Posts: 154
| |
Minta yg terbaik sm Allah bun ,bunda hrs kuat hadapin mslh ini demi anak bunda.. Trs kalau blh tau ,berarti tujuan dia pulang untuk apa? Untuk tengok anak atau cm ribut2x doang bun?
Replying to:
Makasih bunda liliana, saya juga tidak mengerti kenapa suami saya bisa berubah drastis dan kehilangan kasih sayang utk anak dan istrinya |
Kakak allisya and adik keyzaa :* | | | |
Bunda Caca :
Iya bun..makasih ya bun..kita pisah rumah udah setahun bun, karena saya bertengkar dgn orang tuanya, saya hanya minta agar kita berdua ngontrak, tp selalu dilarang, saya sudah gak sanggup jika tiap hari harus mendengar provokasi tetangga, juga sikap mertua yg suka menyindir nyindir saya bun..
Saya yg keluar dr rumah mertua krn suami gak tegas, bulan2 pertama kita berdua masih suka bertemu diluar dan komunikasi tak pernah putus, dia sangat sayang pada calon anaknya waktu itu..suami justru hilang saat saya melahirkan padahal sebelumnya dia berjanji mendampingi saya melahirkan anak pertama kami..
Bunda Misliah : Amin, iya bunda, terimakasih banyak ya..
Bunda novybitha: Jujur saya sebenarnya gak sanggup bun, setiap sendirian saya selalu menangis, apalagi saat melihat anak saya tertidur lelap, dia masih begitu kecil, begitu polos utk tumbuh tanpa kasih sayang ayahnya ---------- Post added at 07:03 ---------- Previous post was at 06:56 ----------
Replying to:
Minta yg terbaik sm Allah bun ,bunda hrs kuat hadapin mslh ini demi anak bunda.. Trs kalau blh tau ,berarti tujuan dia pulang untuk apa? Untuk tengok anak atau cm ribut2x doang bun? | Sebelumnya kerabat saya mengirim sms ke suami bahwa dia akan melaporkan suami ke KPAID atas kasus penelantaran anak, mungkin karena sms itu mereka takut dan akhirnya datang melihat anak saya..
Hanya sekedar syarat agar tidak dikatakan menelantarkan
Surat talaq katanya akan dia beri sore itu juga ternyata tidak..saya juga tidak mengerti bun, saya cuma bs berdoa dan menangis setiap ingat dgn suami saya
| | |
Ya allah bund. Sedih aku bcanya hmpir nangis ,bunda yg sabar ya .Allah maha membolak balik kan hati .bunda gk salah pngen ngontrak tp suami gk tegas .smoga suami cpet sadar ya bund kasian dde nya
| | |
semoga bunda selalu kuat yaa menjalani ujian ini demi ank bunda, terus skrg bunda kerja ? kalo kerja anak sama sapa bund ? bunda tinggal sm ortu sendiri apa gmna ? maaf bund jd bnyk nanya
| | |
Sudah bnyak bnget ya cerita kyk gni.. Aku ga habis pikir dimana akal mereka, dulu aja waktu menghadapi ortu kita seperti sang arjuna ingin mendptkn cinta dengan beribu janji.. Tetapi stlh mrka mendptkn kita, merka malah menyakiti kita, padahal kita sudah bertaruh nyawa untk anak mrka juga..
"durhaka kepada ibu" slalu jadi alsan bagi para lelaki untk tdk meningglkn rumah, pdahal mrka bingung nanti makan siapa yg nanggung..
Padahal istri adalah pilihan hatinya..
Sedangkan anak dan ortu itu anugrah dari Tuhan..
Jadi harusnya mereka bisa lbh menyayangi kita, karna kita sudah di pilih oleh dia, dan dia sudah menjadi pilihan kita..
Hanya sebagian org yg mengerti..
| | |
Astaghfirullah saya ikut merasakan sakit bunda..
Kuat ya bunda. Semoga apa yg terjadi menjadi yg terbaik. Aamiin
All is well | | | |
Kuat ya bund semoga Doa bunda d kabulkan ALLAH SWT aamiin,,,,
Smpe ikut nyesek bunda bacanya
| | | | | Location: Sidoarjo
Posts: 411
| |
Replying to:
Sudah bnyak bnget ya cerita kyk gni.. Aku ga habis pikir dimana akal mereka, dulu aja waktu menghadapi ortu kita seperti sang arjuna ingin mendptkn cinta dengan beribu janji.. Tetapi stlh mrka mendptkn kita, merka malah menyakiti kita, padahal kita sudah bertaruh nyawa untk anak mrka juga..
"durhaka kepada ibu" slalu jadi alsan bagi para lelaki untk tdk meningglkn rumah, pdahal mrka bingung nanti makan siapa yg nanggung..
Padahal istri adalah pilihan hatinya..
Sedangkan anak dan ortu itu anugrah dari Tuhan..
Jadi harusnya mereka bisa lbh menyayangi kita, karna kita sudah di pilih oleh dia, dan dia sudah menjadi pilihan kita..
Hanya sebagian org yg mengerti.. |
betull banget bunda yuli...bahwa anak dan ortu kita gak bs memilih mereka merupakan anugerah dari Tuhan, sedang pasangan hidup adalah pilihan kita...sebenarnya pasangan manapun harus bpikir bahwa kelak yang mendampingi suami/istri dikala duka dan suka,sakit atau senang adalah istri/suami kita bukan anak kita bukan juga ortu kita mereka bdua kelak akan meninggalkan kita,sedang yg setia menemani akhir hayat adh suami/istri kita,seharusnya kita sll mengasihi dan mencintai pasangan hidup kita krn kita gak tau apakah bsk kita mase bisa btemu/tdk...
@bunda Risyad : percayalah bun...apa yang ditabur oleh suami bunda dia kelak akan menuai nya...mgkn saat ini dia tdk menerima dampak dari apa yg dia tabur thd istrinya, kelak dia akan menyesal dikala melihat bunda dan anaknya bisa tangguh,kuat dan sukses bun. selalu bdoa bun buat suami bunda. Apapun yg terjadi ada/tanpa suami bunda harus move on,harus melanjutkan hidup demi anak...saya percaya Allah akan selalu memberi kekuatan dan jalan buat bunda risyad...
Prayer is a key to success | | | |
Pengen nangis bacanya..
Tak bisa dibayangkan kalo aku ada di posisi Bunda..
Tegar yah, Bunda..
Kalo jodoh, pasti akan dipersatukan kembali. Kalopun tidak, mungkin nanti akan dikasih yg lebih baik lagi oleh Tuhan.. Amin.
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |