| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | |
Replying to:
thread yang menarik, ibu Kusapoch. saya ikut memantau.
orang tua saya memberi beberapa bidang tanah/sawah, dan saya berniat mengalihkannya ke anak saya. baru tahu saya, kalau hak kepemilikan atas property di Indonesia untuk wni menikah wna itu akan hilang....
bagaimana status property saya yg di Indonesia, ya bu?
walah kok ribet ya bu...matur nuwun bu Kusapoch, berkat thread sampeyan, saya jadi tahu. | Sama2 bu.. Saya juga masi belajar, cari solusi yang menurut kami terbaik.
Kemaren sempat baca2..
KATANYA selama kita masi WNI, aset kita sebelum menikah TETAP PUNYA KITA.
Tapi kalau pindah kewarganegaraan maka statusnya milik negara, ada yang menyarankan untuk mengganti nama sertifikat dengan sodara supaya ga ilang.
Replying to:
bunda. suatu hari kalo si bapak mau invest di indonesia bisa dicek bidang usaha tertutup dan terbuka di peraturan presiden no 36 tahun 2010. salah satu yg bisa dimiliki 100 persen kalo belum berubah peraturannya adalah industri entertainment.. | Saya suda coba khatamin pp no 36 tahun 2010 bu..
Beberapa kriteria bidang ada yang suami geluti, tapi sekarang belum berani diskus mo setup perusahaan disana karena bapa super biziiiii hehe..
Tapi akan pertimbangkan sarannya ini bu.. Makasih yaaa
Replying to:
Saya setuju yang soal titip menitip atas asas kepercayaan sangat riskan kedepannya.
Saudara sama saudara mungkin tidak akan jadi sengketa, tapi kalau jatuhnya sudah ke anak Bunda Dan anak saudara bunda, wahhhh bisa panjang kasusnya.
Jadi ingat kasus ibu Dan anak saling gugat atas tanah.
Ibu 90 Tahun Digugat Rp 1 Miliar oleh Anak Kandungnya - News Liputan6.com
Repot bun. ( tapi balik lagi ke masing masing orang ya). | Iya ya bu.. Saya baru terfikir, sekarang baik2 tapi siapa tau dikemudian hari..
Mungkin saya akan pertimbangkan saran bu happy untuk mengatas namakan aset property disana dengan nama perusahaan (tapi mesti setup perusahaan dulu hehe..)
Replying to:
Dual citizenship untuk masalah warisan, ya supaya property kelak bisa dipindahnamakan ke anak, soalnya kalau sistem titip takut malah jd masalah dan memecah keluarga sendiri, bu.
Kalau mengenai sistem passport saya masih setuju sih, istilahnya semacam ID kita di mata international. Yg agak berlebihan itu visa menurut saya, ada yg cuman liburan seminggu, dokumen yg disiapkan astaga.. Tapi ya sebenarnya hal itu diterapkan setelah ada bbrp kasus yg melatarbelakangi sih ya, contohnya, kalau mau ke eropa harus pake surat keterangan kerja (untuk usia produktif), atau surat kepemilikan asset / bisnis yg mengindikasikan kita punya ikatan dgn negara asal, krn ditakutkan akan malah nyari kerjaan di eropa dan jd penduduk ilegal disana (biasanya kerjaan yg sifatnya human trafficing or drug business). Peraturan ini diberlakukan ya krn sudah bnyk kejadian sebelumnya..
Jadi ya mau gimana lagi bu.. manut wae.. | Memang agak complicated ya bu.. Padahal anak2 punya darah half wni juga looh hehe..
Lucu juga kalo seperti bu yuri bilang, yang wni malah ngontrak di negara sendiri, tapi mungkin ini salah satu bentuk negara melindungi rakyatnya.
Tapi denger2 wna suda dikasi akses untuk memiliki apartemen seharga min 5m dengan status hak pakai seumur hidup, dan bisa diwarikan bu..
Rasanya kok diskriminasi sekaleeee..
Bagaimana nasib kita (wni yang menikah campuran tapi tidak ada perjanjian pranikah huhu..)
Ooh iyaa salah saya ternyata, iya yang saya maksud visa hihi..
Jangankan ke negara orang bu,
Dikampung saja kalo yang namanya TAMU 1x24jam harus lapor rt haha..
Syukur karo GUSTI ALLAH | | | |
Replying to:
Selamat siang buibu..
Mungkin ada ibu2 yang faham atau mengerti tentang kpr.
Jadi begini..
Saya berkeinginan memiliki properti untuk investasi di indo dengan kondisi suami saya wna dan saya tidak tinggal di indo.
Saya suda baca syarat2 pengajuan KPR (untuk suami-isteri wni)
Tapi belum nemu untuk suami-istri wna.
Mungkin ada buibu yang suda pernah mengurus, bisa di informasikan kepada saya apa syarat2nya??
Seandainya.. Ini seandainya looh.. Urusan kpr dengan status suami-isteri wna ribet,bisakah saya mengajukan kpr dengan status single?? Karena Sampe saat ini di ktp saya masi status single (masa berlaku sampe 2017).
Apakah bisa diproses??
Sebelum menikah, saya suda memiliki rumah dan tanah atas nama sendiri.
Seandainya suatu saat saya meninggal, apakah otomatis anak saya yang wna bisa langsung memilikinya?? Ataukah ada prosedur khusus??
(Misalnya saya harus buat surat wasiat ke notaris bahwa anak ini wna berhak mewarisi bla bla bla..)
Terimakasih buibu suda meluangkan waktu untuk membaca dan moga ada yang bisa share hehe..
Hepi long wekend and hepi chinese nuyear | coba kpr syariah aja bun . https//:kampungsyari.blogspot.co.id semoga membantu ya bunda
| | | | | Location: NLD
Posts: 1,312
| |
Replying to:
Memang agak complicated ya bu.. Padahal anak2 punya darah half wni juga looh hehe..
Lucu juga kalo seperti bu yuri bilang, yang wni malah ngontrak di negara sendiri, tapi mungkin ini salah satu bentuk negara melindungi rakyatnya.
Tapi denger2 wna suda dikasi akses untuk memiliki apartemen seharga min 5m dengan status hak pakai seumur hidup, dan bisa diwarikan bu..
Rasanya kok diskriminasi sekaleeee..
Bagaimana nasib kita (wni yang menikah campuran tapi tidak ada perjanjian pranikah huhu..)
Ooh iyaa salah saya ternyata, iya yang saya maksud visa hihi..
Jangankan ke negara orang bu,
Dikampung saja kalo yang namanya TAMU 1x24jam harus lapor rt haha.. | Kalaupun WNA juga aturannya mengikat kok, bu. Harus ada ijin tinggal dan hak pakai 30thn saja (bs diperpanjang), dan kalaupun diwariskan juga harus ke wna yg punya ijin tinggal saja. Kalau si pemilik pindah keluar dr Indo rumah dilelang sama negara..
Ini linknya
Terbitkan PP, Pemerintah Resmi Izinkan Orang Asing Miliki Rumah Tempat Tinggal di Indonesia | Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
Fair enough sih menurut saya.. Kalau kita sbg wni (asal ada prenup), kan bisa memilikinya sampai kapanpun walaupun tinggal dimana2, tp ya nyangkutnya di anak wna.. Jadi saya masih menunggu dual citizenship diberlakukan di Indo hahahha walaupun kayaknya ga mungkin
I speak my mind. But when I choose to shut, then you're simply not worth my time. | | | |
Pasal 21 ayat 3 UUPA*yang menyatakan bahwa “Orang asing yang sesudah berlakunya UU ini (UU pokok agraria) memperoleh hak*milik karena pewarisan tanpa waktu atau percampuran harta karena perkawinan, demikian pula WNI yang mempunyai hak milik dan setelah berlakunya UU ini kehilangan kewarganegaraannya, wajib melepaskan hak itu didalam jangka waktu*satu tahun*sejak diperolehnya hak tersebut atau hilangnya kewarganegaraan itu. Jika sesudah jangka waktu tersebut lampau hak milik itu tidak dilepaskan, maka hak tersebut*hapus karena hukum*dan tanahnya*jatuh pada Negara, dengan ketentuan bahwa hak-hak pihak lain yang membebaninya tetap berlangsung.”
pasal 26 ayat*2 UUPA menyatakan bahwa: “Setiap jual beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat, dan perbuatan-perbuatan lain yang dimaksudkan untuk langsung atau tidak langsung memindahkan hak milikkepada*orang asing, kepada seorang warga negara yang disamping*kewarganegaraan Indonesianya mempunyai kewarganegaraan Indonesianya mempunyai kewarganegaraan asing , kecuali yang ditetapkan oleh Pemerintah termaksud dalam pasal 21 ayat 2 adalah*batal karena hukum*dan*tanahnya jatuh kepada Negara, dengan ketentuan, bahwa hak-hak pihak lain yang membebaninya tetap berlangsung serta semua pembayaran yang telah diterima oleh pemilik tidak dapat dituntut kembali.”
2 pasal uu agraria ini dan uu perkawinan no 1 th 78 itulah yg menyebabkan istri wna tidak boleh memiliki atau membeli property baru dalam wilayah indonesia setelah perkawinan dg wna.
karrna dikuatirkan harta bersama atau harta campuran dg wna.
tapi berita baiknya uu diatas sedang diuji coba di MK karena melanggar hak asasi istri wna yg masih berstatus wni. karena status istri wna yang masih wni.....neqgara melanggar hak asasi dengan tidak memperbolehkan memiliki property di Indonesia.
padahal sebenarnya....bila terjadi perceraian walopun ptoperty tersebut dibeli pada saat perkawinan dan menjadi harta gono gini alias milik bersama dg wna.....oyomatis wna tidak memiliki hak atas property tersebut kan? (maunya ) dan pada saat pembelian property tersebut wna harusnya sudah mengerti juga bahwa dia sebagai wna tidak mungkin memiliki hak milik kecuali hak milik dipegang penuh oleh istri....(lagi lagi maunya )
tapi apapun hasilnya jelas ujung2nya ngga mungkin diserahkan atau diwariskan pada anak berwarga negara wna
semoga uu tersebut sukses diuji cobakan di MK dan MK mengembalikan hak istri wna yg berstatus wni untuk memiliki property di Indonesia karena itu sebenernya hak asasi sebagai warga negara indonesia lhoii
| | |
Kalo dipahami dalam UUPA yang berhak memiliki hm dan hgb kan haknya wni, dan wna hanya punya hak pakai saja.
Yaah semoga saja pemerintah mengembalikan hak2 saya sebagai wni hihi
Syukur karo GUSTI ALLAH | | | |
Bunda, mau nanya tapi out of topic ya, suami saya kan wna juga. Disini kerja sekaligus punya usaha, kerja di perusahaan otomatis visa dll mereka yg urus. Suami saya lagi niat resign dan kita masih ragu sama visa alih sponsor, jadi maunya sih saya yg sponsorinnya, kira kira ada yg tau ga persyaratan utk diajukan ke imigrasi apa saja? Dan perlu keluar indonesia dulu ga selama prosesnya nanti? Thank you bunda bunda!
| | |
Replying to:
Bunda, mau nanya tapi out of topic ya, suami saya kan wna juga. Disini kerja sekaligus punya usaha, kerja di perusahaan otomatis visa dll mereka yg urus. Suami saya lagi niat resign dan kita masih ragu sama visa alih sponsor, jadi maunya sih saya yg sponsorinnya, kira kira ada yg tau ga persyaratan utk diajukan ke imigrasi apa saja? Dan perlu keluar indonesia dulu ga selama prosesnya nanti? Thank you bunda bunda! |
Seharusnya bisa suami/istri yang sponsori bu..
Coba buka website imigrasi.co.id bu..
Disana dijelaskan lengkap mau izin tinggal tetap, izin tinggal terbatas, izin tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas/tetap bagi perkawinan campuran.
Izin Tinggal Tetap
Syukur karo GUSTI ALLAH | | | |
Momiess..aku ibu anak 2 yg nikah dengan wna..sebelum nikah aku dah punya bisnis keluarga,dan rumah yg sekarang semua atas nama saya..( dr info yg saya baca dr percakapan ibu2 ini artinya property saya aman yah krn saya bawa sebelum nikah dan sampai saat ini saya masih wna..
Pertanyaanku adalah : aku diberikan warisan dari orang tua sebesar 1 milyar..dan uang itu ingin kubekikan rumah atas namaku sendiri tp rumah yg aku mau beli kurang jd aku mau ngajuin KPR..
apakah bisa sepeerti itu? Dan rumah ini akan menjadi hak milik atau aku tetep terkena uu yg diatas bahwa wni yg nikah dengan wna tdk bisa memeliki properti hak milik walapun sejujurnya ini bukan uang suamiku? Mohon infonya yahh...aku dah baca2 makin pusingg sama undang2 inii..makasih mommys
| | | | | Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
| |
Replying to:
Momiess..aku ibu anak 2 yg nikah dengan wna..sebelum nikah aku dah punya bisnis keluarga,dan rumah yg sekarang semua atas nama saya..( dr info yg saya baca dr percakapan ibu2 ini artinya property saya aman yah krn saya bawa sebelum nikah dan sampai saat ini saya masih wna..
Pertanyaanku adalah : aku diberikan warisan dari orang tua sebesar 1 milyar..dan uang itu ingin kubekikan rumah atas namaku sendiri tp rumah yg aku mau beli kurang jd aku mau ngajuin KPR..
apakah bisa sepeerti itu? Dan rumah ini akan menjadi hak milik atau aku tetep terkena uu yg diatas bahwa wni yg nikah dengan wna tdk bisa memeliki properti hak milik walapun sejujurnya ini bukan uang suamiku? Mohon infonya yahh...aku dah baca2 makin pusingg sama undang2 inii..makasih mommys | Setahuku kalau tidak membuat prenuptial agreement, tetap tidak bisa membeli property atas nama pribadi, ya ini masing masing aja ya, ada yang menggunakan nama saudara kandung ( itu kalau memang mempercayai saudaranya sendiri ), tapi ada juga yang lebih extreme, pura pura bercerai, membuat prenuptial agreement kemudian menikah kembali.
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams. | | | |
Hahahah....aku udah bicara panjang lebar dg notaris ppat....
Kesimpulannya gini....
1. Kalo ada perjanjian pranikah otomatis bunda bisa beli rumah dg uang 1 m tersebut. Titik. Nah kalo kpr tidak bisa sekarang. Karena kan harus ada persetujuan suami ketika menandatangani kontrak leassing . Masalahnya secara hukum suami tidak bisa memberikan persetujuan. Kecuali bunda punya penghasilan tinggi. Punya usaha yg sudah lama berdiri di indonesia. Kpr bank per*ata denger2 sih mau mempertimbangkan hal itu.
2. Ngga punya prenub. Beli property sih bisa aja selama masih nama bunda. Tapi kesulitannya property tersebut tidak bisa dijual lagi. Karena di akta jual beli ketika bunda menjual rumah tersebut harus atas seijin suami. Nah kalo suaminya aja wna mana bisa memberi ijin menjual. Punya hak aja nggak. Kalo punya prenub ...ngga perlu tandatangan suami
Begitulah kesimpulannya. Untuk item 2 bisa diwariskan ke anak asal anaknya wni
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |