Halo Bunda, salam kenal.
Melalui thread ini, aku ingin berbagi pengalaman pertama aku dikuret. Walaupun memang terdengar menyeramkan, tetapi semoga thread aku bisa menjadi informasi yang berguna bagi bunda yang membutuhkan
Kronologis
Kejadian kuret ini baru aja dua hari yang lalu. Ukuran janin aku beumur 7 minggu ketika terjadi flek dan pendarahan. Karena masih awam, saya dan suami memutuskan untuk bed rest sampai pendarahan selesai. Selama proses pendarahan terjadi, pusing dan mual masih terasa. Makanya, saya gak punya tenaga untuk bangun. Sampai setelah pendarahan berhenti 5 hari kemudian, saya baru mengunjungi dokter kandungan. Ketika di USG oleg dr. Damanin
spog, hasilnya janin tidak berkembang atau
dead conceptus.
Spog akhirnya meminta untuk melakukan tindakan kuret.
Jujur saja saya panik saat itu, karena saya belum pernah dikuret dan sepengetahuan saya biaya kuret tinggi. Di klinik swasta (Rumah Bersalin Tresna - Mataram, NTB) tempat dokter kandungan saya praktek, biaya kuret berkisar antara 2 - 2.5 juta rupiah. Karena di luar kemampuan dan suami, akhirnya kami mencoba menggunakan pelayanan BPJS.
Pengobatan dengan BPJS
Beruntung, saya memiliki kartu BPJS. Akhirnya, saya dan suami mengurus surat rujukan kuret dari dokter kandungan, dibawa ke Puskesmas Mataram, dan akhirnya untuk diproses di RSUD Kota Mataram. Adapun dokumen yang dibutuhkan:
1. KTP
2. Kartu BPJS
3. Surat Rujukan + USG dokter kandungan
4. Surat Rujukan dari Puskesmas terdaftar sesuai dengan kartu BPJS
Sampai tahapan ini, biaya yang saya keluarkan Rp. 90.000 untuk USG pada dokter kandungan. Selanjutnya dokumen tersebut diserahkan sebagai proses administrasi di RSUD Kota Mataram.
Proses Kuret
Setelah mengurus administrasi tersebut, saya ditangani oleh poli bersalin RSUD Kota Mataram untuk diperiksa kembali oleh dr. Eka
spog. Akhirnya, dr. Eka pun memutuskan untuk melakukan tindakan kuret. Sebelum dilakukan proses kuret, saya diharuskan opname pada sore harinya. (Administrasi penggunaan BPJS dilakukan di RSUD Kota Mataram).
Saat diopname, adapun tindakan-tindakan yang dilakukan adalah:
1. Ambil darah
2. Infus
3. Puasa makan dan minum dimulai jam 12 malam
4. Memasukkan obat ke dalam vagina oleh suster pada jam 4 pagi
5. Tindakan kuret di siang harinya
Tindakan kuret saya di RSUD Kota Mataram ditangani oleh dr. Eka
spog. Sebelum kuret, saya dibius total jadi tidak ingat tindakan seperti apa yang diberikan. 15 menit kemudian saya dibangunkan dan diberitahukan bahwa kuretnya sudah selesai. Yang saya rasakan perut nyeri seperti mau haid dan pendarahan.
Setelah kuret selesai, saya boleh makan dan minum kembali. Lalu diberikan Amoxcylin dan penghilang rasa nyeri. Saya sendiri mengkonsumsi Sangobion sebagai vitamin untuk penambah darah. 1 jam setelah proses kuret, saya sudah boleh dipulangkan. Rasa lemas saya sudah hilang keesokan harinya setelah cukup asupan dan istirahat ketika kembali ke rumah. Buang air kecil dan besar tidak ada hambatan atau rasa nyeri.
Minggu depan saya harus balik kontrol pasca kuret denga dr. Eka
spog di RSUD Kota Mataram
Total Biaya
Biaya kuret dan obat yang saya keluarkan di RSUD Kota Mataram sebesar Rp. 70.000
Biaya USG di dr. Damanik
spog Rp. 90.000
Biaya daftar Puskesmas Rp. 5.000
Jadi total semua biaya pengeluaran Rp. 165.000
Penutup
Saran saya untuk bunda yang mengalami keguguran atau janin tidak berkembang, lebih baik melaksanakan tindakan kuret. Karena dikhawatirkan jaringan dan kotoran yang tersiksa dari janin akan menyebabkan penyakit atau kesulitan hamil lagi di masa mendatang.
Tindakan kuret sendiri tidak seseram yang dibayangkan kok. Yang penting, rahim bunda bersih kembali.
Untuk masalah biaya, saya sarankan bunda mengurus dan menggunakan fasilitas BPJS. BPJS juga bisa digunakan ketika proses persalinan gratis. Walaupun pengurusan administrasinya masih sedikit ribet, tapi sangat meringankan biaya untuk kita.
Semoga thread saya ini berguna yah bagi bunda sekalian