Teori oh teori
Kadang2 juga suka sebal dengan orang yg menjudge "gw bisa masa lo ga bisa",terkadang anak kan beda2 dan macam2 tingkahnya.
Bisa jadi anak si A kalem&kalau ditinggal ga akan nangis,jadi dia bisa masak lah,beres2 rumah lah.
Tapi anak si B,polahnya aktif banget ga bisa diam,ditinggal bentar aja nangisnya udah kejer2,makanya gmn dia bisa masak ataupun beres2 rumah.
Kalau idealis saya terkalahkan dengan realita
1.Clodi,akhirnya saya menyerah memakaikan anak pakai clodi dan beralih ke pospak. Repot dalam hal cuci mencuci dan perawatannya.
2.Saat anak mulai
MPASI,anak harus duduk dan ga kemana2 saat makan.
Kenyataannya,ditaro di high chair aja dia ga bisa diem,malah bisa jatuh dan lolos dari seatbeltnya.
Pas anak GTM,mau ga mau qta cari cara biar anak mau makan,sesuap aja senengnya dah minta ampun,jadinya cari cara biar dia mau makan,ya salah satu caranya jalan2
3.Setelah punya anak,jadi IRT.
kenyataannya saya juga memikirkan masa depan anak,memang kalau gaji suami cukup untuk sehari2,tapi klo untuk masa depannya?untuk pendidikannya,untuk tabungannya,untuk biaya kesehatannya.semuanya itu harus saya bantu juga. Makanya beruntunglah ibu2 yang tidak perlu bekerja karena suami bisa mengcover kebutuhan sehari2 + untuk masa depan anak tiap bulannya.
4.Harus beli stroller,biar pas jalan2,anak di stroller aman terkendali dan qta bisa ganti2an belanja sana sini
Kenyataannya,anak saya bosenan,maunya digendong&sekarang dah mulai bisa jalan,malah maunya turun.jadinya ya stroller beralih fungsi jadi kereta belanjaan
Dan masih banyak lagi