Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
rira...   TS 
 
Posts: 12
Default gaji suami ke ibu atau istri?

Assalamualaikum Wr Wb.

Saya sudah menikah selama hampir 3 tahun, selama ini banyak sekali pertanyaan yang ingin saya ajukan mengenai pernikahan ke Ustad. tapi saat ini, saya hanya ingin menanyakan salah satunya yang saya butuhkan jawabannya segera..

Selama pernikahan, suami hanya memberikan sejumlah uang untuk saya setiap bulannya. saya tidak pernah menerima utuh gaji dia, saya tidak pernah tau berapa tepatnya penghasilan dia setiap bulannya. dengan alasan gaji yang dia terima sudah habis untuk bayar cicilan motor, bayar hutang, bayar listrik dan air, dll.

Karena saya berkerja, dan penghasilan saya lebih besar dari dia…saya berusaha untuk positive thinking… mungkin ya..gajinya sudah habis untuk ini itu, terutama cicilan motor. tapi bulan lalu cicilannya sudah lunas. dan saat kami membahas mengenai masalah ini, dia bertanya… apakah boleh sebagian dari gaji dia berikan ke ibunya…

Selama ini, saya lebih banyakmemenuhi kebutuhan hidup saya sendiri, makan juga masih numpang dengan orang tua saya.. tapi kenapa saat dia lepas dari cicilan motor, uangnya malah mau dikasih ke ibunya, sedangkan kebutuhan rumah tangga yang jadi kewajiban dia malah tidak dipikirkan.

jujur saya kurang setuju karena untuk rumah tangga saja masih banyak kurangnya…tapi kalau saya larang, saya takut dia marah dan dikira tidak peduli dengan orang tuanya… (padahal dia sendiri ngga pernah peduli dengan orang tua saya)

pertanyaan saya:

1. Wajibkah seorang anak yang sudah menikah memberikan “nafkah” ke orangtuanya? siapa yang harusnya jadi prioritas suami? istri atau ibu nya?

2. apa hukumnya suami yang tidak memenuhi kewajiban untuk menafkahi atau memenuhi kebutuhan rumah tangga?

Terima kasih ustad atas jawabannya, semoga saya mendapat solusi dan menenangkan hati saya…

Wassalamualaikum Wr Wb.

Waalaikumussalam Wr Wb

Syeikhul Islam ibnu Taimiyah mengatakan apabila seorang anak memiliki kelapangan rezeki maka diperbolehkan baginya untuk memberikan nafkah kepada ayah, ibu serta adik-adiknya dan seandainya ia tidak melakukannya maka sesungguhnya orang tersebut telah durhaka terhadap ayahnya, memutuskan tali silaturahimnya dan berhak atasnya siksa Allah swt di dunia dan akherat. (Majmu’ Fatawa juz IX hal 74)

Tidaklah diwajibkan bagi seorang anak memberikan nafkah kepada ayahnya kecuali jika memenuhi dua persyaratan :

1. Anak itu memiliki kelebihan harta dari kebutuhannya

2. Ayahnya tergolong fakir.

Jika orang tua termasuk fakir atau tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari sedangkan anaknya memiliki kelebihan harta dari kebutuhan pokok keluarganya maka diwajibkan baginya untuk memberikan bantuan nafkah kepada mereka. Dan jika dia tidak membantu mereka sehingga mereka mendapatkan kesulitan dan kepayahan didalam memenuhi kebutuhan hidupnya maka dirinya berdosa dihadapan Allah swt.

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا

Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.” (QS. Al Israa : 23)

Diantara perbuatan baik (ihsan) kepada kedua orang tua adalah memberikan infak atau nafkah kepada keduanya.

Akan tetapi jika si anak termasuk orang yang tidak memiliki kelebihan kecuali hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya saja maka tidaklah ada kewajiban baginya memberikan nafkah kepada orang tuanya. Karena memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya adalah kewajiban yang lebih diutamakan daripada memberikan nafkah kepada orang tua, kaum kerabat atau orang yang lainnya.

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah saw bersabda,” Manfaatkanlah uang ini untuk dirimu sendiri, bila ada sisanya maka untuk keluargamu, jika masih tersisa, maka untuk kerabatmu, dan jika masih tersisa, maka untuk orang-orang disekitarmu.”

An Nasai meriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah saw bersabda: “Bersedekahlah kalian”, lalu seseorang berkata ya Rasulullah aku hanya memiliki satu dinar, beliau menjawab: “Bersedekahlah dengannya untuk dirimu, ” ia berkata aku mempunyai yang lain, beliau bersabda: “Bersedekahlah untuk istrimu, ” ia berkata aku mempunyai yang lain, beliau bersabda: “Bersedekahlah untuk anakmu, ” ia berkata aku memiliki yang lain, beliau bersabda: “Bersedekahlah untuk pembantumu, ” ia berkata aku memiliki yang lain, beliau bersabda: “Engkau lebih tahu yang berhak engkau beri.”

Dengan demikian jika selama ini suami anda telah memenuhi kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, perabotan rumah tangga, pembayaran listrik, air, sekolah anak-anak dan kebutuhan-kebutuhan pokok keluarga lainnya dalam batas-batas yang wajar sesuai dengan kemampuannya dan dirinya masih memiliki penghasilan lebih sementara orang tua atau ibunya seorang yang fakir maka diwajibkan baginya untuk membantu dengan memberikan nafkah kepadanya sebagai bentuk baktinya kepada orang tuanya itu. Kecuali jika suami anda tidak memiliki penghasilan melebihi kebutuhan keluarga anda atau bahkan kurang dari itu maka tidaklah wajib baginya memberikan nafkah kepada orang tuanya sebelum kebutuhan keluarganya terpenuhi.

Adapun besaran dari nafkah seorang suami kepada keluarganya sangatlah tergantung pada kemampuan si suami itu karena Allah tidaklah membebankan seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.

Firman Allah swt :

وَعلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لاَ تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلاَّ وُسْعَهَا

Artinya : ”..Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma’ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.” (QS. Al Baqoroh : 233)

Wallahu A’lam

Ustadz Sigit Pranowo,Lc


Gaji Suami, ke Ibu atau ke Isteri - Eramuslim
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
lemonb...
 
Posts: 201
 
Gaji suami saya, dia yg pegang sendiri.. yg ngatur2 juga dia sendiri
saya cmn ngelola pos tabungan saja..
yang pnting pos utama udah cukup, sisa gaji terserah mau dia pke buat apa.. apalagi klo untuk bntu org tua.. saya 100% ikhlas
dengan demikian.. tidak ada istilah uang suami yg disembunyikan.. tiap kli dpt penghasilan tmbhn suami selalu terbuka, dan minta pendapat klo ingin mengeluarkan uang dlm jumlah yg banyak

masing2 RT beda aturan sih , tapi klo di RT saya, gk pernah megang uang suami 100% utuh, krn saya sadar diri boros dan pelupa
 
  #3  
Old
iis ri...
 
Posts: 950
 
kalo gaji suamiku habis dikasihkan ibunya semua.g mikir buat kebutuhan sehari2 yang penting ibunya seneng istrinya yang payah
 
  #4  
Old
bundah...
 
Posts: 4,304
 
Kalo aku juga ngga tau total dia dapet perbulan sebenernya berapa. Soalnya dia usaha sendiri jadi mungkin gak tetap. Pokoknya dia kasih aku perbulan sekian buat rumah tangga kalo cukup aku ya diem aja. Soalnya aku juga masih ngasih ortuku juga dan dia ngelarang ku kerja sejak married jadi ya dia tau konsekuensinya. Kalo ngga aku bilang terus terang. Kadang kalo dia ada dia pasti kasih kalo lagi ngga ada dia bilang ya aku hemat2. Dia juga masih kasih ibu bapaknya. Kalo kasih ke orang tua aku juga ikhlas banget karena aku percaya rejeki akan kembali 10000 kali lipat kalo kita kasih ke ortu kami yg sepuh dan sudah tidak berpenghasilan. Ya kalo aku gitu. Kalo lagi seret ya khusus keperluan rumah tangga aja kalo lebih kadang dia ngerti juga aku suruh beli baju dll...... ya ngga seenak dulu waktu kerja sendiri sih tapi ya semua kan udah pilihan kalo berumah tangga.
Dibicarain baik2 ama pelan2 aja bun.....mungkin dia ngga sadar karena udah kebiasaan gitu.....
 
  #5  
Old
Nisa A...
 
Location: Surabaya
Posts: 365
 
Aku sama kayak bunda lemonbars, gaji suami dia yang atur sendiri hanya saja untuk kebutuhan RT aku jatah tiap bulan dan juga ngelola pos tabungan terutama untuk health & medical. Suami ku yang atur tabungan juga untuk invest dan sisanya terserah dia mau dibuat apa yg penting prioritas sudah terpenuhi.
 
  #6  
Old
Bundz ...
 
Posts: 175
 
Sejak awal pacaran, pacarku saat itu hehehehe udh ngasi liat slip gajinya k saya n habisnya kemana aja, ada kali sekian puluh persennya sndiri utk ngebiayain adek2nya kuliah n sekolah, sisanya utk kbutuhan dia sehari2 krn dia merantau dan besar tabungannya..alhamdulillah stlh nikah, mantan pacarku ttp spti itu, tiap bulan dia yg masukin duit k dompet saya, klo ada rezeki lebih dtanyain klo msh butuh dkasihin lg k saya, klo yg gajian udh cukup, dmasukin tabungan...

tiap rt psti ada caranya sndiri bun, yg psti komunikasinya aja gmn..keep spirit n smile bunda, bismillah..
 
  #7  
Old
rira...   TS 
 
Posts: 12
 
@all bunda,
itu saya sekedar sharing artikel, karena saya bliat banyak bunda yang curhat mengenai topik itu, jadi saya carikan artikel yang sesuai supaya bunda semua ada poegangan dalam mengambil sikap dan berdiskusi dengan suami
 
  #8  
Old
Angell...
 
Posts: 569
 
Ikut Coment yah Bunda.
Saya tau penghasilan suami saya berapa Perbulannya.
Tetapi saya hanya di berikan 10 % dari penghasilan suami saya.
Tapi 10 % itu menurut saya jumlah yg cukup.
Karna saya tidak perlu memikirkan pembayaran ini itu di handle sama suami.
Cukup untuk kebutuhan saya dan sedikit kelebihan.
Suami saya walaupun mampu untuk memberikan ke orang tua nya, tapi orang tuanya sangat berkecukupan dan tergolong mampu, jadi kami tidak perna memberikan uang kepada orang tua suami paling cuma ngajak pergi, traktir makan atau beli baju.
Orang tua saya juga tidak mengharuskan dan tidak perna meminta cuma karena saya dan suami tau bahwa orang tua saya lebih membutuhkan jadi kami menyisihkan sedikit untuk orang tua saya.
Suami juga selalu memberitahu semua pengeluaran dan pemasukanya perbulan.
Maaf sekedar share aja Bun.
 
  #9  
Old
astiq...
 
Posts: 299
 
suami saya juga ngasih ibunya 1/5 dari gajinya, sisanya dikasih ke saya juga untuk tabungan. Sedangkan insentif dari kantor dipegang sendiri. Untuk masalah keuangan baik saya maupun suami berusaha transparan, yang penting diomongin ke masing-masing pihak supaya menghargai keberadaan masing-masing. Kalau soal mengasih ke ortu baik dari pihak saya ataupun dari pihak suami, kami sih sejauh ini belum ada keberatan...

 
  #10  
Old
Egy Ef...
 
Location: cileungsi, Bogor
Posts: 2,395
 
Saya alhamdulillah kekurangan maupun kelebihan saya ikhlas banget kalo buat orang tua, mau orang tua suami mau ortu saya, dan semua saran suami, jika sebagian rejeki buat ortunya saja saya ikhlas, karna ortu saya masih bisa dinafkahi adik2 saya yg belom pd nikah
 
ketika seseorang menghina kamu, itu adalah sebuahPUJIANbahwa selama ini mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan kamubahkan ketika kamu tidak memikirkan mereka(BJ. Habibie)
  #11  
Old
jesjes...
 
Posts: 927
 
setau saya ya bumer kan ibu dia...
dia anak laki2..
kalo org uda tua biasa anak yang mmbiayai orgtua saat org tuanya uda tua.
gak tau ya kalo prinsip bunda2 lain.
tapi anak laki2 itu mmg harus biayain orgtuanya. dan mnrt saya selagi dia mash nafkahi bunda kayaknya ga salah bund suami.
maaf kl ga mmbantu
 
There's got precious in my womb and he's my everything , my life and my soul.. mummy daddy loves you
  #12  
Old
Putri ...
 
Location: Surabaya
Posts: 372
 
kalo gaji suami, seluruhnya diserahkan ke saya. Saya diminta menghitung dan mengelola kebutuhan dia per bulan, bayar listrik, air telp, gaji pembantu, belanja bulanan, kebutuhan lain2.

Suami selalu percaya sama saya
kalo ada kelebihan uang sesekali memberikan kepada orang tua baik orangtua suami atau orangtua saya. Ya intinya tiap ada rejeki, saya dan suami selalu inget buat nyenengin orang tua kami semampu kami.

Bukan cuma berupa uang, tapi bila ada barang yg mereka butuhkan tp tidak bisa mereka beli...saya dan suami akan berusaha mewujudkannya saat kami ada rejeki.

Bagi saya dan suami, sebanyak apapun kita bls budi ke orangtua, ga akan bisa menggantikan semua pengorbanan orangtua buat kita.

Jd saya sih ikhlas aja kalo menyisihkan uang penghasilan saya dan suami untuk orangtua. Asal kebutuhan rumah tangga cukup. Kalo memang keuangan rumah tangga kami sdg kurang, ya terpaksa kami hanya bisa memberikan sedikit atau semampu kami. Yang pntg ada lah buat orang tua.

Ga hrs memaksakan diri ambil separuh gaji atau semua gaji. Tiap ada rejeki lebih, ksh ortu lebih, kalo kita kekurangan ya kasih semampunya. Gitu aja
 
  #13  
Old
mala f...
 
Posts: 68
 
wah sperti nya cuma saya dewh yg beda
saya gaa punya dompet , punya saku tapi gaa ada uang nya

tapi stiap ada kebutuhan saya slalu minta belikan sama suami
alhamdulillah suami ngasi trus apa yg saya minta walo pun kadang ada cekcok nya tapi ujung ujung nya d belikan jg

cuma pengeen juga ada tabungan sndiri
biar kalo ada apa apa jadi gaa terlalu panik mikirin uang nya

klo ngasi k ortu suami lebih sring ngasi ortu saya
walo pun ngasi nya lewat tangan saya

mungkin biar ortu saya mikir saya ada pegang uang kali yaa
 
  #14  
Old
devint...
 
Location: Surabaya
Posts: 133
 
Walaupun saya sama suami 1 instansi, tapi saya gak ngerti pasti tuh perbulannya dia dapet brp.. kira2 aja taunya, klo sampe detail nggak ngerti, krna masing2 kantor beda2 potongannya, ada yg buat arisan lah, futsal lah, dll lah..

Nah tiap bulan suami ngasih sekian buat uang belanjaku..
cukup gak cukup ya segitu harus cukup..
tapi alhamdulillah selama ini selalu cukup, kadang2 lebih
trus suami juga ngasih sekian buat tabungan kami..
sisanya? terserah suami aja mau dipake apa..

tapi diluar kewajiban uang belanja & tabungan itu, klo aku minta apa2 pasti dibeliin (padahal aku juga punya gaji sendiri, hehe)

suami ngasih bapak ibunya cuma klo pas mudik aja, 3-4 bulan sekali..

oh dan klo ada penghasilan tambahan macam gaji 13, ipk, atau rapel gitu aku pasti tau, dan uangnya langsung masuk tabungan.. soalnya aku dapet juga.. hehe
 
  #15  
Old
Trhezn...
 
Posts: 98
 
hai bunda rira,

aku juga sama seperti bunda, gajiku lebih besar dari pada suami, suami juga gak pernah kasih gajinya utuh ke aku. tapi kami selalu terbuka untuk masalah keuangan dan pengeluaran, gaji suami suami yang pegang dan kadang gajiku juga sering suami yang pegang. Tapi tetap untuk tabungan diprioritaskan. Setiap akhir bulan kami sellau membuat rincian biaya bulanan, dari bayar listrik, bayar jula" sampai berapa uang yg mau dikasih ke orang tua ku dan orang tuanya.
dia tidak perna membatasiku berapa nilai yang akan aku kasih ke ortuku, dan akupun begitu tidak perna membatasinya untuk memberikan kepada ortunya. selama kami masih cukup tidak kekurangan memberikan kepada ortu buatku wajib.

maaf yaa bun aku malah curhat nii.

solusi menurutku, coba diskusikan kembali kepada sang suami tetang keuangan bersama. Dan berikan beberapa gambaran contohnya, jika bunda tidak bekerja lagi apakah gajinya cukup untuk kebutuhan keluarga bunda. Jadi suami bunda bisa memprioritaskan keluarga dahulu. Saya rasa orang tua tidak akan menerima uang anaknya ketika anaknya masih dalam kekusahan atau dalam kekurangan. Ibu dan mertua saya juga seperti itu.

Semoga membantu
terimakasih.
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
hub suami istri -- Diskusi Umum 20
Lanturol 400 untuk dikonsumsi suami atau istri -- Diskusi Umum 11
Obrolan suami istri... -- Ngobrol Apa Saja 0
just info : 26 dosa istri kepada suami dan 32 dosa suami kepada istri -- Ngobrol Apa Saja 7
Hubungan suami istri -- Ngobrol Apa Saja 3


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 05:05.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com