| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | | Location: Bandung
Posts: 361
| | Stress dapat mengganggu promil (krna berpengaruh pada kesuburan) Selamat sore bunda2 semua
Mau share aja, maaf ya buat yg udah pernah baca, atau udah pernah tau...
Yang lagi promil, yuks qta atasi stress bareng2, karena stress itu ternyata gak baik buat promil. Klo perlu buat bunda-bunda yg lagi promil, qta adakan pertemuan sesuai domisili, jalan-jalan refreshing, just ide aja seh hehehe
Aq ngutip dari detik , berikut penjelasanya:
"Stres yang dialami oleh seorang perempuan bisa mempengaruhi faktor psikologisnya. Jika terjadi secara terus menerus atau kronis tentu memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas. "Kalau orang stres, emosi meningkat terus hormon di tubuh jadi tidak seimbang, mempengaruhi kesuburan," ujar dr Med Damar Prasmusinto, SpOG saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (12/12/2012). dr Damar menjelaskan hal yang perlu diingat adalah hormon perempuan itu pusatnya di otak yang mana juga mengatur emosi, sehingga emosi yang dialami oleh seseorang turut mempengaruhi produksi hormon di dalam tubuh. Hormon yang tidak seimbang ini juga turut mempengaruhi masa subur atau waktu ovulasi yang menjadi berkurang atau bahkan berhenti. Tanda ovulasi berkurang biasanya terlihat dari lendir serviks yang jadi kering, sehingga membuatnya sulit hamil. Ovulasi yang berkurang atau terhenti ini juga akan membuat siklus menstruasinya menjadi tidak teratur. Jika menstruasi yang datang tidak teratur, pasangan akan sulit menentukan masa suburnya, padahal masa subur turut mempengaruhi keberhasilan peluang untuk hamil. Sebuah penelitian telah menunjukkan stres berlebihan secara langsung akan mempengaruhi otak, yaitu meningkatkan produksi hormon kortisol yang bisa mengganggu proses dan kemampuan reproduksi. Dengan demikian pasangan yang sedang melakukan program hamil, perempuannya tidak perlu sampai berhenti bekerja. Yang penting keduanya mampu mengelola stres dengan baik, sehingga emosi terjaga. Ini karena otak menghasilkan molekul yang disebut neuropeptida sebagai respons dsri stres emosional. Molekul ini bisa merusak proses reproduksi, karenanya pasangan yang ingin memiliki anak diminta mengembangkan hubungan yang sehat antara pikiran dan tubuh."
Semoga bermanfaat, Maaf kepanjangan treadnya
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
apakah stres bisa mempengaruhi kesuburan?
| | |
Replying to:
Selamat sore bunda2 semua Mau share aja, maaf ya buat yg udah pernah baca, atau udah pernah tau... Yang lagi promil, yuks qta atasi stress bareng2, karena stress itu ternyata gak baik buat promil. Klo perlu buat bunda-bunda yg lagi promil, qta adakan pertemuan sesuai domisili, jalan-jalan refreshing, just ide aja seh hehehe Aq ngutip dari detik , berikut penjelasanya: "Stres yang dialami oleh seorang perempuan bisa mempengaruhi faktor psikologisnya. Jika terjadi secara terus menerus atau kronis tentu memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas. "Kalau orang stres, emosi meningkat terus hormon di tubuh jadi tidak seimbang, mempengaruhi kesuburan," ujar dr Med Damar Prasmusinto, SpOG saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (12/12/2012). dr Damar menjelaskan hal yang perlu diingat adalah hormon perempuan itu pusatnya di otak yang mana juga mengatur emosi, sehingga emosi yang dialami oleh seseorang turut mempengaruhi produksi hormon di dalam tubuh. Hormon yang tidak seimbang ini juga turut mempengaruhi masa subur atau waktu ovulasi yang menjadi berkurang atau bahkan berhenti. Tanda ovulasi berkurang biasanya terlihat dari lendir serviks yang jadi kering, sehingga membuatnya sulit hamil. Ovulasi yang berkurang atau terhenti ini juga akan membuat siklus menstruasinya menjadi tidak teratur. Jika menstruasi yang datang tidak teratur, pasangan akan sulit menentukan masa suburnya, padahal masa subur turut mempengaruhi keberhasilan peluang untuk hamil. Sebuah penelitian telah menunjukkan stres berlebihan secara langsung akan mempengaruhi otak, yaitu meningkatkan produksi hormon kortisol yang bisa mengganggu proses dan kemampuan reproduksi. Dengan demikian pasangan yang sedang melakukan program hamil, perempuannya tidak perlu sampai berhenti bekerja. Yang penting keduanya mampu mengelola stres dengan baik, sehingga emosi terjaga. Ini karena otak menghasilkan molekul yang disebut neuropeptida sebagai respons dsri stres emosional. Molekul ini bisa merusak proses reproduksi, karenanya pasangan yang ingin memiliki anak diminta mengembangkan hubungan yang sehat antara pikiran dan tubuh." Semoga bermanfaat, Maaf kepanjangan treadnya |
Sdh 2 bln trakhir ini , saat masa subur g kluar cairan bening dr miss V , ap itu krn stress jg ya bun?
Soalnya akhir" ini aku stres sma kerjaanku
Sampe suami nyuruh aku resign .. biar promil kami berhasil
| | | | Location: Bandung
Posts: 361
| |
Salam kenal bunda niken84
Iya bund, klo dari yg aq baca kurang lebih gt. Bisa berpengaruh juga dari stress. Aq jg di suruh resign sama misua...
Yuks bund qta atasi stress bersama, baik itu karena pekerjaan, karena omongan orang sekeliling, ataupun karena hal lainnya.
Pejamkan mata -- Tarik napas -- relax
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |