Replying to:
alhamdullilah ya bun, saya sudah sapat sewa rumah dan sudah tinggal dirumah sendri dan ga nyatu lagi sama nene saya. seperti yang saya bicara kan kami harus grebak grubuk cari uang untuk sewa karna kami tak ingin menyusahkan keluarga dan yang pasti ga enak juga untuk tinggal lama lama jika kondisi tidak menyenangkan. dan alhamdullilah juga bun saya menikah di KUA Johar baru dan tercatat sah di negara saya pun punya BPJS dan dapat di gunakan.
kenapa kami sampai sesusah ini dan kenapa kami menikah memaksakan untuk di rayakan hingga kami menguras tabungan kami, karna tuntutan dari keluarga kami bun. saya tak menuntut untuk di pestakan kami awal nya hanya berencana mengundang 50 orang untuk syukuran saja tp keluarga kami menuntut banyak yang harus di undang. suami saya bekerja dan dapat di andalkan tapi kami sedang bingung samapai menunggu dia dapat uang, karna kami sudah menguras tabungan kami.
ayah saya pun care dengan saya dan sering datang kerumah untuk cek apa saya betah dirumah yang baru dan apa kah ada yang harus di perbaiki karna kita berdua sama sama kerja walaupun rumah yang saya sewa cukup bagus luas dan lumayan murah, saya pun seberanya tak ingin ayah saya kerepotan tapi saya mengerti itu lah insting seorang ayah apa lagi dia dia bilah sangat senang saya tinggal didekat lingkungan nya yang setiap saat dia dapat jenguk saya karna selama saya bekerja saya hanya pulang 1-2 kli selama sebulan.
jika saya tidak menikah dengan pacar saya lalu anak ini bagaimana jika lahir ? cara dia mengurus akte kk dan catatan catatan sipil lain nya jika tidak ada kartu nikah.
jika saya tidak memikirkan anak ini saya pun tak mau menikah dan saya sudah pasti gugurkan walaupun dia bilang untuk di pertahan kan.
saya pun sudah bicara dan sudah membuatkan surat persetujuan bahwa saya siap di cerai ketika anak ini lahir, namun suami tidak bersedia untuk menandatangani surat tersebut kata nya dia masih ingin liat anak masih ingin punya keluarga dan mengakui hal buruk yang dia lakukan dan ingin memperbaiki diri, saya pun punya kesalahan dan ingin memperbaiki apa salah nya jika saya memberi kesempatan untuk dia berubah tapi jika memang dia bisa jika tidak saya bertekad untuk pisah, jika pun saya bener bener di cerai saya sanggup untuk menyewa pengasuh atau membayar keluarga untuk mengurus anak saya selagi saya bekerja jika hak anak jatuh pada saya.
saya menikah dan memiliki keluarga sendri memang lebih baik membicarakan solusi pada keluarga, tapi yang saya pikirkan ini perbuatan saya dan bagaimana bisa saya merepotkan keluarga dan menambah kesedihan ayah saya dengan menunjukkan kesusahan didepan dia, mangka dari itu kami usahakan untuk secepat nya pindah dan menunjukkan kami tidak apa apa. |
Aku bisa berpikir apa anda menikah secara sirih atau sah secara hukum karena berdasarkan pengalaman teman2 untuk menikah di KUA ada persyaratan administrasi yang harua di lakukan, salah satunya suntik TT dan juga tes kehamilan, cmiiw kalaupun anda menikah dengah sah secara hukum dan punya BPJS ya bagus dong, aku bisa berasumsi anda belum punya tempat tinggal juga anda yang menulis di thread awal, jika belum mendapatkan sewa rumah coba deh baca lagi di paragraph akhir thread anda sendiri.
Sekarang permasalahannya apa? Apa yang harus di sesali lagi? Sampai harus menyalahkan Tuhan, merasa tidaj percaya siapa siapa lagi, merasa sendiri? Suami punya kerjaan bisa di andalkan, biaya lahiran ( BPJS ) ada, trmpat tinggal sudah ok, orang tua care sama anda and sering berkunjung, kalau cuman masalah tunggakan motor, secara kebutuhan primer sudah ada semua ya bisa lah di oper kredit, uangnya bisa di tabung ( karena nggak butuh keluarin apa apa lagi ) atau beli keperluan baby secukupnya. Urusan hutang, bisa di tabung sedikit demi sedikit dari penghasilan suami anda maupun anda ( kalau masih kerja )
Nggak ada yang menyalahkan anda untuk memberikan kesempatan suami anda untuk berubah, tapi kan anda sendiri yang bilang menikah baru akhir April kemarin, sekarang aja baru awal May dan sudah ketahuan selingkuh beberapa kali? Jadi kapan suami anda bilang ingin berubah untuk memberikan keluarga yang baik untuk anda? Kemarin ngomongnya saat anda nulis thread? Emang sih tulisan di dunia maya jangan terlalu di tanggapi serius, terserah authornya mau nulis apa. Intinya kalau sekarang sudah ada jalan keluarnya ( urusan biaya lahiran, tempat tinggal, makan, hubungan keluarga ada semua, suami mau berubah/bertobat ) ya kupikir buat apa lagi anda masih berkeluh kesah, toh apa yang sudah terjadi, terjadi. Tinggal anda yang memperbaiki diri dan berhenti menyalahkan sekeliling anda merasa anda orang yang paling dikasihani. Semua yang terjadi atas diri kita sendiri buah dari perbuatan kita. Jadi bertanggung jawablah. Oh ya menjawab pertanyaan anda, salahlah anda tidak menggugurkan kandungan anda, jawabannya bukanlah salah atau benar, tidak menggugurkan kandungan anda pun tidak membuat anda menjadi orang benar karena MEMANG SEWAJARNYA dan SEHARUSNYA anak itu tidak disakiti, toh dia gk milih dan minta di kandungi, tapi dia ada karena perbuatan anda dan pasangan anda yang melakukan hubungan tanpa tanggung jawab ( tanpa kontrasepsi ), tapi ya itu cuman masa lalu. People made mistakes, yang terpenting anda tidak terus melihat kebelakang dan rawat anak anda dengan baik sekarang dan ke depannya.
PS, menikah pun bukan solusi satu satunya agar anak punya keluarga, jika seseorang merasa tidak sanggup menjadi single parent dan tidak ingin menikah dengan pasangannya, aborsi masih bukan jalan keluarnya toh masih ada solusi melahirkan baby tersebut dan memberikannya kepada keluarga yang menginginkannya, jadi jangan menggunakan alasan menikah demi anak jika itu sebenarnya hanya ingin menyelamatkan muka anda sendiri, no hard feeling please.