Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
bella ...   TS 
 
Posts: 11
Default Sulit nya mempertahankan anak hasil hubungan di luar nikah

Hallo Bun,
Saya Bella umur saya baru 19 tahun, saya baru menikah akhir April kemarin di usia kandungan 32 minggu.

saya dan pacar saya bertemu di jejaring sosial Facebook pada july 2017 pada saat saya baru lulus dan lagi cari kerja, kami kenal baru seminggu tp langsung jadian, bodoh memang nama nya juga ABG.

singkat cerita kami bertemu dirumah orang tua saya itu kali pertama saya ketemu dia, dan singkatt cerita saya dapat kerja malam di blok m Jakarta selatan. awal nya saya kos dengan tante sya tapi karna selalu berselisih saya putuskan untuk kos dengan pacar saya yang waktu itu hubungan kami baru 3 bulan pacaran.

sejak saat itu saya kos berdua di Jakarta pusat johhar baru, ya memang doi orang situ. karena kerja saya jauh pacar saya setiap hari atar jemput saya kerja, dan karena kerja saya malam dia kemana pun saya tidak tau hanya mengandalkan kepercayaan, namun seiring nya waktu berjalan akhir nya saya tau dia punya cwe lain, dan sebernya udh berkali kali ketauan tapi saya cuek dan masih tinggal serumah karna pikir ini baru sebates pacar saja saya tinggalin pun ga perduli semua itu berlanjut sampai saya bekerja di prusahaan IT yang bekerja siang sampai sore. hinggal 2th kami tinggal sama sama, saya pun telat datang bulan,

awal nya saya tak mau coba TP tp pacar saya maksa biar pasti.
setelah saya pikir ywdh saya mau coba, 2 TP pun di beli dan dua dua nya bergaris dua yang berarti positif saya pun coba ke bidan dan bidan pun mengatakan hal yang sama,

saya tidak perduli dan saya biasa saja, tapi kami berpikir jalan keluarnya. pacar nya memberi pilihan, mau di gugurkan atau menikah.disaat itu lah saya bimbang, jika saya gugurkan apa dosa anak ini ? jika saya menikah apa itu pilihan yang tepat dan saya sangat feeling untuk tidak menikah
tapi saya memilih menikah karna saya mau anak ini merasakan hidup.
tapi kami tak kunjung berani untuk bicara pada keluarga masing masing hingga akhir nya pacar saya menyepelekan dan kembali jalan dengan perempuan lain tapi dia tidak mau saya tinggalkan akhir nya karna saya tuntut dia pun bicara ingin menikahi saya tp kami tidak bilang karna sudah hamil. sampai kami bertunangan dia pun masih suka ketauan sma perempuan lain saat saya marah dan bilang ingin menggugurkan kandungan ini dia pun setuju, saat itu saya hancur berantakan kenapa sudah sejauh ini dan anak nya juga sudah sebesar ini dy baru setuju kenapa tidak dri awal, saya selalu stres mikirin semua nya, disisi lain saya tidak ingin anak ini mati karna perbuatan kejam saya tp satu sisi saya juga memikirkan kebahagiaan saya.
singkat cerita 26 april 2019 tanpa ada satu keluargapun yang tahu atas kehamilan saya kami pun menikah, tepat sehari perayaan pernikahan kami nene nya pun tau saya hamil. walaupun perut saya kecil tapi bentuk tubuh saya yang lain dan aura keibuan saya tidak dapat di tutupi, mungkin laki laki sulit untuk membedakan nya tapi untuk wanita sangat mudah melihat nya semua orang baru yang saya kenal pasti tanya sudah berapa bulan.

saat menikah sangat sedikit yang dteng sedangkan kami sudah kuras habis tabungan bayar motor pun kami menunggak, di pikir akan balik modal tp kami malah tekor. mas kawin harus saya relakan di ambil kembali oleh nene nya karna itu pemberian nene nya, sya ikhlas, saya harap bos tempat saya bekerja akan memberikn uang bonus yang besar karna disaat teman teman saya menikah dia selalu memberikan bonus yang lumayan. uang amplop sisa pun di tuntut untuk di berikan ke nene nya pdhal mereka ga tau kami tidak ada uang sma skali. untung saya dan doi menyiasati nya sebelum buka amplop kami menyelipkan nya ketas ke saku tanpa ada yang tau, uang itu pun di bawah 1jt dan kami gunakan untuk makan bensin dan yang lain.
karna tak cukup untuk menyewa rumah kami pun sementara numpang di rumah nene saya yang dimana saya dan suami hanya tidur di ruang tengah beralas karpet seadanya, dengan dalih kami menunggu kontrakan hinggaltanggal 7 mai selama itu pula kami setiap pulang beraktifitas selalu di tanya mau tidur dimana dan kapan pindah. pdhal disitu ada kamar om saya yang jarang diisi karna om saya lebih sering di ruko nya di banding dirumah, tpi nene saya tidak suka jika ada yang tidur didalam kamar om saya.
kami pun grabak grubuk cari uang buat sewa rumah pdhal cuman 700rb kami harus pusing dan irit sekali sangking tidak mampu nya kami. saya pikir dia berubah tapi tetap sama dia masih suka chat perempuan lain sudah 2 kali saya pergoki pdhal kmi baru menikah. hancur sekali saya rasa nya, tidak ingin rasanya saya merasakan ini. belum sembuh luka hati saya saya pun di panggil bos, saya pikir saya akan mendapatkan uang bonus,
Iya memang uang bonus, disaat teman teman saya mendapat bonus 3jt keatas saya hanya mendapatkan 1jt, tidak sampai di situ saja kesedihan yang saya rasakan tapi karna bos saya juga bilang kinerja sya buruk dan kondisi saya juga hamil dia pun memberi pilihan mau berhenti permanen atau ijin untuk sementara berhenti dan kembali lagi di bulan Agustus mendatang. saya bingung pusing sedih kecewa, rasa nya saya ingin menarik anak ini keluar dan kembali memperbaiki diri, tp saya tau itu tidak mungkin. saya bingung harus apa sedangkan motor menunggak rumah belum ada sewa dan punya hutang. hati saya bimbang, apa saya salah mempertahan kan anak ini, atau saya salah untuk menikah. apa lebih baik saya jadi pembunuh dripada menjadi malaikat tanpa sayap yang di sebut ibu? pikiran saya campur campur seolah saya tak bisa percaya siapapun termaksuk pada Tuhan. saya merasa sendri

saya mau tau kenapa semua masalah ini datang bertubi tubi disaat saya ingin mempertahankan sebuah nyawa ?
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
happyw...
 
Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
 
Begini ya dek, keadaan yang anda alami sekarang semua atas keputusan anda, pilihan anda buah dari perbuatan anda. Jadi please jangan merasa sebagai orang paling menderita di dunia, apalagi sampai merasa Tuhan meninggalkan anda, pas ena ena, anda nggak kepikiran anda menjauhi Tuhan? Betul tiap manusia punya masa lalu dan kesalahan (yang fatal sekalipun ) semua manusia punya krsempatan untuk memperbaiki, tapi kalau sampai menyalahkan ini itu ya gak tahu diri namanya. Sudah tahu dari awal pacaran sama suaminya suka selingkuh, kenapa masih mau di hamilin? Kondom jauh lebjh murah daripada biaya melahirkan dan merawat anak, kenapa sampai mau2nya di crot in di dalam? Kalau emang mau sok hidup bebas ya tahu dong konsekuensinya gimana, melihat dari sepenggal ceritanya juga kayaknya emang anda tipe yang maaf "bermasalah", sama tante gak rukun, mau aja hidup 1 atap sama cow yang baru di kenal, nggak takut di gorok atau di jual? Sama nenek sendiri pun kayaknya neneknya nggak suka sampai alasan kamar om gak suka di gunakan ke orang lain, Boss aja masih komplain kinerja anda buruk, seharusnya ini cukup membuat anda intropeksi diri kenapa orang-orang sekitar anda tidak " baik " dengan anda mungkin permasalahan terletak pada diir sendiri. Permasalahannya sekarang anda sudah menikah, anak juga dikandungan sudah mulai gede, sudah saatnya anda "woman up", belajar bertanggung jawab, stop merasa orang paling menderita karena ini semua perbuatan anda dalam keadaan sadar, perbaiki diri sendiri, ubah komunikasi dengan suami, kalau suami gaj mau berubah ya mending pisah toh suami mokondo tar bawa2 penyakit kelamin, mulai deh bertobat, cari pekerjaan baru kalau perlu anak di titipin sama orang tua nanti kalau dah lahir, mohon qmlun sama ortunya, jangan2 sama ortu pun hubungannya jelek.
 
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.
  #3  
Old
lisa31...
 
Posts: 403
 
32 minggu ud mu lahiran, bun. Bersyukur masih ad nene yg mau nampung... Setidaknya aman dari panas dn hujan, untung jg bunda masih kerja. Coba diatur pemasukannya... Nurut sy sih skrg, plg penting cari tempat tinggal sewa sendiri sebelum debay lahir. Cicilan motor dialihkan ke org lain jd sementara ga ad motor dan ga pusing cicilan. Soal suami jgn diharep lg deh ud jelas2 ga setia gitu, kere pula, ap bagusny?
 
  #4  
Old
dhyano...
 
Posts: 180
 
Replying to: View Post
Begini ya dek, keadaan yang anda alami sekarang semua atas keputusan anda, pilihan anda buah dari perbuatan anda. Jadi please jangan merasa sebagai orang paling menderita di dunia, apalagi sampai merasa Tuhan meninggalkan anda, pas ena ena, anda nggak kepikiran anda menjauhi Tuhan? Betul tiap manusia punya masa lalu dan kesalahan (yang fatal sekalipun ) semua manusia punya krsempatan untuk memperbaiki, tapi kalau sampai menyalahkan ini itu ya gak tahu diri namanya. Sudah tahu dari awal pacaran sama suaminya suka selingkuh, kenapa masih mau di hamilin? Kondom jauh lebjh murah daripada biaya melahirkan dan merawat anak, kenapa sampai mau2nya di crot in di dalam? Kalau emang mau sok hidup bebas ya tahu dong konsekuensinya gimana, melihat dari sepenggal ceritanya juga kayaknya emang anda tipe yang maaf "bermasalah", sama tante gak rukun, mau aja hidup 1 atap sama cow yang baru di kenal, nggak takut di gorok atau di jual? Sama nenek sendiri pun kayaknya neneknya nggak suka sampai alasan kamar om gak suka di gunakan ke orang lain, Boss aja masih komplain kinerja anda buruk, seharusnya ini cukup membuat anda intropeksi diri kenapa orang-orang sekitar anda tidak " baik " dengan anda mungkin permasalahan terletak pada diir sendiri. Permasalahannya sekarang anda sudah menikah, anak juga dikandungan sudah mulai gede, sudah saatnya anda "woman up", belajar bertanggung jawab, stop merasa orang paling menderita karena ini semua perbuatan anda dalam keadaan sadar, perbaiki diri sendiri, ubah komunikasi dengan suami, kalau suami gaj mau berubah ya mending pisah toh suami mokondo tar bawa2 penyakit kelamin, mulai deh bertobat, cari pekerjaan baru kalau perlu anak di titipin sama orang tua nanti kalau dah lahir, mohon qmlun sama ortunya, jangan2 sama ortu pun hubungannya jelek.

jawaban yang cerdas bunda dan cukup menampar buat yang baca..
tapi alangkah baiknya kasih solusi juga bun karena bunda bella lagi galau, dan dari ceritanya terkesan ada penyesalan besar tapi sudah terlanjur jatuh jauh ke dalam.. sulit memang, tapi solusi terbaik kembali pada Tuhan dan minta pertolonNYA. hanya dia Maha Pengampun dan memberi jalan keluar terbaik

---------- Post added at 14:10 ---------- Previous post was at 14:08 ----------

Replying to: View Post
Hallo Bun,
Saya Bella umur saya baru 19 tahun, saya baru menikah akhir April kemarin di usia kandungan 32 minggu.

saya dan pacar saya bertemu di jejaring sosial Facebook pada july 2017 pada saat saya baru lulus dan lagi cari kerja, kami kenal baru seminggu tp langsung jadian, bodoh memang nama nya juga ABG.

singkat cerita kami bertemu dirumah orang tua saya itu kali pertama saya ketemu dia, dan singkatt cerita saya dapat kerja malam di blok m Jakarta selatan. awal nya saya kos dengan tante sya tapi karna selalu berselisih saya putuskan untuk kos dengan pacar saya yang waktu itu hubungan kami baru 3 bulan pacaran.

sejak saat itu saya kos berdua di Jakarta pusat johhar baru, ya memang doi orang situ. karena kerja saya jauh pacar saya setiap hari atar jemput saya kerja, dan karena kerja saya malam dia kemana pun saya tidak tau hanya mengandalkan kepercayaan, namun seiring nya waktu berjalan akhir nya saya tau dia punya cwe lain, dan sebernya udh berkali kali ketauan tapi saya cuek dan masih tinggal serumah karna pikir ini baru sebates pacar saja saya tinggalin pun ga perduli semua itu berlanjut sampai saya bekerja di prusahaan IT yang bekerja siang sampai sore. hinggal 2th kami tinggal sama sama, saya pun telat datang bulan,

awal nya saya tak mau coba TP tp pacar saya maksa biar pasti.
setelah saya pikir ywdh saya mau coba, 2 TP pun di beli dan dua dua nya bergaris dua yang berarti positif saya pun coba ke bidan dan bidan pun mengatakan hal yang sama,

saya tidak perduli dan saya biasa saja, tapi kami berpikir jalan keluarnya. pacar nya memberi pilihan, mau di gugurkan atau menikah.disaat itu lah saya bimbang, jika saya gugurkan apa dosa anak ini ? jika saya menikah apa itu pilihan yang tepat dan saya sangat feeling untuk tidak menikah
tapi saya memilih menikah karna saya mau anak ini merasakan hidup.
tapi kami tak kunjung berani untuk bicara pada keluarga masing masing hingga akhir nya pacar saya menyepelekan dan kembali jalan dengan perempuan lain tapi dia tidak mau saya tinggalkan akhir nya karna saya tuntut dia pun bicara ingin menikahi saya tp kami tidak bilang karna sudah hamil. sampai kami bertunangan dia pun masih suka ketauan sma perempuan lain saat saya marah dan bilang ingin menggugurkan kandungan ini dia pun setuju, saat itu saya hancur berantakan kenapa sudah sejauh ini dan anak nya juga sudah sebesar ini dy baru setuju kenapa tidak dri awal, saya selalu stres mikirin semua nya, disisi lain saya tidak ingin anak ini mati karna perbuatan kejam saya tp satu sisi saya juga memikirkan kebahagiaan saya.
singkat cerita 26 april 2019 tanpa ada satu keluargapun yang tahu atas kehamilan saya kami pun menikah, tepat sehari perayaan pernikahan kami nene nya pun tau saya hamil. walaupun perut saya kecil tapi bentuk tubuh saya yang lain dan aura keibuan saya tidak dapat di tutupi, mungkin laki laki sulit untuk membedakan nya tapi untuk wanita sangat mudah melihat nya semua orang baru yang saya kenal pasti tanya sudah berapa bulan.

saat menikah sangat sedikit yang dteng sedangkan kami sudah kuras habis tabungan bayar motor pun kami menunggak, di pikir akan balik modal tp kami malah tekor. mas kawin harus saya relakan di ambil kembali oleh nene nya karna itu pemberian nene nya, sya ikhlas, saya harap bos tempat saya bekerja akan memberikn uang bonus yang besar karna disaat teman teman saya menikah dia selalu memberikan bonus yang lumayan. uang amplop sisa pun di tuntut untuk di berikan ke nene nya pdhal mereka ga tau kami tidak ada uang sma skali. untung saya dan doi menyiasati nya sebelum buka amplop kami menyelipkan nya ketas ke saku tanpa ada yang tau, uang itu pun di bawah 1jt dan kami gunakan untuk makan bensin dan yang lain.
karna tak cukup untuk menyewa rumah kami pun sementara numpang di rumah nene saya yang dimana saya dan suami hanya tidur di ruang tengah beralas karpet seadanya, dengan dalih kami menunggu kontrakan hinggaltanggal 7 mai selama itu pula kami setiap pulang beraktifitas selalu di tanya mau tidur dimana dan kapan pindah. pdhal disitu ada kamar om saya yang jarang diisi karna om saya lebih sering di ruko nya di banding dirumah, tpi nene saya tidak suka jika ada yang tidur didalam kamar om saya.
kami pun grabak grubuk cari uang buat sewa rumah pdhal cuman 700rb kami harus pusing dan irit sekali sangking tidak mampu nya kami. saya pikir dia berubah tapi tetap sama dia masih suka chat perempuan lain sudah 2 kali saya pergoki pdhal kmi baru menikah. hancur sekali saya rasa nya, tidak ingin rasanya saya merasakan ini. belum sembuh luka hati saya saya pun di panggil bos, saya pikir saya akan mendapatkan uang bonus,
Iya memang uang bonus, disaat teman teman saya mendapat bonus 3jt keatas saya hanya mendapatkan 1jt, tidak sampai di situ saja kesedihan yang saya rasakan tapi karna bos saya juga bilang kinerja sya buruk dan kondisi saya juga hamil dia pun memberi pilihan mau berhenti permanen atau ijin untuk sementara berhenti dan kembali lagi di bulan Agustus mendatang. saya bingung pusing sedih kecewa, rasa nya saya ingin menarik anak ini keluar dan kembali memperbaiki diri, tp saya tau itu tidak mungkin. saya bingung harus apa sedangkan motor menunggak rumah belum ada sewa dan punya hutang. hati saya bimbang, apa saya salah mempertahan kan anak ini, atau saya salah untuk menikah. apa lebih baik saya jadi pembunuh dripada menjadi malaikat tanpa sayap yang di sebut ibu? pikiran saya campur campur seolah saya tak bisa percaya siapapun termaksuk pada Tuhan. saya merasa sendri

saya mau tau kenapa semua masalah ini datang bertubi tubi disaat saya ingin mempertahankan sebuah nyawa ?
kalo bunda ada BPJS kesehatan, bisa dipakai bun untuk lahiran. dan kalo bunda bngung cri uang untuk kontrakan jual dulu sementara motornya dngan oper credit. smbil nunggu cuti dan stelah lahiran bisa kerja lagi. lagian suami kerja kan bun, jd bisa untuk makan sehari2
 
  #5  
Old
happyw...
 
Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
 
Replying to: View Post
jawaban yang cerdas bunda dan cukup menampar buat yang baca..
tapi alangkah baiknya kasih solusi juga bun karena bunda bella lagi galau, dan dari ceritanya terkesan ada penyesalan besar tapi sudah terlanjur jatuh jauh ke dalam.. sulit memang, tapi solusi terbaik kembali pada Tuhan dan minta pertolonNYA. hanya dia Maha Pengampun dan memberi jalan keluar terbaik

---------- Post added at 14:10 ---------- Previous post was at 14:08 ----------


kalo bunda ada BPJS kesehatan, bisa dipakai bun untuk lahiran. dan kalo bunda bngung cri uang untuk kontrakan jual dulu sementara motornya dngan oper credit. smbil nunggu cuti dan stelah lahiran bisa kerja lagi. lagian suami kerja kan bun, jd bisa untuk makan sehari2
Solusinya sudah di akhir bu, kembali kepada orang tua ( tinggal sama orang tua ), mohon ampun sama orang tua, kalau ada hubungan tidak baik, perbaiki hubungan tersebut dengan orang tua, posisi TS sekarang tidak punya pekerjaan ( di berhentikan ), bulan agustus baru masuk ( kalau diterima lagi ), kondisi sekarang hamil 32 minggu, kalau mau cari kerja baru dalam keadaan sekarang siapa yang mau? Takutnya tiba-tiba kontraksi, boss yang di salahkan karena di pikir kasih pekerjaan yang berat. Suami jelas-jelas mokondo, dari awal pacaran aja selingkuh.. kalau terus hidup bareng apa gak makan hati? Belum lagi nanti anak lahir TS kembali kerja, anak mau di asuh siapa? Gk yakin aku suaminya bisa ngasuh and urus dirumah yang ada anaknya di telantarkan. Sebenarnya aku bukan tipe yang mau menilai seseorang dengan perbuatannya, cuman agak tergelitik ketika TS menulis seolah-olah dunia melawannya ketika dia ingin jadi malaikat tanpa sayap, padahal inti tulisannya aja TS hanya mencari pembenaran kalau beneren mau mempertahanin anak ya gak mungkin niat mau gugurin ketika ketahuan calonnya selingkuh lagi ( gak bisa di gugurin karena sudah rerlanjur hamil gede ), yang ena ena dia, tapi kok yg disalahin Tuhan.
 
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.
  #6  
Old
myqist...
 
Posts: 152
 
Replying to: View Post
Hallo Bun,
Saya Bella umur saya baru 19 tahun, saya baru menikah akhir April kemarin di usia kandungan 32 minggu.

saya dan pacar saya bertemu di jejaring sosial Facebook pada july 2017 pada saat saya baru lulus dan lagi cari kerja, kami kenal baru seminggu tp langsung jadian, bodoh memang nama nya juga ABG.

singkat cerita kami bertemu dirumah orang tua saya itu kali pertama saya ketemu dia, dan singkatt cerita saya dapat kerja malam di blok m Jakarta selatan. awal nya saya kos dengan tante sya tapi karna selalu berselisih saya putuskan untuk kos dengan pacar saya yang waktu itu hubungan kami baru 3 bulan pacaran.

sejak saat itu saya kos berdua di Jakarta pusat johhar baru, ya memang doi orang situ. karena kerja saya jauh pacar saya setiap hari atar jemput saya kerja, dan karena kerja saya malam dia kemana pun saya tidak tau hanya mengandalkan kepercayaan, namun seiring nya waktu berjalan akhir nya saya tau dia punya cwe lain, dan sebernya udh berkali kali ketauan tapi saya cuek dan masih tinggal serumah karna pikir ini baru sebates pacar saja saya tinggalin pun ga perduli semua itu berlanjut sampai saya bekerja di prusahaan IT yang bekerja siang sampai sore. hinggal 2th kami tinggal sama sama, saya pun telat datang bulan,

awal nya saya tak mau coba TP tp pacar saya maksa biar pasti.
setelah saya pikir ywdh saya mau coba, 2 TP pun di beli dan dua dua nya bergaris dua yang berarti positif saya pun coba ke bidan dan bidan pun mengatakan hal yang sama,

saya tidak perduli dan saya biasa saja, tapi kami berpikir jalan keluarnya. pacar nya memberi pilihan, mau di gugurkan atau menikah.disaat itu lah saya bimbang, jika saya gugurkan apa dosa anak ini ? jika saya menikah apa itu pilihan yang tepat dan saya sangat feeling untuk tidak menikah
tapi saya memilih menikah karna saya mau anak ini merasakan hidup.
tapi kami tak kunjung berani untuk bicara pada keluarga masing masing hingga akhir nya pacar saya menyepelekan dan kembali jalan dengan perempuan lain tapi dia tidak mau saya tinggalkan akhir nya karna saya tuntut dia pun bicara ingin menikahi saya tp kami tidak bilang karna sudah hamil. sampai kami bertunangan dia pun masih suka ketauan sma perempuan lain saat saya marah dan bilang ingin menggugurkan kandungan ini dia pun setuju, saat itu saya hancur berantakan kenapa sudah sejauh ini dan anak nya juga sudah sebesar ini dy baru setuju kenapa tidak dri awal, saya selalu stres mikirin semua nya, disisi lain saya tidak ingin anak ini mati karna perbuatan kejam saya tp satu sisi saya juga memikirkan kebahagiaan saya.
singkat cerita 26 april 2019 tanpa ada satu keluargapun yang tahu atas kehamilan saya kami pun menikah, tepat sehari perayaan pernikahan kami nene nya pun tau saya hamil. walaupun perut saya kecil tapi bentuk tubuh saya yang lain dan aura keibuan saya tidak dapat di tutupi, mungkin laki laki sulit untuk membedakan nya tapi untuk wanita sangat mudah melihat nya semua orang baru yang saya kenal pasti tanya sudah berapa bulan.

saat menikah sangat sedikit yang dteng sedangkan kami sudah kuras habis tabungan bayar motor pun kami menunggak, di pikir akan balik modal tp kami malah tekor. mas kawin harus saya relakan di ambil kembali oleh nene nya karna itu pemberian nene nya, sya ikhlas, saya harap bos tempat saya bekerja akan memberikn uang bonus yang besar karna disaat teman teman saya menikah dia selalu memberikan bonus yang lumayan. uang amplop sisa pun di tuntut untuk di berikan ke nene nya pdhal mereka ga tau kami tidak ada uang sma skali. untung saya dan doi menyiasati nya sebelum buka amplop kami menyelipkan nya ketas ke saku tanpa ada yang tau, uang itu pun di bawah 1jt dan kami gunakan untuk makan bensin dan yang lain.
karna tak cukup untuk menyewa rumah kami pun sementara numpang di rumah nene saya yang dimana saya dan suami hanya tidur di ruang tengah beralas karpet seadanya, dengan dalih kami menunggu kontrakan hinggaltanggal 7 mai selama itu pula kami setiap pulang beraktifitas selalu di tanya mau tidur dimana dan kapan pindah. pdhal disitu ada kamar om saya yang jarang diisi karna om saya lebih sering di ruko nya di banding dirumah, tpi nene saya tidak suka jika ada yang tidur didalam kamar om saya.
kami pun grabak grubuk cari uang buat sewa rumah pdhal cuman 700rb kami harus pusing dan irit sekali sangking tidak mampu nya kami. saya pikir dia berubah tapi tetap sama dia masih suka chat perempuan lain sudah 2 kali saya pergoki pdhal kmi baru menikah. hancur sekali saya rasa nya, tidak ingin rasanya saya merasakan ini. belum sembuh luka hati saya saya pun di panggil bos, saya pikir saya akan mendapatkan uang bonus,
Iya memang uang bonus, disaat teman teman saya mendapat bonus 3jt keatas saya hanya mendapatkan 1jt, tidak sampai di situ saja kesedihan yang saya rasakan tapi karna bos saya juga bilang kinerja sya buruk dan kondisi saya juga hamil dia pun memberi pilihan mau berhenti permanen atau ijin untuk sementara berhenti dan kembali lagi di bulan Agustus mendatang. saya bingung pusing sedih kecewa, rasa nya saya ingin menarik anak ini keluar dan kembali memperbaiki diri, tp saya tau itu tidak mungkin. saya bingung harus apa sedangkan motor menunggak rumah belum ada sewa dan punya hutang. hati saya bimbang, apa saya salah mempertahan kan anak ini, atau saya salah untuk menikah. apa lebih baik saya jadi pembunuh dripada menjadi malaikat tanpa sayap yang di sebut ibu? pikiran saya campur campur seolah saya tak bisa percaya siapapun termaksuk pada Tuhan. saya merasa sendri

saya mau tau kenapa semua masalah ini datang bertubi tubi disaat saya ingin mempertahankan sebuah nyawa ?

ambil hikmahnya bund..penyesalan udah gak ada arti..dinikmati..di jalani..d syukuri..bersyukur krn bunda msh d kasih kesempatan bt menjadi ibu..tp memang jalan bunda salah..pertahankan janin dlm kandungan bunda bagaimanapun caranya krna dia gak berdosa... dan kl boleh minta walaupun bunda udah menikah dg suami skrg..bunda jgn mau HB dlu..krna dlm agama islam menikah saat sdg hamil itu gak sah bund walaupun laki2 itu ayah biologis si anak..itu kl bunda agamanya islam ya..maaf bkn sy menggurui..
 
  #7  
Old
dhyano...
 
Posts: 180
 
Replying to: View Post
Solusinya sudah di akhir bu, kembali kepada orang tua ( tinggal sama orang tua ), mohon ampun sama orang tua, kalau ada hubungan tidak baik, perbaiki hubungan tersebut dengan orang tua, posisi TS sekarang tidak punya pekerjaan ( di berhentikan ), bulan agustus baru masuk ( kalau diterima lagi ), kondisi sekarang hamil 32 minggu, kalau mau cari kerja baru dalam keadaan sekarang siapa yang mau? Takutnya tiba-tiba kontraksi, boss yang di salahkan karena di pikir kasih pekerjaan yang berat. Suami jelas-jelas mokondo, dari awal pacaran aja selingkuh.. kalau terus hidup bareng apa gak makan hati? Belum lagi nanti anak lahir TS kembali kerja, anak mau di asuh siapa? Gk yakin aku suaminya bisa ngasuh and urus dirumah yang ada anaknya di telantarkan. Sebenarnya aku bukan tipe yang mau menilai seseorang dengan perbuatannya, cuman agak tergelitik ketika TS menulis seolah-olah dunia melawannya ketika dia ingin jadi malaikat tanpa sayap, padahal inti tulisannya aja TS hanya mencari pembenaran kalau beneren mau mempertahanin anak ya gak mungkin niat mau gugurin ketika ketahuan calonnya selingkuh lagi ( gak bisa di gugurin karena sudah rerlanjur hamil gede ), yang ena ena dia, tapi kok yg disalahin Tuhan.

kalo suaminya kerja masih bisa dimanfaatin untuk cri makan bun sampe anakny lahir. habis lhiran dn bunda bella dpt krja lg bru lepasin tuh laki bun. gitu sih mnurut ku..
krna bunda bella ini tinggal sama nenek, otomatis blm bs perbaiki hubungan sama org tua. dan klo kondisinya yg hamil tua dan minta diurus org tua, kesannya dia cm bs repotin ortu bun.


kok ak jd ikutan galau ya
 
  #8  
Old
happyw...
 
Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
 
Replying to: View Post
kalo suaminya kerja masih bisa dimanfaatin untuk cri makan bun sampe anakny lahir. habis lhiran dn bunda bella dpt krja lg bru lepasin tuh laki bun. gitu sih mnurut ku..
krna bunda bella ini tinggal sama nenek, otomatis blm bs perbaiki hubungan sama org tua. dan klo kondisinya yg hamil tua dan minta diurus org tua, kesannya dia cm bs repotin ortu bun.


kok ak jd ikutan galau ya
Aku malah feeling kalau suaminya kerja serabutan atau penghasilan tidak mencukupi ( benee bener gk bisa di harapkan ) menikah juga nggak di jelaskan secara legal apa sirih, kalau sirih apa bisa punya BPJS untuk melahirkan? Belum lagi punya hutang, anak setelah lahir (ok kalau punya BPJS ), ngomobf pahitnya ternyata butuh sufor? Baju? Imunisasi? Perlengkapan baby? Belum lagi biaya sewa rumah/kos? Soal motor..oper kredit biasanya gak seberapa/gk gampang atau mungkin butuh waktu.. takutnya begitu oper, uang yang didapat cuman buat nutupin biaya bebeeapa hari, terus mereka kehilangan alat transportasi, hutang bertambah.. aduh ngeri mikirnya. Seburuk2nya orang tua.. kalau orang tua masih waras pasti nggak bakal mau anaknya hidup susah, walau di repotkan dan dipermalukan pasti akan menerima kembali gk tega liat anaknya hidup terluntang luntang, emang sih jadi merepotkan, tapi ya itu jesempatan Ts buat beetobat and memperbaiki diri and membalas budi orang tuanya, begitu habus lahiran ya cari kerja, jangan lupa jasa orang tua, itu kalau TS nya tahu diri.
 
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.
  #9  
Old
dhyano...
 
Posts: 180
 
Replying to: View Post
Aku malah feeling kalau suaminya kerja serabutan atau penghasilan tidak mencukupi ( benee bener gk bisa di harapkan ) menikah juga nggak di jelaskan secara legal apa sirih, kalau sirih apa bisa punya BPJS untuk melahirkan? Belum lagi punya hutang, anak setelah lahir (ok kalau punya BPJS ), ngomobf pahitnya ternyata butuh sufor? Baju? Imunisasi? Perlengkapan baby? Belum lagi biaya sewa rumah/kos? Soal motor..oper kredit biasanya gak seberapa/gk gampang atau mungkin butuh waktu.. takutnya begitu oper, uang yang didapat cuman buat nutupin biaya bebeeapa hari, terus mereka kehilangan alat transportasi, hutang bertambah.. aduh ngeri mikirnya. Seburuk2nya orang tua.. kalau orang tua masih waras pasti nggak bakal mau anaknya hidup susah, walau di repotkan dan dipermalukan pasti akan menerima kembali gk tega liat anaknya hidup terluntang luntang, emang sih jadi merepotkan, tapi ya itu jesempatan Ts buat beetobat and memperbaiki diri and membalas budi orang tuanya, begitu habus lahiran ya cari kerja, jangan lupa jasa orang tua, itu kalau TS nya tahu diri.
bener juga ya bund,, aku ga mikir sekompleks itu. berarti emang keluarga jalan pulang terbaik dari segala macem masalah
 
  #10  
Old
happyw...
 
Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
 
Replying to: View Post
bener juga ya bund,, aku ga mikir sekompleks itu. berarti emang keluarga jalan pulang terbaik dari segala macem masalah
Kupikir solusi lainnya itu motor dijadikan alat menghasilkan ( ojol ), cuman tetap aja bakal sangat sulit karena posisi TS sekarang tidak punya tempat tinggal, uang buat menyewa kos aja nggak ada ( berarti uang suaminya kemana? Cukup buat makan aja? ), TS sendiri gk ada pemasukan sekarang ditambah hari kelahiran yang semakin dekat.. plus ada hutang lagi.. makanya kupikir satu satunya tempat bergantung ya orang tua.. biar hutang sama kredit motor di tanggung sama suami mokondonya, TS focus melahirkan aja, paling nggak sama orang tua ada tempat menumpang hidup, setelah anak lahir pun, TS bisa meminta bantuan orang tua buat ngasuh baby selagi dianya cari pekerjaan/bekerja. Kalau hidup sama suami begitu sih.. bisa bisa mati berdiri..mana ada perempuan yang rela suaminya berbagi burung.. iya kalau sarang yang di masukin bersih/penyakitan..ini kalau sudah bawa oenyakit? Duit gak ada? Hutang bertumpuk? Tempat tinggal nggak ada? Anak lahir mau di kasih daun pisang bungkusnya? Setelah mikir ulang emang solusi ke keluarga. *jadiikutanmikir*
 
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.
  #11  
Old
sheldo...
 
Location: Nomaden
Posts: 2,450
 
Coba dulu curhatnya sebelom mutusin nikah...pastinya kita2 ngasih wejangan supaya ga nikahin itu lakik.

Anda menuai apa yg anda tabur ya...
Pemecahan masalahnya bner sih...cara paling aman ya pulang ke ortu. Krn gda duit...suami gabisa diandelin...kerja juga ga memungkinkan.

Btw teman2 anda yg dpt amplop 3 jt itu kerja sudah brp tahun? Anda baru 1 tahunan...klo kerjanya sama2 baru masuk dpt 3 jt. Berarti ya kinerja anda memang buruk.
 
  #12  
Old
Yuliaw...
 
Posts: 129
 
Replying to: View Post
Hallo Bun,
Saya Bella umur saya baru 19 tahun, saya baru menikah akhir April kemarin di usia kandungan 32 minggu.

saya dan pacar saya bertemu di jejaring sosial Facebook pada july 2017 pada saat saya baru lulus dan lagi cari kerja, kami kenal baru seminggu tp langsung jadian, bodoh memang nama nya juga ABG.

singkat cerita kami bertemu dirumah orang tua saya itu kali pertama saya ketemu dia, dan singkatt cerita saya dapat kerja malam di blok m Jakarta selatan. awal nya saya kos dengan tante sya tapi karna selalu berselisih saya putuskan untuk kos dengan pacar saya yang waktu itu hubungan kami baru 3 bulan pacaran.

sejak saat itu saya kos berdua di Jakarta pusat johhar baru, ya memang doi orang situ. karena kerja saya jauh pacar saya setiap hari atar jemput saya kerja, dan karena kerja saya malam dia kemana pun saya tidak tau hanya mengandalkan kepercayaan, namun seiring nya waktu berjalan akhir nya saya tau dia punya cwe lain, dan sebernya udh berkali kali ketauan tapi saya cuek dan masih tinggal serumah karna pikir ini baru sebates pacar saja saya tinggalin pun ga perduli semua itu berlanjut sampai saya bekerja di prusahaan IT yang bekerja siang sampai sore. hinggal 2th kami tinggal sama sama, saya pun telat datang bulan,

awal nya saya tak mau coba TP tp pacar saya maksa biar pasti.
setelah saya pikir ywdh saya mau coba, 2 TP pun di beli dan dua dua nya bergaris dua yang berarti positif saya pun coba ke bidan dan bidan pun mengatakan hal yang sama,

saya tidak perduli dan saya biasa saja, tapi kami berpikir jalan keluarnya. pacar nya memberi pilihan, mau di gugurkan atau menikah.disaat itu lah saya bimbang, jika saya gugurkan apa dosa anak ini ? jika saya menikah apa itu pilihan yang tepat dan saya sangat feeling untuk tidak menikah
tapi saya memilih menikah karna saya mau anak ini merasakan hidup.
tapi kami tak kunjung berani untuk bicara pada keluarga masing masing hingga akhir nya pacar saya menyepelekan dan kembali jalan dengan perempuan lain tapi dia tidak mau saya tinggalkan akhir nya karna saya tuntut dia pun bicara ingin menikahi saya tp kami tidak bilang karna sudah hamil. sampai kami bertunangan dia pun masih suka ketauan sma perempuan lain saat saya marah dan bilang ingin menggugurkan kandungan ini dia pun setuju, saat itu saya hancur berantakan kenapa sudah sejauh ini dan anak nya juga sudah sebesar ini dy baru setuju kenapa tidak dri awal, saya selalu stres mikirin semua nya, disisi lain saya tidak ingin anak ini mati karna perbuatan kejam saya tp satu sisi saya juga memikirkan kebahagiaan saya.
singkat cerita 26 april 2019 tanpa ada satu keluargapun yang tahu atas kehamilan saya kami pun menikah, tepat sehari perayaan pernikahan kami nene nya pun tau saya hamil. walaupun perut saya kecil tapi bentuk tubuh saya yang lain dan aura keibuan saya tidak dapat di tutupi, mungkin laki laki sulit untuk membedakan nya tapi untuk wanita sangat mudah melihat nya semua orang baru yang saya kenal pasti tanya sudah berapa bulan.

saat menikah sangat sedikit yang dteng sedangkan kami sudah kuras habis tabungan bayar motor pun kami menunggak, di pikir akan balik modal tp kami malah tekor. mas kawin harus saya relakan di ambil kembali oleh nene nya karna itu pemberian nene nya, sya ikhlas, saya harap bos tempat saya bekerja akan memberikn uang bonus yang besar karna disaat teman teman saya menikah dia selalu memberikan bonus yang lumayan. uang amplop sisa pun di tuntut untuk di berikan ke nene nya pdhal mereka ga tau kami tidak ada uang sma skali. untung saya dan doi menyiasati nya sebelum buka amplop kami menyelipkan nya ketas ke saku tanpa ada yang tau, uang itu pun di bawah 1jt dan kami gunakan untuk makan bensin dan yang lain.
karna tak cukup untuk menyewa rumah kami pun sementara numpang di rumah nene saya yang dimana saya dan suami hanya tidur di ruang tengah beralas karpet seadanya, dengan dalih kami menunggu kontrakan hinggaltanggal 7 mai selama itu pula kami setiap pulang beraktifitas selalu di tanya mau tidur dimana dan kapan pindah. pdhal disitu ada kamar om saya yang jarang diisi karna om saya lebih sering di ruko nya di banding dirumah, tpi nene saya tidak suka jika ada yang tidur didalam kamar om saya.
kami pun grabak grubuk cari uang buat sewa rumah pdhal cuman 700rb kami harus pusing dan irit sekali sangking tidak mampu nya kami. saya pikir dia berubah tapi tetap sama dia masih suka chat perempuan lain sudah 2 kali saya pergoki pdhal kmi baru menikah. hancur sekali saya rasa nya, tidak ingin rasanya saya merasakan ini. belum sembuh luka hati saya saya pun di panggil bos, saya pikir saya akan mendapatkan uang bonus,
Iya memang uang bonus, disaat teman teman saya mendapat bonus 3jt keatas saya hanya mendapatkan 1jt, tidak sampai di situ saja kesedihan yang saya rasakan tapi karna bos saya juga bilang kinerja sya buruk dan kondisi saya juga hamil dia pun memberi pilihan mau berhenti permanen atau ijin untuk sementara berhenti dan kembali lagi di bulan Agustus mendatang. saya bingung pusing sedih kecewa, rasa nya saya ingin menarik anak ini keluar dan kembali memperbaiki diri, tp saya tau itu tidak mungkin. saya bingung harus apa sedangkan motor menunggak rumah belum ada sewa dan punya hutang. hati saya bimbang, apa saya salah mempertahan kan anak ini, atau saya salah untuk menikah. apa lebih baik saya jadi pembunuh dripada menjadi malaikat tanpa sayap yang di sebut ibu? pikiran saya campur campur seolah saya tak bisa percaya siapapun termaksuk pada Tuhan. saya merasa sendri

saya mau tau kenapa semua masalah ini datang bertubi tubi disaat saya ingin mempertahankan sebuah nyawa ?
Maaf ya Bun resiko berzina emg gtu, ada tmen aq yg hamil diluar nikah suaminya main cwe Mulu mana berani menghamili cwe lain lgi . Tapi skrg dia udh pisah ma suami nya yg itu skrg dia udh nikah lgi mma cwo lain dan kebetulan suaminya yg skrg lbih baik dri kmaren .
Sabar ya Bun dan kejadian seperti itu jgn di ulangi lgi . Smoga kdepanya kehidupan nya lbih baik dari skrg . Amiin
Maaf aq gak bisa kasih saran . Hanya bisa mendoakan saja yg terbaik bwt bunda dan keluarganya .
 
  #13  
Old
Mamaal...
 
Posts: 202
 
Bunda.. mau tanya donk.. kenapa malah ngarep amplop yg besar hingga pesta besar2an? Padahal itu semua belum pasti kan bund.. ibarat pepatah jgn membuang air di ember hanya krn ingin menampung hujan.. iya klo hujannya turun.. klo gak turun2 gimana? Saya hargai niat bunda mempertahankan janin bunda.. hanya saja caranya salah.. jika memang biaya pas2an harusnya nikahannya sederhana saja.. jd ke depannya ada pegangan bunda.. tp semua sudah kejadian.. nasi sudah jd bubur.. bunda berdoa pada Yang Maha Kuasa.. minta petunjuk dan pertolongan dari-Nya.. yakinlah bahwa Allah tidak akan memberi umat-Nya cobaan melebihi batas kemampuannya.. minta juga agar suami di bukakan mata hatinya agar lebih sayang pd bunda dan calon anaknya.. untuk saat ini sabar2kan saja menumpang di rumah nenek.. daripada bunda gak ada tempat tinggal.. tp jikalau ortu bunda mau menerima bunda itu akan lebih baik.. uang yg bunda punya lebih baik di hemat untuk keperluan si kecil.. setiap yg bernyawa pasti memiliki rezeki masing2.. semoga masalah bunda cepat selesai..
 
  #14  
Old
bella ...   TS 
 
Posts: 11
 
alhamdullilah ya bun, saya sudah sapat sewa rumah dan sudah tinggal dirumah sendri dan ga nyatu lagi sama nene saya. seperti yang saya bicara kan kami harus grebak grubuk cari uang untuk sewa karna kami tak ingin menyusahkan keluarga dan yang pasti ga enak juga untuk tinggal lama lama jika kondisi tidak menyenangkan. dan alhamdullilah juga bun saya menikah di KUA Johar baru dan tercatat sah di negara saya pun punya BPJS dan dapat di gunakan.
kenapa kami sampai sesusah ini dan kenapa kami menikah memaksakan untuk di rayakan hingga kami menguras tabungan kami, karna tuntutan dari keluarga kami bun. saya tak menuntut untuk di pestakan kami awal nya hanya berencana mengundang 50 orang untuk syukuran saja tp keluarga kami menuntut banyak yang harus di undang. suami saya bekerja dan dapat di andalkan tapi kami sedang bingung samapai menunggu dia dapat uang, karna kami sudah menguras tabungan kami.
ayah saya pun care dengan saya dan sering datang kerumah untuk cek apa saya betah dirumah yang baru dan apa kah ada yang harus di perbaiki karna kita berdua sama sama kerja walaupun rumah yang saya sewa cukup bagus luas dan lumayan murah, saya pun seberanya tak ingin ayah saya kerepotan tapi saya mengerti itu lah insting seorang ayah apa lagi dia dia bilah sangat senang saya tinggal didekat lingkungan nya yang setiap saat dia dapat jenguk saya karna selama saya bekerja saya hanya pulang 1-2 kli selama sebulan.
jika saya tidak menikah dengan pacar saya lalu anak ini bagaimana jika lahir ? cara dia mengurus akte kk dan catatan catatan sipil lain nya jika tidak ada kartu nikah.
jika saya tidak memikirkan anak ini saya pun tak mau menikah dan saya sudah pasti gugurkan walaupun dia bilang untuk di pertahan kan.
saya pun sudah bicara dan sudah membuatkan surat persetujuan bahwa saya siap di cerai ketika anak ini lahir, namun suami tidak bersedia untuk menandatangani surat tersebut kata nya dia masih ingin liat anak masih ingin punya keluarga dan mengakui hal buruk yang dia lakukan dan ingin memperbaiki diri, saya pun punya kesalahan dan ingin memperbaiki apa salah nya jika saya memberi kesempatan untuk dia berubah tapi jika memang dia bisa jika tidak saya bertekad untuk pisah, jika pun saya bener bener di cerai saya sanggup untuk menyewa pengasuh atau membayar keluarga untuk mengurus anak saya selagi saya bekerja jika hak anak jatuh pada saya.
saya menikah dan memiliki keluarga sendri memang lebih baik membicarakan solusi pada keluarga, tapi yang saya pikirkan ini perbuatan saya dan bagaimana bisa saya merepotkan keluarga dan menambah kesedihan ayah saya dengan menunjukkan kesusahan didepan dia, mangka dari itu kami usahakan untuk secepat nya pindah dan menunjukkan kami tidak apa apa.
 
  #15  
Old
dhyano...
 
Posts: 180
 
Alhamdulillah bun,, aku dah tenang klo kondisi bunda membaik dan bunda bella punya planing ke depan sprti itu. yg pnting jangan goyah prinsipnya, klo lakiny bener ga brubah jgn di prtahanin/ diksih ksemptan ktiga bun.. kita sbgai wanita hrus kuat dn pny prinsip yang bagus demi masa depan anak2
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Hamil di luar nikah, kalo anak perempuan harus nikah lagi . -- Ngobrol Apa Saja 9
Anak Hasil Di Luar Nikah, Bagaimana Islam Mengaturnya??? -- Ngobrol Apa Saja 11
aq hamil anak sah , bukan di luar nikah... -- Ngobrol Apa Saja 34
bagaimana nasib akta lahir anak luar nikah? -- Ngobrol Apa Saja 29
Bun, minta solusi akta anak luar nikah gimana -- Diskusi Umum 4


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 06:34.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com