waduh bun luar biasa sabarnya dirimu bun, kalo aku sih udah langsung angkat kakilah itu daripada lama2 makan hati.
intinya semua ada di suami sih bun, aku sendiri mengalami kok punya mertua rese, bahkan untuk urusan kebaya aja dia nyaranin suamiku untuk menceraikan aku. bedanya, suamiku membela aku bun, karena dia tau karakter ibunya emang selalu merasa paling benar, semacam DEWA. jadi dia yg bicara sama ibunya, jelasin kalo ibunya salah blablabla, sampe kakak iparku ( suami dari kk suami ) juga ikut menjelaskan kalo ibu mertua ini terlalu ikut campur. dalam kasus ini aku sih menegaskan sama suami, " ibumu ya tetap ibumu. tapi aku istrimu, anak perempuan dari orang lain yg juga punya ibu dan akan jadi ibu dari anak2mu. kalo kamu ga bisa membela hak dan kehormatan istrimu, berarti kamu g siap jadi kepala keluarga. " dari situ dia lebih tegas ke ibunya untuk ga ikut campur.
coba bun, cari penengah. atau sarankan sama suami untuk liburan dulu kemana supaya punya waktu berdua untuk bicara dari hati ke hati. kalo memang sudah tidak ada titik temu dari masalah ini, bun bisa minta pendapat ahli seperti konsultan pernikahan di KUA atau semacamnya.
masih banyak mertua di luar sana yang lupa, kalo mereka juga pernah/masih jadi menantu sehingga memperlakukan menantunya sesuka hati.
semoga tetap sabar dan diberikan jalan keluar yg terbaik ya.
lebih baik sakit sekarang daripada berlarut2, lebih baik jauh tapi harum daripada dekat tapi bau busuk. begitu konon katanya.
sending you best prayers and big hug to get through it all.