Bunda harus tahu: Mitos dan Fakta tentang
MPASI
BY CLARA
Mitos dan Fakta tentang
MPASI – mengurus bayi memang tidak mudah, apalagi di Indonesia ini yg masyarakatnya lekat dengan berbagai mitos yg sudah telanjur dipercaya sebagai kebenaran. berikut ini kami sajikan beberapa mitos tentang makanan pendamping air susu ibu (
MPASI) yg beredar di masyarakat dan fakta sebenarnya!
mitos yg beredar:
MPASI bisa untuk bayi <6 bulan
memasukkan jari ke mulut tandanya siap dikasih makanan padat
harus diberikan makanan halus saja
jangan aneh-aneh resep
MPASI-nya
jalan-jalan dulu supaya bisa makan
tumbuh gigi = siap makanan padat bertekstur
menyembur makanan = tidak suka
MPASI harus sesuai dengan makanan favorit bayi
jika ditolak bayi, pasti makanan itu ditolak terus
pagi hari makannya lebih mudah
kalo tidak suka
MPASI, cukup ASI aja
Mitos dan Fakta tentang
MPASI
baca juga: Siap memberikan
MPASI ke bayi bunda? ini panduannya!
Mitos dan Fakta tentang
MPASI
Mitos dan Fakta tentang
MPASI
mitos: bayi dapat diberikan
MPASI meski belum berusia 6 bulan, karena tampaknya dia sudah menginginkan / tampak berminat pada makanan di sekitarnya
fakta: sebaiknya bayi yg berumur kurang dari 6 bulan jangan dahulu diberikan makanan tambahan. berdasarkan penelitian, sistem cerna bayi < usia 6 bulan belum siap menerima
MPASI. pemberian
MPASI terlalu dini beresiko sembelit atau alergi makanan pada bayi
mitos: kalo bayi senang memasukkan jari ke mulutnya, berarti ia siap diberikan makanan tambahan
fakta: setiap bayi mengalami fase oral. memasukkan jari tangan ke dalam mulut adalah fase dimana bayi senang bereksperimen dengan tubuhnya. itu bukan tanda˛ jika dia siap diberikan
MPASI
mitos: bayi HARUS diberikan makanan halus
fakta: pemberian
MPASI dapat disesuaikan dengan perkembangan umur dan tubuh bayi. memang sebaiknya orang tua memberikan makanan halus dulu di usia 6 bulan agatr bayi mudah mencerna dan menelan makanannya. nanti seiring dengan kemampuan makan dan kekuatan pencernaan (usia 7-9 bulan), bunda dapat memperkenalkan makanan yg lebih padat. nasi tim dapat diperkenalkan pada usia 9 bulan dan pada usia 1 tahun bayi dapat diperkenalkan dengan menu keluarga (minus bumbu penyedap yg terlalu banyak)
mitos: jangan memberikan menu
MPASI yg “aneh-aneh” ke bayi! cukup dikasih wortel, bayam, hati, pisang dan pepaya
fakta: justru variasi makanan akan amat membantu bunda dalam mencukupi kebutuhan nutrisinya. namun ada baiknya jangan memberikan terlalu banyak variasi makanan dalam satu periode pemberian
MPASI. lihat dulu reaksi bayi bunda. apa dia suka? apa pencernaannya terganggu? jika tidak bermasalah, pemberian makanan itu bisa diteruskan
mitos: orang tua perlu menggunakan berbagai cara agar makanan bayi masuk ke dalam mulut. ada yg memberikan jamu cekok, atau mengajak bayi berjalan-jalan ke taman atau keliling komplek perumahan agar mau makan
fakta: orang tua tidak perlu melakukan itu semua. bayi membutuhkan proses belajar dalam memberikan sinyak lapar sehingga dapat memicu keinginan makan. jika bayi bunda tidak lapar, memaksanya makan hanya akan membuatnya trauma atau malas makan
mitos: kalo bayi sudah tumbuh gigi itu artinya sudah bisa mengonsumsi makanan yg padat atau bertekstur
fakta: tumbuh gigi bukan menjadi tolok ukur dalam memperkenalkan makanan padat. ada bayi yg giginya tumbuh lebih cepat daripada bayi lainnya meski umurnya kurang dari 6 bulan. meski sudah ada gigi, jika umumr bayi bunda belum mencapai usia 6 bulan tahan dulu pemberian makanan padat bertekstur. sebaliknya jika pertumbuhan gigi bayi lambat pemberian makanan bertekstur dpt merangsang pertumbuhan gigi karena bayi akan berusaha mengunyah dan menggerakkan rahangnya ke atas dan ke bawah. itu sebabnya penting memperkenalkan makanan bertekstur pada usia 8 bulan
mitos: bayi menyemburkan makanan karena makanannya tidak enak atau dia tidak suka
fakta: menyemburkan makanan bukan berarti bayi bunda tidak suka namun karena kebanyakan bayi yg baru belajar makan melakukan refleks akibat ada “benda asing” masuk ke mulutnya. namun jika bayi sudah lebih besar (usia 9 bulan ke atas) dan menyemburkan makanannya, itu pertanda ia sudah kenyang
mitos:
MPASI harus disesuaikan dengan makanan favorit bayi. yang penting makanan mudah masuk ke mulut bayi
fakta: pengenalan
MPASI harus dilakukan bertahap dengan mempertimbangkan tekstur, jumlah dan jenis makanannya. sebaiknya tak hanya memberikan makanan yg disukai bayi saja. kecenderungan tsb akan menyebabkan bayi malas memakan makanan lain dan bisa berakibat kurang gizi
mitos: jika bayi sudah menolak suatu jenis makanan, maka makanan itu akan selalu ia tolak
fakta: saat mulai mengenalkan sebuah jenis makanan tentu akan ada reaksi dari bayi. namun jangan samakan selera bayi dengan selera orang dewasa. jika hari ini ia menolak, belum tentu besok ia tolak
mitos: memberi makan bayi pada pagi hari akan lebih mudah karena makannya di pagi hari akan lebih banyak>/a>
fakta: mitos ini benar adanya. memberi makan bayi memang sebaiknya di pagi hari saat ia sudah mandi dan bunda juga sudah segar. setelah terbiasa makan di pagi hari, beberapa minggu kemudian bunda juga bisa memperkenalkan makan
MPASI di siang hari sehingga menjadi 2 kali sehari. beberapa minggu kemudian bisa ditambah lagi dengan pemberian
MPASI di sore hari sehingga bayi dapat makan 3x sehari seiring pertambahan usianya
mitos: apabila bayi tidak suka
MPASI, cukup berikan ASI saja
fakta: setelah berusia 6 bulan, bayi memerlukan asupan nutrisi yg lebih kompleks daripada ASI. pengenalan
MPASI amat penting guna membantu perkembangan bayi