Si Kecil Masih Ngompol? Ini Dia, Cara Mengatasi Anak Ngompol

Moms, si kecil masih ngompol kah? Ternyata mengatasi ngompol pada si kecil, ada tantangan tersendiri ya Moms. Ngompol bisa terjadi ketika si kecil dirumah atau di sekolah. Nah, ketika di sekolah pastinya membuat si kecil malu, sedih bahkan minder. Mengompol ini bukan sepenuhnya kesalahan si kecil, jadi sebaiknya si kecil tidak langsung dimarahai ya Moms. Ada banyak faktor yang menyebabkan si kecil itu ngompol. Kita akan bahas satu persatu apa ya penyebabnya si kecil ngompol dan solusinya bagaimana bila si kecil ngompol.

Sebelum membahas tentang solusi agar si kecil tidak ngompol. Yuk kita simak penyebab bila si kecil ngompol :

• Faktor keturunan

Ternyata ya Moms, ngompol bisa karena faktor keturunan. Jadi, bila kedua orang tua waktu masa kecilnya ngompol maka si kecil berisiko 77% ngompol, namun bila satu diantara orang tua ngompol waktu masih kecil maka si kecil berisiko 44%. Sedangkan, untuk orang tua yang tidak memiliki riwayat ngompol maka 15% si kecil berisiko ngompol.

• Si kecil belum terbiasa ke toilet

Memang sebaiknya dibiasakan si kecil untuk ke toilet karena faktor kebiasaan bisa menjadi faktor penyebab si kecil ngompol ya Moms. Dengan membiasakan si kecil ke toilet maka akan mengurangi ngompol pada si kecil.

• Si kecil takut memberi tahu gurunya

Kasus ngompol bisa terjadi ketika si keci di sekolah. Faktor penyebabnya adalah si kecil takut atau malu memberi tahu gurunya kalau ingin buang air kecil.

• Anak merasa cemas

Kecemasan pada anak juga bisa menjadi penyebab si kecil ngompol. Karena perasaan cemas atau tidak nyaman itu membuat anak jadi ngompol.

• Toilet tidak bersih

Kondisi toilet yang kurang bersih menjadikan si kecil enggan untuk ke toilet sehingga menyebabkan si kecil ngompol lho Moms.

Yuk Moms, disimak solusinya agar si kecil tidak ngompol lagi :

• Terapi kebiasaan

Moms bisa membiasakan si kecil dengan terapi kebiasaan dengan cara mengatur waktu anak untuk buang air kecil pada malam hari. Moms juga bisa mengajak si kecil untuk buang air kecil sebelum tidur. Trik ini bisa mengurangi frekuensi ngompol si kecil. Memang sih ada kesulitan tersendiri untuk membiasakan si kecil ke toilet, namun tidak ada salahnya kan Moms dicoba.

• Tidak perlu menghukum

Ketika si kecil ngompol, terkadang membuat Moms marah. Nah, satu diantara triknya agar si kecil tidak ngompol adalah tidak perlu menghukum, kenapa? Karena dengan memberikan hukuman kepada si kecil, malah akan membuat si kecil bertambah panik dan merasa bersalah.

• Memberi konsekuensi

Memberi konsekuensi tidak sama dengan memberikan hukuman kepada si kecil. Konsekuensi di sini maksudnya adalah bila si kecil ngompol, maka ajak si kecil bersama Moms untuk mengganti pokok, mengganti sprei atau mengganti celana si kecil. Hal ini bertujuan agar si kecil menyadari bila ia ngompol, maka ada konsekuensi yang harus didapat.

• Lakukan “Pillow Talk”

Pillow Talk yang dimaksud di sini adalah Moms bisa membisikkan kepada si kecil untuk segara ke kamar mandi jika ingin buang air kecil. Mungkin waktu awal membiasakan “Pillow Talk” sedikit sulit, tetapi bila dibiasakan si kecil akan terbiasa ke kamar mandi bila ingin buang air kecil.

• Toilet training

Toilet training merupakan satu diantara cara membiasakan si kecil untuk bisa buang air kecil di toilet. Toilet training ini sudah dikenal oleh sebagaian besar Moms. Bila dilihat lebih jauh, toilet training ini sama dengan terapi kebiasaan dimana si kecil dibiasakan untuk ke toilet bila ingin buang air kecil.

- See more at: Si Kecil Masih Ngompol? Ini Dia, Cara Mengatasi Anak Ngompol

 

 

Trmksh infonya sangat bermanfaat..

 

 

Terima kasih informasinya bunda.

Sangat bermanfaat ^_^

 

 

Sama-sama bun



---------- Post added at 10:23 ---------- Previous post was at 10:22 ----------

Sama-sama bun

 

 

mulai usia brp ya bun, si kecil bisa dilatih toilet training??

 

 

Pada umumnya balita bisa diajak toilet training setelah otot-ototnya mulai dapat mengontrol kandung kemih pada usia di atas 18 bulan dan juga ditandai dengan kesiapan fisik, emosi, dan psikologis sekitar usia 2-3 tahun. Tanda-tandanya antara lain, dapat duduk tegak, bisa kering dalam 2-3 jam, dapat membuka-memakai celana, bisa memahami intruksi sederhana dan sudah bisa mengatakan keinginannya.

Salam untuk si kecil ya bun