| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | |
Replying to:
Biasa ya bun namanya wanita kalau marah rata"nadanya melengking...kadang juga saya begitu,khilaf hehehhe
Wah berarti suami bunda marahnya kalem....kalau cuma nyap"mah lama"bunda terbiasa,ya asal tidak main fisik lah ya.
Semoga RT bunda selalu adem ayem | Sy kalo disuruh marah2 dgn suara pelan mana bisa. Otomatis meninggi.
Iya, Bun.. Kalo main fisik dia ga, Bun.. Untungnya..
Amiiin, Bun.. Doa yg sama utk RT Bunda juga.. Semoga aweeeet selalu. ---------- Post added at 19:44 ---------- Previous post was at 19:43 ----------
Replying to:
hhehe syukurlah kalau cuman bcanda | Bun.. ---------- Post added at 19:46 ---------- Previous post was at 19:44 ----------
Replying to:
bun, ini saya udah serius-serius bacanya
eh tau-taunya becandaan
hahahaha
saya mah kalo suami marah-marah
diem aja, pokoknya diem deh
tapi kalo udah kesel
boleh lah sekali-kali adu argumen biar seru
haha
tapi dia (suami saya) nyadar
kalo itu salah dia dan dia marah2, selesai berantem minta maaf sendiri ke saya | Haha.. Kalo serius mulu' kan bosan, Bun.. Hehe..
Kaya'nya kebanyakan istri lebih milih diem yah? Kalo emosi dilawan emosi ya kacau lha jadinya. Emang harus ada salah 1 yg diem dulu.. ---------- Post added at 19:52 ---------- Previous post was at 19:49 ----------
Replying to:
Wjwkwkwk, jangan dong..bayangin menyikat gigi dengan sikat yang digunakan untuk menyikat toilet..huweeekk :')). Kalau memang ada masalah ya dikomunikasikan.
Aku kalau kesal sama suami paling di diemin berapa jam, nanti dia sadar sendiri ada yang salah dengan dirinya sendiri, aku juga ngak suka drama, jadi kalau dah diem itu tanda aku lagi kesal. Giliran kalau kita yang salah jangan malu atau gengsi untuk meminta maaf. | Haha.. Ini cerita kocak aja koq, Bun..
Iya, lebih baik diem, Bun.. Kalo dulu awal2 pernikahan aku ladenin terus kalo diajak ribut. Tapi lama2 capek jg ladeninnya. Lagian masalahnya itu2 mulu'. Bosen bahasnya. Ya udah, kalo suami lagi kumat, aku paling jawab sepatah dua patah kata aja (udah kaya' pidato aja), udah itu diem aja. ---------- Post added at 19:53 ---------- Previous post was at 19:52 ----------
Replying to:
Saya mah udh serius bun bacanya | Buat bahan ketawa aja, Bun.. Biar ga stress mikirin masalah mulu'.. Hehe.. ---------- Post added at 19:54 ---------- Previous post was at 19:53 ----------
Replying to:
| Haha.. Namanya juga fiktif, Bun.. Kalo beneran mah, ga tau deh gimana nasib si suami, Bun.. Hehe..
| | |
Hahahaaa lucu bun,, sya sama suami tertwa gling... Kata suami mau tak smbunyiin skat giginya tkt sya jga bgtu...Wkwkwkkk
| | |
Replying to:
Hahahaaa lucu bun,, sya sama suami tertwa gling... Kata suami mau tak smbunyiin skat giginya tkt sya jga bgtu...Wkwkwkkk | Kenapa dikasi` baca ke suami, Bun ? Sy aja ga mau kasi` baca ke suami. Takut dia curiga sy apa2in sikat giginya kalo habis bertengkar. Hehe..
Padahal kan istri ga segila itu lha ke suami yah ? Hehe..
| | |
kalo saya paling susah utk mendem sesuatu di hati. jd kalo ada yg ga sreg saya pasti bilang kesuami. ga bisa kalo hanya diem. kalo pun diem cuma sebentar, itupun sambil cemberut, kalo ditanya sama suami kenapa, langsung deh saya nyerocos
| | |
Replying to:
Ada sepasang suami istri yang baru menikah dan hidup sebagaimana layaknya sebuah keluarga baru. Hari-hari pertama mereka lalui dengan baik, maklum masih panas-panas cinta mereka. Minggu berganti minggu mereka lalui bersama tanpa ada masalah di dalam keluarga mereka yang baru ini. Bulan pertama pun berlalu dan mulai menginjak bulan kedua, ketiga dan seterusnya. Memasuki pertengahan bulan keenam di tahun pertama, suaminya mulai menunjukkan sikapnya yang tidak baik. Dia mulai kasar terhadap istrinya, suka marah-marah bahkan mencaci maki istrinya. Ditambah lagi setiap hari suaminya mulai keluar rumah, minum mabuk dan main perempuan. Hari-hari hidup mereka mulai dilanda badai, dan rumah tangga mereka mulai goyah.
Memasuki tahun pertama, suaminya masih saja seperti itu, tidak pernah berubah. Semenjak suami ini mulai berlaku kasar dan tidak baik kepada istrinya, istrinya ini mulai tidak tahan, tapi dia tidak pernah membalas setiap kata-kata suaminya, apalagi memberontak dan pergi tinggalkan suaminya. Justru sikap yang diambil oleh sang istri adalah setiap kali suaminya pulang dalam keadaan mabuk dan mulai marah-marah, maka istrinya ini akan masuk ke kamar mandi, mengunci pintu dan tinggal di dalam kamar mandi sampai suami selesai ribut atau marah, lalu sang istri ini akan keluar.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan bahkan tahun berganti tahun. Keadaan ini berjalan terus. Jadi, setiap suaminya pulang dalam keadaan mabuk dan marah-marah, istrinya tetap akan masuk ke kamar mandi, mengunci pintu dan tinggal sampai tidak ada lagi suara suaminya, lalu dia akan keluar. Mereka lalui kehidupan ini selama 25 tahun.
Dan pada suatu hari, tepat di hari ulang tahun pernikahan mereka, suaminya mulai menyadari bahwa, kenapa selama ini saya kalau marah, istri saya tidak pernah balas marah atau berontak atau pergi tinggalkan saya, malah dia selalu diam, tenang dan yang lebih mengherankan lagi adalah, ”Kenapa setiap saya marah, istri saya selalu masuk ke kamar mandi dan kunci pintu, lalu dia akan tinggal sampai saya selesai marah, lalu dia akan keluar”. Hal ini merupakan tanda tanya besar dalam hati suaminya. Lalu suaminya mulai berpikir untuk minta maaf kepada istrinya. Diapun mulai merencanakan sesuatu di hari ulang tahun pernikahan mereka ini. Dia mengatur rencana untuk mengajak istrinya makan malam berdua di sebuah restoran, sambil bernostalgia.
Akhirnya kerinduan hatinya ini dia sampaikan kepada istrinya, dan istrinya pun menyetujuinya. Tibalah malam, dan mereka dua siap-siap untuk keluar rumah. Semua sudah dipesan oleh suaminya, dan mereka pergi hanya menikmati saja. Sebelum mereka mulai makan, suaminya mulai bicara kepada istrinya, ”Sayang, maafkan saya, karena selama ini saya kasar, jahat dan tidak sopan terhadap dirimu, saya bukan suami yang baik”. Istrinya jawab, ”Saya tidak marah, saya sudah memaafkan kamu sebelum kamu minta maaf”. Suaminya tanya, ”Kenapa kamu begitu baik sekali, padahal saya benar-benar sudah berlaku kasar dan jahat kepadamu?” Istrinya tetap menjawab, ”Saya tidak marah, dan saya sudah memaafkan kamu, jangan dipikirkan lagi”. Suaminya senang sekali waktu mendengar jawaban istrinya seperti itu. Tapi suaminya mulai berpikir lagi, saya harus tanya sesuatu yang selama ini istri saya lakukan. Lalu diapun mulai bertanya lagi kepada istrinya, ”Sayang, lalu kenapa setiap saya marah, kamu selalu masuk kamar mandi dan mengunci pintu dan tinggal sampai saya selesai marah lalu kamu keluar. Istri jawab, ”Sebelum saya bilang, saya minta maaf terlebih dulu, kalau sebentar saya bicara, jangan kamu marah ya? Istrinya memohon. Lalu suaminya bilang, ”Saya tidak akan marah karena kamu sudah memaafkan saya lebih dulu jadi kenapa saya harus marah, katakan saja, apa itu!”
Lalu istrinya pun mulai bicara, ”Sayang, setiap kamu marah, saya selalu masuk ke kamar mandi karena saya tidak mau dengar kamu ribut-ribut terus. Suaminya tanya, ”Oh, hanya itu saja?” Jawab istrinya, ”Bukan itu saja!” Saya harap kamu tidak marah kalau saya bilang sesuatu, suaminya makin penasaran dan terus meminta supaya istrinya menceritakan apa yang sebenarnya dia simpan.
Akhirnya istrinya pun mulai bicara, ”Setiap kamu marah, saya masuk ke kamar mandi dan mengambil sikat gigimu dan menggosok pot WC dengan sikat gigimu sampai bersih dan sampai kamu berhenti marah, dan saya pun akan berhenti”. Sejak istrinya mengatakan hal itu, suaminya ini diam seribu bahasa.
Bunda2, sy ga sengaja nemu cerita di atas. Kira2 bole ga yah ditiru? Hehe..
Biasanya apa yg Bunda2 lakukan saat lagi dongkol/sakit hati sama suami? |
ya ampun.....kasihan suaminya,selama 25 th pake sikat gigi bekas wc..
gak kebayang dah...
| | |
Hahaha lucu nih bun crtanya... Udah tgang eh trnyta ...
| | |
Replying to:
Ada sepasang suami istri yang baru menikah dan hidup sebagaimana layaknya sebuah keluarga baru. Hari-hari pertama mereka lalui dengan baik, maklum masih panas-panas cinta mereka. Minggu berganti minggu mereka lalui bersama tanpa ada masalah di dalam keluarga mereka yang baru ini. Bulan pertama pun berlalu dan mulai menginjak bulan kedua, ketiga dan seterusnya. Memasuki pertengahan bulan keenam di tahun pertama, suaminya mulai menunjukkan sikapnya yang tidak baik. Dia mulai kasar terhadap istrinya, suka marah-marah bahkan mencaci maki istrinya. Ditambah lagi setiap hari suaminya mulai keluar rumah, minum mabuk dan main perempuan. Hari-hari hidup mereka mulai dilanda badai, dan rumah tangga mereka mulai goyah.
Memasuki tahun pertama, suaminya masih saja seperti itu, tidak pernah berubah. Semenjak suami ini mulai berlaku kasar dan tidak baik kepada istrinya, istrinya ini mulai tidak tahan, tapi dia tidak pernah membalas setiap kata-kata suaminya, apalagi memberontak dan pergi tinggalkan suaminya. Justru sikap yang diambil oleh sang istri adalah setiap kali suaminya pulang dalam keadaan mabuk dan mulai marah-marah, maka istrinya ini akan masuk ke kamar mandi, mengunci pintu dan tinggal di dalam kamar mandi sampai suami selesai ribut atau marah, lalu sang istri ini akan keluar.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan bahkan tahun berganti tahun. Keadaan ini berjalan terus. Jadi, setiap suaminya pulang dalam keadaan mabuk dan marah-marah, istrinya tetap akan masuk ke kamar mandi, mengunci pintu dan tinggal sampai tidak ada lagi suara suaminya, lalu dia akan keluar. Mereka lalui kehidupan ini selama 25 tahun.
Dan pada suatu hari, tepat di hari ulang tahun pernikahan mereka, suaminya mulai menyadari bahwa, kenapa selama ini saya kalau marah, istri saya tidak pernah balas marah atau berontak atau pergi tinggalkan saya, malah dia selalu diam, tenang dan yang lebih mengherankan lagi adalah, ”Kenapa setiap saya marah, istri saya selalu masuk ke kamar mandi dan kunci pintu, lalu dia akan tinggal sampai saya selesai marah, lalu dia akan keluar”. Hal ini merupakan tanda tanya besar dalam hati suaminya. Lalu suaminya mulai berpikir untuk minta maaf kepada istrinya. Diapun mulai merencanakan sesuatu di hari ulang tahun pernikahan mereka ini. Dia mengatur rencana untuk mengajak istrinya makan malam berdua di sebuah restoran, sambil bernostalgia.
Akhirnya kerinduan hatinya ini dia sampaikan kepada istrinya, dan istrinya pun menyetujuinya. Tibalah malam, dan mereka dua siap-siap untuk keluar rumah. Semua sudah dipesan oleh suaminya, dan mereka pergi hanya menikmati saja. Sebelum mereka mulai makan, suaminya mulai bicara kepada istrinya, ”Sayang, maafkan saya, karena selama ini saya kasar, jahat dan tidak sopan terhadap dirimu, saya bukan suami yang baik”. Istrinya jawab, ”Saya tidak marah, saya sudah memaafkan kamu sebelum kamu minta maaf”. Suaminya tanya, ”Kenapa kamu begitu baik sekali, padahal saya benar-benar sudah berlaku kasar dan jahat kepadamu?” Istrinya tetap menjawab, ”Saya tidak marah, dan saya sudah memaafkan kamu, jangan dipikirkan lagi”. Suaminya senang sekali waktu mendengar jawaban istrinya seperti itu. Tapi suaminya mulai berpikir lagi, saya harus tanya sesuatu yang selama ini istri saya lakukan. Lalu diapun mulai bertanya lagi kepada istrinya, ”Sayang, lalu kenapa setiap saya marah, kamu selalu masuk kamar mandi dan mengunci pintu dan tinggal sampai saya selesai marah lalu kamu keluar. Istri jawab, ”Sebelum saya bilang, saya minta maaf terlebih dulu, kalau sebentar saya bicara, jangan kamu marah ya? Istrinya memohon. Lalu suaminya bilang, ”Saya tidak akan marah karena kamu sudah memaafkan saya lebih dulu jadi kenapa saya harus marah, katakan saja, apa itu!”
Lalu istrinya pun mulai bicara, ”Sayang, setiap kamu marah, saya selalu masuk ke kamar mandi karena saya tidak mau dengar kamu ribut-ribut terus. Suaminya tanya, ”Oh, hanya itu saja?” Jawab istrinya, ”Bukan itu saja!” Saya harap kamu tidak marah kalau saya bilang sesuatu, suaminya makin penasaran dan terus meminta supaya istrinya menceritakan apa yang sebenarnya dia simpan.
Akhirnya istrinya pun mulai bicara, ”Setiap kamu marah, saya masuk ke kamar mandi dan mengambil sikat gigimu dan menggosok pot WC dengan sikat gigimu sampai bersih dan sampai kamu berhenti marah, dan saya pun akan berhenti”. Sejak istrinya mengatakan hal itu, suaminya ini diam seribu bahasa.
Bunda2, sy ga sengaja nemu cerita di atas. Kira2 bole ga yah ditiru? Hehe..
Biasanya apa yg Bunda2 lakukan saat lagi dongkol/sakit hati sama suami? | plot twist bund endingnya
tapi gak baik juga itu cara balas dendamnya hehe
kalo saya mending diem bund pas suami marah, toh yg dosa juga suaminya, yg penting kita sbg istri sudah melaksanakan kewajiban sma suami.
| | |
Replying to:
kalo saya paling susah utk mendem sesuatu di hati. jd kalo ada yg ga sreg saya pasti bilang kesuami. ga bisa kalo hanya diem. kalo pun diem cuma sebentar, itupun sambil cemberut, kalo ditanya sama suami kenapa, langsung deh saya nyerocos | Kalo dipendam malah jadi penyakit hati ya, Bun..
Tapi aku malah lebih suka mendem, sambil cemberut juga, Bun. Dan suami paling sebel kalo sy udah kaya` gitu..
Dia maunya kalo ada yg kurang sreg di hati, harus diungkapin ke dia. Jgn diem aja, apalagi muka sampe cemberut.
Tapi kalo sampein ke dia, malesnya malah jadi bahan pertengkaran. Makanya sy lebih suka mendem, tapi muka dibiasain, ga pake cemberut. Hehe..
Palingan sy sampein di momen2 pas aja. Pas dia ngomongin tuh topik, baru sekalian sy sampein. Gitu, Bun.. ---------- Post added at 12:00 ---------- Previous post was at 11:59 ----------
Replying to:
ya ampun.....kasihan suaminya,selama 25 th pake sikat gigi bekas wc..
gak kebayang dah... | Jangan dibayangin, Bun.. Udah terlanjur dialami tuh suami.. Hehe.. ---------- Post added at 12:02 ---------- Previous post was at 12:00 ----------
Replying to:
Hahaha lucu nih bun crtanya... Udah tgang eh trnyta ... | Iya, ceritanya memang menjebak, Bun.. Udah dibaca dgn sepenuh hati, eeeh, endingnya malah lawak.. Hehe.. ---------- Post added at 12:04 ---------- Previous post was at 12:02 ----------
Replying to:
plot twist bund endingnya
tapi gak baik juga itu cara balas dendamnya hehe
kalo saya mending diem bund pas suami marah, toh yg dosa juga suaminya, yg penting kita sbg istri sudah melaksanakan kewajiban sma suami. | Iya, Bun.. Haha..
Sama, Bun. Sy juga diem aja kalo suami udah ngomel2. Percuma diladenin kalo dia lagi emosi. Tar malah makin meluas jadi pertengkaran.. Bagus ngalah aja.
Tapi kalo udah keterlaluan ya dibales juga sih sama sy, Bun.. Hihi..
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |