| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Delapan Kalimat Terlarang yang Diucapkan Ibu Kepada Anak Membentuk karakter anak sudah harus dimulai saat usianya masih balita. Dalam rentang waktu tersebut, anak mudah menyerap apa yang diajarkan orang tua serta lingkungan sekitarnya.
Itulah mengapa orang tua harus ekstra berhati-hati menjaga pergaulan anak ketika masih dalam periode balita. Mereka dengan mudah menyerap semua hal yang diajarkan, apakah itu hal baik atau buruk. Termasuk juga menjaga ucapan sang ibu kepada anak.
Ibu merupakan pendidik pertama untuk anak-anaknya. Cara mendidiknya adalah dengan cara lisan atau ucapan. Sayang, banyak Ibu yang justru mengeluarkan kalimat yang dapat mempengaruhi mental anak kelak. Ada kalimat yang sebaiknya ditiadakan agar karakter anak terbangun dengan baik. Apa saja? Berikut ringkasannya.
1. Memberikan Pernyataan Negatif tentang Diri Anak
Pernyataan negatif tentang anak akan membuat hati anak tersakiti. Bahkan ini akan melekat menjadi pribadi mereka saat sudah dewasa. Kalimat-kalimat negatif contohnya “Kamu anak yang pelit!”, “Kamu pemalas!”,“Kamu gendut!”, “Kamu nakal!” dan kalimat negatif lainnya. Mereka akan benar-benar seperti apa yang orang tua mereka katakan. Sungguh berbahaya, mengingat kata-kata seorang ibu bisa berarti doa untuk anak-anaknya.
2. Jangan katakan “Jangan Ganggu, Ibu Sibuk!”
Terkadang kesibukan pekerjaan baik rumah maupun kantor membuat Ibu mengabaikan anak. Ketika anak datang menghampiri, biasanya kalimat “Jangan Ganggu, Ibu Sibuk!” ini cukup ampuh membuat anak-anak berhenti mengganggu.
Sekilas, hal ini terlihat normal. Berdasarkan penelitian dari seoarang pelatih bela diri verbal, Suzette Haden Elgin PhD, tindakan demikian akan membuat anak merasa tidak berarti. Jika menerima perlakuan seperti ini setiap hari, maka tidak mengherankan jika saat sudah besar mereka akan merasa tidak ada gunanya berbicara dengan orangtua.
3. Jangan katakan “Jangan Menangis!”
Kalimat “jangan menangis” merupakan kalimat yang sering diucapkan Ibu untuk mendiamkan anak. Biasanya anak menangis karena berkelahi dengan teman, kakak, atau ketika mereka terjatuh. Namun Ibu tidak lantas harus segera mendiamkan anak dengan cara menyuruhnya diam. Kalimat lain yang sering mengikuti kalimat ini adalah “Jangan cengeng!”, “Jangan sedih!”, “Jangan takut!”.
Menurut seorang ahli psikologi anak, Debbie Glasser, kalimat-kalimat tersebut akan membuat anak merasa bahwa menangis adalah tindakan yang tidak umum. Sehingga ketika dewasa nanti, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang keras dan tidak mudah tersentuh.
4. Jangan Membanding-bandingkan Anak
Contoh kalimat-kalimat ini misalnya “Lihatlah kakakmu, dia bisa melakukannya dengan cepat. Mengapa kamu tidak bisa melakukannya juga?” “Temanmu bisa menggambar dengan bagus, kenapa kamu tidak?” “Dulu ketika kecil ibu bisa begini begitu, masa kamu tidak bisa?!” Kalimat ini akan membuat anak-anak merasa bingung dan akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Bahkan tidak jarang anak akan membenci orang tuanya karena selalu dibanding-bandingkan dengan orang lain.
5. Jangan katakan “Tunggu Ayah Pulang ya! Biarkan kamu dihukum ayah”
Kalimat ini sering terjadi ketika anak melakukan kesalahan sementara ayahnya berada di kantor. Maka Ibu dengan mudah biasanya akan mengatakan kalimat “Tunggu Ayah Pulang ya! Biarkan kamu dihukum ayah”
Hal ini justru akan memperburuk keadaan karena Ibu malah menunda untuk mengatakan kesalahan anak. Ada kemungkinan bahwa ketika seorang ibu menceritakan kembali kesalahan yang dilakukan anak-anak mereka, ibu malah membesar-besarkan sehingga anak-anak menerima hukuman yang lebih dari seharusnya. Ada kemungkinan juga orang tua menjadi lupa kesalahan anak-anak mereka, sehingga kesalahan yang seharusnya dikoreksi terabaikan.
6. Jangan Terlalu mudah dan berlebihan memberi pujian
Memberikan pujian berlebihan kepada anak tidak selamanya baik. Karena hal ini akan terkesan murah bagi ana. Oleh karena itu jika seorang anak melakukan sesuatu yang sederhana, tidak perlu memuji dengan “Luar Biasa! Luar Biasa!” Karena anak secara alamiah akan mengetahui hal-hal yang dia lakukan dengan biasa-biasa saja atau luar biasa. Sekiranya ia mendapat hasil bagus di sekolah, pujilah sekedarnya dengan mengucapkan “Alhamdulillaah. Jika kita memuji hasil yang dilakukan anak dan bukan sikapnya, sangat mungkin anak kita akan berfokus pada hasil dan tidak peduli dengan sikap/ karakter yang baik.
7. Jangan Katakan “Kamu Selalu…” atau “Kamu tidak pernah…”
Janganlah melontarkan kalimat dengan “Kamu selalu….” atau “Kamu tidak pernah…”. Memang, kata-kata ini kadang refleks langsung terucap oleh orangtua, namun hindarilah penggunaan kalimat ini.
“Hati-hati, kedua kata-kata itu ada makna di dalamnya. Di dalam pernyataan “Kamu selalu…” dan “Kamu tidak pernah” adalah label yang bisa melekat selamanya di dalam diri anak,” ujar Jenn Berman PhD, seorang psikoterapis.
Berman mengungkapkan, kedua pernyataan yang kerap dilontarkan oleh orang tua ini akan membentuk kepribadian anak. Anak-anak akan menjadi seperti apa yang dikatakan terhadap dirinya. Bila orangtua mengatakan sang anak selalu lupa menelepon ke rumah jika pulang terlambat, maka ia akan menjadi anak yang tidak pernah menelepon ke rumah.
8. Jangan katakan “Bukan begitu caranya, sini biar ibu saja!”
Kalimat ini juga sering diucapkan Ibu ketika tidak sabar melihat proses kerja anak. Kalimat ini biasanya terucap ketika anak membantu orang tuan namun tidak melakukan seperti apa yang diinginkan Ibu. Dr Berman mengatakan ini merupakan sebuah kesalahan. Kalimat ini membuat anak tidak mengerti cara yang benar dalam menyelesaikan sesuatu.
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia | | |
Nice info
Bantu sundul
up
up
| | |
Replying to:
Nice info
Bantu sundul
up
up | Terimakasih bunda Rahma ..
| | |
Threadnya blm lengkap bundsay...
kenapa ga sama solusinya kalau ga boleh begini begitu lantas baiknya seperti apa?
bermanfaat sich tp percuma jg kl ga ada solusinya, anyway thx 4 share
You can't be perfect
But you can always be a better you | | | |
namanya jg teori. kadang tidak segampang teori...Manusia kdg suka khilaf, ttp sj melabel anak srg sekali terucap di mulut ini. apalagi penggunaan kata "jangan" "tidak" dll..maunya tak diucp tp ttp sj terucap ..teori oh teori...
| | |
Replying to:
Threadnya blm lengkap bundsay...
kenapa ga sama solusinya kalau ga boleh begini begitu lantas baiknya seperti apa?
bermanfaat sich tp percuma jg kl ga ada solusinya, anyway thx 4 share | Karna info dari sumbernya hanya sebatas itu , jadi yg saya tulis hanya sebatas itu pula ..
Thanks buat masukannya bunda lenyndy , nanti saya akan buat thread yg lebih lengkap ---------- Post added at 22:31 ---------- Previous post was at 22:29 ----------
Replying to:
namanya jg teori. kadang tidak segampang teori...Manusia kdg suka khilaf, ttp sj melabel anak srg sekali terucap di mulut ini. apalagi penggunaan kata "jangan" "tidak" dll..maunya tak diucp tp ttp sj terucap ..teori oh teori... | Begitulah bunda Zano , yg tertulis itulah teori ..
Yg jelas , semoga kita bisa jadi ibu yg terbaik utk anak" kita kelak
| | |
iyaaaaa bagus ......tapi ada yg mau ditanya:
1.boleh ngga kita bilang ke anak:
- lho arkha ngga boleh pelit
- lho arkha jangan nakal
2. aku sering bilang......tunggu sayang...mama lagi repot...kira kira gimana...masuk kategori ngga bolehkah?
3. aku sering banget bilang jangan....terus diganti kata apa donk......
4.wah aku berusaha keras ngga bandingin anakku....walopun kadang kelepasan 1 atau 2 kali......
5. ini untung ngga pernah
6 memberikan pujian vs memotivasi.....share donk.....bunda bunda....aku ibu yg toyal memberikan pujian.....
7.semoga aku bisa ngga terucap kata kata seprti ini
8. yup.....saya orang yg menghargai proses....bahkan ketika anak melakukan suatu kesalahan atau kebandelan buat saya itu bagian dari ptoses belajar...
nice info bunda......tapi masih banyak yg bisa dijadiin bahan diskusi
| | |
Terima kasih infonya bunda..
Walau berat dalam pelaksanaannya karena lebih terbawa emosi ketika berhadapan dengan perilaku anak yang tidak baik, tapi tulisannya bisa dijadikan panduan untuk saya dan sebagai pengingat
cream wajah yang aman untuk ibu hamil dan menyusui WA: 0856-2322-435 | | | |
Aku di besarin dgn cara no 1 & 4 dgn org tuaku.. smoga sifat org tuaku yg kaya gtu gk nurun ke aku pas aku ngerawat anakku nanti
| | |
sy pribadi sering bgt bilang jangan atau tidak sm anak ataupun anak didik..
tp di depannya selalu sy selipkan kata2...tolong yah nak jgn nangis dlu..atau ibu mohon yah nak tidak main pasir tanah dlu...dll.
ilmu yg diatas sdh sy tahu smnjak kul, tp pas kerja..huhu, susah bgt terapinnya, apalg sy trmsuk org yg begajulan klo ngmg...
oiya sy merasa klo ngajarin anak kebutuhan khusus malah sebaiknya jgn pake kata2 basa basi..klo bilang TIDAK yah TIDAk, klo blg JANGAN yah jangan krn mrk suka sulit menangkap kata2 klo trlalu banyak kata2 nya...
Melabel anak blg, sprti kamu itu bodoh, kmu itu peli,t kmu itu bla bla bla...ga pernah sy lakukan sih.
tp trit anda oke kok bu. dibandingkan trit yg suka ngmgn RTnya sndiri, keluhan dll.. ---------- Post added at 08:22 ---------- Previous post was at 08:16 ---------- ibu happy sy jwb dikit yg no 6 yah...
memotivasi sekaligus pujian..
ktk anak ibu sdh mulai bersosialisi di TK ibu bs memotivasi anak dgn membawakan bekal yg lebih buat anaknya sambil bilang "nak, kmrn km sdh rajin sekolahnya yah, sdh baik sm kawan dan tidak berantem disekolah yah, hr ini sprti itu lg yah, ini mama bawain cake banyak, klo mau dibagi2 sm kawan boleh loh"
Dijamin anak merasa senang krn sdh di puji pinter dan baik, pasti tuh anak suka sekolah stp hr. ada pujian dan motivasi didalamnya
| | |
Replying to:
sy pribadi sering bgt bilang jangan atau tidak sm anak ataupun anak didik..
tp di depannya selalu sy selipkan kata2...tolong yah nak jgn nangis dlu..atau ibu mohon yah nak tidak main pasir tanah dlu...dll.
ilmu yg diatas sdh sy tahu smnjak kul, tp pas kerja..huhu, susah bgt terapinnya, apalg sy trmsuk org yg begajulan klo ngmg...
oiya sy merasa klo ngajarin anak kebutuhan khusus malah sebaiknya jgn pake kata2 basa basi..klo bilang TIDAK yah TIDAk, klo blg JANGAN yah jangan krn mrk suka sulit menangkap kata2 klo trlalu banyak kata2 nya...
Melabel anak blg, sprti kamu itu bodoh, kmu itu peli,t kmu itu bla bla bla...ga pernah sy lakukan sih.
tp trit anda oke kok bu. dibandingkan trit yg suka ngmgn RTnya sndiri, keluhan dll.. ---------- Post added at 08:22 ---------- Previous post was at 08:16 ---------- ibu happy sy jwb dikit yg no 6 yah...
memotivasi sekaligus pujian..
ktk anak ibu sdh mulai bersosialisi di TK ibu bs memotivasi anak dgn membawakan bekal yg lebih buat anaknya sambil bilang "nak, kmrn km sdh rajin sekolahnya yah, sdh baik sm kawan dan tidak berantem disekolah yah, hr ini sprti itu lg yah, ini mama bawain cake banyak, klo mau dibagi2 sm kawan boleh loh"
Dijamin anak merasa senang krn sdh di puji pinter dan baik, pasti tuh anak suka sekolah stp hr. ada pujian dan motivasi didalamnya | Terimakasih bunda .. Walaupun kadang" saya juga bikin thread curhat/ngeluh .. Tapi saya ga mau isi thread saya cuma ngeluh semua , saya juga coba utk bikin thread yg berisi informasiyg (mudah"an) bermanfaat
Terimakasih juga sdh bantu menjawab pertanyaan ibu happy ---------- Post added at 10:04 ---------- Previous post was at 10:03 ----------
Replying to:
Terima kasih infonya bunda..
Walau berat dalam pelaksanaannya karena lebih terbawa emosi ketika berhadapan dengan perilaku anak yang tidak baik, tapi tulisannya bisa dijadikan panduan untuk saya dan sebagai pengingat | Puji Tuhan apabila thread saya bermanfaat .. Terimakasih kembali bun ---------- Post added at 10:06 ---------- Previous post was at 10:04 ----------
Replying to:
Aku di besarin dgn cara no 1 & 4 dgn org tuaku.. smoga sifat org tuaku yg kaya gtu gk nurun ke aku pas aku ngerawat anakku nanti | Amin bun
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |