bismilaah. . saya ingin bercerita mengenai kisah seorang ibu saat memberitahu status anak yang sesungguhnya,, maap jika tylisanya acak-acakan,, masih newbie.. langsung saja
berdasarkan hukum islam yang kami ketahui, dibolehkan sepasang suami istri mengadopsi seorang anak dengan syarat jangan menyembunyikan nasab si anak itu,,
dan karna masa lalu yan panjang sekali akhirnya menakdirkanku bertemu dengan seorang perempuan yang hebat, kuat, tangguh, mental baja yang pada akhirnya mampu merubah jati diriku,, ya seorang ibu tiri yang nyaris tak ada bedanya dengan ibu kandungkku,, sama-sama punya kekuatan yang luar biasa,, karna masa lalunya juga akhirnya takdir mempertemukanku dengan seorang anak laiki-laki cerdas sesuai dengan usianya,, ya sebut saja namanya aulia rahman,,memang ini seperti nama seorang perepuan,, ya nama itu sudah dipersiapkan sejak tahun pertama pernikahanya, sayang sekali baru bisa digunakan saat usia pernikahan mencapai 13 tahun lamanya,, saya perkirakan mungkin itu juga alasan mengapa ibu saya ini bisa berjodoh lagi dengan ayahku,, sejak januari 2004 kami mulai adaptasi dengan keadaan rumah yang baru, tata letak yang diubah,, serta dua orang asing yang nantinya akan mengisi keceriaan rumah ini,,
di tahun pertama pernikaha saya sudah bisa langsung akrab dengan aulia rahman, ya memang sejak kecil saya menginginkan seorang adik laki laki,, tahun kedua pernikahan kami saya sudah timbul perasaan ingin melindungi pada siapa saja yang mencoba menjahili aulia rahman ini,, setiap malam kami selalu belajar menulis, belajar membaca,, hingga sampailah dia masuk sd begitu gembiranya dia ketika ku hadiahi sepaket alat tulis,, hari hari terus berjalan dengan penuh keceriaan kami,, hingga pada suatu malam,, ketika selesai mengaji ibu menghampiri,, dengan belai kasihnya dia bercerita mengenai masalalu nya hingga pada momen yang menegangkan,, "
iya neng, jadi waktu itu ibu pernah ambil anak sepupu biar bisa mancing buat puny anak,, tapi apa daya orang tuanya ingin bawa lagi anaknya,, ikhirnya ibu sress nah pas lebaran pas lagi kumpul keuarga ada nene tua bawa anak bayi,, setelah di telusuriternyata mama nya meninggak oas melahirkanya,, langsunglah ibu dengan segala cara membujuk nenek itu biar ibu yang ngurus,, bukan perkara yang mudah biar bisa ngurus anak itu,, dan anak ituoah yang kni jadi adikmu."
sontak air mata ini mengalir begitu derass tak menyangka dan memang di kelurga saya anak angkat asih tabu,, dan langsung yang terbayagkan bagaimana perasaanya saat dia tau.. itu saja yang membuat air mata ini tak berhenti,, semoat saya utarakan ibu,, udah jangan biarin aulia rahman tau tentang semua ini,, tida neng jawab ibu,, ibu harus ngasih tau suat8u saat nanti,, akan menjadi dosa besar jika ibu menyembunyikan nasab aulia rahman,, memang saya pernah ikut pengajian, se=udah jelas bahwa jika anak angkat bin/bintinya nama ibu angkatnya itu dosa besar untuk orangtua angkatnya,, hingga sampai pada moment yang sebenarnya tak ingin ada,, momen yang tak pernah ku harapkan,, tentang pengakuan itu,,
minggu minggu ini,, akhirnya momen itu terjadi juga,, saya akui memang anak itu dewasa sebelum waktunya,, sejak kecil pun sering sekali bertanya yang seharusmya tidak terpikirkan,, seperti ketika dia sd kelas 3 dia pernah bertanya,, teteh kenapa ko bapa rihan *suami ibu tiri* gak pernah nengokin,, kemaren aja pas ketemu biasa aja,, beda sama bapa dede *bapak tiri/bapak kandung saya* bapa dede mah gak ketemu 3 hari aja meluk meluk histeris,,
saya simpulkan berarti ini anak perasaannya udah main,,
kini anak itu smp kelas 3..akhirnya dia tau semuanya,, berawal setelah magrib dia abis solat dan langsung tidur tiduran sama ibu,, ibu udah ad rencana mau ngomong sekarang,,
ibu:de, ada yang mau di tanyain ga sama ibu,, soal dede sama ibu
aul:ngga bu, kenpa emang
ibu: ngga sok aja barangkali dede pernah denger selentingan orang
aul:ngga bu kenapa gitu..
ibu:iya de ibu sebenernya punya rahasia anata ibu sam dede
udah keliatan mimiknya kaya yang mao nangis,, jantungnya bergetar hebat ketauan karna emang dipeluk
aul:diemmmmm
ibu: cuman ibu takut dede belom siap denger nya,, *jangan bayangkan ibu ini ngomong dengan datar, ini ibu ngomong sambil berkaca kaca sambil bergetar hebat,, bayangkan jika ada diposisi ibu ini,, harus jujur dengan keadaan yang pahit,, itulah hebatnya ibu saya ini,, mampu berkata panjang ketika mungkin jika orang lain yang berkata akan kelu*
aul: saya siap bu denger semuanya,, sambil nangis sambil suaranya yang bergetar..
ibu: sambil nangis ade sayang sama ibu ?
aul : sayang,, sambil terisak
ibu:segimana besarnya ?
aul: sebesar ibu sayang sama dede
langsung ibu nangis semakin kenceng
ibu: dede yakin udah siapdengernya ?
aul: iyaa sok bilang aja
ibu: sebenernya ibu dede udah meninggal
aul: langsung saja tangisanya menjerit tarik dibenamkan sama bantalnya,, saya tau persis dede orangnya yang gengsi sekali kalo nangis,, baru kal ini dengar dede nangis segitu tariknya,,
langsung saja ibu memeluk dengan tangisan dan beribu kata yang menunjukan bahwa begiti=u sayangnya ibu sama dede aulia rahman,, dan selama berepara menit terus seperti itu,, memberikan waktu otak dede menerima semua yang di dengarnya..
bersambunggg ye bundaaa mau masak duuuuuluuuu suami udah mau pulangg,, ini cerita asli bunda maap tulisannya dan cara penyampaianya jelekkkkkkk