Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Diskusi Seputar Kehamilan > Diskusi Umum

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
Pichan...   TS 
 
Posts: 489
Default Depresi Setelah Melahirkan

Halo bunda2, saya mau sharing dsni mengenai Post Partum Depression. Saya sendiri kena Baby Blues (tahan pertama PPD) di saat bulan-bulan awal saat saya sehabis melahirkan.
Yang ada di kepala saya waktu itu adalah saya tidak bisa ditinggal sama sekali sendirian sama anak saya. Saya takut dy kenapa2 dan saya ga bisa ngapa-ngapain. Saya takut hidup dy terancam berada di dekat saya. Sampai pad asatu titik teraneh yg saya alami: saya menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil saat ditinggal beberapa jam bersama bayi saya yg masih umuran hari. Saya menelepon mama saya dan memohon2 supaya dia bisa cepat pulang.

Bagaimana saya melewati hari2 tersebut? saya mendapat bantuan dan kepercayaan diri dari orang tua dan suami saya yang tanpa lelah membantu saya menjaga anak di sela-sela kesibukannya dan capainya dy. Tahukah bunda? baby blues menimpa 80% new moms loh.

Apakah bunda pernah mengalami hal seperti ini? Jangan khawatir, bunda tidak sendirian kok. MAri kita hadapi bersama-sama supaya kita bisa menjadi mama terbaik dan senyaman mungkin yaa.. Yuk kenali apa itu baby blues dan post partum depression.

------
3 ciri khas Baby blues pada Ibu yang Baru melahirkan
Source: https://lifestyle.kompas.com/read/20...aru.melahirkan
KOMPAS.com - Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah mendengar istilah baby blues? Atau mungkin justru sebagian dari Anda pun sudah pernah mengalami yang namanya baby blues? Menurut Fonda Kuswandi, S.Psi., Praktisi Hypno-birthing, Hypnobreastfeeding, Hypnoparenting dari Pro V Clinic Holistic Health Care Jakarta, setelah melahirkan, hormon-hormon kehamilan menurun drastis. Lalu, diganti dengan produksi hormon-hormon untuk menyusui. Nah, fluktuasi atau perubahan hormonal dalam tubuh ini bisa menimbulkan efek kurang nyaman. Alhasil, memicu perasaan-perasaan negatif. Penyebab lain munculnya baby blues adalah kondisi psikologis ibu baru, misalnya ada rasa kecewa, rasa bersalah atas proses persalinan yang baru saja dilewati, mengalami kesulitan menyusui, khawatir dirinya tak bisa menjadi ibu yang baik bagi bayi, kelelahan kewalahan berperan sebagai ibu baru. “Ya, dalam proses adaptasi menjadi seorang ibu baru, di minggu-minggu pertama terjadi perubahan hormonal dan psikis yang bisa saja menyebabkan terjadinya baby blues,” terang Fonda pada tabloidnova.com tentang tanda-tanda seorang ibu mengalami baby blues. Lebih lanjut, Fonda memaparkan bahwa munculnya kendala psikis tersebut kemungkinan karena kurangnya persiapan mental dalam menghadapi berbagai kemungkinan ketika “berperan ganda”, baik itu mengurus suami, diri sendiri maupun merawat bayi. Apalagi ia mendapati hal-hal yang belum pernah ia alami dalam mengasuh dan merawat si Kecil. Bagi sebagian ibu baru, ini tentunya dapat menimbulkan masalah. Inilah 3 ciri khas ibu yang mengalami baby blues: Merasa Bosan, Sedih, dan Lelah Usai melahirkan, ibu merasa bosan karena yang dihadapinya sehari-hari hanyalah seputar merawat dan mengasuh bayi yang ternyata cukup merepotkan. Apalagi jika tak ada siapa pun yang membantu. Efeknya ibu mengalami kelelahan yang luar biasa, kurang istirahat, ingin tidur tapi tidak bisa tidur, bahkan insomnia. Akibatnya ibu pun bisa mengalami penurunan konsentrasi. Di sisi lain, bayi yang semula manis kini sering rewel dan menangis tiada henti. Semua cara sudah dikerahkan, tapi si kecil tetap saja menangis. Alhasil, ibu ikut-ikutan sedih bahkan menangis. Rasa kecewa atau kesal bercampur aduk karena segala upaya yang sudah dilakukan ternyata tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Mudah Marah, Tersinggung, dan Lebih Sensitif Kala melihat bayi sering menangis bahkan mengalami muntah, misalnya, dan sebagainya, ibu secara tak sadar malah memarahi atau membentak si kecil. Di sisi lain, suami biasanya bingung kenapa istrinya jadi sensitif dan mudah tersinggung. Sang ibu jadi tambah kesal karena suami tak berusaha membantu menyelesaikan problem yang dihadapinya. Intinya, ibu menjadi tidak sabar, mudah marah, dan mudah terpancing emosinya. Merasa Terasing, Bersalah, dan Malu Selama berada di RS, begitu usai melahirkan, ibu mendapatkan perhatian penuh dari keluarga, kerabat, teman dan lainnya. Namun, begitu pulang ke rumah, kondisi bisa berubah 180 derajat. Ibu kurang mendapat perhatian dari lingkungan terdekat dan harus mengurus bayi lebih intens dari siapa pun. Masalah bisa makin bertumpuk tatkala ibu menemui kesulitan dalam memberikan ASI misalnya, sementara tuntutan mengurus kebutuhan suami dan diri sendiri harus tetap dipenuhi. Bayangan semula yang terasa menyenangkan kini menyergap dalam bentuk aneka kerepotan. Akibatnya, ibu merasa terasing. Belum lagi bila orangtua atau mertua banyak memberi komentar atau terlalu ikut campur soal pengurusan anak hanya karena merasa lebih berpengalaman. Hal-hal semacam ini gampang membuat ibu semakin bingung. Dalam hati, muncul rasa bersalah sekaligus malu bila dikomentari kurang terampil mengurus anak dan sebagainya


------
Mengenal Gejala Depresi Postpartum Selesai Melahirkan
Source: https://hellosehat.com/pusat-kesehat...ai-melahirkan/

Depresi postpartum adalah masalah kesehatan mental umum yang biasanya terjadi pada wanita setelah persalinan. Walau melahirkan dapat memberikan kesenangan, kegembiraan, bahkan rasa takut dan gelisah, melahirkan juga dapat menyebabkan sesuatu yang tidak Anda duga, seperti depresi.

Merasa sedih adalah wajar setelah persalinan. Tubuh Anda telah melalui perubahan hormon yang mempengaruhi mood Anda dan biasanya berlangsung hingga 2 minggu. Apabila gejala tidak segera membaik setelah 2 minggu, hal ini disebut depresi postpartum dan dapat menjadi serius. Jika hal ini terdengar familiar bagi Anda, direkomendasikan untuk segera memberi tahu dokter. Jika tidak ditangani, Anda dapat membahayakan fisik Anda dan bayi.

Apa saja tanda-tanda umum dari depresi postpartum?

Terdapat 3 level gejala postpartum, yaitu postpartum baby blues, depresi postpartum, dan psikosis postpartum. Serupa dengan jenis depresi lainnya, depresi postpartum juga memiliki gejala yang bervariasi, namun tanda-tanda utamanya meliputi:

Gejala postpartum baby blues

Ini adalah level depresi postpartum yang paling ringan. Tanda-tanda dan gejala baby blues hanya berlangsung beberapa hari hingga 1-2 minggu setelah bayi Anda lahir. Tanda-tanda dan gejala meliputi:

mood swing
gelisah
sedih
mudah marah
merasa kewalahan
menangis
menurunnya konsentrasi
masalah napsu makan
kesulitan tidur
Gejala depresi postpartum

Jika postpartum baby blues tidak ditangani dengan tepat, hal tersebut dapat berubah menjadi depresi postpartum. Umumnya, tanda-tanda dan gejalanya mirip dengan postpartum baby blues, namun lebih intens dan berlangsung lebih lama, serta mengganggu Anda dalam merawat bayi Anda dan kegiatan lainnya. Gejala biasanya muncul dalam beberapa minggu pertama setelah persalinan, dan berlangsung hingga 6 bulan setelah persalinan.

depresi atau mood swing yang serius
kesulitan terhubung dengan bayi Anda
terisolasi dari keluarga dan teman-teman
kehilangan nafsu makan dan kelainan makan
kelainan tidur
menangis berlebihan
kelelahan yang berlebih atau hilangnya tenaga
berkurangnya semangat dan ketertarikan pada aktivitas yang biasanya Anda sukai
sangat mudah marah
merasa Anda bukanlah ibu yang baik
kehilangan kemampuan untuk berpikir dengan jernih, berkonsentrasi atau membuat keputusan
kegelisahan yang serius dan serangan panik
mencoba menyakiti diri sendiri atau bayi Anda
mencoba bunuh diri
Psikosis postpartum

Tahap terakhir dalam depresi postpartum adalah psikosis postpartum, yang tanda-tanda serta gejalanya berlangsung lebih lama dan serius.

kebingungan dan disorientasi
pikiran obsesif terhadap bayi Anda
halusinasi dan delusi
gangguan tidur
paranoia
mencoba menyakiti diri sendiri atau bayi Anda
Psikosis postpartum dapat menyebabkan pikiran atau perilaku yang membahayakan serta memerlukan penanganan segera.

Kapan perlu memeriksakan diri ke dokter

Periksakan diri jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala depresi yang berlangsung lebih dari 2 minggu atau mulai dalam 2 bulan setelah melahirkan. Penting untuk segera menghubungi dokter Anda secepat mungkin jika tanda-tanda dan gejala depresi seperti ini:

tidak mereda setelah 2 minggu
gejala memburuk
Anda sulit merawat bayi Anda
Anda sulit melakukan aktivitas sehari-hari
memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Anda
memiliki pikiran untuk bunuh diri
Jika Anda memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Anda, segera cari pertolongan dari pasangan atau orang terdekat Anda untuk merawat bayi Anda dan hubungi dokter atau unit gawat darurat setempat untuk mendapatkan pertolongan.
 
Thread lain yang berhubungan:
There is no better feeling than the movement of life inside you
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Depresi setelah melahirkan (Postpartum Depression) -- Diskusi Umum 5
bagaimana cara menghilangkan depresi setelah keguguran -- Ngobrol Apa Saja 33
Depresi pasca melahirkan -- Ngobrol Apa Saja 38
TOLONG! Gimana cara aku ngatasin depresi usai melahirkan?? -- Ngobrol Apa Saja 11
Benarkah saya merasakan depresi paska melahirkan? Tolong dibantu ya bund -- Diskusi Umum 13


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 22:03.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com