Malem bunda , maaf ni begadang .. Hhe
Aku mw share pengalaman pertamaku melahirkan si buah hati .
Minggu 22 nov 15 , malam puk 22.15 aku bangun dr tidur karena kebelet pipis yang engga nahan . Setelah pipis aku liat pipisku campur darah . Dalem hati udh berdebar2 mau ketemu s buah hati. Lanjut panggil2 misua , misua panik langsung beres2 diri untuk ke bidan. Karena aku pikir bakal pulang lagi aku ngga bawa perlengkapan apa2 kecuali buku bidan.
Sesampainya dibidan puk 22.30 pas di cek ternyata ketuban dan baru pembukaan 1 trus karena aku blm mules jd terpaksa harus di inepin di bidan. Senin 23 nov 15 jam 3 pagi di cek vt oleh bidan masih pembukaan 1. Karena ketuban udh rembes aku ngga boleh jalan2 cm boleh tiduran aja . Jam 7pagi dicek sdh pembukaan 2 , jam 11 siang di cek masih pembukaan 2 . Karena sudah 12 jam aku dibidan, bidan pun menyuruh aku dan suami rujukan ke Puskes , didlm perjalanan menuju puskes aku menangis saja takut sekali di cesar dan takut jg knp2 dgn s buah hati karena ketuban ku trus merembes bercampur darah . Jam 1 sesampai d puskes dicek vt oleh bidan masih sama dipembukaan 2 . Ngga lama aku dirujuk lagi ke Rs cengkareng,
Sesampainya d ugd rs cengkareng sekitar jam 2 kurang dicek oleh bidan rs udh pembukaan 4. Tp pas di cek usia kandungan ku baru 36w lwt bbrapa hari jd blm bs memutuskan untuk operasi cesar atau normal induksi apapun itu. Akhirnya jam 3 aku masuk ruang karantina khusus ibu hamil disitu kita tidak boleh ditemani siapapun termasuk suami.
Dari senin 23 nov 15 smp 25 nov aku hanya tiduran duduk dengan selang infusan. Begtu bgtu aja . Sampai akhirnya rabu pagi 25 nov 15 aku sudah mulai mulas dengan berjeda setengah jam-an begitu strusnya smpai pukul 4 sore jarak mulas semakin dekat . Dan aku panggil suster karena sudah ngga tahan dengan mulasnya . Akhirnya aku d bawa keruang usg dan boleh d temani suami . Ternyata sudah pembukaan 4 dan bb bayiku tafsiran 2,1kg dan plasenta sudh pengapuran . Betapa sedihnya aku saat itu. Akhirnya selang infusan ku d copot dan di perkiraan melahirkan malam atau pagi besoknya .
Habis itu aku d bawa keruang karantina kembali . Jarak mulas semakin dekat keringat ngucur , sendirian tanpa suami yg nemanin untuk sekedar memberiku semangat
, sekitar jam 5 sore ketubanku semakin banjir dan semakin banyak yg keluar , rasa mulas pun sudah tdk tertandingin . Cm bisa nangis sambil gigitin bantal. Akhirnya setelah adzan magrb sekitar jam 6 lwt aku adh tdk tahan dan panggil panggil suster . Pas d cek langsung ranjangku di dorong dan d bawa keruang bersalin dan tanpa dtemani suami pula . sesampainya druang bersalin aku dkelilingi dr dr
spog muda dan asistennya memberikan ku aba2 . Dengan seluruh tenaga akhirnya keluarga baby boy ku dengan berat 2,4 kg . Semua rasa sakit hilang begtu aja saat bayiku d taro d atas dadaku .
Setelah itu baru suamiku dipanggil masuk hanya untuk meng adzani anak kami. Dari jauh ku liat suami tampak haru dan meneteskan air mata.
Begitulah perjuangan ku melahirkan anak pertama . Begitu panjang dan smw rasa sakit terbayar saat melihat dy ada didunia . Oia nama anak kami " en haidar o danish" kelak di menjadi anak yg bisa mengankat keluarga kami .
sekian
MAaf ya bunda2 ceritnya kepanjangan .
Hehehe
Topik yang mirip 
Just share cerita melahirkan sibuah hati 
