Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
rira...   TS 
 
Posts: 12
Default Antara nafkah isteri dan uang belanja?

uang
Harta isteri adalah harta milik isteri, baik yang dimiliki sejak sebelum menikah, atau pun setelah menikah. Harta istri setelah menikah yang terutama adalah dari suami dalam bentuk nafaqah (nafkah), selain juga mungkin bila isteri itu bekerja atau melakukan usaha yang bersifat bisnis.

Khusus masalah nafkah, sebenarnya nafkah sendiri merupakan kewajiban suami dalam bentuk harta benda untuk diberikan kepada isteri. Segala kebutuhan hidup istri mulai dari makanan, pakaian dan tempat tinggal, menjadi tanggungan suami. Dengan adanya nafkah inilah kemudian seorang suami memiliki posisi qawam (pemimpin) bagi istrinya, sebagaimana firman Allah SWT:

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. An-Nisa': 34)

Namun yang seringkali terjadi, sebagian kalangan beranggapan bahwa nafkah suami kepada istri adalah biaya kehidupan rumah tangga atau uang belanja saja. Pemandangan sehari-harinya adalah suami pulang membawa amplop gaji, lalu semua diserahkan kepada isterinya.

Cukup atau tidak cukup, pokoknya ya harus cukup. TInggallah si istri pusing tujuh keliling, bagaimana mengatur dan menyusun anggaran belanja rumah tangga. Kalau istri adalah orang yang hemat dan pandai mengatur pemasukan dan pengeluaran, suami tentu senang.

Yang celaka, kalau istri justru kacau balau dalam memanaje keuangan. Alih-alih mengatur keuangan, yang terjadi justru besar pasak dari pada tiang. Ujung-ujungnya, suami yang pusing tujuh keliling mendapati istrinya pandai membelanjakan uang, plus hobi mengambil kredit, aktif di arisan dan berbagai pemborosan lainnnya.

Padahal kalau kita kembalikan kepada aturan asalnya, yang namanya nafkah itu lebih merupakan ‘gaji’ atau honor dari seorang suami kepada istrinya. Sebagaimana ‘uang jajan’ yang diberikan oleh seorang ayah kepada anaknya.

Adapun kebutuhan rumah tangga, baik untuk makan, pakaian, rumah, listrik, air, sampah dan semuanya, sebenarnya di luar dari nafkah suami kepada istri. Kewajiban mengeluarkan semua biaya itu bukan kewajiban istri, melainkan kewajiban suami.

Kalau suami menitipkan amanah kepada isterinya untuk membayarkan semua biaya itu, boleh-boleh saja. Tetapi tetap saja semua biaya itu belum bisa dikatakan sebagai nafkah buat istri. Sebab yang namanya nafkah buat isteri adalah harta yang sepenuhnya menjadi milik istri.

Kira-kira persis dengan nafkah di awal sebelum terjadinya akad nikah, yaitu mahar atau maskawin. Kita tahu bahwa sebuah pernikahan diawali dengan pemberian mahar atau maskawin. Dan kita tahu bahwa mahar itu setelah diserahkan akan menjadi sepenuhnya milik istri.

Suami sudah tidak boleh lagi meminta mahar itu, karena mahar itu statusnya sudah jadi milik istri. Kalau seandainya istri dengan murah hati lalu memberi sebagian atau seluruhnya harta mahar yang sudah 100% menjadi miliknya kepada suaminya, itu terserah kepada dirinya. Tapi yang harus dipastikan adalah bahwa mahar itu milik istri.

Sekarang bagaimana dengan nafkah buat istri?
Kalau kita mau sedikit cermat, sebenarnya dan pada hakikatnya, yang disebut dengan nafkah buat istri adalah harta yang sepenuhnya diberikan buat istri. Dan kalau sudah menjadi harta milik istri, maka istri tidak punya kewajiban untuk membiayai penyelenggaraan rumah tangga. Nafkah itu ‘bersih’ menjadi hak istri, di luar biaya makan, pakaian, bayar kontrakan rumah dan semua kebutuhan sebuah rumah tangga.

Mungkin Anda heran, kok segitunya ya? Kok matre’ banget sih konsep seorang istri dalam Islam?
Jangan heran dulu, kalau kita selama ini melihat para isteri tidak menuntut nafkah ‘eksklusif’ yang menjadi haknya, jawabnya adalah karena para isteri di negeri kita ini umumnya telah dididik secara baik dan ditekankan untuk punya sifat qana’ah.

Saking mantabnya penanaman sifat qana’ah itu dalam pola pendidikan rumah tangga kita, sampai-sampai mereka, para isteri itu, justru tidak tahu hak-haknya. Sehingga mereka sama sekali tidak mengotak-atik hak-haknya.

Memandang fenomena ini, salah seorang murid di pengajian nyeletuk, “Wah, ustadz, kalau begitu hal ini perlu tetap kita rahasiakan. Jangan sampai istri-istri kita sampai tahu kalau mereka punya hak nafkah seperti itu.”

Yang lain menimpali, “Setuju stadz, kalau sampai istri-istri kita tahu bahwa mereka punya hak seperti itu, kita juga ntar yang repot nih ustadz. Jangan-jangan nanti mereka tidak mau masak, ngepel, nyapu, ngurus rumah dan lainnya, sebab mereka bilang bahwa itu kan tugas dan kewajiban suami. Wah bisa rusak nih kita-kita, ustadz.”

Yang lain lagi menambahi, “Benar ustadz, bini ane malahan sudah tahu tuh masalah ini. Itu semua kesalahan ane juga sih awalnya. Sebab bini ane tuh, ane suruh kuliah di Ma’had A-Hikmah di Jalan Bangka. Rupanya materi pelajarannya memang sama ame nyang ustadz bilang sekarang ini. Cuman bini ane emang nggak tiap hari sih begitu, kalo lagi angot doang.”

“Tapi kalo lagi angot, stadz, bah, ane jadi repot sendiri. Tuh bini kagak mao masak, ane juga nyang musti masak. Juga kagak mau nyuci baju, ya udah terpaksa ane yang nyuciin baju semua anggota keluarga.Wii, pokoknya ane jadi pusing sendiri karena punya bini ngarti syariah.”

Menjawab ‘keluhan’ para suami yang selama ini sudah terlanjur menikmati ketidak-tahuan para isteri atas hak-haknya, kami hanya mengatakan bahwa sebenarnya kita sebagai suami tidak perlu takut. Sebab aturan ini datangnya dari Allah juga. Tidak mungkin Allah berlaku berat sebelah.

Sebab Allah SWT selain menyebutkan tentang hak-hak seorang isteri atas nafkah ‘eksklusif’, juga menyebutkan tentang kewajiban seorang isteri kepada suami. Kewajiban untuk mentaati suami yang boleh dibilang bisa melebihi kewajibannya kepada orang tuanya sendiri.

Padahal kalau dipikir-pikir, seorang anak perempuan yang kita nikahi itu sejak kecil telah dibiayai oleh kedua orang tuanya. Pastilah orang tua itu sudah keluar biaya besar sampai anak perawannya siap dinikahi. Lalu tiba-tiba kita kita datang melamar si anak perawan itu begitu saja, bahkan kadang mas kawinnya cuma seperangkat alat sholat tidak lebih dari nilai seratus ribu perak.

Sudah begitu, dia diwajibkan mengerjakan semua pekerjaan kasar layaknya seorang pembantu rumah tangga, mulai dari shubuh sudah bangun dan memulai semua kegiatan, urusan anak-anak kita serahkan kepada mereka semua, sampai urusan genteng bocor. Sudah capek kerja seharian, eh malamnya masih pula ‘dipakai’ oleh para suaminya.

Jadi sebenarnya wajar dan masuk akal kalau untuk para isteri ada nafkah ‘eksklusif’ di mana mereka dapat hak atas ‘honor’ atau gaji dari semua jasa yang sudah mereka lakukan sehari-hari, di mana uang itu memang sepenuhnya milik isteri. Suami tidak bisa meminta dari uang itu untuk bayar listrik, kontrakan, uang sekolah anak, atau keperluan lainnya.

Dan kalau isteri itu pandai menabung, anggaplah tiap bulan isteri menerima ‘gaji’ sebesar Rp 1 juta yang utuh tidak diotak-atik, maka pada usia 20 tahun perkawinan, isteri sudah punya harta yang lumayan 20 x 12 = 240 juta rupiah. Lumayan kan?
Nah hartai tu milik isteri 100%, karena itu adalah nafkah dari suami. Kalau suami meninggal dunia dan ada pembagian harta warisan, harta itu tidak boleh ikut dibagi waris. Karena harta itu bukan harta milik suami, tapi harta milik isteri sepenuhnya. Bahkan isteri malah mendapat bagian harta dari milik almarhum suaminya lewat pembagian waris
ANTARA NAFKAH ISTRI DAN UANG BELANJA | Muslimah Corner
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
uul ad...
 
Posts: 319
 
Subhanalloh..
Iya sih emang seharusnya begituh..
Tapiiii...laki2 tetaplah laki2..
Wlpun dikasi pengetahuan itu tetep ajah qta yg ngerjain..hehehe..
Kykny sekalipun pak ustad deh..tetep jg bgtuh..
Sesuai cerita..pasti ditutup2in.....hihihihi..
Beramal ajah..buat tabungan di akhirat..smoga diakhirat tabunganny amalny lebih dr 240jt..
 
  #3  
Old
amah...
 
Location: tangerang
Posts: 760
 
Ak seh ttp redho suami ngash gaji dan ak yg ngatur..
Ak jg redho uang ak dpake bwt mkn shari2..

Yg penting istrinya redho.. Dan suami sudah kerja skuat tenaga.. Kl emg sgtu yg Allah kash ngapain nuntut ini itu.. Mw nyuruh suami dptin uang brp juta sbulan kl dy dah pontang panting kurus kering cm dpt sgtu.. Masa harus dpaksa jga..

Allah ga bakal mnetapkan aturan yg mnyulitkan hambanya.. Bahkan fatimah saja.. Anak Rasulullah saw mdapatkan suami yg kekurangan.. Apakah Rasulullah saw mnuntut..??? Mnyalahkan Ali??

Ikhlas jalanin hidup mnemani suami smpe akhir hayat.. Agar suami tidak bdosa karna tdk mberikan yg pantas u/ istrinya.. Kl istri redho ikhlas dan mdoakan suami slalu agar diangkat drajatnya.. In sya Allah Allah pun redho..

Islam ga kejam ko.. Ga tlalu byk nuntut.. Yg ptg kdua blah pihak redho.. Kl perlu bdoa blg sma Allah.. "Ya Allah jgn hukum suami hamba karna dy mbiarkan hamba bkerja.. Jgn hukum suami hamba karna dy td mbisa mberikan hamba uang jajan dan pakaian.. Hamba ridho.. Angkatlah derajatnya di dunia dan di akhirat.. Ssungguhnya ia sdh brusaha skuat tnaga"

Mendingan kurang materi bsa dcari.. Drpd dpt suami yg byk materi tapi kasar.. Ga pernah solat.. Jahat.. Ga perhatian.. Ga pngertian.. Ga suka bantu pkerjaan rmh..

Syukurin aja yg ada..

Inget kisah fatimah.. Kata rasul kl dy mw rasul bsa kasih pngilingan tepung yg ga brenti smpe kiamat.. Spaya dy ga susah lgi masak.. Tp kl kau sabar stiap ttes kringat akan bnilai pahala..


Byk bunda2 hebat dsini yg mnemani suaminya.. Mbantu suaminya.. Dgn ikhlas..

Mav kl kpanjangan.. Cuma mw ungkapain yg ada di otak sya aja
 
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
  #4  
Old
TauRin...
 
Posts: 171
 
Replying to: View Post
Ak seh ttp redho suami ngash gaji dan ak yg ngatur..
Ak jg redho uang ak dpake bwt mkn shari2..

Yg penting istrinya redho.. Dan suami sudah kerja skuat tenaga.. Kl emg sgtu yg Allah kash ngapain nuntut ini itu.. Mw nyuruh suami dptin uang brp juta sbulan kl dy dah pontang panting kurus kering cm dpt sgtu.. Masa harus dpaksa jga..

Allah ga bakal mnetapkan aturan yg mnyulitkan hambanya.. Bahkan fatimah saja.. Anak Rasulullah saw mdapatkan suami yg kekurangan.. Apakah Rasulullah saw mnuntut..??? Mnyalahkan Ali??

Ikhlas jalanin hidup mnemani suami smpe akhir hayat.. Agar suami tidak bdosa karna tdk mberikan yg pantas u/ istrinya.. Kl istri redho ikhlas dan mdoakan suami slalu agar diangkat drajatnya.. In sya Allah Allah pun redho..

Islam ga kejam ko.. Ga tlalu byk nuntut.. Yg ptg kdua blah pihak redho.. Kl perlu bdoa blg sma Allah.. "Ya Allah jgn hukum suami hamba karna dy tdk mbiarkan hamba bkerja.. Jgn hukum suami hamba karna dy td mbisa mberikan hamba uang jajan dan pakaian.. Hamba ridho.. Angkatlah derajatnya di dunia dan di akhirat.. Ssungguhnya ia sdh brusaha skuat tnaga"

Mendingan kurang materi bsa dcari.. Drpd dpt suami yg byk materi tapi kasar.. Ga pernah solat.. Jahat.. Ga perhatian.. Ga pngertian.. Ga suka bantu pkerjaan rmh..

Syukurin aja yg ada..

Inget kisah fatimah.. Kata rasul kl dy mw rasul bsa kasih pngilingan tepung yg ga brenti smpe kiamat.. Spaya dy ga susah lgi masak.. Tp kl kau sabar stiap ttes kringat akan bnilai pahala..


Byk bunda2 hebat dsini yg mnemani suaminya.. Mbantu suaminya.. Dgn ikhlas..

Mav kl kpanjangan.. Cuma mw ungkapain yg ada di otak sya aja
Komentar bunda Amah luar biasa, aku sependapat sama bunda Amah.
 
Pahit manis kehidupan pasti mengandung hikmah dan membawa kebaikan di masa yang akan datang
  #5  
Old
rira...   TS 
 
Posts: 12
 
@bunda amah, saya tidak bilang kalau kita sebagai istri untuk tidak ikhlas atas apa yang diberikan suami. Saya disini cuma membantu menyebarluaskan pengetahuan tentang hak-hak yang dipunyai seorang istri.
Tentunya kita sudah paham betul kewajiban kita sebagai seorang istri tapi terkadang kita tidak paham atas hak-hak kita sebagai istri swhingga banyak saya baca thread tentang keluhan bunda-bunda yang suaminya abai terhadap hak istrinya. Kecuali kalau sang istri ridho hak-haknya tidak terpenuhi ya itu lain soal lagi. Tapi yang paling penting kita sebagai istri swlain paham terhadap kewajiban kita dan melaksanakan dengan baik kewajiban itu juga harus paham akan hak kita.
Disitu juga saya cantumkan sumber dari mana tulisan itu saya peroleh.
 
  #6  
Old
amah...
 
Location: tangerang
Posts: 760
 
Replying to: View Post
@bunda amah, saya tidak bilang kalau kita sebagai istri untuk tidak ikhlas atas apa yang diberikan suami. Saya disini cuma membantu menyebarluaskan pengetahuan tentang hak-hak yang dipunyai seorang istri.
Tentunya kita sudah paham betul kewajiban kita sebagai seorang istri tapi terkadang kita tidak paham atas hak-hak kita sebagai istri swhingga banyak saya baca thread tentang keluhan bunda-bunda yang suaminya abai terhadap hak istrinya. Kecuali kalau sang istri ridho hak-haknya tidak terpenuhi ya itu lain soal lagi. Tapi yang paling penting kita sebagai istri swlain paham terhadap kewajiban kita dan melaksanakan dengan baik kewajiban itu juga harus paham akan hak kita.
Disitu juga saya cantumkan sumber dari mana tulisan itu saya peroleh.
Ya bunda rira.. Trus kl sudah paham hak'y mw apa.. Mnurut sya artikel itu mbuat sang pbaca labil bisa tdk mhormati kerja keras suami.. Karna mrasa haknya tdk tpenuhi.. Anggap lah komentar sya pelengkap thread bunda.. Jd stelah qt brikan ilmu.. Qt brikan jg contoh aplikasi pd khidupan nyata..

Mav kl beda pndapat..
 
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
  #7  
Old
uul ad...
 
Posts: 319
 
Op..op..bunda..bunda..
Jgn dipanjangin yah...
Qta kan dh dewasa..punya pendapat masing2..
Mari saling menghargai..
Boleh ini dan boleh ituh...
Beda individu..beda isi pemikiran dan beda tujuan..
 
  #8  
Old
amah...
 
Location: tangerang
Posts: 760
 
Nambahin yaaa msh ada yg tsisa di otak sya

Sahabat rasul pun byk yg miskin.. Tp Allah tdk murka atas klalaian mreka mberi hak pda istrinya.. Bahkan mereka djamin masuk surga..

Suami yg kkurangan materi kadang hamya mminta uang untuk mkn di tempat kerja dan untuk bensin.. Tdk tpikir u/ beli baju, sepatu, atau apapun yg dbutuhkan..

Para suami hanya kerja sbulan.. Kasih gaji ke istri.. Lalu kerja lagi..

Ya inilah khidupan nyata..
 
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
  #9  
Old
bundah...
 
Posts: 4,304
 
up....up.....up.......pengetahuan yg bagus.....setujuuuh......
1. sebagai ostri harus tahu kewajiban sebagai istri.....tapi bukan hanya kewajibannya tok.....kubilang hak sebagai ostripun harus diketahui. jadi bisa menjalankan kewajiban dan menerima hak sebagai ostri dg proposional.
2. suami yg tahu bagaimana memperlakukan istri dg baik....semoga mendapatkan ostri ug tahu bagaimana harus memperlakukan suami dg luar biasa sebagai balasannya......kalo salah satu masih gagal memperlakukan pasangannya.....yah biasanya gagal.22nya......
3. aku bilang artikel diatas bukan masalah ikhlas ngga ikhlas....tapi menyadarkan kewajiban dan hak kita sebagai seorang istri......gimana bisa ikhlas kalo.kita hanya dituntut kewajibam aja hak dasarnya ngga diberikan......janganlah munafik....
intinya.....nice info....up.....up....up......
 
  #10  
Old
rira...   TS 
 
Posts: 12
 
@bunda amah, kalau seorang istri setelah paham akan haknya kemudian menjadikannya sebagai alasan untuk tidak menghormati kerja keras suaminya maka berarti dia belum paham akan kewajibannya. Bukannya menghormati suami itu kewajiban seorang istri?
Saya ibaratkan kewajiban dan hak itu adalah pasangan yang tidak terpisahkan. Tentunya besaran nafkah yang diberikan suami kepada istri tergantung dari kemampuan masing2 individu itu, tidak disamaratakan. Begitu bunda maksud saya. Semoga bisa dimengerti.
@bunda uul, kita tidak bertengkar bunda. Ini namanya bertukar pendapat
@bunda happy, alhamdulillah intisarinya bunda sudah paham. Semoga membawa manfaat ya bun
 
  #11  
Old
MiMi D...
 
Posts: 318
 
Gak munafik tuh buat apa kebanyakan nuntut hak....harus terpenuhi, kadang aja kewajiban istri suka lalai coba tanyakan pada diri sendiri bila perlu ngaca udh sesempurnakah anda, dan kasih sayang itu gak harus diukur pake uang
buat apaan istri punya duit banyak tapi suaminya gempor karna istri banyak tuntutan
 
  #12  
Old
aska k...
 
Posts: 192
 
klo aku ya bun ... apapun yg saat ini aku miliki sama suami aku bersyukur kok bun ...
klo ngomongin masalah hak .. gak akan ada abisnya bun .. tapi coba deh berfikir tentang kewajiban seorang istri terhadap suami .. apa kita selalu siap/mau melayani suami setiap kali beliau minta ????
dan apakah kita selalu mentaati atau patu terhadap perintah dari para suami .. bersyukur itu akan membuat lebih baik bun .. aku pun ngerasa gak masalah klo uang aku pribada harus di pakai untuk kebutuhan sehari hari .. yang penting aku dan suami bahagia toh suami aku juga udah kerja keras pergi pagi pulang pagi cuman buat aku .. ridhonya istri itu kunci sukses suami dan yg penting jln suami dan gak akan memperberatkan suami saat di surga nanti
 
  #13  
Old
astuti...
 
Location: jakarta timur
Posts: 699
 
bunda2 ikt coment ach. .heh
emg iy nafkah kwajiba suami,tp y sesuai kemampuan suami,kl miskin y gk byak bunda,y semampuny,,
 
"ypo"
  #14  
Old
elin k...
 
Location: KP. DIY
Posts: 2,563
 
Setau saya memang ada harta suami untuk istri d luar pengeluaran rumah tangga..
Tapi tergantung kesepakatan masing" RT sih..
Intinya cuma perlu iklas dan bersyukur aja..
Tau hak dan kewajiban masing" serta saling menghormati.. weees.. selesai..
 
***** namanya juga manusia hidup pasti ada masalahnya...
Wong yang udah gak hidup aja kadang masalahnya belum selesai kok..***** ^_^
iyo to lur...
  #15  
Old
pinkay...
 
Posts: 370
 
Mungkin lbh baik kalo saling menghargai pendapat satu sama lain antara bunda2 di sini..
Kalo saya pribadi mengetahui hak istri penting, mengetahui kewajiban istri itu jg gak kalah penting..
Mnurut saya, apa pun info yg di dapat baik ny dikembangkan lg.. Bisa dgn mncari info dr internet / baca buku / tanya langsung ke yg lbh paham..
Krn dikhawatirkan, kalau info yg ada hanya dicerna ruang lingkup ny trlalu sempit bisa menimbulkan kesimpulan yg tdk seimbang..
Apalagi soal agama, ruang lingkup ny luas.. Jd kalau mau dapat ilmu yg seimbang memang harus belajar lebih, biar ilmu yg di dapat itu utuh..
Info dr bunda Rira sangat baik & menambah pengetahuan.. Saya pribadi jg setuju dgn pendapat bunda Amah.. Dan saya jg menghargai semua respon dr bunda di sini.. Wajar bgt berbeda pendapat..
Yg pasti Islam itu indah.. Alangkah indah ny lg kalo bunda2 bisa lbh berpikiran positif menanggapi post satu sama lain..

Maaf ya bunda kalu tdk berkenan.. Maaf jg kpanjangan.. Makasih..
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
pilih mana? jauh dari suami tapi ada uang vs dket ma suami tapi g ada uang? -- Ngobrol Apa Saja 53
belum genap 6 bulan pasca ceacar, isteri saya hamil lagi, gimana ya,..? -- Ngobrol Apa Saja 2
SIFAT ALAMI PRIA SEJATI ? (ISTERI harus BACA) -- Ngobrol Apa Saja 26
Isteri saya hamil (deg-degan) -- Ngobrol Apa Saja 16
bunda yang pengen bantu suami cari nafkah/ tambahan untuk uang belanja -- Area Promosi 0


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 17:01.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com