Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
trisna...   TS 
 
Location: bandung
Posts: 287
Default ini kah Kenyataan BPJS

copy paste bunda....
Gary Handhika
Ini bukan tulisan saya, ini adalah tulisan seorang
sejawat SpOG yg bertugas di RSUD dr. Soetomo
(PPK III)
Akhirnya, yang saya takutkan terjadi juga. Saya
‘harus’ bertemu dengan pasien BPJS, yang
ternyata adalah istri dari seorang teman sejawat
dokter umum.
Pasien primigravida, datang jam setengah empat
sore ke UGD dengan keluhan ketuban pecah dan
letak lintang. Pasien tidak pernah ANC di saya.
Setelah dihitung, usia kehamilannya masih sekitar
35 minggu. ANC terakhir adalah sebulan yang lalu
di SpOG yang lain. Dari anamnesis, ternyata si
pasien punya riwayat gula darah tinggi. Itu saja
yang bisa saya gali (sungguh hal tidak
menyenangkan bagi seorang SpOG bila
‘kedatangan” pasien yang tidak pernah ANC
kepadanya ok harus meraba2 masalah pada
pasien).
Dan episode berikutnya, adalah episode2 yang
harus membuat saya menangis tak terperikan
dalam hati. Pasien saya rencanakan SC cito.
Pertanyaan yang pedih ketika dokter jaga
menghubungi saya,”dokter mau mengerjakan
pasien BPJS?”. Pedih, karena semua sejawat SpOG
pasti tahu nominal biaya paket SC. Sekitar 3-4
juta. Itu total Jenderal, sudah termasuk sewa OK,
obat bius, benang benang jahit, perawatan di
ruangan, infus dan obat di ruangan. Lalu berapa
honor yang harus diterima seorang SpOG?
Tergantung. Yah, tergantung sisa hal2 di atas. Bisa
saja cuma 60 ribu seperti yang pernah dialami
sejawat saya.
Tapi, bukan itu yang membuat saya pedih. Toh,
selama ini, kami para dokter sudah biasa
mendiskon pasien, menggratiskan pasien dll. Yang
membuat pedih adalah pertanyaan itu. Ini soal hati
nurani. Apa mungkin saya menjawab tidak???
Pedih berikutnya, adalah ketika saya harus
menunggu satu jam lebih untuk mendapatkan
kepastian jadi tidaknya pasien ini operasi. Katanya,
masih menunggu proses administrasi BPJS yang
katanya online nya sedang lemot. Dan benar2 hati
saya harus deg2an bercampur pedih itu tadi. Mau
menunggu sampai kapan.Sampai jadi kasus kasep?
Sementara urusan administrasi bukan wewenang
kami para dokter.
Setelah dengan sedikit pemaksaan, pasien akhirnya
bisa sampai di kamar operasi. Lagi2 saya harus
pedih. Berdua dengan sejawat anestesi, kami harus
berhemat luar biasa. Saya sibuk berhemat benang,
dan dia sibuk memilihkan obat bius yang murah
meriah. Aduhai, operasi yang sama sekali tidak
indah buat saya….
Selesaikah pedih saya? Ternyata belum. Pasca
operasi, saya dihubungi apotek. “Dok maaf, obat
nyeri nya tidak ditanggung, obat untuk mobilitas
usus juga tidak ditanggung,” hiks….Apakah kami
para dokter ini jadi dipaksa bekerja di bawah
standar oleh pemerintah? Dan, saya pun ikut
merasakan betapa pasien masih merasakan
kesakitan pasca SC. Sungguh, maaf, ini bukan
salah kita, pasien ku sayang….
Bahkan, obat nyeri yang oral pun terpaksa bukan
yang biasa kami berikan. Pedih dan perih hati kami.
Seperti inikah pengobatan gratis yang dijanjikan
oleh Pemerintah? (Tapi sebenarnya tidak gratis
bagi PNS, karyawan, buruh dan orang mampu yang
nanti dipaksa ikut BPJS). Kami harus bekerja
dengan pengobatan ala kadarnya yang membuat
kesedihan luar biasa bagi kami. Kami merindukan
pasien2 tersenyum bahagia. Dan…kepedihan yang
paling2 pedih adalah harus menghadapi kenyataan
bahwa malam ini, pasien BPJS saya adalah istri
seorang sejawat dokter umum yang tercatat
sebagai PNS di sebuah Puskesmas. Bayangkan,
seorang ujung tombak lini depan pelayan kesehatan
yang notabene pekerja Pemerintah, harus
mendapatkan pelayanan BPJS seperti ini.
Dan…menangislah saya, karena kalau BPJS tetap
berjalan seperti ini, bukannya tidak mungkin, saya
dan kita semua akan mengalami hal yang sama
dengan istri sejawat saya ini. Karena kelak, BPJS
ini wajib untuk semua rakyat dan semua RS.
Karena pemerintah pun menjadi tukang paksa bagi
seluruh isi negerinya..,,Rakyat dipaksa ikut BPJS,
karyawan swasta harus ikut BPJS, seluruh RS
wajib melayani BPJS dan dokter pun harus
melayani sesuai standar BPJS yang ala kadarnya…
Maaf, tapi ini bukan salah kita…
———————————
Untuk diketahui anda semua, di Era Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) ini, Badan
Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) membayar biaya
berobat / perawatan berdasarkan diagnosis /
prosedur yang dikerjakan melalui tarif Indonesian
Case Based Group (InaCBGs) yang ditentukan oleh
Kementrian Kesehatan. Besaran tarif tersebut
mengkover jasa medis konsultasi / tindakan oleh
dokter, obat-obatan, pemeriksaan lab/radiologi,
perawatan, dsb. Besaran tarif tersebut juga berbeda
sesuai kelas rumah sakit dan daerah, rumah sakit
yang kelasnya lebih besar akan mendapat
kompensasi yang lebih besar, RS kecil akan
mendapat tarif yang lebih kecil.
Tarif InaCBGs ini menurut kementrian kesehatan
dihitung dengan cermat, namun sangat aneh bin
ajaib ternyata untuk kasus sirkumsisi (sunat)
tarifnya jauh lebih besar dibandingkan tindakan SC.
Silahkan lihat pada gambar dibawah.
Jadi apa memang benar diperhitungkan dengan
cermat??
Kesimpulan yang bisa diambil dari tulisan sejawat
saya dan kenyataan yang berkembang saat ini
adalah :
01. Tarif InaCBGs yang rendah mengharuskan
dokter untuk melakukan penghematan disegala
bidang, bahkan dengan mengesampingkan jasa
medis yang didapatnya. Hal ini tentunya berpotensi
menurunkan standar pelayanan dan pada akhirnya
pasien lah yang dirugikan.
02. Tarif InaCBGs tidak diperhitungkan dengan
cermat sebagaimana yang diklaim pemerintah
melalui kementrian kesehatan atau BPJS. Tarif
tersebut dibuat secara sepihak dengan
mengindahkan masukan dokter dan juga asosiasi
Rumah Sakit. Sehingga hasil akhirnya jauh dari
harapan dan menurunkan standar pelayanan
kesehatan, hal ini tentunya merugikan masyarakat.
03. Dokter sebagai pekerja medis tidak bisa
berbuat banyak karena dokter harus taat aturan
karena menjadi bagian sistem SJSN yang masih
harus banyak dibenahi.
04. Kesenjangan tarif InaCBGs yang sangat jauh
berbeda antar kelas RS tidaklah adil. Karena hal
tersebut pelayanan yang sesuai standar bisa jadi
hanya dinikmati oleh masyarakat di perkotaan
dengan rumah sakitnya yang besar. RS kecil
didaerah akan tetap kecil dan sulit berkembang.
05. Rendahnya jasa medis yang akan diterima
dokter akibat kesenjangan tersebut hanya akan
mendorong dokter untuk bekerja di rumah sakit
besar di perkotaan ketimbang bekerja di RS kecil di
daerah.
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
iis ri...
 
Posts: 950
 
duh bunda ngeri juga ya padahal aku baru dapet kartu BPJS dari kantor suamiku.rencananya mau buat kalo lairan bund
 
  #3  
Old
trisna...   TS 
 
Location: bandung
Posts: 287
 
iya bunda iis saya jg tadinya mau dftr bpjs tp suami g mendukung slnya byk dger kasus spt itu... di tolak lah dg alasan kamr penuh, bnang jahit yg rapuh dsb... jd di putusin pk tabungan pribadi aj nanti kl lahiran...
tapi saya gtw jga si mqn ada bunda yg lain yg pk bpjs dengan pelayanan dan kualitas prima tidak di beda2kan...
 
  #4  
Old
iis ri...
 
Posts: 950
 
mending kalo bisa normal pake biaya sendiri aja bund.padahal dah seneng dapet bpjs kan bisa meringankan biaya.aku kan dulu pas periksa ke dokter kata dokter aku ga bisa lairan norma karena terkendala pernapasan bund jadi harus SC.lha kan dapet BPJS jadi ada keringanan biaya gitu.tapi kalo kenyataannya pelayanannya spt itu ya wauuw banget deh.moga aja pas lairan aku ga sesak napas hehe
 
  #5  
Old
trisna...   TS 
 
Location: bandung
Posts: 287
 
loh mng knp ko bunda terkendala nafas? ?
maaf bunda .kepo.
 
  #6  
Old
iis ri...
 
Posts: 950
 
aku tu suka sesak napas dadakan bund entah itu asma ato bukan tapi kata dokter itu cuma alergi aja.alergi debu,alergi udara dll ampe pusing akunya.kalo kecapekan juga gitupalagi kalo lagi batuk bund.batuknya semalaman besoknya sesak napas.makanya aku h2c juga pas hamil ini jangan batuk.kalo pas ga hamil sih bisalah minum neonapasin tapi kalo hamil kan ga boleh minum obat warung bun
 
  #7  
Old
trisna...   TS 
 
Location: bandung
Posts: 287
 
ooo gt. di paru2ny ada flex x bunda . oonakan ku juga gt bkn asma tp sk ky bunda pdhal msh balita ternyta ada flex di paru2nya....
 
  #8  
Old
iis ri...
 
Posts: 950
 
kemaren sih pas dirujuk ke RS kata doktere paru2ku kempes bun.duh bun pikiranku dah melayang layang bagaimana kalo aku mati sekarang kasihan ma anakku juga yang dalam kandungan kalo ibunya ga bisa napas anaknya mau napas pake apa?aku belum mau mati bun pengen ngebesarin anakku dulu
 
  #9  
Old
nanade...
 
Location: pekan baru
Posts: 1,139
 
sekdar shre ipar ku lahir pakek bpjs krn suami pns ,almdllah plyaan bagus bun ..dia sc bun ,tapi kalo mau obat panten kita tinggal nmbah uang bun
sbnr bpjs itu nasip " pan bun ...
klo plyaan rs emng baik kita mndptkan plyaan terbaik bun
ak juga pakek bpjs dan kami juga punya asrnsi prbdi yang kami byar tiap bulan ,prnh skli kontrol pakek bpjs sama aja bun byar pakek asrnsi swsta plyaan juga sma ..dan dokter mnykan mau obat yang panten atau yang biasa ...
 
  #10  
Old
Lelvit...
 
Posts: 419
 
mirisss..... kpn Indonesia bisa maju
 
  #11  
Old
Arini2...
 
Posts: 341
 
Dulu Sbelum aq lahirn jg prnh baca artikel itu,dan bikin aq down jg utk mnggunkn x,tp Alhmdulillah stlh aq make bpjs,lumayan lah...mungkin trgntung RSx bun,kan byk jg tuh pasien non bpjs yg jg mngeluh kburukan tntng plyanan RS jd gk mesti pasien bpjs sj yg dpt perlakuan buruk..dan menurut qu jg si penulis artikel itu punya motif trtentu kali (smcm mnjatuh kan)gitu coba deh baca terus sampai ke bawah artikel itu,kok ujung2 ke politik gitu....tau ah...yg psti mmng sich msh byk kekurngan dan klemahan bpjs,dan mnurut qu pmerintah gk memaksa kok,mau ikut atau gk silah kan...
 
  #12  
Old
putri ...
 
Location: malang
Posts: 378
 
Tergantung RS nya bun setau saya
Slama ini saya usg pakai bpjs sejauh ini msh bagus playanannya bahkan bsa usg 4d sgala
Tp untk melahirkan blm cb
Dlu sya prnah oprasi pakai askes yg skrg jd bpjs .so far gak ad keluhan aneh2 sprt d atas
1mnggu saya smbuh jahitan gak aneh2
Tp untuk melhirkan sya blm cb
Bulan dpan baru lahiran
 
  #13  
Old
mpie12...
 
Posts: 434
 
Jadilah masyarakat yg cerdas. Inti'y kl qt dpt kabar ssuatu hal. Lbh baik qt coba dalami n observasi dulu. Aq jg p'guna bpjs. Jjr cek utk faskes utama oke tp pas kmrn d'rujuk utk USG k'RSUD m'ngecewakan skali.
Tp sy ga patah semangat. Utk rujukan slanjut'y sy hrs cari rumkit yg memang pro terhadap bpjs. Rumkit yg lbh m'manusiakan manusia pasti'y. Memang utk catatan obat2 bpjs tu standar'y generik n memang utk benang jahit'y ga ok. Tp kan qt bs b'kerja sama utk m'coba b'bicara kpd dokter yg m'nangani qt. Seperti oke kamar, biaya dokter,n biaya cecar d'tanggung bpjs. Nah obat'y bs qt pakai yg bgs, yg tentu'y qt byr ndri.
Soal'y da sodara yg memang m'coba seperti tu dan bs ..

Utk p'guna n calon p'guna bpjs. Cobalah utk observasi. Jgn hanya dr "katanya" tp qt coba trn langsung utk proses bpjs tsb.
 
  #14  
Old
maya p...
 
Posts: 98
 
1bulan yg lalu sy operasi kista pake bpjs bun,, cm sblmnya sdh diberitahu pihak rs kl operasi hrs naik kls bun... Yg shrsny kls 2 hrs naik k kls 1.prosedurnya pun kl mo plg dr rs hrs nitip dl 50% dr total biaya,sisa ato kurang nanti diperhitungkan lg bun sktr 1bulanan katanya,, lama bgt ya bun,sampe skg blm ta tanyain lg bun soalnya dl temenq jg hampir 2bln baru kelar, d rs yg sm jg bun..
Kmrn pun byk obat2an yg ga msk plafond bpjs..
Pdhl dulu pas msh jamsostek temen kerjaq operasi kista juga bisa cm nambah 38rb gt bun... Skg diganti bpjs obat2an lbh diperamping mqn ya bun...xixixixi
 
  #15  
Old
nounna...
 
Location: gempol,pasuruan .jatim
Posts: 346
 
.menurut saya tergantung rs nya bun....
.kalo rs d daerah sya pasien yg pake bpjs dilayani sma kok gdn pasien umum lainnya.sdang kalo d daerah suami saya beds lagi bun,,,pasien bpjs,jamkesmas,askes pelayanan.nya sungguh berbeda sekali sm pasien umum,entah itu perlakuan perawat nya ma un k pasiennya.....kayak dianggap remeh n sebelah mata bun.....
.ad temen saya yg lahir sc pke bpjs karena dia takut akan diperlakukan seperti yg dceritakan d ats,akhirnya temen sya it 'naik kelas ' bun alias tambah uang...biar pelayananya baik.
.dri bpjs yg ditanggung 5juta sdangkan temen saya it habis 11juta untuk biaya sc,sewa kamar n obat.. pokoknya itu uda bersih bun....alhasil temen saya nambah 6juta bun....
.mendinganlah ad bpjs...... dripada 11juta tdi bun....
.maaf y bun...cuma sekedar share saja....
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
akankah jd kenyataan bahwa aq pgn banggetttttttt -- Ngobrol Apa Saja 8
huaaaaaa mimpinya jd kenyataan -- Ngobrol Apa Saja 10
semoga jadi kenyataan -- Diskusi Umum 4
kenyataan yg gbs d ubah!!!! -- Ngobrol Apa Saja 192
share dunk bun yg melahirkan di RSCM (dgn bpjs atau tidak bpjs) -- Diskusi Umum 6


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 02:35.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com