Salam kenal ya bunda,
cek darah lengkap yg disarankan dokter itu memang sudah kewajiban dari si dokter bun. sifatnya kan merujuk/menyarankan, jadi andai dari pihak pasien karena pertimbangan2 tertentu tidak melakukan ya memang tidak dipaksakan. ini semua nanti kembali ke soal tanggung jawab saja.
cek darah lengkap itu kan menyeluruh,jd bukan hanya cek torch,rubella, dll, tapi juga include kondisi ginjal dan potensi diabetes. mungkin ada faktor2 dari hasil pemeriksaan usg atau kondisi bunda yg membuat dokter menyarankan hal ini.
saya sudah punya 2 anak. waktu anak pertama, pemeriksaan awal dokter jg menyarankan cek darah lengkap ( diberi form tsb ). tapi waktu anak kedua, tidak sama sekali ( padahal saya mendatangi dokter
SPOG yg sama untuk kedua anak saya ).
waktu anak pertama saya dan suami memang akhirnya tidak jadi cek darah lengkap ( karena memang faktor biaya ), walau saat itu sy ada memelihara kucing ( terbuka kemungkinan terkena virus tokso yg berbahaya bagi janin ).
Tapi puji Tuhan akhirnya bayi lahir sehat tanpa indikasi tokso. ini bisa jadi karena faktor sy memilih minum produk cellfood d saat terapi hamil maupun selama kehamilan. daripada membayar biaya cek darah d lab yg mahal, lebih baik dana saya alihkan minum produk cellfood yg berguna bagi saya dan janin. cellfood ini memang salah satu fungsinya membunuh virus2 d dalam tubuh.
jadi ini semua kembali k bunda dan suami. jika memang keberatan dengan biaya cek darah lengkap yg mahal, ada baiknya tetap melakukan tindakan2 pencegahan agar janin bisa dipastikan aman dan sehat.
prinsip saya, demi kesehatan janin memang jangan pelit soal biaya, tapi bijaksana dalam memilih yg tepat dan alokasikan dana dengan sesuai.
smoga ini bisa membantu bunda.