Jangan pedulikan urusan orang lain dan urus dan cari aib diri sendiri dan pasti kita akan sibuk dan bahkan tidak ingat akan aib orang lain
Berbaik sangka terhadap prilaku orang lain, salah satu timbulnya ghibah karena ada anggapan buruk terhadap kehidupan orang lain
Carilah ilmu Islam, kajilah tentang penyakit hati dan hal ini sama pentingnya seperti ibadah, belajar Islam dan ketaatan lainnya
Jangan pernah terpikir di akal dengan banyak pertanyaan: Kalau orang ini gimana, kalau orang yang gitu gimana??? Cari dan cari saja kelemahan, aib dan cacat pribadi
Kita tidak akan pernah tahu bagaimana hati orang Islam, jadi jangan sampai berprasangka apapun karena pastinya salah
Jangan menjustifikasi bahwa kata kita adalah nasihat atau saling berwasiat dalam kebaikan/Tawasau Bil Haq ataupun berdalih dengan dalil: Sampaikan walaupun hanya satu ayat. Tapi ternyata ucapanya hanya ghibah, celaan dan ejekan, bahkan mempermalukan/membuka cacat orang lain. Kalau begitu syiar agama adalah alat yang dipakai untuk melakukan dosa dan maksiat kepada Allah.
Kalau tidak tahu apa ini berbuah pahala atau tidak maka lebih baik diam, tidak berkata apa-apa dan jangan menulis apapun. Bukankah berdoa akan lebih baik??
Pilih apa yang terkandung dalam ucapan kita: ghibah? Namimah? Suus zhan? Takabur? Tajasus? Dan lainnya. Jika tidak terkandung seperti itu, maka kita siap memberi nasihat yang baik dan manfaat.