Bunda, saya pernah baca ini:
"Dari As-Sya'bi, bahwasanya ada seorang gadis yang berzina kemudian dihukum, lalu mereka (keluarganya) berpindah, lalu gadis itu bertaubat dan bagus taubatnya serta keadaannya. Lalu dia dipinang melalui pamannya, maka pamannya merasa tidak enak menikahkannya sebelum memberitahu reputasinya, namun juga tidak suka menyebarkan hal tersebut. Maka peristiwa itu dilaporkan kepada Umar bin Khattab, maka Umar berkata; Nikahkanlah gadis itu sebagaimana kalian menikahkan gadis-gadis Shalihah kalian" (H.R. Al-Baihaqi)
Jadi Bun, lebih baik aib ditutup saja.. Bukan karena niat yang ga baik, tapi karena 1. Bunda udah bertaubat dengan benar-benar taubat dan jadi istri yang baik sekarang ; 2. Kejadian itu udah terjadi, di masa lalu.. Tidak bisa diperbaiki ; 3. Jika diceritakan malah akan menyakiti hati suami ; 4. Yang terbuka aibnya bukan cuma Bunda aja tapi juga aib orang lain contohnya orang tua Bunda sendiri, jadi sebaiknya ditutup rapat aja..
Memang buat nutupin itu ga mudah, malah cenderung menyakiti hati Bunda sendiri mengingat betapa baiknya suami Bunda.. Tapi mungkin itu "hukuman" buat Bunda, Bunda harus kuat..
Maaf telat bertahun-tahun komennya.. hehe