Apa, sih, pengaruh campak pada ibu hamil? Campak yang menyerang ibu hamil memiliki pengaruh yang berbeda dengan orang pada umumnya, lho. Kenapa? Karena ibu hamil memiliki janin yang masih sangat rentan dan berhubungan langsung dengan dirinya. Jadi, campak tidak hanya berpengaruh pada ibu hamil saja, tapi juga pada si janin. Bila tidak segera ditangani, campak bisa berpengaruh fatal pada si janin. Inilah yang menyebabkan perawatan campak pada ibu hamil harus juga mempertimbangkan bayi yang dikandungnya, bukan hanya si ibu itu sendiri.
Banyak pihak yang menyatakan bahwa campak pada ibu hamil tidak akan menyebabkan kelainan pada bayi/ janin. Akan tetapi, apa yang menjadi pengaruh campak pada ibu hamil tergantung pada kapan si ibu hamil ini terinfeksi virus campak. Bila ibu hamil terinfeksi virus campak pada awal 3 bulan kehamilannya, campak ternyata memengaruhi pembentukan janin.
Bila campak menjangkiti ibu hamil setelah 3 bulan pertama, umumnya campak tidak akan terlalu berpengaruh pada janin. Namun, bila campak menjangkiti ibu hamil mendekati waktu kelahiran, campak bisa menular pada janin dalam kandungan. Di luar pengaruh campak tadi, yang juga perlu diwaspadai adalah pengaruh dari simtom campak pada ibu hamil.
Campak pada ibu hamil akan menyebabkan ibu mengalami beberapa sindrom sebagai gejala awal campak. Gejala awal campak inilah yang harus diwaspadai oleh ibu hamil. Demam atau suhu tubuh yang naik hingga 380C-400C dapat berpengaruh secara langsung pada janin dalam perut ibu. Janin yang masih lemah ini akan merasakan panas tubuh yang berlebih tadi. Akibatnya, janin dapat terganggu, dan pada beberapa penelitian hal ini menyebabkan kecacatan pada bayi, bayi lahir dengan berat badan kurang, kelahiran bayi prematur, bahkan bisa menyebabkan keguguran.
kehamilan keduaq sempat kena campak ketularan ponakan.sampai satu rumah kena campak..kemungkinan pengaruh pada kehamilan keduaq2