bunda tetap semangat, bunda bukan satu2nya yang mengalami hal itu. dulu pas perkawinan 1 dan dua tahun, hampir tiap halangan saya nangis terus bun. tapi suami suka kasih semangat, bahwa ya memang saat itu bukan momen yang tepat dikasih momongan. Allah tahu kapan the best momentnya. nah, tahun ketiga merid, dah malah pasrah aja, kapan dikasih ayok, belum dikasih...'tempur lagi'. malah dengan pikiran gitu, dikasih pas saat yang nggak diduga, usia 3,5 tahun baru postifi sekarang usia jalan 6 minggu bun. padahal januari itu kerjaan saya luar biasa padat, naik sepeda motor nggak karuan, makanya pas test pack dan usg, saya haru biru. dulu saya sudah mengorbankan pekerjaan yang stabil bun. karena semua orang bilang belum punya anak karena capek kerja, padahal dokter enggak nyaranin berhenti kerja, dia suruh have fun aja, jangan stress2. setelah dua pekerjaan yang enak saya lepas, akhirnya saya kerja freelance. dan januari itu pas banyak deadline, eh di situ positifnya. AllahuAkbar bun. jadi tetap semangat ya bun....