sejak awal kehamilanku yg ketiga, aq sudah pasang mindset akan melahirkan secara normal. dokter juga memperbolehkan n menyemangatiku utk bersalin normal, karena meskipun persalinan anak pertamaku secara operasi caesar, tapi jaraknya sudah 3 tahun dengan kehamilanku yg ketiga. aq pun mempersiapkan diri utk persalinan normal, terutama psikologis, karena aq belum punya bayangan seperti apa persalinanku nanti.
namun sayang, saat proses kelahiran normal itu terjadi, fisikku ternyata tidak setangguh yang aq kira. aq hanya kuat bertahan hingga pembukaan 8 setelah proses kontraksi yang berhari2.ternyata, persalinanku lebih sulit dari yang aq kira. aq pun menyerah pada pisau bedah.
aq merasa marah, kecewa, sedih, malu pada diri sendiri. kenapa aq tidak mampu menghadapi persalinan normalku? kenapa rasa sakitnya ternyata berlipat-lipat dari yg aq kira? kenapa aq tidak mempersiapkan lebih maksimal lagi dg ikut kelas hypnobirth atau minum sari kurma atau ramuan rumput fatimah, atau apalah yg bisa membuatku kuat hingga akhir perjuangan sebagai seorang ibu? kenapa tubuhku harus drop di saat-saat terakhir?
namun...ketika aq mendengar tangisan bayiku utk pertama kalinya, tiba2 semua rasa itu hilang. segalanya yg ada hanya rasa haru, bahagia, apalagi ketika tubuh bayiku yg masih berselimut lapisan lemak putih dibaringkan di dadaku untuk IMD. aq dapat mencium aroma tubuhnya, aq dapat menatap matanya yg masih tertutup, aq dapat mencium kulitnya, aq dapat merasakan seluruh nadiku bertakbir saat bayiku mengisap payudaraku.
betapa tak ada yang lebih membahagiakan dari momen2 kebersamaanku dengan buah hatiku.
seharusnya aq baru boleh berdiri/berjalan dari tempat tidur 12 jam setelah operasi, namun aroma cinta dari tubuh bayiku serasa menguar-nguar di hidungku, merayuku untuk berjuang melawan rasa sakit luka operasi dengan berlatih duduk dan berjalan. Hanya 8 jam stelah operasi aq sudah mampu berjalan untuk menyusui bayiku di ruang bayi, hingga dokterku takjub dan senang. ia bertanya apakah aq menyesal dan kecewa karena tidak dapat bersalin normal. kujawab dengan pasti: TIDAK. karena aq terlalu bahagia melihat anakku dapat terlahir selamat dan sempurna setelah berbulan2 tumbuh dalam rahimku.
Kini, setiap aq mendekap bayi mungilku di dadaku, menatapnya menghisap cairan surga dari payudaraku dg begitu nyaman, ah...betapa aq merasa menjadi wanita paling berbahagia di dunia..! dulu, setelah kelahiran anak pertamaku, aq menyanyikan lagu "From This Moment" Shania Twain sambil menangis bahagia. "from this moment..life has begun...from this moment, you are the one..right beside you is where i belong..from this moment on.."
Kini, aq berlinangan air mata bahagia yg sama sambil menyenandungkan lagu "Sempurna"-nya Gita Gutawa. "Kau begitu sempurna...di mataku kau begitu indah..kau membuat diriku akan selalu memujamu.." mungkin aq terkesan terlalu mellow atau melankolis, tapi memang aq seperti seorang yang tengah jatuh cinta utk pertama kalinya.
"kau adalah darahku..kau adalah jantungku..kau adalah hidupku, lengkapi diriku, oh sayangku kau begitu sempurna.."
Yah..telah sempurna aq menjadi seorang ibu, meski tanpa persalinan normal. kan kujaga kesempurnaan hadiah dari surga ini, kedua anakku terkasih, hingga akhir hayatku nanti.
terima kasih Tuhan!
**ini hanya curahan hati seorang bunda**