menjadi ibu rumah tangga sejati part 2

seringkali saya mendengar cibiran orang tentang saya "di sekolahkan jauh2 di luar kota biaya mahal pula kok hanya di rumah saja " oran tua saya jg sampai saat ini masih mengharapkan saya punya karir yang gemilang seperti teman2 saya. oh tidak, hati orang tua saya belum ikhlas menerima kenyataan bahwa anaknya hanya menjadi wanita rumahan. hati ini sedih sekali setiap ada obrolan tentang tetanggaku yang anak perempuannya sukses berkarir punya jabatan penting di daerah, ibuku memuji kesuksesannya itu. tapi kesuksesanku menjadi ibu rumah tangga tak pernah ada yang menanyakan, tak pernah ada yg ingin tau karena yang mereka tau menjadi ibu rumah tangga ya hanya di rumah ngasuh anak, mencuci, bersih2 rumah tanpa ada yang menggaji .
tapi saya tidak bersedih hati, saya jg sukses kok saya sukses tiap hari menyajikan makanan yang lezat bikin suami selalu rindu makan di rumah, saya jg sukses mengasuh anak2 menjadikan mereka soleh dan solihah insya allah, sukses bersih2 rumah dan saya sukses menjadi motivator untuk kesuksesan suami yang sekarang alhamdulillah sudah mendapatkan kenaikan jabatan. nabil dia selalu bikin permainan yang merepotkan saya untuk merapikannya, azkia sudah mulai bisa berceloteh dan meniru apa yang di lihatnya, suamiku alhamdulillah sukses di pekerjaannya.

saya belum terfikirkan untuk berkarir sampai sekarang, saya masih ingin selalu menemani putra putriku tumbuh menjadi anak yang berakhlak baik, saya masih ingin menajdi sahabat yang selalu ada di kala suamiku butuh teman curhat yang bisa mendengarkan ceritanya kapan saja. aku masih ingin di rumah menghabiskan waktuku dari pagi sampai malam untuk mengurus rumah agar selalu nyaman.

ada beberapa alasan mengapa saya memilih menjadi ibu rumah tangga sejati :
1. wanita lebih terhormat jika berada di dalam rumah
2. saya tidak rela jika kebutuhan suami seperti mencuci pakaian, menyetrika, sampai2 makannya di urus oleh pembantu
3. Saya tidak rela kalau saya melewatkan perkembangan anak saya mulai dari keluar dari rahim saya hingga melewati tahap-tahap pertumbuhannya
4. Saya tidak mau adanya penyesalan di kemudian hari apabila ada sesuatu terjadi pada anak saya,hanya karena saya ternyata tidak ada di sampingnya untuk menjaga/melindunginya
5.Saya tidak rela kalau saya nantinya menjadi emosional karena letih bekerja, dan nantinya malah jadi marah-2 pada si Kecil hanya karena ia menginginkan perhatian saya
6.Saya mau anak saya mencari saya apabila ada masalah dan tidak lebih mempercayai orang lain
7.Saya tidak mau melepas tanggung jawab saya sebagai seorang ibu, karena pada saat saya mengandungnya, anak saya adalah titipan Tuhan untuk membesarkan, mengasuh , dan mendidiknya. Jadi apabila saya meng-alih tugaskan pertumbuh-kembangannya kepada orang lain, bukankah itu sama saja dengan saya melepas tanggung jawab saya dari Tuhan?
Sebentar lagi nabil berusia 3 tahun, dan saya melihatnya dengan penuh kebanggaan, tidaklah sia-sia keputusan saya untuk berhenti bekerja dan memilih ada di rumah saja bersamanya. walaupun ada beberapa pandangan negatif yang mencemooh keputusan saya. Walaupun kami harus mengorbankan beberapa kesenangan karena jujur saja pemasukan rumah tangga pun pasti berkurang jauh. Tapi saya pun mencatat kompensasi dari keputusan saya :
1. Anak saya mencari saya ! pertama kali ia membuka mata di pagi hari
2. Anak saya akan tersenyum bahagia sepanjang hari , karena ia tahu ada ibunya yang akan selalu mendampinginya
3. Sebelum tidur, anak saya akan memeluk kami papa-mamanya dan menempatkan diri di tengah-2 kami, sambil berkata “Aku sayang mama”, “Aku sayang papa” dan mencium kami
4. Anak saya akan mencari saya apabila ia mengalami kesulitan, karena ia percaya diri bahwa ibunya selalu ada untuknya


5. Anak saya bisa bicara di usia4 6bulan,mengenali angka 1-10 di usia 18 bulan, menghafal ABC di usia 2th, membaca peta dunia di usia 20bulan

6. Dan yang paling penting.. saya tahu Anak saya menyayangi saya, karena Cinta itu tidak bisa dibeli, tidak bisa diberikan begitu saja, tetapi Cinta itu muncul dari segala hal-hal kecil yang ada setiap jam, setiap menit dan setiap detik.
Saya tidak akan pernah bisa memaksa anak saya untuk mencintai saya, tapi saya sungguh berharap dengan pengajaran, budi pekerti , agama yang akan saya tanamkan pada dirinya dari kecil. Ia akan memiliki alasan yang cukup untuk mencintai orang tuanya.

untuk para bunda yang lain, jangan minder jadi ibu rumah tangga sejati.....yang jelas gak akan pernah nyesel deh kalo memilih tetap di rumah jadi irt....big suer gak nyesel.

sekian dulu ya mom kapan2 lanjut lagi.....selamat beristirahat

 

 

Mantep bunda nabil buat treadnya,,
Hhehe,,
I love you so much dech!!

 

 

LIKE THIS, bund...

 

 

betul banget bunda Nabil,,,jadi IRT itu jauh lebih susah dari pada jadi wanita karir loo

 

 

Ibu Rumah Tangga tu HEBAT..
Kita KOKI di rumah
jadi GURU buat anak2 kita
jadi PENASEHAT bwt suami kita
kita mengatur MANAGEMAN KEUANGAN kLuarga
kita tetep wanita karir kan bunda waLaupun drumah..

 

 

pas banget threadnya...terharuuuu bunda nabilll.....

 

 

Sukaa... Sukaaa...Dgn threads ini, jdnya jangan pernah menganggap irt itu mudah cz dari pagi sampai ketemu pagi lagi irt itu tugasnya ga berhenti, salut dgn irt deh...

 

 

Menjadi ibu rumah tangga memang pilihan yang baik.
Dan akan jauh lebih baik bila menjadi ibu rumah tangga tapi tetap berpenghasilan,ya walopun cuma sekedarnya,
saat anak2 usia 0-5tahun memang btuh bimbingan dan perhatian khusus, tapi ketika sudah mulai masuk SD, waktunya si anak akan tersita unt sekolah, ekskul,atau brmain dgn teman2nya.Dan anak sudah mulai mandiri. Pada masa2 ini IRT akan bny waktu luang,jd alangkah baiknya sejak awal merintis usaha kecil2 an di rumah, bgaimanapun juga kebutuhan semakin hari semakin meningkat, akan terasa berat jika di bebankan pada satu orang,yaitu suami.
Jadi ibu2, kita harus pintar cri peluang,
alhamdulilah,walo IRT aq jg membantu bisnis suami.

 

 

niat hati ingin berbisnis kecil2an di rumah, tapi saya masih takut pekerjaan rumah terbengkalai bun. insya allah nafkah yang suami saya berikan cukup walaupun saya tetap di rumah.

 

 

Bunda nabil
kalo aq g memikirkan skrg, tapi jangka panjangnya.
Ketika anak2 sudah SD /SMP, yang jelas kita udah g sesibuk saat anak2 masih balita.
Aplg ketika di usia segitu anak2 kebutuhan nya jauh lbh bnyak unt sekolah,di banding skrg yang masih balita.
Alhamdulilah suamiku juga ud mencukupi, tp mulai skrg jg menabung unt jangka panjang.
Karna sesuai pengalamanku,di rumah tangga orangtuaku, ketika anak2ny mulai masuk SMP dan SMA,dan yg bekerja 1orang saja, sangat2 keteteran.
Ya walaupun masih lama, pelan2 memikirkan bisnis sampingan.

 

 

alhamdulillah saya jg sudah punya tabungan untuk nabil dan azkia walaupun baru cukup memenuhi pendidikan selama mereka SD, untuk tabungan SMP , SMA masih dalam proses nabung. pokoknya dana pendidikan saya siapkan semuanya, bunda suami saya itu tidak mengizinkan saya bekerja suami saya lebih suka saya di rumah misal nganggur ya saya bikin kue, masak, pokoknya hanya di rumah. ya mungkin suami saya merasa sudah mampu/ lebih dari cukup memberi nafkah untuk saya dan anak2. bunda usaha sampingannya apa?

 

 

Suami punya usaha kerajinan perak bunda, jadi aq bantu2.hehe

 

 

Bunda, numpang crita ya..
Dr awal menikah suami jg melarang aq bekerja. Awalnya kami tgl d jkt berdua dengan mengontrak rmh selama +-7bln. Januari kmrn kmi pindah k sumatra krn pekerjaan suami pindah d sumatra. Krn satu kota dgn mertua maka kami tgl dgn mertua krn blm mampu utk bli rmh. Awalnya aq enjoy dan sambil jln smbil cari krj. Tp ternyata sulit skali cari krj dsini. Ingin usaha tp terbentur modal dan daya beli msyrkt sini ckup rendah serta blm terbayang ingin usaha apa.

Sudah 10 bln tgl dg mrrtua aq mulai tdk nyaman. Sbnrnya aq tdk jenuh jd irt jk tinggal terpisah dg mertua. Tp suami blm mau d ajak pindah. Pdhl kost pun aq g mslh. Akhir2 ini ibu mertua mulai memperlihatkan tekanannya krn aq nganggur. Mulai sering bicara seolah memaksa klo nnti beliau pensiun aq hrs ud dpt krj. Sementara aq mnyadari btpa sulitnya jd jobseeker d kota kcil ini. Blm lg aq blm d karuniai buah hati. Jd stres mikirinnya. Ibu mertuaku jg lbh suka dg pacar adik iparku yg pekerja keras dan jd tulang punggug d keluarganya. Bete jadinya.

Org tuaku punya usaha yg lumayan dan sering memintaku untuk membantu krn usia org tuaku yg seharusnya sudah tinggal istirahat saja. Beliau ingin aq mengurus usahanya mengingat usaha itu d wujud kerja keras bpkku dan aku waktu aq msh kuliah. Memulainya berdua dr nol. Hingga sekrg sudah 7th usaha itu berjln dan berkembang. Tp apalah daya.. Aq terpisah lautan dg org tuaku krn hrs ikut suami kmna pun. Sedih ktika d telp bpk yg d tny hny kpn pulg.
Sedih bundd..

Need big hug n big support..
Maaf numpang d treadh bunda nabil. Hehe..

 

 

mama arie memang sulit menebak keinginan hati, apalagi mertua (serba salah),
memang sudah diajakin kost??
kalau aku diposisi bunda,, aku berfikir untuk kedepanya, kalau memang orangtua memberikan peluang u masadepan, apa salahnya pulang ke ortu, hal itu dibicarakan pelan2 dg suami. lagipun mertua kepingin bunda n suami hidup jauh lebih baik kan???
itu menurutku (^_^).

 

 

bunda bndar lampungnya dimana..aku jg di bndar lampung bunda..