| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Tentang kesehatan mentalku Entah harus bercerita ke siapa lagi bunda, maaf kalau ceritanya panjang
Di thread saya sebelumnya saya pernah bercerita tentang masalah rumah tangga saya yang tak kunjung membaik
Entah sampai kapan saya harus menjalani rumah tangga seperti ini, suami tidak pernah mempedulikan istri dan anak, bahkan anak sakit dan ulang tahun dia tidak pernah hadir, lebaran tahun inipun dia tidak kerumah saya sekedar untuk bertemu anak atau sungkem kpd orang tua saya
Memang feeling seorang istri itu benar, feeling istri tidak pernah salah saat ada yg tidak beres
Setiap hari saya berdoa, saya meminta agar Allah segera menyatukan kami apabila kami masih berjodoh, dan segera tunjukkanlah apa yang harus saya ketahui tentang hal yang selama ini tidak saya ketahui karena kami pisah rumah jadi terbatas akses saya cari tahu tentang suami
Bagai petir disiang bolong, ada perempuan mengirimi saya pesan lewat IG, dia mengakatan mengetahui account ig saya dari halaman FB saya yang pada tahun 2014 karena berstatus pacaran dengan suami saya dan dia cari tau account sosmed saya, dan ia menanyakan siapakah A ( suami saya) ? Saya menjawab bahwa dia suami saya dan sudah memiliki anak laki-laki 1 berusia 2 thn 1 bulan, betapa terkejutnya dia mengetahui status suami saya beristri dan memiliki anak karena sebelumnya suami mengaku bujang
Ia mengatakan hal yang sangat mengejutkan, bahwa perempuan itu dan suami saya menjalin kedekatan khusus selama kurang lebih 2 bulan, entah pacaran/apalah saya kurang paham
Tanpa rasa bersalah perempuan itu menceritakan bahwa sudah 4-5x berhubungan badan ke hotel dengan suami saya, dia bercerita pada saat ulang tahun suami mereka bersama di hotel hingga pulang pukul 2 malam, dan pada saat ulang tahun anak saya sekitar 2 bulan yang lalu mereka pergi menginap ke hotel, padahal saya sangat menunggu kedatangannya, tidak lama setelah ulang tahun anak kami, saya inget betul bunda anak saya sakit panas dan demam sampai2 saya selalu terjaga saat anak sakit, mertua memberitahu ke suami kalau anaknya sakit, apa yang dia lakukan bun? Hanya terdiam dan tidak menanyakan apapun kepada saya, lebaran pun tidak kerumah saya tapi kerumah perempuan itu
Perempuan itu terus nerocos membuka aib hubungannya dengan suami saya, bahkan dia bilang suami saya punya hutang ke dia sebesar 900 rb, dan meminta saya untuk menagih ke suami karena sudah 3 minggu dia tidak ditemui suami saya, mangkanya perempuan itu mencari-cari suami lewat saya
Saya tidak berkata kasar sedikitpun bunda ke perempuan itu, saya biarkan dia berkata apapun karena saya ingin mengetahui fakta yg tidak saya ketahui selama ini
Sakit hati? Pasti sakit tapi saya memendam itu semua
Tanpa berfikir panjang Keesokan harinya saya memutuskan untuk menggugat cerai suami saya bun, 2 hari kemudian surat panggilan sidang pertama diterima oleh suami
Betapa kagetnya kedua mertua saya bun, beliau telfon dan nangis2 berharap saya membatalkan gugatan saya
Bahkan perempuan itu disamperin kedua mertua saya dirumahnya, mertua laki-laki marah2 bun dirumah perempuan itu, disaksikan ibu dari perempuan itu, mertua menyampaikan bahwa yang sudah ia katakan melukai hati saya sebagai istri sah A yg statusnya memiliki anak, hingga saya menggugat cerai anaknya di PA
Disitu pula mertua saya mengembalikan uang 900 ribu yang katanya dipinjam mantan suami
Perempuan itu sempat meminta maaf bun ke saya, dan ingin bertemu untuk konfirmasi bahwa yang sudah ia katakan sebelumnya ke saya itu tidak benar adanya dan hanya saling kenal tidak sampai ke hotel dll karena disuruh mertua saya membujuk saya bun, dia juga berjanji tidak akan lagi menggangu/menemui suami saya
Tapi saya menolak untuk bertemu, karena takut hal tidak diinginkan terjadi terlebih sampai ada tindak kekerasan karena luapan kemarahan saya kepada perempuan itu, yang ada saya malah masuk BUI
Alhamdulillah 3 minggu setelah pendaftaran cerai, saya mendapat panggilan sidang pertama, satu minggu kemudian panggilan sidang ke 2, dan saat itu pula langsung ketok palu karena 2x sidang itu suami tidak pernah hadir
Tidak kurang dari 1 bulan status saya resmi bercerai, saat ini saya sedang menunggu akta cerai jadi
Dan kedua mertua saya sangat-sangat merasa bersalah bun kepada saya, disatu sisi mereka tidak ingin kehilangan anak saya dan merasa malu kelakuan anaknya seperti itu, beliau memberikan hadiah2 mahal kepada saya, memberikan motor baru, memberikan uang lebih setiap minggunya bahkan membelikan rumah untuk kami tempati atas nama anak, entah itu bentuk kepedulian beliau terhadap saya dan hiburan ke saya yang sangat2 shock dan sedih kala itu
Kalau ditanya bagaimana perasaan saya saat ini? Sudah lega dan jauh lebih bahagia dari sebelumnya
Untuk saat ini saya fokus ke kuliah bun, tinggal sidang akhir yg jadwalnya bulan depan
Doain saya bun secepatnya mendapatkan pekerjaan agar bisa mencukupi kebutuhan anak saya, dan memberikan kebahagiaan kepada anak, doakan saya kuat menjadi single parent diusia saya yg 24 tahun ini
Yang membuat pikiran saya terganggu ialah perempuan itu terus menerus mencari mantan suami dan menjelek2kan saya didepan mantan suami, bahkan kelakuan dia yang seperti ini sudah dilakukan sebelum kami resmi berpisah, seperti sengaja memanasi mantan suami, Entah apa hubungan mereka sebenarnya mantan suami sangat munafik seolah2 dia tidak lagi berkomunikasi dengan baik dengan perempuan itu, saya tdk peduli bunda
Bahkan parahnya lagi perempuan itu sekarang mengumbar video dan foto2 mesranya bersama mantan suami saya di tiktok bun
Dan saat mertua saya tau, mereka langsung memarahi perempuan itu lewat chat wa dan memberikan sumpah serapah “hati2 kualat dan kena karma kamu mbak sudah merusak rumah tangga anakku dan menantuku”
Tapi apa yang dikatakan perempuan itu bun kepada mantan suami saya ? Seolah2 yang dia lakukan benar dan yang salah saya dan mertua yang terlalu kepo sama sosmed dia
Bahkan mertua laki2 saya sayang emosional melihat video2 dan foto mereka di tiktok sampai2 ingin melabrak perempuan itu lagi dirumahnya, agar ibu dan seluruh tetangganya tau kelakuan anak gadisnya yang sudah merusak rumah tangga orang
Saya tau bun yang dilakukan mertua saya itu tidak lain tidak bukan untuk menghentikan kelakuan perempuan itu yang membuat hati saya terus teriris karena baru saja kami perpisah tapi dihadapkan perilaku dia yang seperti itu
Tapi entah kenapa bun, setiap saya bertemu mertua saya selalu teringat kelakuan anaknya terhadap saya dan darah dagingnya sendiri, sebenernya saya bahagia jalan/keluar bersama mereka, tapi kebahagiaan saya semu, saya bukan menantunya lagi namun saya hanya seorang ibu yang menemani anak bertemu kakek-neneknya, apakah salah apabila saya sementara memutus kontak dengan mertua? Karena setiap hari minggu masih kerumah saya seperti tidak terjadi apa2 antara saya dan suami , dimana beliau masih jemput anak saya main, antar belanja.
Karena anak saya selalu minta ditemenin dan panggil2 saya untuk ikut pergi, dilain sisi saya juga was-was kalau anak saya biarkan pergi sendiri nanti dipertemukan dengan mantan suami, saya tidak terima anak saya dipertemukan dengannya, karena selama ini tidak pernah sekalipun mencari anaknya dan berubah kearah yg lebih baik meskipun sering dipertemukan dengan anak diam2 dibelakang saya oleh mertua
Terhitung hampir 4 minggu sejak saya berpisah, sudah 3x bun saya jalan setiap minggu dengan mertua, disaat itu juga saya selalu galau lagi galau lagi sepulang jalan, mengingat hubungan saya dan mantan suami
Terserah bunda mau bilang saya gagal move on atau bagaimana, tp bayangkan bunda berada di posisi saya yg selama ini mengharapkan kebaikan suami tapi dibalas dengan penghianatan, bahkan hingga detik ini saya masih setia tidak pernah sekalipun keluar dengan lawan jenis, dan fokus menyembuhkan hati saya, saya tidak trauma tapi bukan menikah secepatnya yang menjadi prioritas saya untuk membunuh sepi dan sedih ini, tetapi kebahagiaan anak, kebahagian orang tua, terutama kebahagiaan diri sendiri yang lebih saya prioritaskan
Bagaimana bun sikap saya terhadap mertua? Apakah saya salah untuk sementara menjaga jarak hingga saya siap? Tidak ada maksud saya menjauhkan dengan cucu, karena Saya sangat2 bersedia kalaupun saya antar bertemu diluar dengan anak, entah 1 bulan sekali atau 2 bulan sekali
Memang tidak ada bekas mantan anak menantu dan mantan mertua seperti mertua saya sering sampaikan. Tapi Antara kami sudah ada batas yang harus dijaga agar tidak menimbulkan fitnah dan saya juga perlu sedikit privasi untuk memulai lembaran baru
| | |
Sedih ya bun akhir rumah tangga bunda jadi seperti ini. Walaupun pahit mungkin ini memang yg terbaik bagi bunda. Bunda perlu waktu untuk menata hati, tapi memang benar bun hubungan bunda dgn mertua tidak akan pernah putus walaupun bunda sudah bercerai.
Dan bunda walupun bunda sangat kecewa dgn mantan suami, bunda tidak boleh menghalangi hak anak bunda untuk mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Dan suami bunda juga berhak menemuinya . Kalau bunda merasa khawatir bisa juga mantan menemui anak dalam pengawasan bunda.
Tentang perempuan itu, tidak usah bunda hiraukan apa yg dia lakukan . Tak perlu menanggapi sampah seperti itu bun. Bunda perlu byk berdoa agar memdapat kekuatan utk melalui semua ini. Semangat ya bun, bunda punya anak yg bisa menjadi penyemangat bunda untuk menjalani hidup ini.
| | |
Perempuan itu sepertinya berharap dinikahkan setelah bunda cerai dr suami, tp mgkn ga dpt restu dr mertua. Jdnya dia lampiaskan kemarahan ke bunda. Saran sy, jgn terpancing.
| | |
Replying to:
Sedih ya bun akhir rumah tangga bunda jadi seperti ini. Walaupun pahit mungkin ini memang yg terbaik bagi bunda. Bunda perlu waktu untuk menata hati, tapi memang benar bun hubungan bunda dgn mertua tidak akan pernah putus walaupun bunda sudah bercerai.
Dan bunda walupun bunda sangat kecewa dgn mantan suami, bunda tidak boleh menghalangi hak anak bunda untuk mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Dan suami bunda juga berhak menemuinya . Kalau bunda merasa khawatir bisa juga mantan menemui anak dalam pengawasan bunda.
Tentang perempuan itu, tidak usah bunda hiraukan apa yg dia lakukan . Tak perlu menanggapi sampah seperti itu bun. Bunda perlu byk berdoa agar memdapat kekuatan utk melalui semua ini. Semangat ya bun, bunda punya anak yg bisa menjadi penyemangat bunda untuk menjalani hidup ini. | Sedih sekali bunda, saya sudah coba bertahan dan bbrp kali membangun komunikasi dengan baik, tapi yang ada malah dia menghkianati saya
Rasanya saya takut sekali bunda kalau anak saya ketemu ayahnya, karena selama ini dia tidak pernah mau tau tentang anaknya bahkan sering bilang kalau anak bukan darah daging dia dan ingin tes DNA
Apkah saya salah bun kalau melarang mertua setiap hari minggu kerumah jemput anak, karena mau tdk mau saya selalu nemenin anak dari pagi-malem main
Setiap pulang saya selalu galau lagi, sedih lagi teringat segalanya tentang pernikahan saya? ---------- Post added at 11:01 ---------- Previous post was at 10:58 ----------
Replying to:
Perempuan itu sepertinya berharap dinikahkan setelah bunda cerai dr suami, tp mgkn ga dpt restu dr mertua. Jdnya dia lampiaskan kemarahan ke bunda. Saran sy, jgn terpancing. | Iya bun seperti nya dia sangat berharap sekali dinikahin mantan suami saya, kok sudah di samperin kedua mertua masih aja tetap ganggu
Apakah dia berfikir meskipun orang tua tdk merestui asalkan anaknya mau sama dia ya?
Saya juga ndak tau bunda bagaimana hubungan mereka, yang jelas perempuan itu masih suka telfon2 dan chat mantan suami saya kata mertua
| | |
Walaupun pahit paling tidak sekarang bunda sudah lepas dari masalah dgn suami. Dan bunda jangan terlalu bersedih karena sepertinya suami bukan imam yg baik jadi memang lbh baik dilepaskan. Apa mertua bunda selalu mengajak bunda juga bila menjemput anak? Bagaimana kalau anak bunda saja yg mereka jemput lau dikembalikan lagi. Kalau tidak bunda blg saja biar mertua nenjenguk cucu di tempat bunda dan tidak usah diajak.
Kalau bunda masih merasa sakit tentang kenangan dgn suami, bunda terus terang saja dgn mertua agar mereka memahami perasaan Bunda.
| | |
Replying to:
Walaupun pahit paling tidak sekarang bunda sudah lepas dari masalah dgn suami. Dan bunda jangan terlalu bersedih karena sepertinya suami bukan imam yg baik jadi memang lbh baik dilepaskan. Apa mertua bunda selalu mengajak bunda juga bila menjemput anak? Bagaimana kalau anak bunda saja yg mereka jemput lau dikembalikan lagi. Kalau tidak bunda blg saja biar mertua nenjenguk cucu di tempat bunda dan tidak usah diajak.
Kalau bunda masih merasa sakit tentang kenangan dgn suami, bunda terus terang saja dgn mertua agar mereka memahami perasaan Bunda. | Iya bun Alhamdulillah saya sekarang jauh lebih bahagia setelah bercerai
Tapi ada saat saya benar-benar down dan sedih lagi bun kalau teringat
Anak selalu manggil-manggil mama mama ayo ikut mama, anak diajak pergi sebentar sama mertua palingan 15 menit sudah kembali lagi katanya nyariin mama, nangis terus
Jadi saya ikutin dia kemapun dia pergi bun
Kalau mertua dibilangin jangan bawa anak pergi rasanya tidak bisa bunda, karena anak saya terbiasa kalau ada kakek-neneknya minta pergi langsung lari keluar pengen masuk mobil
Saya takut bun mertua marah kalau saya bilang ingin menanangkan diri dan melarang mereka kerumah setiap minggunya
Karena jujur bun tetangga pada ngomongin dibelakang, mereka bilang saya masih berharap balikan sama suami, jadi mau-mau aja jalan2 bareng mertua setiap minggu meski sudah cerai
| | |
Omongan orang lain ga usah di dengar Bun. Apalagi tetangga. Tutup kuping aja Bun, ga penting bgt.
Yang penting sekarang anak bunda. Mudah2an kakek neneknya tulus menyayangi.
Klo bunda terbayang2 perlakuan mantan suami bunda saat jalan dengan mantan mertua, dihempas saja Bun pikiran negatifnya, gak usah pikirin suami bunda, anggep aja udah ga hidup, alihkan dengan istighfar Bun tiap ingat yg buruk2.
Syukuri, walaupun bapaknya ga peduli, tapi nenek kakeknya sangat peduli.
Bukannya lebih sedih lagi ya Bun, klo sudahlah ayah kandungnya ga peduli, kakek neneknya pun ga peduli?
| | |
Replying to:
Omongan orang lain ga usah di dengar Bun. Apalagi tetangga. Tutup kuping aja Bun, ga penting bgt.
Yang penting sekarang anak bunda. Mudah2an kakek neneknya tulus menyayangi.
Klo bunda terbayang2 perlakuan mantan suami bunda saat jalan dengan mantan mertua, dihempas saja Bun pikiran negatifnya, gak usah pikirin suami bunda, anggep aja udah ga hidup, alihkan dengan istighfar Bun tiap ingat yg buruk2.
Syukuri, walaupun bapaknya ga peduli, tapi nenek kakeknya sangat peduli.
Bukannya lebih sedih lagi ya Bun, klo sudahlah ayah kandungnya ga peduli, kakek neneknya pun ga peduli? | Benar sekali bun lebih sedih lagi kalau sudah bapaknya tidak perduli dengan anaknya, ditambah pula kakek-nenek yang tidak perduli dengan cucunya
Semoga saja kakek-neneknya terus menyayangi anak saya
Seperti bunda bilang semoga dengan berjalannya waktu saya bisa menghempaskan pikiran negative tentang mantan suami, dan tidak baper dengan segala omongan mereka
sungguh sangat sulit bunda
Saat saya tidak bertemu mertua pikiran saya tenang dan jauh lebih bahagia, entah mengapa setiap habis keluar saya selalu galau tentang masalalu saya
| | |
Replying to:
Benar sekali bun lebih sedih lagi kalau sudah bapaknya tidak perduli dengan anaknya, ditambah pula kakek-nenek yang tidak perduli dengan cucunya
Semoga saja kakek-neneknya terus menyayangi anak saya
Seperti bunda bilang semoga dengan berjalannya waktu saya bisa menghempaskan pikiran negative tentang mantan suami, dan tidak baper dengan segala omongan mereka
sungguh sangat sulit bunda
Saat saya tidak bertemu mertua pikiran saya tenang dan jauh lebih bahagia, entah mengapa setiap habis keluar saya selalu galau tentang masalalu saya | Gpp bunda wajar. Bunda sedang tidak baik2 saja. Dan itu gpp. Semua orang punya masalah.
Seiring berjalannya waktu, masalah yg ini akan mengecil dan hilang. Tp selama kita hidup masalah pasti akan selalu ada.
Kuat ya Bun. Semua orang punya masalah. Yang penting jangan menyerah. Alihkan dengan banyak ibadah, banyak dzikir, baca Qur'an, perbanyak sholat. Semangat Bun.. bunda pasti bisa lewatin semua masalah, ada yg sayang dan selalu jaga dan selalu liat bunda, ada yg selalu siap bunda curhatin kapan aja, ada yg siap mengabulkan semua doa dan harapan bunda, yaitu Allah subhanahuwata'ala, yg ga pernah ninggalin hambanya..
| | |
Begini bun, laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik..
Pun sebaliknya.
Alhamdulillah bunda sudah berpisah dengan suami, sabar ya bunda menata hati kembali.
Semoga sidang kuliah nya lancar, bunda fokus karir aja bund.
Lumayan kan buat kasih bukti ke mantan sama si cewe nya itu klo bunda jauh lebih sukses setelah pisah.
Percaya deh bun,
Klo pun mantan suami sama itu cewe nanti nikah, pasti mantan suami akan selingkuh lagi, kenapa?
Once a liar always a liar, and once a cheater always a cheater.
Peluk cayang buat bun sama dede nya
| | |
Replying to:
Gpp bunda wajar. Bunda sedang tidak baik2 saja. Dan itu gpp. Semua orang punya masalah.
Seiring berjalannya waktu, masalah yg ini akan mengecil dan hilang. Tp selama kita hidup masalah pasti akan selalu ada.
Kuat ya Bun. Semua orang punya masalah. Yang penting jangan menyerah. Alihkan dengan banyak ibadah, banyak dzikir, baca Qur'an, perbanyak sholat. Semangat Bun.. bunda pasti bisa lewatin semua masalah, ada yg sayang dan selalu jaga dan selalu liat bunda, ada yg selalu siap bunda curhatin kapan aja, ada yg siap mengabulkan semua doa dan harapan bunda, yaitu Allah subhanahuwata'ala, yg ga pernah ninggalin hambanya.. | Iya bun, sekarang keadaan saya sudah jauh lebih baik dan tidak baper lagi dengan cerita2 mertua
Alhamdulillah hati saya sedikit terobati
Saat ini saya sedang berjuang untuk hak asuh anak, karena kemarin di sidang putusan hak asuh anak tidak dicantumkan di akta cerai
Jadi saya gugat kembali masalah hak asuh anak bun, agar jelas tertulis hak asuh yang legal dimata hukum
Karena mertua tidak memperbolehkan anak saya keluar dari KK mereka
Bahkan mertua laki2 saya tidak mau tanda tangan, terutama mantan suami saya tidak mau tanda tangan di surat pernyataan yang saya buat untuk urus surat pindah KK anak
Karena sebelumnya keluarga mertua begitu licik bun, saat saya lemah belum bisa urus kk sendiri karena abis lahiran
Anak saya dimasukkan kk mereka sendiri, tanpa sepengetahuan saya dan sekarang tidak diperbolehkan keluar dr kk tersebut
Yang bikin saya sangat2 sakit hati bun, saya tidak diperbolehkan pindah di kk mertua bareng anak saya dan mantan suami, tapi hanya anak saya saja yang dimasukkan KK mereka
Saya seperti tidak diharapkan
Kalau saya lihat bun mertua laki-laki dan mantan suami tidak memperbolehkan anak saya pindah dr kk mereka ---------- Post added at 23:51 ---------- Previous post was at 23:48 ----------
Replying to:
Begini bun, laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik..
Pun sebaliknya.
Alhamdulillah bunda sudah berpisah dengan suami, sabar ya bunda menata hati kembali.
Semoga sidang kuliah nya lancar, bunda fokus karir aja bund.
Lumayan kan buat kasih bukti ke mantan sama si cewe nya itu klo bunda jauh lebih sukses setelah pisah.
Percaya deh bun,
Klo pun mantan suami sama itu cewe nanti nikah, pasti mantan suami akan selingkuh lagi, kenapa?
Once a liar always a liar, and once a cheater always a cheater.
Peluk cayang buat bun sama dede nya | Betul bun, jodoh itu ibarat cerminan diri sendiri
Saya membesarkan hati dengan kata2 bunda tersebut
Saya berusaha jd orang baik, agar bertemu orang baik, atau bahkan saya ditemukan oleh orang baik
Alhamdulillah bun, minggu kemarin saya sudah sidang akhir dan dinyatakan lulus
Semoga saya lekas mendapatkan SKL dan segera mencari pekerjaan
Saya akan buktikan, saya mampu dan bisa bahagiakan anak tanpa bantuan mantan suami
| | |
Semoga selalu kuat ya bund,, karena kita semua punya medan perang masing2...
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |