| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | masalah di kantor lagi! assalamualaikum bunda semua
Jadi gine bund aku mau tanya pendapat? ceritanya tahun lalu. intinya masalah gaji 13. jadi gini hampir dua tahun ini aku mendapat gaji 13, termasuk karyawan kontrak lainnya dan PNS. hanya satu orang yang tidak mendapat gaji 13 yaitu OB di kantorku. jadi saat aku mendapat gaji 13 setengah gajiku diminta oleh pimpinan dan wakil kantorku untuk diberikan setengahnya untuk petugas kebersihan tersebut. alasannya aku jatah tidak dapat karena di ubah jabatan tertentu makanya aku dapat gaji 13. saat itu juga aku mencari informasi ke kantor pusat dan di perwakilan lainnya! ternyata semua yang jabatannya sepertiku dan jabatan peg kontrak lainnya kecuali OB mendapatkan gaji 13. wlp statusku ADM tapi kantor pusat membuat jabatan yang sama dengan Peg Kontrak lain agar bisa mendapatkan gaji 13 tersebut, agar tidak terjadi diskriminasi untuk seluruh pegawai. OB tidak mendapat gaji 13 karena mereka dianggap Outsourcing, tapi kantor pusat menberikan mereka tunjangan penuh di THR sebagai ganti karena tidak mendapatkan gaji 13, sedangkan aku dan peg. kontrak lain mendapat tunjangan THR yang tidak penuh, setengah dari gaji.
setelah tau informasi dari pusat dan perwakilan lain. memang selama ini aku memberikan gaji 13 untuk OB di kantorku, tapi ku berikan dengan terpaksa alias tidak iklas, karena aku merasa semua pegawai dikantorku mendapatkan gaji 13 kenapa harus aku sendiri yang harus dipotong, dengan alasan aku jatah tidak dapat. kenapa tidak dibagi bersama dengan melihat kondisi masing-masing pegawai lainnya, walaupun aku dipotong banyak sendikit juga tidak apa, tapi aku tidak iklas bila setengah dipotong.
salah satu masalah memang semenjak aku menikah semua jabatanku selain adm, sudah diahlikan ke yg lain tanpa alasan yang jelas, mereka hanya menyampaikan bahwa kita over biar bisa ganti-gantian. memang jabatan yg di over tersebut mendapatkan honor selain gaji. otomatis aku tidak mendapatkan uang masuk lagi, termasuk OB tidak ada uang masuk apapun. beda dengan peg. kontrak lainnya selain ada honor lain dari dua jabatan, mereka juga sering ditugaskan dinas luar sehingga bertambah lagi honornya. sedang aku dan OB stay di kantor.
ternyata setelah aku perhatikan ada salah satu pegawai yang sering nyeletuk bilang bahwa (kamu enak banyak uang, kalau kaya sama-samalah, kamu enak suami PNS beda sama kami) aku hanya mengaminkan saja, semoga yang dikantakannya itu dikabulkan Allah. karena keseringan, dan aku merasa kehidupanku tidak sperti yang dikatakan, ternyata setelah aku tanya-tanya kenapa dia selalu bilang begitu, dia blg sering terjadi pembicaraan diantara mereka tentangku bahwa suamiku banyak penghasilan, suamiku berkerja sebagai tenaga kesehatan, karena PNS di rumah sakit (baru lulus tahun kemarin dengan Ijazah D3nya, golongannya masih kecil). ntah apa yang mereka bicarakan yang jelas mereka menebak-menebak penghasilan suamiku. Penghasilannya itu memang cukup, jika hidup secara sederhana, hidupku jauh dari kemewahan, bisa dibilang cukup tapi tidak lebih. tapi jika aku tidak program hamil.
sudah dua tahun ini aku terus program hami sampai hari ini dan penghasilan suamiku dan aku itu terus terang jadi pas-pasan,apa lagi setelah aku operasi kemarin, terus terang sangat menguras keuangan, pasti bunda-bunda sudah tau bagaimana program hamil ke spesialis belum lagi ada tindakan, mau gimana lagi demi dpt dede bayi semua akan aku tempuh.
aku juga punya serorang nenek dirumah, yg butuh penjaga, saat ini belum ada, tapi sedang ku cari untuk menjaga nenekku, karena beliau sudah sering sakit-sakitan.otomatis aku butuh biaya lagi untuk perawat penjaga itu.
intinya berapapun uang yang aku hasilkan sangat berharga.aku cerita ini bukan tidak iklas mengeluarkan semua uang untuk kehidupanku, aku hanya butuh pendapat bunda-bunda apakah ku biarkan saja aku sendiri yang dipotong gaji 13 untuk OB. tapi kenapa aku merasa tidak ada keadilan disitu terlepas aku mereka anggap jatah tidak dapat, tapi pada intinya semua dapat baik dikantorku, di pusat dan perwakilan lainnya. aku tidak punya honor masuk lain selain gaji 13 itu beda dengan peg. kontrak lain di kantorku, kalau PNS oke itu sudah hak mereka mendapat gaji 13. tapi mereka kan juga ada honor jabatan kedua dan juga sering dinas luar otomatis akan ada honor lain. apa salahnya dibagi sama-sama. kenapa harus aku sendiri, jika kantorku niat menolong OB kenapa aku sendiri, toh aku disini sama-sama bekerja dengan Peg. lainnya. kenapa hak yang aku dapat harus dipotong juga, hanya karena suamiku seorang PNS. aku merasa itu sudah hak suamiku sebagai tenaga kesehatan yang bekerja tanpa hari libur, baik pagi, siang, malam. suamiku juga bekerja diruangan intensif dimana keluarga pasien dilarang masuk, jadi semua tugas baik memandikan, membersihkan dari ujung kaki sampai rambut dilakukan oleh suamiku.
tolong kasih saran bunda aku harus bagaimana, jika aku memang harus berbagi, tolong beri saran sehingga aku iklas memberikannya, karena untuk jika tidak iklas tidak akan jadi pahala untukku. aku merasa gaji 13 itu adalah hakku sama seperti pegawai kontrak yang lain. jika satu dapat semua harus dapat. jika satu dipotong maka semua juga dipotong.
terlepas dari anggapan mereka aku punya banyak uang, tidak banyak kebutuhan tapi fakta yang sebenarnya aku juga punya kebutuhan hidup, program hamil, kehidupan sehari-hari, dan aku juga perlu menabung membeli rumah karena saat ini tinggal dirumah keluarga. sama seperti mereka. menurutku berapapun penghasilan orang lain, semua orang punya kebutuhan. ntah apa itu kita tidak tahu. karena tidak serumah.
jika tidak kuberikan juga tidak mungk in, kasian ob. yang aku inginkan adalah dipotong bersama (dengan ctt melihat kondisi peg tersebut), walaupun tidak sama rata. apa yg harus aku sampaikan ke mereka? at apakah aku biarkan saja?
karena jika aku sampaikan keberatan mereka akan memberi alasan yang sama karena aku jatah tidak dapat atau aku tidak banyak kebutuhan.
| | |
Coba deh bun unek-uneknya disampaikan keteman2 masalah nenek dan lainnya, karena mungkin mereka mikir bunda hidup enak. Sama nih saya juga gitu bedanya sama keluarga sendiri, kakak sy IRT semua cuma sy yg kerja suami kerja proyek lembur terus, otomatis dibilang banyak penghasilan, jadi dikit2 kami yg diandalkan dan diomongin. Tapi mereka gak tau kalau tanggung jawab kami banyak, krn cm sy yg hidup tanpa sokongan atau dikasih tmp tinggal sama orangtua.
iri, sirik udh jadi makanan sehari2, sy dibilang gak bersyukur, padahal sy gk mau ngmg masalah sy karena itu urusan rumah tangga gak bisa dibongkar. dan sampai udah keterlaluan akhirnya sy cerita berapa banyak yg harus kami tanggung.
Mereka yg gk tau apa2 akan selalu iri sama rejeki orang lain, coba dl bun dikasih pengertian. Semoga mereka mau ngerti, atau seandainya emang harus dikasih k ob, bunda yakin deh setiap manusia udah ditakdirkan rejekinya, kalau memang rejeki itu yg hilang akan diganti dg rejeki yang lain bun. Udah ada takaran masing2 sampai kita meninggal, sy sih percaya itu.
masalah anak juga selain ikhtiar kita juga perlu tawakal, mungkin memang belum saatnya, nanti ada saatnya bun. Semoga disegerakan dan dicukupkan rejekinya ya. aaaamiiiin...
| | |
Replying to:
assalamualaikum bunda semua
Jadi gine bund aku mau tanya pendapat? ceritanya tahun lalu. intinya masalah gaji 13. jadi gini hampir dua tahun ini aku mendapat gaji 13, termasuk karyawan kontrak lainnya dan PNS. hanya satu orang yang tidak mendapat gaji 13 yaitu OB di kantorku. jadi saat aku mendapat gaji 13 setengah gajiku diminta oleh pimpinan dan wakil kantorku untuk diberikan setengahnya untuk petugas kebersihan tersebut. alasannya aku jatah tidak dapat karena di ubah jabatan tertentu makanya aku dapat gaji 13. saat itu juga aku mencari informasi ke kantor pusat dan di perwakilan lainnya! ternyata semua yang jabatannya sepertiku dan jabatan peg kontrak lainnya kecuali OB mendapatkan gaji 13. wlp statusku ADM tapi kantor pusat membuat jabatan yang sama dengan Peg Kontrak lain agar bisa mendapatkan gaji 13 tersebut, agar tidak terjadi diskriminasi untuk seluruh pegawai. OB tidak mendapat gaji 13 karena mereka dianggap Outsourcing, tapi kantor pusat menberikan mereka tunjangan penuh di THR sebagai ganti karena tidak mendapatkan gaji 13, sedangkan aku dan peg. kontrak lain mendapat tunjangan THR yang tidak penuh, setengah dari gaji.
setelah tau informasi dari pusat dan perwakilan lain. memang selama ini aku memberikan gaji 13 untuk OB di kantorku, tapi ku berikan dengan terpaksa alias tidak iklas, karena aku merasa semua pegawai dikantorku mendapatkan gaji 13 kenapa harus aku sendiri yang harus dipotong, dengan alasan aku jatah tidak dapat. kenapa tidak dibagi bersama dengan melihat kondisi masing-masing pegawai lainnya, walaupun aku dipotong banyak sendikit juga tidak apa, tapi aku tidak iklas bila setengah dipotong.
salah satu masalah memang semenjak aku menikah semua jabatanku selain adm, sudah diahlikan ke yg lain tanpa alasan yang jelas, mereka hanya menyampaikan bahwa kita over biar bisa ganti-gantian. memang jabatan yg di over tersebut mendapatkan honor selain gaji. otomatis aku tidak mendapatkan uang masuk lagi, termasuk OB tidak ada uang masuk apapun. beda dengan peg. kontrak lainnya selain ada honor lain dari dua jabatan, mereka juga sering ditugaskan dinas luar sehingga bertambah lagi honornya. sedang aku dan OB stay di kantor.
ternyata setelah aku perhatikan ada salah satu pegawai yang sering nyeletuk bilang bahwa (kamu enak banyak uang, kalau kaya sama-samalah, kamu enak suami PNS beda sama kami) aku hanya mengaminkan saja, semoga yang dikantakannya itu dikabulkan Allah. karena keseringan, dan aku merasa kehidupanku tidak sperti yang dikatakan, ternyata setelah aku tanya-tanya kenapa dia selalu bilang begitu, dia blg sering terjadi pembicaraan diantara mereka tentangku bahwa suamiku banyak penghasilan, suamiku berkerja sebagai tenaga kesehatan, karena PNS di rumah sakit (baru lulus tahun kemarin dengan Ijazah D3nya, golongannya masih kecil). ntah apa yang mereka bicarakan yang jelas mereka menebak-menebak penghasilan suamiku. Penghasilannya itu memang cukup, jika hidup secara sederhana, hidupku jauh dari kemewahan, bisa dibilang cukup tapi tidak lebih. tapi jika aku tidak program hamil.
sudah dua tahun ini aku terus program hami sampai hari ini dan penghasilan suamiku dan aku itu terus terang jadi pas-pasan,apa lagi setelah aku operasi kemarin, terus terang sangat menguras keuangan, pasti bunda-bunda sudah tau bagaimana program hamil ke spesialis belum lagi ada tindakan, mau gimana lagi demi dpt dede bayi semua akan aku tempuh.
aku juga punya serorang nenek dirumah, yg butuh penjaga, saat ini belum ada, tapi sedang ku cari untuk menjaga nenekku, karena beliau sudah sering sakit-sakitan.otomatis aku butuh biaya lagi untuk perawat penjaga itu.
intinya berapapun uang yang aku hasilkan sangat berharga.aku cerita ini bukan tidak iklas mengeluarkan semua uang untuk kehidupanku, aku hanya butuh pendapat bunda-bunda apakah ku biarkan saja aku sendiri yang dipotong gaji 13 untuk OB. tapi kenapa aku merasa tidak ada keadilan disitu terlepas aku mereka anggap jatah tidak dapat, tapi pada intinya semua dapat baik dikantorku, di pusat dan perwakilan lainnya. aku tidak punya honor masuk lain selain gaji 13 itu beda dengan peg. kontrak lain di kantorku, kalau PNS oke itu sudah hak mereka mendapat gaji 13. tapi mereka kan juga ada honor jabatan kedua dan juga sering dinas luar otomatis akan ada honor lain. apa salahnya dibagi sama-sama. kenapa harus aku sendiri, jika kantorku niat menolong OB kenapa aku sendiri, toh aku disini sama-sama bekerja dengan Peg. lainnya. kenapa hak yang aku dapat harus dipotong juga, hanya karena suamiku seorang PNS. aku merasa itu sudah hak suamiku sebagai tenaga kesehatan yang bekerja tanpa hari libur, baik pagi, siang, malam. suamiku juga bekerja diruangan intensif dimana keluarga pasien dilarang masuk, jadi semua tugas baik memandikan, membersihkan dari ujung kaki sampai rambut dilakukan oleh suamiku.
tolong kasih saran bunda aku harus bagaimana, jika aku memang harus berbagi, tolong beri saran sehingga aku iklas memberikannya, karena untuk jika tidak iklas tidak akan jadi pahala untukku. aku merasa gaji 13 itu adalah hakku sama seperti pegawai kontrak yang lain. jika satu dapat semua harus dapat. jika satu dipotong maka semua juga dipotong.
terlepas dari anggapan mereka aku punya banyak uang, tidak banyak kebutuhan tapi fakta yang sebenarnya aku juga punya kebutuhan hidup, program hamil, kehidupan sehari-hari, dan aku juga perlu menabung membeli rumah karena saat ini tinggal dirumah keluarga. sama seperti mereka. menurutku berapapun penghasilan orang lain, semua orang punya kebutuhan. ntah apa itu kita tidak tahu. karena tidak serumah.
jika tidak kuberikan juga tidak mungk in, kasian ob. yang aku inginkan adalah dipotong bersama (dengan ctt melihat kondisi peg tersebut), walaupun tidak sama rata. apa yg harus aku sampaikan ke mereka? at apakah aku biarkan saja?
karena jika aku sampaikan keberatan mereka akan memberi alasan yang sama karena aku jatah tidak dapat atau aku tidak banyak kebutuhan. | pemimpin yang aneh....
ayahku kerja sbg pemimpin di kantor pemerintahan... pas THR / gaji 13 ada yg gak dapet... otomatis malah papaku yg ngasih mereka... karnaitu tanggung jawab ppahku sbg pemimpin,,, gak muna lah pemimpin dikasih lebih ini itu, tunjangan dll...
menurut aku bukan kewajiban mba TS buat ngasih OB ... kalaupun memng seharusnya gak dpet mintalah suratnay dari pusat tersebt.. supaya jelas...
| | |
Replying to:
assalamualaikum bunda semua
Jadi gine bund aku mau tanya pendapat? ceritanya tahun lalu. intinya masalah gaji 13. jadi gini hampir dua tahun ini aku mendapat gaji 13, termasuk karyawan kontrak lainnya dan PNS. hanya satu orang yang tidak mendapat gaji 13 yaitu OB di kantorku. jadi saat aku mendapat gaji 13 setengah gajiku diminta oleh pimpinan dan wakil kantorku untuk diberikan setengahnya untuk petugas kebersihan tersebut. alasannya aku jatah tidak dapat karena di ubah jabatan tertentu makanya aku dapat gaji 13. saat itu juga aku mencari informasi ke kantor pusat dan di perwakilan lainnya! ternyata semua yang jabatannya sepertiku dan jabatan peg kontrak lainnya kecuali OB mendapatkan gaji 13. wlp statusku ADM tapi kantor pusat membuat jabatan yang sama dengan Peg Kontrak lain agar bisa mendapatkan gaji 13 tersebut, agar tidak terjadi diskriminasi untuk seluruh pegawai. OB tidak mendapat gaji 13 karena mereka dianggap Outsourcing, tapi kantor pusat menberikan mereka tunjangan penuh di THR sebagai ganti karena tidak mendapatkan gaji 13, sedangkan aku dan peg. kontrak lain mendapat tunjangan THR yang tidak penuh, setengah dari gaji.
setelah tau informasi dari pusat dan perwakilan lain. memang selama ini aku memberikan gaji 13 untuk OB di kantorku, tapi ku berikan dengan terpaksa alias tidak iklas, karena aku merasa semua pegawai dikantorku mendapatkan gaji 13 kenapa harus aku sendiri yang harus dipotong, dengan alasan aku jatah tidak dapat. kenapa tidak dibagi bersama dengan melihat kondisi masing-masing pegawai lainnya, walaupun aku dipotong banyak sendikit juga tidak apa, tapi aku tidak iklas bila setengah dipotong.
salah satu masalah memang semenjak aku menikah semua jabatanku selain adm, sudah diahlikan ke yg lain tanpa alasan yang jelas, mereka hanya menyampaikan bahwa kita over biar bisa ganti-gantian. memang jabatan yg di over tersebut mendapatkan honor selain gaji. otomatis aku tidak mendapatkan uang masuk lagi, termasuk OB tidak ada uang masuk apapun. beda dengan peg. kontrak lainnya selain ada honor lain dari dua jabatan, mereka juga sering ditugaskan dinas luar sehingga bertambah lagi honornya. sedang aku dan OB stay di kantor.
ternyata setelah aku perhatikan ada salah satu pegawai yang sering nyeletuk bilang bahwa (kamu enak banyak uang, kalau kaya sama-samalah, kamu enak suami PNS beda sama kami) aku hanya mengaminkan saja, semoga yang dikantakannya itu dikabulkan Allah. karena keseringan, dan aku merasa kehidupanku tidak sperti yang dikatakan, ternyata setelah aku tanya-tanya kenapa dia selalu bilang begitu, dia blg sering terjadi pembicaraan diantara mereka tentangku bahwa suamiku banyak penghasilan, suamiku berkerja sebagai tenaga kesehatan, karena PNS di rumah sakit (baru lulus tahun kemarin dengan Ijazah D3nya, golongannya masih kecil). ntah apa yang mereka bicarakan yang jelas mereka menebak-menebak penghasilan suamiku. Penghasilannya itu memang cukup, jika hidup secara sederhana, hidupku jauh dari kemewahan, bisa dibilang cukup tapi tidak lebih. tapi jika aku tidak program hamil.
sudah dua tahun ini aku terus program hami sampai hari ini dan penghasilan suamiku dan aku itu terus terang jadi pas-pasan,apa lagi setelah aku operasi kemarin, terus terang sangat menguras keuangan, pasti bunda-bunda sudah tau bagaimana program hamil ke spesialis belum lagi ada tindakan, mau gimana lagi demi dpt dede bayi semua akan aku tempuh.
aku juga punya serorang nenek dirumah, yg butuh penjaga, saat ini belum ada, tapi sedang ku cari untuk menjaga nenekku, karena beliau sudah sering sakit-sakitan.otomatis aku butuh biaya lagi untuk perawat penjaga itu.
intinya berapapun uang yang aku hasilkan sangat berharga.aku cerita ini bukan tidak iklas mengeluarkan semua uang untuk kehidupanku, aku hanya butuh pendapat bunda-bunda apakah ku biarkan saja aku sendiri yang dipotong gaji 13 untuk OB. tapi kenapa aku merasa tidak ada keadilan disitu terlepas aku mereka anggap jatah tidak dapat, tapi pada intinya semua dapat baik dikantorku, di pusat dan perwakilan lainnya. aku tidak punya honor masuk lain selain gaji 13 itu beda dengan peg. kontrak lain di kantorku, kalau PNS oke itu sudah hak mereka mendapat gaji 13. tapi mereka kan juga ada honor jabatan kedua dan juga sering dinas luar otomatis akan ada honor lain. apa salahnya dibagi sama-sama. kenapa harus aku sendiri, jika kantorku niat menolong OB kenapa aku sendiri, toh aku disini sama-sama bekerja dengan Peg. lainnya. kenapa hak yang aku dapat harus dipotong juga, hanya karena suamiku seorang PNS. aku merasa itu sudah hak suamiku sebagai tenaga kesehatan yang bekerja tanpa hari libur, baik pagi, siang, malam. suamiku juga bekerja diruangan intensif dimana keluarga pasien dilarang masuk, jadi semua tugas baik memandikan, membersihkan dari ujung kaki sampai rambut dilakukan oleh suamiku.
tolong kasih saran bunda aku harus bagaimana, jika aku memang harus berbagi, tolong beri saran sehingga aku iklas memberikannya, karena untuk jika tidak iklas tidak akan jadi pahala untukku. aku merasa gaji 13 itu adalah hakku sama seperti pegawai kontrak yang lain. jika satu dapat semua harus dapat. jika satu dipotong maka semua juga dipotong.
terlepas dari anggapan mereka aku punya banyak uang, tidak banyak kebutuhan tapi fakta yang sebenarnya aku juga punya kebutuhan hidup, program hamil, kehidupan sehari-hari, dan aku juga perlu menabung membeli rumah karena saat ini tinggal dirumah keluarga. sama seperti mereka. menurutku berapapun penghasilan orang lain, semua orang punya kebutuhan. ntah apa itu kita tidak tahu. karena tidak serumah.
jika tidak kuberikan juga tidak mungk in, kasian ob. yang aku inginkan adalah dipotong bersama (dengan ctt melihat kondisi peg tersebut), walaupun tidak sama rata. apa yg harus aku sampaikan ke mereka? at apakah aku biarkan saja?
karena jika aku sampaikan keberatan mereka akan memberi alasan yang sama karena aku jatah tidak dapat atau aku tidak banyak kebutuhan. |
dulu saya sama suami sama sama kerja bun, saat awal menikah suami menyuruh resign karena cari nafkah adalah tugas suami dan agar saya ga capek2 bekerja dan ga streess biar cpt hamil, saya mikirnya untuk kebutuhan sehari hari ga akan cukup karena kami sama sama pnya orang tua yang perlu biaya, dan akhirnya pada suatu hari saya drop dan pingsan, dan sejak saat itu besok nya saya resign kerja. setelah sebulan resign alhamdulillah suami rejeki nya lancar bgt. masih bisa buat nafkah keluarga dan orang tua.
jadi saran saya resign kerja bukan pilihan buruk agar tidak kepikiran masalah pekerjaan, stress dan bnyak pikiran juga salah satu pnyebab sulit untuk hamil. kalau masalah rejeki kita yakin saja sambil berdoa, karena rejeki bisa dtg dari mana saja.
semanggaat.....
| | |
Pimpinan aneh. Kantor yang aneh. Teman2 yang dengki. Kalo aku jadi ibu aku melawan. Meski bukan dengan cara keras, tapi tegas. Ini soal hak. Bukan soal suami yg PNS rs kek, atau kebutuhan a,b, c, d dsb. Tapi hak yang seharusnya kita terima tapi tidak diberikan sebagaimana mestinya. Dulu aku pernah gitu juga. Masing2 dr kami (temen2 1 angkatan) dapat tambahan gaji. Setelah tanya2 terhyata dr kami semua hanya aku yg dipotong. Meski g banyak, tapi kenapa hanya aku. Kenapa beda perlakuan? Kl sama rata g masalah. Aku juga akan mengerti. Tp ini tebang pilih. Akhirnya bulan berikutnya sebelum nerima uang aku lgsg blg saya tidak mau dipotong2 ya. Kalo mau dipotong samain dgn yg lain jgn cm sy aja. Sejak itu dia gak gitu lagi (juru bayar).
Toh ibu sudah tanya sana sini soal peraturan bahwa ibu dengan status demikian berhak mendapatkan gaji 13 kan. Kalo perlu mintalah bagian sana utk membuat surat resmi yg menyatakan kl ibu drngan status itu berhak menerima gaji 13 sesuai peraturan yg berlaku. Setelah itu jika kedepannya pimpinan dan temen2 meminta potong gaji ibu lagi ibu punya bukti yg kuat, sah dan resmi utk menolak. Kita perlu membentengi diri dlm dunia kerja biar g dianggap sepele dan gampang diinjak2. Krna pd kenyataannya dlm dunia PNS itu amat sangat banyak sikut2an dan dengki2an.
| | |
Replying to:
Coba deh bun unek-uneknya disampaikan keteman2 masalah nenek dan lainnya, karena mungkin mereka mikir bunda hidup enak. Sama nih saya juga gitu bedanya sama keluarga sendiri, kakak sy IRT semua cuma sy yg kerja suami kerja proyek lembur terus, otomatis dibilang banyak penghasilan, jadi dikit2 kami yg diandalkan dan diomongin. Tapi mereka gak tau kalau tanggung jawab kami banyak, krn cm sy yg hidup tanpa sokongan atau dikasih tmp tinggal sama orangtua.
iri, sirik udh jadi makanan sehari2, sy dibilang gak bersyukur, padahal sy gk mau ngmg masalah sy karena itu urusan rumah tangga gak bisa dibongkar. dan sampai udah keterlaluan akhirnya sy cerita berapa banyak yg harus kami tanggung.
Mereka yg gk tau apa2 akan selalu iri sama rejeki orang lain, coba dl bun dikasih pengertian. Semoga mereka mau ngerti, atau seandainya emang harus dikasih k ob, bunda yakin deh setiap manusia udah ditakdirkan rejekinya, kalau memang rejeki itu yg hilang akan diganti dg rejeki yang lain bun. Udah ada takaran masing2 sampai kita meninggal, sy sih percaya itu.
masalah anak juga selain ikhtiar kita juga perlu tawakal, mungkin memang belum saatnya, nanti ada saatnya bun. Semoga disegerakan dan dicukupkan rejekinya ya. aaaamiiiin... | terima kasih bunda sarannya, tahun 2018 otomatis aku akan dapat lagi, dan ada penerimaan dua pegawai baru, satu pengawai pusat dan satu outsourcing, otomatis jabatan pegawai pusat juga sama denganku di bagian umum, apakah dia di potong juga, tapi baik aku atau dia yang di potong aku akan tetap bicara, akan aku sampaikan secara baik-baik dan tegas, terlepas aku jatah tidak dapat, terlepas status jabatanku dirubah pusat untuk dapat gaji 13, intinya mau tidak mau aku sudah jatah dapat dan juga peg. kontrak dapat. klo sudah ku sampaikan aku juga yg dipotong, akan aku berikan tapi akan kuberikan berapa aku iklas. ---------- Post added at 08:26 ---------- Previous post was at 08:20 ----------
Replying to:
pemimpin yang aneh....
ayahku kerja sbg pemimpin di kantor pemerintahan... pas THR / gaji 13 ada yg gak dapet... otomatis malah papaku yg ngasih mereka... karnaitu tanggung jawab ppahku sbg pemimpin,,, gak muna lah pemimpin dikasih lebih ini itu, tunjangan dll...
menurut aku bukan kewajiban mba TS buat ngasih OB ... kalaupun memng seharusnya gak dpet mintalah suratnay dari pusat tersebt.. supaya jelas... | terima kasih bunda, itulah dunia kerja bund, pimpinanku sebenarnya baik tapi punya wakil seorang perempuan, nah perempuan ini ni yang usulnya dan keputusannya sangat bisa mempengaruhi pimpinan. dia memang suka potong-potong, ada satu peg. kontrak yg suka di potong honornya (selain gaji) sama dia seharusnya dapat 450 eh malah di kasih 180, ada aja alasannya. temanku itu cuma bisa curhat dan terima saja tanpa berani menyampaikan, karena ibu tsb atasan bagian umum. ---------- Post added at 08:29 ---------- Previous post was at 08:26 ----------
Replying to:
dulu saya sama suami sama sama kerja bun, saat awal menikah suami menyuruh resign karena cari nafkah adalah tugas suami dan agar saya ga capek2 bekerja dan ga streess biar cpt hamil, saya mikirnya untuk kebutuhan sehari hari ga akan cukup karena kami sama sama pnya orang tua yang perlu biaya, dan akhirnya pada suatu hari saya drop dan pingsan, dan sejak saat itu besok nya saya resign kerja. setelah sebulan resign alhamdulillah suami rejeki nya lancar bgt. masih bisa buat nafkah keluarga dan orang tua.
jadi saran saya resign kerja bukan pilihan buruk agar tidak kepikiran masalah pekerjaan, stress dan bnyak pikiran juga salah satu pnyebab sulit untuk hamil. kalau masalah rejeki kita yakin saja sambil berdoa, karena rejeki bisa dtg dari mana saja.
semanggaat..... | terima kasih bunda, aku belum kepikiran buat resign bu, kasian suamiku kalau aku tidak bekerja, dan aku juga masih perlu biaya buat program hamil, doakan aku ya bunda semoga orang2 dikantorku mengerti apa yang kusampaikan dan bisa menerima dengan baik. ---------- Post added at 08:36 ---------- Previous post was at 08:29 ----------
Replying to:
Pimpinan aneh. Kantor yang aneh. Teman2 yang dengki. Kalo aku jadi ibu aku melawan. Meski bukan dengan cara keras, tapi tegas. Ini soal hak. Bukan soal suami yg PNS rs kek, atau kebutuhan a,b, c, d dsb. Tapi hak yang seharusnya kita terima tapi tidak diberikan sebagaimana mestinya. Dulu aku pernah gitu juga. Masing2 dr kami (temen2 1 angkatan) dapat tambahan gaji. Setelah tanya2 terhyata dr kami semua hanya aku yg dipotong. Meski g banyak, tapi kenapa hanya aku. Kenapa beda perlakuan? Kl sama rata g masalah. Aku juga akan mengerti. Tp ini tebang pilih. Akhirnya bulan berikutnya sebelum nerima uang aku lgsg blg saya tidak mau dipotong2 ya. Kalo mau dipotong samain dgn yg lain jgn cm sy aja. Sejak itu dia gak gitu lagi (juru bayar).
Toh ibu sudah tanya sana sini soal peraturan bahwa ibu dengan status demikian berhak mendapatkan gaji 13 kan. Kalo perlu mintalah bagian sana utk membuat surat resmi yg menyatakan kl ibu drngan status itu berhak menerima gaji 13 sesuai peraturan yg berlaku. Setelah itu jika kedepannya pimpinan dan temen2 meminta potong gaji ibu lagi ibu punya bukti yg kuat, sah dan resmi utk menolak. Kita perlu membentengi diri dlm dunia kerja biar g dianggap sepele dan gampang diinjak2. Krna pd kenyataannya dlm dunia PNS itu amat sangat banyak sikut2an dan dengki2an. | Kantornya tidak aneh bund, tapi orang-orang didalamnya, seandainya bunda tahu aku berkerja pada lembaga pemerintah yang bergerak di bindang layanan masyarakat, membantu masyarakat. pasti bunda makin herankan. bekerja memenuhi hak masyarakat tapi malah mengurangi hak karyawan
aku sudah paham betul bagaimana orang-orang disini, yach cuma bisa maklumi saja, masih ada gitu manusia gini ternyata.
akan aku sampaikan bunda secara baik-baik dan tegas, doakan aku ya
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |