Perjuangan Melahirkan Putraku Asla
Hai bund salam kenal, sy nisa dari bogor ini thread pertama sy nih pernah janji akan menceritakan pengalaman melahirkan putra pertama ku. Maaf apabila kata2nya kurang dan ada kesalahan.
Ini sekedar cerita tak bermaksud apapun selain sharing.
seharusnya baby lahir 17 Agustus tapi mundur nih.ehehehe
21 Agustus 2017 pagi Aku tetap melakukan senam hamil sendiri, mengepel sambil jongkok hingga jalan2 pagi dan melakukan aktifitas seperti biasa dan sore pun aku melakukan jalan2 sore, tak ada yang kurasakan tanda2 aka melahirkan. Malamnya aku merasakan mulas dan agak mencret berkali kali hingga ku bangun dari tidur dan ini aneh kok semakin mules dan tak ada feses yang keluar pukul 23.00 semakin ku rasakan mules yang tak henti hingga ku tahan semakin mulas dan ku tak bisa tidur.
22 agustus 2017 pukul 03.30 aku bersama ibuku dan membangunkan suami untuk ke bidan, karena keterbatasan kendaraan kami menggunakan motor. Di bidan pun cek ternyata baru pembukaan 1 dan adaa keanehan yaitu kepala bayi berada di pinggir perut padahal hari minggu nya saat cek sudah dibawah kepalanya. Akhirnya bidan pun menyarankan tuk ke RS dengan alasan usg dulu, dari 7 bulan sy sudah usg alhamdulillaah tak ada masalah, tapi ini aneh, entah kuasa Allah. Akhirnya kami pulang dan membawa rujukan untuk usg ke RS. Kebetulan saya tinggal di rumah orangtua sy tak lama sampai di rumah suami pergi ke rumahnya. Pukul 4.30 mulas semakin kuat, ku fikir ingin bab tapi tidak. Saat membuka kamar mandi ternyata ada mertua ku dan paraji yang biasa mijit sy. Heran dan aneh pada mereka 2 bidan berkata kalau saya harus ke RS, bidan yang biasa kontrol dan bidan saat lahiran. Segala persiapan untuk melahirkan pun tinggal menunggu. Sy sudah makan, minum telur ayam kampung dan teh manis. Pukul 7.30 akhirnya mulai benar-benar mulas tak henti2. Sy mulai mengejan terus terusan, hingga akhirnya paraji pun berkata dengan PD ny “nanti jam 9 ini mah” waktu terus berputar entah berapa kali aku mengejan tiap bayi mengajak aku mengejan, V ku di masukan minyak VCO berkali kali, mengejan lagi perut ku di dorong dengan kencang, segala air dari ustad dll pun beratangan. Aku keringetan, muka pucat dan tetap harus mengejan berjam jam. Paraji dan mertua ku tetap saja menyuruhku untuk terus mengejan dengan PD lagi paraji berkata “nanti jam 11” dalam hati pun ingin segera melahirkan bayi ini tapi hingga akhirnya badan sudah keringat dingin dan menggigil, aku bilang “gak kuat ini tenaga abis badan seperti meriang, pengen di infus” mertua menjawab “gpp memang gitu”.waktu terus berputar akhirnya tiba adzan Zuhur, bayi ku pun belum lahir dan aku sudah menggigil terus dan badan tak karuan sedangkan mertua dan paraji tetap meyakini bahwa aku bisa lahir disitu. Yaa Allah kapan ini, keluarga ku pun membahas ke bidan aja, semua kk ku kasihan dan menyuruh ku untuk ke bidan H yang ada di sekitar. Tapi aku tetap harus terus mengejan lagi lagi paraji itu bilang nanti aza coba liat nanti jam 2. Yaa Allah apalagi ini. Paraji berkata “ini waktu hamilnya bla.bla.bla” mertua ku pun terus membela paraji dan berkata sebentar lagi sebentar lagi, dengan bangganya paraji bilang “iihh banyak yang lahiran sudah ku tangani ratusan”. Kk perempuan ku 2nya pun berkata lahiran dimana aza yang penting selamat. Tapi apa coba aku terus terusan mengejan mungkin ada puluhan x lebih dari 30x mungkin. Tak kunjung lahir juga. Akhirnya sudah seperti ini pukul 14.30 kami ke bidan terdekat. Lucu deh bun, paraji itu menyuruhku tak berkata kalau sudah mau lahiran oleh paraji. Saat di bidan pun dia tak mengaku kalau dia paraji. Sedangkan V ku bada bekas minyak yang banyak, sudah bengkak makanya bayi tak bisa keluar.berkali kali bidan berntanya “ini udah ke paraji ya” anehnya paraji itu mengalihkan “nggak bu, biasa dadara (pertama) jadi gtw”. Karena mis V sudah bengkak, darah sy 160. Akhirnya mereka merujuk ku ke RS. Untung saja tak jauh dari RS. Benar sudah dugaan ku bahwa aku memang harus lahir ke RS. Di IGD pun begitu, para suster hingga 3x menanyakan “ini udah ke paraji ya, gpp jujur aza”. Lagi lagi paraji itu yang sibuk menjawab “nggak bu, maklum anak pertama jadi belum tau”. Di rumah dengan sombong dan takaburnya ucapannya. Tapi saat ke bidan dan RS dia malah gak mengaku dan takut. Akhirnya saya masuk ke ruangan bersalin yang dingin itu (maklum belum pernah dirawat) ehehehee. Gak kuat bun bawaannya pengen ngeden aza tapi sy harus nunggu dokter dulu. Sy di infus dan dioksigen bun (baru x ni bun) suster say “ibu V ny sudah bengkak, jujur aza sebelumnya ke paraji yaa”. Sy jawab “ngga sus bener, kenapa yaa sy seperti meriang dan dingin banget waktu dirumah”. “iya V bu sudah bengkak, jadi gak bisa keluar bayiny”. Coba ya nanti lahiran normal. Kurbih setengah jam kemudian sy dicoba melahirkan normal 3x ngeden tak juga kluar “kemungkinan ini di vacuum, sebentar ya tunggu dokternya mungkin pukul 5nanti”. Entah pukul berapa itu, akhirnya sy di vacuum, waaw bgt bun alat itu masuk ke V dan dengan 3x ngedden di semangati oleh suster dan suami Alhamdulillah baby keluar, perasaan bahagia pun menyelimuti diri ini. Sambil di jahit, aku melihat bayiku disebelah tapi belum mendengar tangisan bayi ku, hingga aku selesai dijahit pun belum menangis suster melakukan tindakan hingga memberikan oksigen, semoga tak terjadi apa apa tak lama baru lah ku dengar bayi ku menangis kencang. Semua rasa sakitku hilang dan tak terasa. Alhamdulillah sy melahirkan normal dengan Vacuum, jahitan obras luar dalam. Yang gak menyangka itu sementara sy pipis di selang dulu, pakai pampers dan hingga mendapat oksigen. Ehehehheehee
Gak kebayang bun klw sy ngikutin mertua dan paraji yg sombong itu, gak tau deh apa yng terjadi dg sy serta bayi sy. Padahal jelas bgt 2bidan nyuruh k RS. Malah dibawain paraji, huuhuhuuu
Saat hamil sy
Semoga ini pengalaman pertama dan terakhir menginap di RS dan berhubungan dg paraji, merasakan di vacuum, infus hingga 3 botol, oksigen, pipis dg selang dll. Aamiin.
Semoga para bunda yg sedang menanti kelahiran dilancarkan dan dimudahkan. Serya bayi dan ibunya sehat selamat. aamiin
Sy pun merasakan pelayanan yang memuaskan, terutama perawat yang ramah dan sangat menyenangkan.
oiya baby Aslah Liban Abqary (laki laki yang lebih baik,cerdas,sukses)
lahir 22 Agustus 2017 pukul 17.27
bb. 3680 gr tb. 50 cm..
mohon doanya semoga Aslah sehat selalu dan semakin berkah rezeki kami. aamiin