Hai Bunda, selain ibu hamil disini juga ada dong yang udah punya anak? Sharing tentang masalah gizi yuk!
Usia anak 0-10tahun sebagai tahapan perkembangan anak yang cukup rentan terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu. Terus kita sering antara sadar gak sadar tentang masalah gizi ini. Untuk pertama-tama aku mau coba rangkum beberapa masalah gizi yang umum terjadi pada anak ya:
1. Kurang asupan vitamin A
Kurang asupan vitamin A dapat berdampak pada terganggunya perkembangan organ penglihatan si kecil. Penyakit mata yang sering muncul akibat kurang vitamin jenis ini disebut dengan Xeroptalmia. Menurut situs Wikipedia, penyakit ini merupakan menyebab kebutaan paling sering terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Jadi, kita sebagai orang tua juga perlu banget untuk memberikan berbagai jenis makanan yang kaya dengan kandungan vitamin A seperti wortel, bayam, keju, alpukat,telur, dan mangga.
2. Kurang asupan zat besi (Fe)
Kekurangan zat besi pada anak dapat menyebabkan berbagai ganguan kesehatan yang salah satunya adalah anemia. Si kecil yang mengidap anemia memiliki kadar hemoglobin darah dibawah angka normal yang berakibat pada rendahnya suplai oksigen ke organ-organ tubuh. Gejala anemia yang sering nampak adalah lemas, pucat, dan mudah lelah.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa defisiensi atau kekurangan zat besi dapat berhubungan dengan rendahnya kemampuan memusatkan perhatian dan mengingat pada anak. Memberikan berbagai jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti sayuran terutama yang berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan daging, dapat memenuhi kebutuhan zat besi si kecil.
3. Kurang energi protein (KEP)
Peran protein bagi si kecil yang sedang dalam masa pertumbuhan ini penting banget. Kalau asupan protein mereka dibawah angka kecukupan gizinya, si kecil beresiko mengalami kondisi Kurang Energi Protein (KEP). Para ahli mengelompokan KEP kedalam tiga tipe utama yaitu:
Marasmus.
Si kecil yang mengalami Marasmus biasanya memiliki berat badan sangat rendah, ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh, mudah terkena infeksi penyakit, rambut tipis dan mudah rontok, kulit kering dan berlipat, tingkat kesadaran menurun, dan sering diare. Masalah gizi ini sering terjadi pada anak usia satu tahun yang tidak mendapatkan cukup Air Susu Ibu (ASI).
Kwashiorkor.
Kondisi ini banyak ditemukan pada anak usia 1-3 tahun yang kurang mendapatkan asupan protein. Menurut situs Wikipedia, si kecil yang mengalami Kwashiorkor sering kali mengalami pembengkakan pada di seluruh tubuh hingga tampak gemuk terutama pada bagian punggung kaki, bila bagian punggung kakinya ditekan akan meninggalkan bekas seperti lubang, otot mengecil, serta munculnya ruam yang berwarna merah muda pada kulit kemudian berubah menjadi coklat kehitaman dan mengelupas.
Kwasiorkor Marasmus.
Kondisi ini sering dikenal dengan istilah busung lapar dan timbul jika makanan sehari-hari tidak mengandung cukup energi dan protein.
4. Kurang asupan zat Iodium
Kurang mendapatkan masukan zat iodium dapat berakibat pada pembengkakan kelenjar gondok, gangguan perkembangan fisik, dan fungsi mental. Zat iodium banyak terdapat pada udang atau lobster, stroberi, kentang, dan keju ceddar.
Pengaturan pola makan termasuk memastikan kecukupan nutrisi yang berimbang adalah upaya yang direkomendasikan para ahli guna menghindari resiko obesitas pada anak. Selain itu, membiasakan si kecil aktif secara fisik memalui beragam aktivitas olah raga atau bermain juga dapat menurunkan resiko kondisi ini.
Beberapa masalah gizi diatas umumnya dialami pada anak, bunda. Tapi biasanya kita baru sadar kalau si kecil berat badan nya gak nambah setelah sekian bulan. Kalau aku sendiri mulai sadar waktu si kecil berat badannya gak bertambah selama 2 bulan. Nanganinya waktu itu aku kasih Pediasure sama aku kasih makan sayur2an, tapi di bikin ala bento supaya dia tertarik buat makan. Beberapa minggu minum pediasure udah lumayan nambah seimbang berat badannya.
Bunda disini ada yang mengalami masalah gizi pada si kecil gak? Sharing yuk! Share cara bunda menanganinya juga ya