10 Manfaat Nikah pada Usia Dini

Mungkin saja untuk anda yg tidak mensupport pernikahan diusia muda baiknya anda membaca pemaparan saya di bawah ini tentang keuntungan lakukan pernikahan di umur mu yaitu umur dibawah 25 th., batasan usia 25 th. lantaran dibawah usia itu menurut saya adalah usia yang cukup muda, serta belum sangat dewasa, namun untuk perembuat itu cukup dewasa lantaran wanita itu cepat alami kedewasaan.

Semua suatu hal tentu ada segi negatif serta segi postifnya. Dalam artikel ini bakal kami ulas segi positif menikah muda. Tidakkah hidup mesti senantiasa memikirkan positif? Simak apa sajakah keuntungan dari menikah pada umur muda.


Di bawah ini manfaat nikah di usia yang masihlah reratif muda maupun usia yang bebrapa begitu muda :

1 Ada pada umur reproduksi maksimal
Umur 20an adalah umur paling maksimal untuk bereproduksi. Bila kita menanti umur sekitaran 30an untuk berkarir atau argumen yang lain, tidakkah sia-sia bila waktu kita telah cukup “mapan” namun kita telah tak ada pada saat maksimal lagi untuk bereproduksi?

2 Melakukan perbaikan keadaan psikologis
Saat pernikahan diawali lebih cepat (umur 18-25 th.) bakal memberi dampak yang tambah baik untuk perubahan kesehatan psikologis pasangan. Rangkuman itu di ambil sesudah mengadakan riset pada 8. 000 pasangan muda.

3 Punya potensi membuahkan keturunan yang lebih berkwalitas
Pernikahan yang dikerjakan pada umur muda bisa menolong jalinan pada anak serta orangtua. Umumnya anak-anak semakin lebih cepat mempunyai intelegensia yang tinggi, mempunyai perilaku yang baik, serta terproteksi dari depresi.

4 Tambah baik dalam mengelola stress
Hidup berbarengan dapat membantu pasangan suami istri untuk jadi lebih mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab yang tambah baik. Pengantin baru, bakal tampak tambah baik dalam mengatur emosi serta stres dibanding dengan rekan-rekannya yang belum menikah.


5 Tingkatkan kwalitas hidup
Sebelumnya menikah biasanya seorang tidaklah terlalu memerhatikan keadaan badannya serta melakukan tindakan sesuka hati. Namun satu studi tunjukkan pernikahan dapat bikin seorang lebih sedikit ikut serta dalam tingkah laku berisiko seperti konsumsi alkohol, kerap pulang malam serta tak menjaga diri. Hal semacam ini karena sebab ada beberapa orang yang perlu ia cermati terkecuali dianya. Diluar itu bila ia telah mempunyai anak biasanya semakin lebih jauh berperilaku sehat.

6 Jarak umur anak dengan orangtua sama sangat jauh
Kerapkali kita jumpai seseorang anak yang diantar oleh orang tuanya yang rasa-rasanya lebih layak jadi kakek atau neneknya. Terkecuali aspek kesusahan dalam sesuaikan pendapat lantaran ketidaksamaan umur yang sangat jauh (yang bermakna juga semakin besar ketidaksamaan jaman), butuh diperhitungkan juga permasalahan cost. Pikirkan bagaimana bila waktu anak-anak kita duduk di bangku kuliah kelak serta kita telah masuk saat pensiun atau telah tak dapat bekerja lagi? Tidakkah hal itu malah bakal menyusahkan anak kita kelak?

7 Anak Anda Dewasa Anda Masihlah Muda
Bila anda menikah di usia muda jadi, anda bakal lihat anak anda dewasa dengan usia yang masihlah berkisaran kurang dari 40 th. dengan usia segitu jadi anda bakal lihat anak anda beranjak dewasa sedangakan anda terlihat masihlah muda, saya ambillah.
contoh :
Bila anda menikah pada usia 22 th., sedang istri anda berusia 19 th. serta anda memperoleh anak saat usia anda serta istri anda 23 th. serta 20 th., jadi saat anak anda tamat SMA jadi usia anda berkisaran 40 th. serta istri anda berusia 38 th. atau kurang dari itu lantaran anak anda termasuk juga pandai serta cepat masuk sekolah, serta ketikah dia lulus dari bangku kuliah usia anda masihlah reratif muda bukan??

8 Lama Hidup dengan Pasangan Anda
Dengan anda menikah di usia yang begitu muda jadi kehidupan berkeluarga anda dengan pasangan hidup terkasih bakal reratif lama lantaran kalian semasing masihlah muda serta peluang kebahagiaan anda bakal lama anda rasakan dalam pengertian sinyal “.
Ketiga : Dapat Berencana Hari esok Keluarga Anda
Pastinya setiap keluarga memiliki gagasan serta angan-angan berbarengan, begitu anda serta pasangan mu bakal gampang berencana hari esok keluarga anda dengan cara berbarengan serta bisa mewujudkannya, hal semacam ini karena anda serta pasangan memiliki saat yang cukup untuk meraih cita-cinta anda.


9 Lama rasakan Asmara dengan Pasangan
usia yang masihlah muda serta keperluan sex yang masihlah kuat bikin anda serta pasangan anda demikian rasakan jalinan anda dengan pasangan anda, lantaran usia yang demikian muda bikin kalian berdua, betul-betul rasakan jalinan itu, serta saat anak anda telah berusia 10 th. juga, istri anda masihlah tampak masihlah muda serta cantik, hal semacam ini bikin diri anda semakin teransang serta semakin nikmati jalinan suami istri anda.

10 Anak anda dapat menolong ekomomi keluarga ada
saat anada berumaur 40 th. tentu anak ada yg pertama ada telah lulus dari perguruan tinggi serta dia pastinya akan cepat mencari pekerjan serta tentunya dong jumlah ekonomi keluarga ada bakal naik, serta keluarga anda tak kuatir lagi dengan hidup serba kekurangan 'dan hal semacam ini pasi bakal kurangi kemiskinan didunia "

So, yang paling utama yaitu kepercayaan diri serta kemauan kita waktu menikah. Bila kita meyakini serta kemauan kita baik, dengan kemauan baik pasi bakal terwujud hal yg baik juga
jadi janganlah cemas untuk menikah muda yaan cemas untuk menikah muda ya.....

 

 

1. Masih 20th, gimana caranya mapan kalau bukan anak orang kaya? Tamat sma umur 18th, apa langsung dapat job dgn gaji 5jt?

2. Psikologis gimana maksudnya? Bukannya ini jaman keemasan masa2 alay? Baper?

3. Gimana mau berkualitas kalo ortunya cuma mikirin selangkangan dalam hidup? Usia 18th tamat skolah bukannya mikirin pendidikan demi hidup yg baik, malah mikirin sex.

4. Yang pasti, melihat tekan2 seangkatan kumpul bareng ama temannya, wisuda, karir ok. Mulai merasa tertekan, umr 18th kawin, 19th punya anak, gak sempat merawat diri, karena sudah mikirin hidup. Pas ketemu udah lebih tua 10th dari temen sebaya. Makin pengen garuk2 tembok liat temen2 asik ngumpul, awak udah sibuk ngurus eek.
Suami yg masih muda, alih2 terpesona ama temen sebaya yg wajahnya sesuai umur.

5. Itu semua tergantung orangnya. Ada yg pas single sedap dipandang mata, ada yg udah merit makin cuek dengan penampilan, alasan dah laku.

6. Ortu saya melahirkan saya di usia 36th, cukup tua, dan ortu saya bertanggung jawab, menyekelohkan saya hingga tamat kuliah. Meski saya kadang2 membantu beliau, saat papih saya meninggal, tapi enjoy aja. Dirumah sepi, mending ikut dagang bareng emak. Dapat duit lebih, biar gak kalah gaul nongkrong dan style keren bareng genk.

7. Kakak saya menikah diusiia 30th, sekarang usianya 38th. Kalau anda melihatnya anda pasti berpikir dia masih 22th. Ini faktor keberuntungan saja.

8. Saya punya teman menikah diusia 19th. Meninggal saat dia usia 22th, melahirkan anaknya ke 2. Pemilik sari ayu melahirkan anaknya diusia 46th, sampe sekarang kalau ga salah anaknya tertua 40th. Usia bukan urusan kita.

9. Entah bagi yg lain, tapi menurutku pernikahan tak melulu tentang sex. Etapi, namanya juga memang awalnya cuma mikirin selangkangan ya.
.
10. Oohhh poinnya ini toh, anda pengen bermalas2an saja, biar nanti anak anda aja yg cari duit...
Kalau saya, kalau bisa tidak akan merepotkan anak2 saya, seperti ibu saya dulu tidak pernah merepotkan anak2nya. Biarlah anak2 saya menikmati pencarian mereka kelak. Punya anak jangan minta balasan budi ah..

Buat TS : anda cuma cari pembenaran aja sepertinya..
Wkwkwkwk, mikirin sex dan leha2 diusia 40th aja sih lu.

 

 

Betul sekali
Saya menikah di usia 21
Menikah muda menundukkan pandangan.menjauhkan dari zina

Krn saya jg ga mau pcrn lama lama .buat dosa aja ..mendingan cpetin halal..

Tp jg hrs ada kesiapan mental sih krn untk mengarungi sebuah rumah tangga itu tdklah mudah..jgn sampe pernikahan kita itu gagal..
Hrs ada kedewasaan kematangan berfikirr..

 

 

simplenya aja sih. saya dulu juga mau nikah umur 23. lha jodohnya yg belum datang saat usia segitu. bahkan sy targetkan dulu itu. g bisa 23 ya 25. eh g juga. ya wes 26. eh ga juga. ternyata jodoh datang di 27. yang penting kita jadi pribadi baik biar dikasih jodoh baik juga. biar RT nya adem ayem langgeng.

banyak juga kan jaman skrg nikah muda gak lama jadi janda muda. kalo jodohnya deket alhamdulillah. kalo yg jodohnya masih jauh bagaimana? yang penting ya tadi itu. jadi calon jodoh yg baik biar dikasih calon jodoh yang baik juga.

 

 

Untuk point 10....klo ank mengikuti pola pikir ortu buat nikah muda piye jal.... Bukan bntu ekonomi bs2 mlh di suruh momong cucu n blm mandiri finansial.....mk otomatis point yg ke 9 dan yg lainny bisa g tercapai

 

 

Masalahnya bukan hanya sekedar mau atau nggak mau, tapi jodoh atau tidak jodoh. Kadang maunya nikah umur 22 th tapi baru bersatu dengan jodoh alias menikah umur 29 th. Taaruf dari usia muda juga tidak menjamin bisa nikah muda.

 

 

Judul tritnya *pernikahan usia dini* bukannya pernikahan usia dini d bwh 20 th.. gagal fokus sy.. yg d bahas pernikahan usia muda batasan 25 th.

Ikut komen ahh

Utk poin 4 dan 9 mslh stress dan keliatan cantik..tdk d pungkiri d jaman skrg ini uang faktor utama khdpn. Klo mslh ekonomi trhambat bakalan pusing dong mikirin biaya hidup semakin meningkat. Atau mgkn ada sebagian org masih bisa senyum bahagia klo kebutuhannya primernya tdk trpenuhi.
Dan mslh kecantikan..gmn mau keliatan lebih muda dan cantik klo utk dandan dan perawatan ga punya duit.

Utk poin ke 5 mslh pecandu alkohol. Namanya jg udh pecandu jd susah merobahnya hmpir sm dg pria yg doyan selingkuh dan kdrt.
Jd intinya kembali ke diri masing2 aja

 

 

Kalo blm nemu jodohnya, apa mungkin harus nikah jg tapi sm siapa, wong jodohnya blm nemu...
Oia bu TS justru tmn sy yg nikah usia muda pd nyesel nikah muda, alasannya byk, beberapa alasannya ada di ulasan Bu Medan..
Sy sendiri nikah di usia hampir 27 dan suami 32..

 

 

Menikah kan bukan perkara gampang bun TS.
Byk hal yg harus dipertimbangkan sblm menikah. Menikah bukan cuma urusan seks atau punya anak.
Lagian jodoh kan udh diatur sama Yang Diatas. Byk bunda2 di sini yg nikah jg di atas 25thn, krn berbagai hal.

Sy rasa, dgn kita menyiapkan diri kita: mental, kesehatan, keuangan, dll, kita bs punya rumah tangga yg berkualitas.

Kalo ortu sy nikah muda dan ekonomi mereka morat marit saat menikah, sampai anak2nya jg hidup susah, masa sy mau nikah muda jg? Mending sy sekolah, kerja dulu yg bagus, baru nikah. Sy ga mau anak sy hidup susah sperti sy dulu.

Artinya, kalo mau nikah muda, silahkan, tp jgn kebelet lah. Pertimbangin baik2, spy kita bahagia sampe anak cucu.

 

 

Tsnya pikir, gpp ekonomi morat marit, toh pas dia masih muda anaknya dewasa cariin duit buat dia dan suaminya. TS dan suami bisa puas2in seks. Melihara anak atau melihara tuyul sih? Minta balas jasa segala.
Ohiya, jangan sampe anak TS bikin curhat disini.
"Bunda, aku bingung ayah ibuku sebenernya masih muda, tapi mereka pemalas. Aku dipaksa cari duit sedangkan mereka hanya menghabiskan gajiku. Salahkah aku membenci mereka? Sedangkan tujuan mereka dulu cepat berumah tangga ingin punya anak dewasa diusia mereka nanti masih muda. "
Ohiya, gak jaminan juga ya cepat nikah langsung punya anak.

 

 

teori tidak seindah praktek coyyyyyyyyyy
Saya nikah usia 32thn lbh. pny anak usia 33thn. Udh kita mah jd manusia ngalir aja jalanin hidup. Ga usah neko2,ngoyo bla bla bla. Kita ini udh ada yg pnya. Klo Tuhan hrs katakan "....Saatnya kamu pulang ke kampung akhirat...." Bubar kabehhhhhh

 

 

Menurutku pernikahan itu tentang komitmen dan kesiapan dalam menjalankan komitmen berumah tangga itu sendiri, orang mau nikah muda ya silahkan, mau nikah telat juga ya silahkan cuman kalau alasannya semata mata agar punya anak berkualitas ( kesehatan reproduksi ) dan sexual life yang memuaskan kok aku rasa tidak tepat ya? Pertama tidak ada pembuktian yang benar benar tepat jika melahirkan muda akan menghasilkan anak anak yang unggul, banyak tu yang melahirkan dalam usia 30+ anak anaknya unggul so menurutku untuk menghasilkan anak anak yang berkualitas bagaimana orang tua mendidik menjaga merawat menstimulasi baik dari dalam kandungan hingga melahirkan dan juga jangan lupa dengan faktor genetic yang biasanya ikut berperan, terus nih aku malah sering baca artikel kesehatan yang menjelaskan jika melahirkan dalam usia muda justru memperbesar RESIKO kesehatan reproduksi seperti kanker serviks, kucing atau anjing yang di paksa lahiran terus menerus karena ulah puppymill aja sering mengalami kanker vagina ( dan umumnya di kasus puppymill, hewan hewan tersebut di paksa hamil dan melahirkan dalam usia muda ..well mugkin ada faktor di paksa hamil tanpa jeda juga kali ya ), dan lagi menurut artikel kesehatan yang di baca, kehamilan pada pelaku nikah muda lebih beresiko mengalami keguguran ( dan menurutku ini mungkin factor luck juga ), urusan dorongan sexual alias libido..mungkin lebih tepat tergantung masing masing orang ya? Si Gat*t yang kayaknya sudah berumur 50+ malah masih ganas karena berdasarkan berita gosip suka itu loh..bareng si A bareng si B... saking ganasnya jadi punya kelainan...? ( sorry ya jadi ngaco kemana mana ), dan yang terakhir nih..tidak bermaksud menyinggung pihak manapun, cuman kalau alasan menikah hanya semata mata untuk menghindari zinah itu artinya secara langsung mengakui tidak mampu mengendalikan dorongan sexual yang artinya sadar jika kelamaan malah akan lepas pengendalian diri yang kemudian jatuh ke zinah ( CMIIW soalnya penangkapanku demikian ) Saranku bagaimana kalau berpacaran nggak ketempat yang redup or mikir yang aneh aneh? Bagaimana kalau berdoa lebih kuat lagi? Bagaimana kalau menjaga penampilan dan bagaimana kalau berpacaran yang sehat? Or bagaimana belajar untuk lebih mengendalikan diri lagi? Ini opinion pribadi ya karena menurutku nggak ada salahnya dengan berpacaran asalkan berpacaran yang berkualitas dan bertanggung jawab, toh dengan berpacaran bisa mengenal sifat pasangan lebih baik ( walau nggak semuanya ), ibarat pacaran lama nggak menjamin kenal sifat aslinya..apalagi kalau cuman kenal sebentar? ( well faktor luck juga kalau dapatnya baik walau tanpa penjajakan ) nah kalau dapatnya yang ternyata nggak baik mau salahkan takdir?

 

 

Usia ideal utk menikah menurut sy perempuan diatas 20, laki2 diatas 25. Tp.....bener kt ibu2 diatas, pernikahan/ketemu jodoh itu Alloh yg menentukan. Klo istri 19, suami 22, yg lancar jaya pasti ada. Tp dari segi teori dan bbrp kenytaan,umur segitu blm matang secra pikiran, kesehatan reproduksi dan ekonomi.

Trus masalah sama umur anak, yakali klo nikah lngsung punya anak, klo nikah muda punya anaknya setelah sekian belas tahun pernikahan, ttp aja jarak usia anak-ortu jauh.

Menikmati seks, terlihat masih cantik, pengelolaan stress, mandiri, IYA klo pernikahannya bahagia, ekonomi cukup, emosi stabil. Klo baperan, labil, ekonomi blm mapan (mapan ga harus kaya, tp kebutuhan hidup tercukupi dan bisa bersyukur), yg ada istri terlihat lebih tua dari usianya, ujung2nya cerai muda.

Anak harus biayain ortu, duh jujur aja yg ini sy ga suka. Bukan berarti anak ga usah ngasih ke ortu, tp klo ortu ngebebanin anak hrs menghidupi masa tuanya sampe mengganggu kehidupannya dgn pasangannya (banyak trit yg ngebhas masalah sprt itu di sini) kasian di anaknya.

 

 

Nikah itu gak mudah.
Memang nikah untuk menghindari zina.
Tapu segala persiapan lahir batin juga harus dipikirkan.
Nikah itu untuk selamanya, bukan kaya pacaran yang kalo bosen bisa putus.
Kata siapa dengan menikah bisa nahan emosi, psikologi lebih "teratur".
Gak semua orang bisa disamaratakan.
Kalo kenyataannya begitu, semua orang begitu, gak ada tuh ibu tega bunuh bayinya, nelantarin bayinya, di usia si ibu juga yang masih tergolong muda.
Psikologi setiap orang di usia yang sama pun gak bisa disamakan.
Oke kalo prinsip rejeki sudah di atur oleh Allah ketika sudah menikah, saya gak bisa bantah ini karna memang saya ngalami rejeki sudah diatur dibalik setiap pernikahan dan ujian yang saya lalui.
Urusan jarak usia dengan anak, yakinkah setelah menikah langsung dikasih hamil?
Belun tentu. Jadi saya pikir ini gak bisa jadi pertimbangan lebih.
Karna banyak kok walaupun udah menikah cepat, harus nunggu bertahun2.

Intinya gak semua orang bisa "dipaksa" nikah muda.
Tujuan nikah memang mulia untuk menghindari zina.
Tapi 1 yang harus diinget, nikah untuk seumur hidup, gak bisa bosan = cerai karna psikologi kita yang belum mampu hadapi dunia pernikahan.
Bukankah Allah juga membenci perceraian?
Itulah kenapa harus pikir matang n pertimbangkan segala sesuatunya.

Btw saya nikah usia 23 masih tergolong yg kaya bunda ts bilang.
Tapi jujur meskipun udah nikah saya tetep susah buat mengelola stres samoai detik ini dan belum bisa perbaiki kondisi psikologi saya setiap ada ujian datang, meskipun saya udah nikah selama 3,5 tahun.

 

 

saya menikah diusia 28tahun,,,
itu saya yang memutuskan sendiri karena saya mau saat menikah semuanya sudah siap. Baik financial dan juga kesiapan mental saya menghadapi rumah tangga nantinya. nikah gak cuma soal sexs aja, soal cinta saja. tapi kalau sudah punya anak bagaimana ? mendidiknya ? menjadikan anak yg soleh dan solehah. kehidupan yang tadinya hanya berkutat tentang diri sendiri dan keluarga, menjadi lebih luas...

buat poin 10 (maaf) saya kurang setuju, dimana" orangtua itu bertanggung jawab kepada anak. pernyataan di poin 10 terkesan kalau orangtua membebankan hidupnya kepada anak, menjadikan anak seperti sapi perah. kalau anak mau membantu atas kesadarannya sendiri Alhamdulillah,

TS apakah sudah menikah ?