| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Cerita hidup yg sangat pilu Assalamualaikum bunda.
Mau curcol aja dikit nih bun tentang hidup saya.
Bun. Saya punya anak laki2 umr 15bln. Dari lahir sampe umur setahunan anak saya selalu melihat kekerasan didalam rumah tangga. Dulu saya dan papanya selalu ribut bun. Dan setiap ribut dia selalu main tangga. Anak saya yg baru sekecil itu selalu menjerit2. Nangis teriak2 bru dia bisa berhenti mukul saya. Tapi saya masih sabar dan memperthankan rumah tangga saya. Papanya bukan orang yg punya kerjaan tetap. Hidup saya susah semenjak menikah dengan dia.tapi bukan berfikir dan bertanggung jawab malah dia meminta seperti pengemis ke keluarga dia. Saya bun selalu menasehati tapi nasehat saya di tolak mentah2. Saya yg baik2 bekerja, karna egois dan cemburunya terpaksa berhenti dengan muka yg sangat malu karna dia mencari masalah dengan atasan saya. Saat itu saya sedang hamil tua. Jadi saya mengumpulkan uang untuk biaya melahirkan. Dengan bangga nya dia bicara "uangnya aku pake buat beli ps ya, kata abangku uang melahirkan nanti dari dia aja" saya bisa apa bun jika melarang badan babak belur. Diam sabar tanpa memberontak.kami Berbulan2 tinggal dirumah ortu saya sampai saatnya saya melahirkan, setelah itu dia bermasalah dengan mama saya. Memaki mama saya dengan kata "babi" dan mengancam akan membunuh mama. jelas saja mama saya tidak terima bun akhirnya saya disuruh ayah saya memilih antara suami dan mama dan jika saya memilih dia saya akan terbuang. Saya memilih dia karna saya percaya dia bisa berubah. Tapi ternyata pilihan saya salah. Berbulan2 saya berpisah dgn ortu tanpa komunikasi. Saya rindu dan ingin menemui mama tapi dia melarang. Saat itu saya tinggal dirumah mertua. Karna malasnya dia disana. Hanya tidur makan tanpa mau mencari kerja sampai diusir2 dr rmah itu. Hati saya sakit meskipun mertua bilang jangan tersinggung mereka bicara bgitu supaya dia mau kerja. Sakit loh bun. Saya merasa rendah sekali bunda. Saya malu sekali. Tapi saya masih bisa bertahan. Dan sampai akhirnya dia bermasalah dengan abangnya yg mengakibatkan dia diusir. Saya sebagai istri memilih ikut kemanapun dia pergi bun. Luntang lantung berhari2. Seminggu disana seminggu disitu sampai mendapatkan uang untuk mengontrak rumah. Setelah kami pindah ke kontrakan kembali ribut bun. Saya yg sedang jjs sama anak dan gak sengaja jalan di depan laki2 disusul bunda. Di suruh pulang, sampai rumah saya didorong kekamar dan disitu kaki saya di injak sekuat2nya sampai trasa sakit sangat sakit, berdiri aja rasanya gak bisa bunda. Anak saya yg menyaksikan itu langsung berjalan kearah saya dan memeluk saya. Saat itu dia terdiam berhenti memukul saya. Saya bertahan sampai tanggal 25 juli 2016 akhirnya saya memutuskan untuk berpisah. Karna masalah sepele dia memukul saya. Menginjak perut saya. Menendang, menghantukan kepala saya kedinding. Singkat cerita saya tlfn mama minta maaf dan pulang ke mama. Mengurus gugatan cerai. Panggilan pertama dia gak hadir. Tanggal 16 agustus panggilan sidang ke2 dan diputuskan saat itu juga. Setelah sah bercerai saya baru sadar telat mens bun. Tspek positif.saya menangis sekencang2nya kenapa cobaan tidak berhenti. Tanggal 20an saya usg dan positif hamil 8 minggu. Mama ayah saya yg menguatkan saya sampai hari ini saya mampu mempertahankan kandungan saya bun. Setelah itu keluarga mantan suami saya datang tanpa rasa bersalah tanoa basa basi dan tanpa malu meminta anak saya. Saya tidak memberi bun. Dan disitu mereka mengungkit semua yg mereka beri. Uang melahirkan dan segala macam bun. Saya yg selama ini diam dan menurut kepada mereka bhkan 1 katapun saya tidak perna membantah karna saya sangat menghargai mereka pada saat itu akhirnya kemarah saya meledak2 bun. Sakit hati yg saya pendam keluar gt aja dr mulut saya. Sakit yg dulu saya simpan sendiri karna sya tidak mau membebankan pikiran ortu saya bun. Saya tidak pernah mengadu dgn apa yg saya terima dr kluarga mereka. Sesulit apapun saya lalui sendiri. Tapi sangat berbeda dengan dia yg laki2 masalah kecil mengadu dgn ortunya kadang pulang berminggu2 krmah ortunya.saya dan keluarga yg disalahkan dan selalu disalahkan.
Sekian bunda cerita pilu hidup saya. Saya hanya ingin curhat dan mengurangi beban hati saya.
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia Hartaku ialah anakku | | | | | | Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
| |
Syukurlah akhirnya anda bisa sadar dari kebodohan juga wew, aku baca dari awal sampai akhir rasanya sudah nano nano, maaf kalau aku terdengar jahat tapi aku tidak bersimpati kepada anda yang dulu karena walau ibu anda di ancam mau di bunuh dan anda di siksa setengah mati anda ibarat kacang lupa kulitnya dan masih memilih suami anda, nggak kebayang rasa sakit hati ibu anda, tetapi sekarang aku senang setidaknya anda menyadari kebodohan anda dan memulai hidup baru, seorang pria yang tidak bisa menghargai istri dan anak apalagi menjai benalu tidaklah pantas di perjuangkan, dan anda bisa melaporkan mantan suami anda atas perbuatan KDRT dan kalau perlu laporkan juga ancaman yang di berikan mantan suami anda kepada ibu anda, tidak pernah terlambat untuk memulai segala sesuatunya, dengan kehamilan yang kedua itu bukanlah cobaan, trtapi berkah dan Tuhan masih sayang sama anda, perjuangkan anak anda, jangan mau di intimidasi hanya karena lahiran di ongkosi or makan di biayain dll lah memsng kewajiban mantan suami anda, karena tidak mampu ya sudah sewajarnya keluarganya yang memelihara. Untuk anak kedua semoga akan mendatangkan berkah untuk anda dan mengangkat derajat keluarga anda, dan ambil ini pembelajaran jika kelak nerumah tangga lagi ingatlah kebaikan ortu anda kepada anda, jangan sampai kalau ada kejadian pilih ortu atau suami, anda jadi kacang lupa kulitnya lagi...
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams. | | | |
Replying to:
Syukurlah akhirnya anda bisa sadar dari kebodohan juga wew, aku baca dari awal sampai akhir rasanya sudah nano nano, maaf kalau aku terdengar jahat tapi aku tidak bersimpati kepada anda yang dulu karena walau ibu anda di ancam mau di bunuh dan anda di siksa setengah mati anda ibarat kacang lupa kulitnya dan masih memilih suami anda, nggak kebayang rasa sakit hati ibu anda, tetapi sekarang aku senang setidaknya anda menyadari kebodohan anda dan memulai hidup baru, seorang pria yang tidak bisa menghargai istri dan anak apalagi menjai benalu tidaklah pantas di perjuangkan, dan anda bisa melaporkan mantan suami anda atas perbuatan KDRT dan kalau perlu laporkan juga ancaman yang di berikan mantan suami anda kepada ibu anda, tidak pernah terlambat untuk memulai segala sesuatunya, dengan kehamilan yang kedua itu bukanlah cobaan, trtapi berkah dan Tuhan masih sayang sama anda, perjuangkan anak anda, jangan mau di intimidasi hanya karena lahiran di ongkosi or makan di biayain dll lah memsng kewajiban mantan suami anda, karena tidak mampu ya sudah sewajarnya keluarganya yang memelihara. Untuk anak kedua semoga akan mendatangkan berkah untuk anda dan mengangkat derajat keluarga anda, dan ambil ini pembelajaran jika kelak nerumah tangga lagi ingatlah kebaikan ortu anda kepada anda, jangan sampai kalau ada kejadian pilih ortu atau suami, anda jadi kacang lupa kulitnya lagi... | Trimakasih bunda. Saya sadar dengan kesalahan saya yg memilih dia bunda. Ini pelajaran hidup yg sangat berharga. Dulu Saya dibodohkan cinta dan takut sma status janda. Tapi sekarang saya menerima.
Hartaku ialah anakku | | | |
ya ampun bunda. sedih sekali sy membayangkan semua yg terjadi. seperti rangkaian film yg bermain dikepala saya.terutama saat sikecil menyaksikan ibunya disiksa. syukurlah bunda sudah terbebas dari mantan suami dan keluarganya. sy sungguh terharu dengan kasih sayang dan kebesaran hati org tua bunda terutama mama dalam menghadapi masalah bunda. keputusan bunda sudah benar. tdk memberi anak sudah benar.melanjutkan kehamilan sudah benar. semoga sehat terus smpai melahirkan ya bun.
apakah keluarga mantan suami tau bunda sedang hamil?
semoga kedepannya keadaaan lebih baik ya bun. kehidupan bunda aman tanpa ada gangguan dan kesakithatian lagi dari mereka
| | | | | Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
| |
Replying to:
Trimakasih bunda. Saya sadar dengan kesalahan saya yg memilih dia bunda. Ini pelajaran hidup yg sangat berharga. Dulu Saya dibodohkan cinta dan takut sma status janda. Tapi sekarang saya menerima. | Sepanjang menyadari kesalahan dimasa lalu itu sudah menjadi modal yang baru, dan juga tidak perlu di sesali lagi. Anda tidak bisa mengubah apa yang terjadi di masa lalu atau melupakan rasa sakit hati anda, tapi anda mempunyai pilihan untuk memulai dan menciptakan masa kini dan masa depan yang lebih baik untuk anda sekeluarga, percayalah tidak ada yang salah dengan status janda, justru dengan mengakhiri pernikahan anda yang abusive, anda membuka pintu kesempatan untuk pria baik yang akan hadir di dalam hidup anda dan anak anak anda, dekatkan diri kepada Tuhan dan bisa coba cari kegiatan untuk menyibukan diri.
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams. | | | |
Replying to:
Assalamualaikum bunda.
Mau curcol aja dikit nih bun tentang hidup saya.
Bun. Saya punya anak laki2 umr 15bln. Dari lahir sampe umur setahunan anak saya selalu melihat kekerasan didalam rumah tangga. Dulu saya dan papanya selalu ribut bun. Dan setiap ribut dia selalu main tangga. Anak saya yg baru sekecil itu selalu menjerit2. Nangis teriak2 bru dia bisa berhenti mukul saya. Tapi saya masih sabar dan memperthankan rumah tangga saya. Papanya bukan orang yg punya kerjaan tetap.
Hidup saya susah semenjak menikah dengan dia.tapi bukan berfikir dan bertanggung jawab malah dia meminta seperti pengemis ke keluarga dia. Saya bun selalu menasehati tapi nasehat saya di tolak mentah2. Saya yg baik2 bekerja, karna egois dan cemburunya terpaksa berhenti dengan muka yg sangat malu karna dia mencari masalah dengan atasan saya. Saat itu saya sedang hamil tua. Jadi saya mengumpulkan uang untuk biaya melahirkan. Dengan bangga nya dia bicara "uangnya aku pake buat beli ps ya, kata abangku uang melahirkan nanti dari dia aja" saya bisa apa bun jika melarang badan babak belur. Diam sabar tanpa memberontak.kami
Berbulan2 tinggal dirumah ortu saya sampai saatnya saya melahirkan, setelah itu dia bermasalah dengan mama saya. Memaki mama saya dengan kata "babi" dan mengancam akan membunuh mama. jelas saja mama saya tidak terima bun akhirnya saya disuruh ayah saya memilih antara suami dan mama dan jika saya memilih dia saya akan terbuang. Saya memilih dia karna saya percaya dia bisa berubah. Tapi ternyata pilihan saya salah. Berbulan2 saya berpisah dgn ortu tanpa komunikasi. Saya rindu dan ingin menemui mama tapi dia melarang. Saat itu saya tinggal dirumah mertua. Karna malasnya dia disana. Hanya tidur makan tanpa mau mencari kerja sampai diusir2 dr rmah itu.
Hati saya sakit meskipun mertua bilang jangan tersinggung mereka bicara bgitu supaya dia mau kerja. Sakit loh bun. Saya merasa rendah sekali bunda. Saya malu sekali. Tapi saya masih bisa bertahan. Dan sampai akhirnya dia bermasalah dengan abangnya yg mengakibatkan dia diusir. Saya sebagai istri memilih ikut kemanapun dia pergi bun. Luntang lantung berhari2.
Seminggu disana seminggu disitu sampai mendapatkan uang untuk mengontrak rumah. Setelah kami pindah ke kontrakan kembali ribut bun. Saya yg sedang jjs sama anak dan gak sengaja jalan di depan laki2 disusul bunda. Di suruh pulang, sampai rumah saya didorong kekamar dan disitu kaki saya di injak sekuat2nya sampai trasa sakit sangat sakit, berdiri aja rasanya gak bisa bunda. Anak saya yg menyaksikan itu langsung berjalan kearah saya dan memeluk saya. Saat itu dia terdiam berhenti memukul saya. Saya bertahan sampai tanggal 25 juli 2016 akhirnya saya memutuskan untuk berpisah. Karna masalah sepele dia memukul saya. Menginjak perut saya. Menendang, menghantukan kepala saya kedinding.
Singkat cerita saya tlfn mama minta maaf dan pulang ke mama. Mengurus gugatan cerai. Panggilan pertama dia gak hadir. Tanggal 16 agustus panggilan sidang ke2 dan diputuskan saat itu juga. Setelah sah bercerai saya baru sadar telat mens bun. Tspek positif.saya menangis sekencang2nya kenapa cobaan tidak berhenti.
Tanggal 20an saya usg dan positif hamil 8 minggu. Mama ayah saya yg menguatkan saya sampai hari ini saya mampu mempertahankan kandungan saya bun. Setelah itu keluarga mantan suami saya datang tanpa rasa bersalah tanoa basa basi dan tanpa malu meminta anak saya. Saya tidak memberi bun. Dan disitu mereka mengungkit semua yg mereka beri. Uang melahirkan dan segala macam bun. Saya yg selama ini diam dan menurut kepada mereka bhkan 1 katapun saya tidak perna membantah karna saya sangat menghargai mereka pada saat itu akhirnya kemarah saya meledak2 bun.
Sakit hati yg saya pendam keluar gt aja dr mulut saya. Sakit yg dulu saya simpan sendiri karna sya tidak mau membebankan pikiran ortu saya bun. Saya tidak pernah mengadu dgn apa yg saya terima dr kluarga mereka. Sesulit apapun saya lalui sendiri. Tapi sangat berbeda dengan dia yg laki2 masalah kecil mengadu dgn ortunya kadang pulang berminggu2 krmah ortunya.saya dan keluarga yg disalahkan dan selalu disalahkan.
Sekian bunda cerita pilu hidup saya. Saya hanya ingin curhat dan mengurangi beban hati saya. | Biar yang baca bisa bernafas ..
| | |
Replying to:
Assalamualaikum bunda.
Mau curcol aja dikit nih bun tentang hidup saya.
Bun. Saya punya anak laki2 umr 15bln. Dari lahir sampe umur setahunan anak saya selalu melihat kekerasan didalam rumah tangga. Dulu saya dan papanya selalu ribut bun. Dan setiap ribut dia selalu main tangga. Anak saya yg baru sekecil itu selalu menjerit2. Nangis teriak2 bru dia bisa berhenti mukul saya. Tapi saya masih sabar dan memperthankan rumah tangga saya. Papanya bukan orang yg punya kerjaan tetap. Hidup saya susah semenjak menikah dengan dia.tapi bukan berfikir dan bertanggung jawab malah dia meminta seperti pengemis ke keluarga dia. Saya bun selalu menasehati tapi nasehat saya di tolak mentah2. Saya yg baik2 bekerja, karna egois dan cemburunya terpaksa berhenti dengan muka yg sangat malu karna dia mencari masalah dengan atasan saya. Saat itu saya sedang hamil tua. Jadi saya mengumpulkan uang untuk biaya melahirkan. Dengan bangga nya dia bicara "uangnya aku pake buat beli ps ya, kata abangku uang melahirkan nanti dari dia aja" saya bisa apa bun jika melarang badan babak belur. Diam sabar tanpa memberontak.kami Berbulan2 tinggal dirumah ortu saya sampai saatnya saya melahirkan, setelah itu dia bermasalah dengan mama saya. Memaki mama saya dengan kata "babi" dan mengancam akan membunuh mama. jelas saja mama saya tidak terima bun akhirnya saya disuruh ayah saya memilih antara suami dan mama dan jika saya memilih dia saya akan terbuang. Saya memilih dia karna saya percaya dia bisa berubah. Tapi ternyata pilihan saya salah. Berbulan2 saya berpisah dgn ortu tanpa komunikasi. Saya rindu dan ingin menemui mama tapi dia melarang. Saat itu saya tinggal dirumah mertua. Karna malasnya dia disana. Hanya tidur makan tanpa mau mencari kerja sampai diusir2 dr rmah itu. Hati saya sakit meskipun mertua bilang jangan tersinggung mereka bicara bgitu supaya dia mau kerja. Sakit loh bun. Saya merasa rendah sekali bunda. Saya malu sekali. Tapi saya masih bisa bertahan. Dan sampai akhirnya dia bermasalah dengan abangnya yg mengakibatkan dia diusir. Saya sebagai istri memilih ikut kemanapun dia pergi bun. Luntang lantung berhari2. Seminggu disana seminggu disitu sampai mendapatkan uang untuk mengontrak rumah. Setelah kami pindah ke kontrakan kembali ribut bun. Saya yg sedang jjs sama anak dan gak sengaja jalan di depan laki2 disusul bunda. Di suruh pulang, sampai rumah saya didorong kekamar dan disitu kaki saya di injak sekuat2nya sampai trasa sakit sangat sakit, berdiri aja rasanya gak bisa bunda. Anak saya yg menyaksikan itu langsung berjalan kearah saya dan memeluk saya. Saat itu dia terdiam berhenti memukul saya. Saya bertahan sampai tanggal 25 juli 2016 akhirnya saya memutuskan untuk berpisah. Karna masalah sepele dia memukul saya. Menginjak perut saya. Menendang, menghantukan kepala saya kedinding. Singkat cerita saya tlfn mama minta maaf dan pulang ke mama. Mengurus gugatan cerai. Panggilan pertama dia gak hadir. Tanggal 16 agustus panggilan sidang ke2 dan diputuskan saat itu juga. Setelah sah bercerai saya baru sadar telat mens bun. Tspek positif.saya menangis sekencang2nya kenapa cobaan tidak berhenti. Tanggal 20an saya usg dan positif hamil 8 minggu. Mama ayah saya yg menguatkan saya sampai hari ini saya mampu mempertahankan kandungan saya bun. Setelah itu keluarga mantan suami saya datang tanpa rasa bersalah tanoa basa basi dan tanpa malu meminta anak saya. Saya tidak memberi bun. Dan disitu mereka mengungkit semua yg mereka beri. Uang melahirkan dan segala macam bun. Saya yg selama ini diam dan menurut kepada mereka bhkan 1 katapun saya tidak perna membantah karna saya sangat menghargai mereka pada saat itu akhirnya kemarah saya meledak2 bun. Sakit hati yg saya pendam keluar gt aja dr mulut saya. Sakit yg dulu saya simpan sendiri karna sya tidak mau membebankan pikiran ortu saya bun. Saya tidak pernah mengadu dgn apa yg saya terima dr kluarga mereka. Sesulit apapun saya lalui sendiri. Tapi sangat berbeda dengan dia yg laki2 masalah kecil mengadu dgn ortunya kadang pulang berminggu2 krmah ortunya.saya dan keluarga yg disalahkan dan selalu disalahkan.
Sekian bunda cerita pilu hidup saya. Saya hanya ingin curhat dan mengurangi beban hati saya. | Terus habis curhat dan mengurangi beban ...pertanyaannya .bunda mau apa????
Kalosaya ngga peduli fi mau nyalahin kek mau apa kek sudah bukan urusan saya. Lah kan sudah bercerai. Bahkan saya pun mau kenal mereka juga enggak. Mereka ngga ada urusan lagi dg hidup saya dan si kecil
Mereka berani kayak gitu karena bunda lemah...midah diintimidasi...terlalu sok baik sampaingga punya pikiran bahkan seolah udah ngga punya harga diri lagi...ntah buta oleh apa
Kalo aku gak peduli...lebih baik menata hidup kedepan sama sikecil dan dede dalam perut. Fokus kesitu lebih penting ---------- Post added at 03:56 ---------- Previous post was at 03:53 ---------- Kadang tragedi yg terjadi dalam hidup. Karena kita membiarkannya terjadi setelh itu bilang hidup itu sengsara....lah padahal kita sendiri memilohhidup yg sengsara ....sementara banyak pilihan hidup lain yg lebih baik. Jadi jangan menyalahkan siapa siapa. Lebih baik berubah cepat jadi lebih pintar dan kuat
| | | | | Location: Kebumen
Posts: 1,491
| |
terimakasih bunda sudah berbagi cerita hidup bunda,,sangat miris....
dan membuatku semakin byk bersyukur dg jalan hidup yg kulalui.
keputusan bunda sudah tepat,,tetap kuat ya bun demi buah hati & calon baby bunda.
#big hug...
| | |
Yaa Allah...
Sampai2 saya beneran atur nafas utk membaca cerita bund ts......
Bundaa yg sabar yaa bunda....
Saya atur nafas lg.....
Bunda... Jaga kandungan nya baik2 ya.... Jangan stress....
Inshaa Allah.... Semua ada hikmah nya.....
Bunda ts... Semangat ya.....
Demi dedek dalem perut....
| | |
Trus anaknya gimana bun? Jadi diambil sm keluarga mantan?
| | |
Yah saran aku cuma 1 sih JANGAN SERAHKAN ANAK2 BUNDA KE PIHAK MANTAN SUAMI meskipun dlu biaya lahiran,dll dr pihak sana anggap aja itu kewajiban mereka dan ingat, mereka bnyk dosa sama bunda klo mereka berani macam2 sampai mau ambil anak2 bunda bunda jg harus berani ancam mereka atas kesalahan mereka yg lalu2 terutama mantan suami yg br*ngs*k itu.
Lagian klo mereka mau minta hak asuh udah pasti pengadilan memihak ke bunda, knp? Krna anak2 bunda masih dibawah umur bahkan masih kecil2 jd tentu saja butuh ibunya.. lagian klo mereka yg dpt hak asuh pikirin lah MAU BIAYAIN ANAK DARIMANA hahaha dasar cowok gak berguna,gatau malu,gatau diri, modal bisa bikin anak doang aja bikin anak org menderita nafkahin diri sndiri aja gak mampu apalagi nafkahin anak org dan anak sndiri. Pokoknya bunda yang putri tenang aja semua masalah kuat di bunda,mslh anak2 jg kuat dibunda. Asalkan 1 hal yg bunda punya yaitu harus tetap berani dan gak takut akan apapun, mereka yg harusnya takut krna mereka pnya bnyk dosa sm bunda, bunda bisa aja beberin apa aja kesalahan mantan suami bunda sm bunda dlu dan jleb langsung tuh cowok ga guna masuk penjara,mang enak..hahaha kejam yah aku tp hidup ini realistis. Jgn mau dihina,diinjek sm org lain apalagi mantan suami yg amit2 itu dan keluarganya
| | | | Location: Depok
Posts: 2,904
| |
Awalnya saya baca waktu memilih suami dripada ibunya yang sudah dikatain segitu kejinya, saya gemes pengen komen yang ngga2.
Tapi syukurlah kalo sekarang bunda sudah terbuka jalan pikirannya.
Kita sebagai istri memang wajib taat sama suami TAPI selagi di jalan yang benar. kalo suami sudah "melenceng" kita bukan diperintahkan untuk taat lagi, tapi kita wajib meluruskannya. Pertama dengan nasehat, kalo gak mempan panggil orang ketiga entah itu ortu suami/sodara kandung/pemuka agama/orang yang disegani suami untuk ngasih nasehat. Kalo gak mempan juga baru kita dihadapi di pilihan, tetap sama dia atau berpisah.
Nah kalo kasus bunda, saya lebih milih pisah. Mulai dari kdrt yang diterima itu bisa jadi "contoh" buat anak kelak berlaku kasar, gak semestinya, trus tidak bertanggung jawab ke keluarganya, tambah lagi ngatain begitu ke ibu. Jelas saya lebih milih ibu kalo jadi bunda. Karna apa, bagi saya yang namanya mantan suami/mantan istri itu ada. Tapi mantan ayah/ibu/anak/sodara gak akan pernah ada *semoga ngerti maksud saya*.
Kehamilan kedua ini jangan dianggap sebagai ujian apalagi musibah. Tapi Allah punya rencana lain. Mungkin dengan kehadirannya, liat tangisnya, senyumnya, cerianya kelak bisa jadi penyemangat bunda kelak.
Sekarang waktunya tunjukkan bunda baik2 aja dengan anak2, bisa berkarir berkarya lagi tanpa suami dan keluarganya. Jangan pernah ngemis apapun sekalipun itu nafkah ke mereka karna bisa jadi senjata mereka untuk semakin jelek2in bunda dan merebut anak
| | |
Bunda....syukur Alhamdulillah sudah terbuka hati dan pikirannya. Dan bisa keluar dari kehidupan rumah tangga yg tidak baik. Soal anak yg mau diambil kalo keluarg suami sanggup biar mereka berjuang lewat pengadilan. Saya yakin bunda yg akan menang.
Sekarang fokus sama hidup bunda, anak dan janin dlm kandungan.
Cari jalan bagaimana bisa hidup selanjutnya. Paling tidak bunda masih ada orangtua dan saudara yg bisa mendukung bunda. Mudah2an hidup bunda dan anak2 akan menjadi lebih baik sekarang.
| | |
syukurlah kalau smua sudah terlewati,
&sudah menyadari kalo mantan suami bunda memang org gak baik/gak bisa jadi imam,
semoga hidup bunda kedepan bisa jauh lebih baik, mapan, &bisa membahagiakan ortu juga anak2
aamiin
yaa kariiman yaa rohiiman jud wa'ajjil bilmathoolib | | | |
Alhamdulilah klo bunda udah bercerai dan kini hidup sama org tua, sudah sadar dari maaf 'kebodohan' bunda.
Jangan berikan anak bunda, apapun alasannya, jangan merasa tidak enak krn ini itu, sudah tanggung jawab mereka biaya lahiran dsb dsb.
Mulai hidup baru bunda dgn anak dan baby yg skrg dikandung, bunda coba cari kerja lg utk menghidupi anak2 bunda.
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |