| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | | | Location: di hati suamiku ♥
Posts: 79
| |
Replying to:
Saya jga prnah denger itu bun tpi lupa kapan nya....hehehe |
Replying to:
---------- Post added at 12:41 ---------- Previous post was at 12:31 ---------- Saya sering baca kata2 itu bun....tpi saya suka masih bingung kadang ada suami yang baiiik bgt tpi pasangannya suka kasar begitu jga sebaliknya.... Itu gimana ya bun cobaan untuk pasanganya atau dia yg salah pilih....apa mungkin itu jga takdir....??? | Allahu Alam ya Ya inti dari ayat tersebut jika kita ingin mendapatkan sesuatu yang baik kita harus memperbaiki diri kita lebih dulu. “..Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagi kamu. Dia Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” Pasti ada sesuatu yg direncanakan dibalik itu semua, yang itu harus dilewati / setiap orang beriman pasti diuji keimanannya terlebih dulu, CMIIW.
| | |
Replying to:
Jadi dengan siapa kita menikah itu adalah pilihan yaa bun... | Kalo yg saya yakini sih begitu ya. Jodoh sama aja kayak rejeki, Tuhan udah jatahkan buat kita masing2. Tp perkara mau kita ambil atau enggak ya pilihan kita. Kalo says mikirnya sih gitu ya. Rejeki juga kalo kita gamau ambil biarpun udah jatah kita juga gajadi milik kita.
| | | | | Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
| |
Aku juga menyakini kalau pertemuan adalah takdir tetapi memutuskan menikah adalah pilihan.
Contoh saja, orang yang menikah karena MBA, apa takdir yang memutuskan mereka untuk melakukam hubungan di luar nikah ( yang kemudian berujung di pernikahan dan kemudian kemungkinan bercerai di kemudian hari **nggak semuanya cuman seperkian persen pernikahan MBA tidak berjalan lancar karena minimnya kesiapan dalam memulai suatu keluarga** ), okay kalau menggunakan case MBA kurang kuat ya perumpamaannya, sekarang kita ambil contoh ke kematian, aku percaya kematian adalah takdir..dan juga pilihan, beberapa kematian adakah takdir seperti penyakit, kecelakaan, atau bencana alam ( misalkan kesambar petir/kesapu tsunami dll ), tapi jika kematian karena bunuh diri itu adalah pilihan, tidak bisa di bilang takdir karena membunuh adalah suatu dosa besar, nggak mungkin dong kalau melakukan dosa di bilang karena takdir?
Begitu pula dengan pernikahan, kita memang sudah di takdirkan akan bertemu denhan berbagai macam karakter manusia bahkan pendamping hidup, tergantung kebijakan kita akan memilih pasangan yang seperti apa, contohnya satu ex temanku dulu berpacaran dengan pria yang ya maaf tapi sampah, sebenarnya mantan temanku itu anaknya menurutku baik baik walau agak sedikit dramaqueen, tapi dari sikap dll dia tidak neko neko, semua temannya meminta dia putus dengan pacarnya saat itu karena jelas pria itu pemabuk dan hobi judi, sedangkan mantan temanku tidak mengindahkan karena percaya dengan "Cinta" dan kemudian mereka menikah..setelah menikah ternyaya tidak seindah dalam bayangannya, si pria tidak pernah menafkahi.,,dia yang sibuk bercocok tanam dan uang susu anak sering di curi buat mabuk , hingga akhirnya dia tidak tahan lagi dan berpisah dan bekerja sebagai tkw di taiwan dan sekarang kami tidak pernah tahu lagi kabarny padahal dulu aku dan temanku yang lain sering menjadi tempat curhatnya, ini aku bukan menyebarkan aib karena tidak ada yang mengenal siapa temanku itu, ini hanya suatu bentuk contoh apakah pernikahan demikian bisa di sebut sebagai takdir? Atau karena kesalahan dalam memilih pasangan? ---------- Post added at 16:12 ---------- Previous post was at 15:58 ---------- Maaf panjang, ada tambahan lain lagi..satu lagi ( temanku lagi ) berpcaran dengan pria dari A kemudian di selingkuhi, sebelumnya dia banyak sekali didekati pria baik baik dengan pekerjaan yang mapan dll ( walau tidak ada yang tahu jika menikah akan berubah atau tidak ), nah karena di selingkuhi dia sakit hati, dan kebetulan lagi ada seorang pria yang bekerja sangat pas pasan, dan pria itu mengajak menikah, dia langsung menyetujui TANPA mengenal lebih jauh, alhasil? Ternyata selain gak menafkahi, lahiran harus usaha sendiri denhan meminjam uang sana sini ( belum ada BPJS ), eh suaminya tukang selingkuh dan malah membawa penyakit kelamin, pernah aku bertanya kenapa menikah dengan suaminya? Alasannya karena sakit hati dan putus asa karena di khianati mantan yang dia cintai, terus kenapa memilih menikah denhan suaminya karena katanya banyak pria yang "lebih baik" mendekatinya? Alasannya karena saat itu hanya suaminya yang bergerak sangat cepat dalam melamar, padahal menurutku ( bukan menentang mereka yamg mau nikah cepat/nikah muda ), ada beberapa jenis manusia yang kebelet kawin tampa tahu komitmen dan tanggung jawab maupun kesiapam dalam berumah tangga, sedangkan jika ada orang yang tidak langsung mengajak nikah bukan berarti orang tersebut tidak tertarik, karena menurutku pria yang baik tidak akan gegabah dalam mengambil seorang wanita menjadi istri ( gak mungkin baru kenal langsung ajak kawin, kalau taaruf beda cerita karena walau tidak berpcaran tapi setahuku kan di kenalkan oleh keluarga atau guru spiritual dll yNg tidak mungkin mencari pasangan yang tidak baik dan pasti sudah di selidiki dulu bobot bibit bebetnya ).
Nah menurut anda, kasus demikian takdir atau pilihan?
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams. | | | |
Replying to:
Kalo yg saya yakini sih begitu ya. Jodoh sama aja kayak rejeki, Tuhan udah jatahkan buat kita masing2. Tp perkara mau kita ambil atau enggak ya pilihan kita. Kalo says mikirnya sih gitu ya. Rejeki juga kalo kita gamau ambil biarpun udah jatah kita juga gajadi milik kita. | Setujuuuuuuu
Orang yg lemah menyalahkan takdir dan orang lain untuk ketidak bahagiaan dia. Padahal yg harus ditunjuk dg hanya satu jari yaitu dirinya sendiri
Padahal kalo dia evaluasi dan belajar dari kesalahan....sesuatu yg diawali dg keburukan bisa jadi kebaikan atau kebahagiaan ---------- Post added at 16:31 ---------- Previous post was at 16:18 ---------- Kasih contoh lain yg nyata
Banyak orang kaya sekarang yg dsri orang susah. Contoh mentri kelautan kita. Dll
Kita gak bisa milih mau dilahirkan dari keluarga apa. Super miskin. Miskin . Sedang. Kaya. Kaya sekali
Mentri susi terlahir dari keluarga miskin (itu takdir) tapi dlm perjalanan hidupnya dia memilih bangkit....and look how she become now. ---------- Post added at 16:33 ---------- Previous post was at 16:31 ---------- Dan banyaaaaaak deretan contoh lainnya kalo mau ditambah dan direnungi. Supaya jangan begitu mudahnya menyalahkan takdir dan mengatakan "pasrah" karena takdir.
| | |
Menurut saya, pertemuan itu takdir dan menikah itu pilihan adalah benar untuk kasus kebanyakan...
Contoh ada pasutri yg sebelumnya dipertemukan dlm suatu tempat, lalu saling jatuh cinta, mengikat janji dan menikah...
Beda dengan yg pertemuannya sudah diatur dimana, karena berkenalan dlm situs biro jodoh (ini kasus saya), lalu urusan menikah sgt tdk terpikirkan sebelumnya...
Segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa kehendak-NYA, begitu juga dgn pernikahan...
Jodoh itu memang pilihan kita, tapi Tuhanlah yg merestui...
No more reasons to be unhappy | | | |
All bunda2....makasih yg udah shering & berbagi pendapat...
Jadi pertemuan itu takdir yg tuhan sudah atur sedemikian rupa....perkara siapa yg akan jadi pasangan itu pilihan kita sendiri...
Tpi gimana menurut bunda klo itu dikaitkan dengan hal ghoib...
Misal....ada yg pernah cerita sama saya klo dri awal pacaran sampe nikan laki nya udah kasar..tpi dia ttep milih laki2 itu jadi pasangann nya....setelah nikah bertahun2 dia mulai lelah dengan sikap suami nya...
Setelah saya tanya kenapa dulu mau dinikahi....dia jawab nya "saya diguna2 suami jadi itu bukan kemauan saya...tpi krna hal ghoib itu..aslinya mah saya ga mau..."
Trus ada lgi cewe usia nya cukup matang tpi blum jga dpet jodoh...klo ada yg mau lamar dia slalu nolak...giliran dia naksir cowo...eeeh si cowo ga mau....dan katanya jodoh nya si cewe di tutupin pake hal ghoib sama mantanya....
Apa memang betul yaa bun yg kaya gtuan ada yg bisa ngalang2in jodoh....apa itu memang udah pilihan nya dia sendiri..
Menurut bunda gimana....
| | |
Menurut aku ada sih yg aneh2 gitu....tapi biasanya kalo memang asli karena gaib....keimanan si yang kena dampak gaib itu mungkin perlu ditingkatkan. Dan itu ngga ada hubungan sama takdir. Lagi2 pilihan.....mau menjalani hidup dg keimanan dan percaya pada kekuatan Tuhan. Atau menjalani keimanan yg dangkal. Atau sekedar agama ktp.
Menurut aku hal hal yg ghoib itu pasti ngga akan mempan kalo kita bisa mengandalkan kekuatan Tuhan dan menjalankan iman yg sejati dalam hidup kita. Karena Tuhan itu maha. Mahluk2 gaib atau apalah itu ngga akan sebanding atau bahkan seujung kuku dengan kekuatan Tuhan
Solusinya ya banyak mendekatkan diri sama Tuhan . Belajar agama dan membangun keimanan sejati dalam hidup kita.
| | |
Setuju sama bundahappy75 , twinchildren dan happy wife.
Mnurut aku pertemuan nya adalah takdir dan masalah berjodohnya adalah pilihan.
Org2 lemah cuma bisa nyalahin takdir klo pernikahannya kandas/berantakan..
Meskipun calon suami ny kasar,tukang main perempuan,penjudi,pemabuk,dll segala pendosa lainnya si cewek tetap menerima dengan alasan percaya akan keajaiban cinta hahaha (ABG bgt wkwk) bahwa si cowok akan berubah suatu saat nanti ketika sudah menikah,yaa terserah..dan pernikahan trjd mereka pun melalui hari2 paska menikah ceritanya udah 5 tahun nikah tp si suami blm berubah jg, si istri pun tetap percaya akan keajaiban cinta yg jd alasan dia nikah meskipun hatinya udah sakit buanget disakitin trs2an,dipukulin lah gak dinafkahin lah diselingkuhin jelas dpn mata lah tetep aj kekeuh mikir suatu saat suami ny akan berubah, gitu2 aja trs sampe akhirnya udah bener2 gakuat akhirnya minta cerai, ya suaminya ga peduli lah dikabulin cerai ny dia malah nangis2 ngomong sm kluarga nya takdir gk adil, tuhan tu jahat lah knp baru nyadarin dia pas dia udah tua,jelek jd dia gk bsa nyari calon suami lg dan ngerasain romantisme pernikahan lg lah cemacem dia nyalahin smua ny saat smua udah bner2 terjadi..sorry nih bnyk bgt kejadian kyk gini disekitar ku.
Ya aku sih setuju klo ketemu itu takdir tp masalah mau diambil nya itu pilihan.
Klo bisa pilih yg baik2 knp harus pilih yg kurang baik meskipun cintanya sama yg kurang baik tp pernikahan itu bukan mainan.. bukan cuma pacar2an klo gacocok ya putus. Klo bisa nikah sekali knp harus 2x ?? Pilih pasangan yg km yakin dengannya bisa berjuang bersama dqn bahagia bersama bukan yg 1 nya malah tersakiti..cinta sm dia bukan berarti kita bakalan bahagia sm dia. Gk perlu dipertahankan dengan alasan cinta mati drpd terluka terlalu jauh. Kadang2 bnyk problem yg harus diselesaikan dengan mikir pakai otak,bukan dengan hati..
Aduh sorry nih kepanjangan,mungkin agak gak jelas juga buat yg baca..
| | | | | Location: Brisbane, Queensland. Australia
Posts: 153
| |
Replying to:
Menurut aku
Pertemuannya takdir. Aku mana nyana bisa ketemu suamiku yg orang india malaysia
Menikahnya adalah pilihan. Karena Tuhan membebaskan umatnya untuk memilih. Ini keyakinanku loh ya.....makanya kita harus bijak dalam memilih
Menjalani pernikahan selanjutnya adalah 35 persen usaha keras berdua . Dan 35 persen adalah tanggung jawab terhadap pilihan yang kita buat. 30 persen banyak doa dan ber Iman sama Tuhan supaya kesenangan.....atau cobaan yg didapat dalam pernikahan bisa di jalanidg selamat dan membawa kebaikan ---------- Post added at 11:30 ---------- Previous post was at 11:27 ---------- Oh ya kenapa saya bilang menikah adalah pilihan ? Karena saya ngga suka ...ketika kegagalan terjadi yg disalahkan takdir....padahal saya percaya takdir yg Tuhan gariskan selalu baik ....entah itu berupa cobaan atau kesenangan. Kitalah manusia yg suka tidak bijak dalam memilih dan menjalani takdir kita | Aku juga padamu bunnnnhapp..
Soalnya memang saat saya menikah sama suami, saya dihadapkan 2 pilihan..
Tapi memang ya, semuanya sudah di gariskan sama Allah..
| | | | | Location: Jakarta Utara
Posts: 2,188
| |
Saya setuju dgn pendapat2 pertemuan adalah takdir, jodoh itu gabungan antara pilihan + takdir.
Kalau blg jodoh sepenuhnya takdir ya tdk sepenuhnya takdir. Krn kita kan bs memilih mau nikah dgn siapa.
Tuhan tetap memberi pilihan, nah keputusan ada di tangan kita , pastinya dgn mendekatkan diri dgn Tuhan akan memudahkan kita mengambil keputusan yg lbh baik.
Kalau yg tipe dijodohkan trs nurut2 aja pdhl dia tau laki2/perempuan itu tdk baik utk dia, toh dia bs bertindak utk menolak. Kalau ujung2nya menyalahkan takdir (krn sdh dijodohkan) ya ngaco itu...
Trs yg perlu diingat utk semuaaaaa pasangan.. Jgn terlalu berharap pasanganmu berubah menjadi lbh baik apabila memasuki jenjang yg lebih dlm. Kalau memang dr awal sdh kelihatan tdk baik ya tinggalkan saja drpd menderita sendiri lalu ujung2nya menyalahkan takdir...
Maksudnya contoh seperti ini :
Ini cewe sudah tau cowo yg dia cintai itu tdk baik, istilah kasarnya bajingan lah. Tp si cewe berpendapat (dan berharap) kalau nanti setelah menikah si cowo pasti jd lbh baik... NO NO NO..
Ternyata setelah menikah si cowo jd lebih parah sikapnya, istilah kasarnya dia jd bajingan++... Si cewe berpikiran dgn adanya anak pasti membuat si cowo jd bersikap lebih baik.... NO NO NO....
Ntar ujung2 nya sdh pny anak itu laki berubah jd lbh parah (bajingan++++).
Ujung2nya si cewe menyalahkan takdir. Sbnrnya bukan salah takdir, itu diberi pilihan kok dr awal. Tp kalau org sdh jatuh cinta pasti semua yg pait2 jd rasa coklat.
| | | | | Location: kota pasuruan
Posts: 173
| |
Ummi khanza.....bikin mewek...
Aku setuju sama bunda2 di sini. Pertemuan itu takdir, menikah dengan siapa itu pilihan, dan mengarungi bahtera rumah tangga itu takdir dan usaha.
saya pacaran 6 tahun dengan seorang badboy, tidak direstui orangtua dan akhirnya putus. Mantan camer malah mau memfasilitasi pakai guna2 segala biar kami rukun, dan cuma saya senyumin. Buat saya, guna2 akan kalah dengan kekuatan Allah. Selama kita dekat dg Tuhan, guna2 ndak ada apa2nya.
Beda lagi dg kisah suami. Suami memaksakan diri untuk menikah dengan wanita pilihannya yg sangat tidak disukai keluarga besarnya. Dan takdir berkata, bapak camer meninggal di H-2 pernikahan mereka. Alhasil pernikahan pun batal.
Saya dg suami mulai dekat febuari 2013 dan februari 2014 kami menikah. Sebuah pernikahan yg penuh restu.
| | |
Saya member baru izin komen . .
Menurut saya pertemuan itu takdir nikahpun takdir ..
Dearbundahappy@ soal masalah pilihan . Memang benar kita manusia punya pilihan dan usaha (ikhtiar) tapi jika Tuhan tidak menakdirkannya maka itu tidak tercapai .. oleh karena ada pilihan yang sesuai dengan takdir dan itu terjadi .. dan ada pilihan yang tidak sejalan dengan takdir itu tidak akan terjadi ..
Bukan bearti jita berjodoh dengan orang pilihan . Kita bisa mengesampingkan takdir . Tapi pilihan kita saja yang sesuai dengan takdir ..
Dearhappywife@memang benar nikah adalah keputusan kita .. tapi tetap keputusan itu sesuai dengan takdir .. jika pilihan kita tidak sejalan dengan takdir Allah . Maka itu tidak akan terlaksana . Jika pilihan kita sesuai dengan aoa yg ditakdirkan oleh Allah maka akan terlaksana ..
Karena kadang2 pilihan kita sesuai dengan takdir dan itu terjadi , tapi kadang2 pilihan kita tidak sesuai dengan takdir dan itu tidak terjadi . .
Menganai orang yg nikah karena MBA ea mereka menikah dengan keputusan .. tapi ada juga yg mutus untuk menikah tapi tidak kesampaian dihalangi orang tua atau faktor lain2 .. padahal mereka sudah buat pilihan untuk nikah . .
Mengenai bunuh diri . Mati adalah takdir . Jika seseorang bunuh diri dan mati bearti Tuhan telah menakdirkan dia mati . Toh juga bnyak orang yg mencoba bunuh diri tapi tidak mati . Bearti pilihan nya tidak sesuai dengan takdir .. teman saya ada yang mencoba minum racun untuk bunuh diri . Ada orang desa tetangga yang naik tiang tower kemudian loncat untuk bunuh diri .. tapi tidak berujung mati masih selamat sampe sekarang .
Tentang dosa bukan matinya yang membuat dia berdousa tapi perbuatan bunuh diri nya yang membuat dia berdausa ..
Intinya ada pilihan yang sesuai takdir ..
Nah jika pilihan kita tercapai bearti sesuai dengan takdir .. dan jika tidak sesuai dengan takdir maka pilihan kita tidak akan tercapai ..
Singkatnya .. KITA BOLEH MEMILIH TAPI TUHAN YANG MENENTUKAN ..
Dari cerita ummi khanza .. nampak dua segi tuh kan .. yang sayu takdir yang tidak sesuai dengan pilihan .. dam satu lagi takdir yang sesuai dengan pilihan ..
Intinya dalam hidup kita tidak lepas ketentuan2 Allah ..
Kita hanya diberi hak ikhtiar ..
WAALLAHU A'LAM ..
| | | | | Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
| |
Replying to:
Saya member baru izin komen . .
Menurut saya pertemuan itu takdir nikahpun takdir ..
Dearbundahappy@ soal masalah pilihan . Memang benar kita manusia punya pilihan dan usaha (ikhtiar) tapi jika Tuhan tidak menakdirkannya maka itu tidak tercapai .. oleh karena ada pilihan yang sesuai dengan takdir dan itu terjadi .. dan ada pilihan yang tidak sejalan dengan takdir itu tidak akan terjadi ..
Bukan bearti jita berjodoh dengan orang pilihan . Kita bisa mengesampingkan takdir . Tapi pilihan kita saja yang sesuai dengan takdir ..
Dearhappywife@memang benar nikah adalah keputusan kita .. tapi tetap keputusan itu sesuai dengan takdir .. jika pilihan kita tidak sejalan dengan takdir Allah . Maka itu tidak akan terlaksana . Jika pilihan kita sesuai dengan aoa yg ditakdirkan oleh Allah maka akan terlaksana ..
Karena kadang2 pilihan kita sesuai dengan takdir dan itu terjadi , tapi kadang2 pilihan kita tidak sesuai dengan takdir dan itu tidak terjadi . .
Menganai orang yg nikah karena MBA ea mereka menikah dengan keputusan .. tapi ada juga yg mutus untuk menikah tapi tidak kesampaian dihalangi orang tua atau faktor lain2 .. padahal mereka sudah buat pilihan untuk nikah . .
Mengenai bunuh diri . Mati adalah takdir . Jika seseorang bunuh diri dan mati bearti Tuhan telah menakdirkan dia mati . Toh juga bnyak orang yg mencoba bunuh diri tapi tidak mati . Bearti pilihan nya tidak sesuai dengan takdir .. teman saya ada yang mencoba minum racun untuk bunuh diri . Ada orang desa tetangga yang naik tiang tower kemudian loncat untuk bunuh diri .. tapi tidak berujung mati masih selamat sampe sekarang .
Tentang dosa bukan matinya yang membuat dia berdousa tapi perbuatan bunuh diri nya yang membuat dia berdausa ..
Intinya ada pilihan yang sesuai takdir ..
Nah jika pilihan kita tercapai bearti sesuai dengan takdir .. dan jika tidak sesuai dengan takdir maka pilihan kita tidak akan tercapai ..
Singkatnya .. KITA BOLEH MEMILIH TAPI TUHAN YANG MENENTUKAN ..
Dari cerita ummi khanza .. nampak dua segi tuh kan .. yang sayu takdir yang tidak sesuai dengan pilihan .. dam satu lagi takdir yang sesuai dengan pilihan ..
Intinya dalam hidup kita tidak lepas ketentuan2 Allah ..
Kita hanya diberi hak ikhtiar ..
WAALLAHU A'LAM .. | Dear Ibu Sabil, thanks atas responnya, jujur aku sangat menyukai penukaran pikiran dan pendapat mengenal hal ini, mengenal kematian seperti yang ku tulis di atas sebagian adalah takdir dan sebagian adalah pilihan, contoh kejadian yang baru baru ini terjadi seorang nenek dan kedua cucunya tewas karena JPO runtuh, itu adalah hal yang sama sekali tidak bisa di prediksi, teman anda yang mencoba bunuh diri tetapi gagal itu juga merupakan takdir ( karena beliau sudah mencoba tapi tidak terjadi, mungkin karena minum racun tikus atau obat nyamuk karena walau mematikan, masih ada chance buat hidup jika pertolongan tepat pada waktunyan tapi ya tetap takdir juga karena bisa di berikan pertolongan pada waktunya), tetapi seandainya beliau bunuh diri dengan menabrakkan diri di kereta shinkansen atau meminum sianida dalam dosis tinggi, aku nggak yakin beliau akan hidup hingga hari ini. Kita manusia memang di TAKDIRKAN mutlak akan mati di kemudian hari tetapi aku percaya Tuhan memberikan pilihan kepada kita dalam mengambil suatu keputusan, contohnya Adam dan Hawa ( maaf agak melenceng sedikit ), Tuhan menciptakn Adam dan Hawa dan menciptakam pula pohon terlarang, Tuhan TAHU kalau manusia akan jatuh kedalam dosa, tetapi Tuhan tetap berkata "jangan engkau makan buah terlarang itu" ( maaf kalau versinya agak berbeda, tidak memaksakan tapi hanya mencontohkan menurut apa yang ku ketahui ) walau pada akhirnya manusia itu memakan buah terlarang itu hingga di usir dari Taman Eden, pertanyaan aku jika Tuhan sudah tahu manusia akan mengkhianatiNya dengan memakan buah terlarang kenapa pula Ia masih menciptakan manusia dan bahkan mengingatkannya? Tuhan tahu manusia akan jatuh kedalam dosa, tetapi Tuhan tetap memberikan kita pilihan tetap berada di jalannya atau tidak, begitu pula dengan kematian yang di sebabkan oleh bunuh diri, kita semua sadar jika pada akhirnya kita akan di takdirkan kepada kematian, tetapi kita juga mempunyai pilihan buat mengakhirinya dengan cepat atau sesuai dengan waktunya. Contoh lainnya lagi, seorNg Yuyun harus tewas dengan begitu mengenaskan, apa itu takdirnya? Aku tidak percaya itu takdir seorang Yuyun, hidup Yuyun harus berakhir mengenaskan karena pilihan perbuatan para pelaku bejat tersebut, nah jika anda mempercayai semua hal yang kita lakukan adalah takdir Tuhan, bagaimana denhgan para pelaku kejahatan yang memilih melakukan perbuatan jahat?
Hal yang sama dengan pernikahan, okay mungkin aku harus ralat, sebagian pernikahan adalah takdir tetapi sebagian merupakam pilihan, pernikahan karena takdir seperti kisah seorang anak kecil yang menjadi pembawa bunga pernikahan relativenya, kemudian anak itu tumbuh besar dan menikahi seorang wanita yang ternyata adalah cinta pertamanya yang dulu menjadi pasangannya saat dia menjadi pembawa bunga.
Akan tetapi seperti kisah temanku itu, apa memang benar takdir? Sudah tahu jelas pria tidak baik, tetap aja di perjuangkan karena cinta? Sama dengan konsumsi narkoba,calon pecandu tahu kalau narkoba itu memberikan efek yang buruk tetapi mereka tetap memilih untuk mencobanya dengan berpikir tidak akan kecanduan,
Adalagi yang menikahi pria yang sudah jelas kriminal, yakin karena takdir? Tetapi ya ini hanya pemikiranku saja, tidak bermaksud memaksakan pemikiran, jika sebagian berpikiran takdir tetap ku hargai pemikirannya ^^.
Ps : Seperti tulisan di atas, pria yang baik untuk wanita yang baik dan sebaliknya, dan aku percaya kita mempunyai pilihan menjadi pribadi yang baik atau tidak, sering kali pernikahan rusak ( yang awalnya adem ayem ) bukanlah karena takdir tetapi pilihan dari salah satu di antara mereka yang berubah atau mengingkari komitmen mereka yang kemudian menghancurkan pernikahan itu sendiri, seperti seorang suami yang jadi peselingkuh, istri mana yang tahan dengan pernikahan demikian? Jika mereka gagal berumah tangga apa itu karena takdir? Bukan itu karena pilihan si suami yang kegatelannya itu. ( just contoh ^^ )
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams. | | | |
Seru nih pembahasannya
Saya sebenere lagi ngantuk
Jangan menjadi rancu takdir dan keimanan.
Ketika kita sudah berusaha keras Tuhan tidak menakdirkan.....maka kita beriman bahwa itu bukan yg terbaik untuk kita danTuhan punya rencana yg lebih baik buat kita. Begitulah kita beriman kepada Tuhan intinya kita PERCAYA PADA KEHENDAKNYA. BAHWA KEHENDAKNYA BAIK UNTUK KITA.
Tapi beda dengan takdir yg sering merancukan..
Kalo kita beriman....mengimani kehendak Tuhan baik untuk kita. Kita akan mendasarkan pilihan hidup kita pada keimanan kita kepada Tuhan.
Contoh
Punya pacar pemabuk. Apakah pemabuk sesuai dg kehendak Tuhan? Tapi...dialah takdirku karena takdir sudah mempertemukan kita...biasanya alasannya begitu sambil maksa....Lagi lagi kalo kita pakai kacamata keimanan. Di agama manapun ....apakah pemabuk itu dibolehkan? Kalo kita menggunakan keimanan kita....kita tidak akan MEMILIH menikah dg pemabuk dan penjudi karena memang dari awal sudah tidak sesuai dg keimanan agama manapun. walaupun takdir sudah mempertemukan kita dg pemabuk tersebut.
Menurut saya pribadi looo....pilihan yg kita buat baiknya kita percaya karena sesuai dg keimanan kita.... bukan sesuai dg kepercayaan akan takdir yg merancukan. Kalaupun hasilnya ngga sesuai ...lagi lagi kita mengimani bahwa Tuhan mau kita belajar bersabar dan percaya kepadaNya serta usaha terus menerus hingga akhir hayat kita memilih dan menemukan jalan yg baik...yg sesuai dg iman kita kepada Tuhan.
Pilihan yg sesuai dg takdir vs pilihan yg tidak sesuai dg takdir? Menurut aku kurang tepat. Pilihan itu harus sesuai dg keimanan kita. Kepercayaan kita kepada kebesaran Tuhan sebagai junjungan hidup kita. Mendasarkan pilihan pilihan hidup kita supaya sesuai mungkin dg ajaran dan kehendakNya. Jadi pilihan itu jauh sekali dari takdir malah ngga ada hubungannya. Pendapat pribadi sih.
Contoh lagi:
Takdir bilang si A lahir dari keluarga super miskin. Tapi dia mempunyai bekal keimanan yg kuat. Di agama manapun selalu diajarkan untuk hidup rajin kan? Maka dia sebagai orang beriman dia memilih hidup rajin dan bekerja keras. Apakah kemudian si a jadi orang kaya? Belum tentu. Tapidia hidup "penuh" karena sudah menjalankan hidupnya sesuai imannya dan keyakinannya. Dan dia ngga pernah kecewa walopun misalnya ngga jadi orang kaya. Kenapa? Karena lagi lagi dia mengimani bahwa Tuhan tahu yg terbaik bagi dirinya. Tapi orang yg ngga beriman. Ketika sudah berusaha keras dan gagal biasanya akan menyalahkan takdir yg buruk dan hidup dalam keterpurukan karena "jebakan" kepercayaan akan takdir.
Padahal kita itu harys percaya sama Tuhan ...bukan sama takdir
Duh ngomong apa sih saya ini kok berat bangeeeet....... ---------- Post added at 21:35 ---------- Previous post was at 21:31 ---------- Wes ta baca baca yg lain sambil berusaha bobok ---------- Post added at 21:42 ---------- Previous post was at 21:35 ---------- Oh ya kalo ada yg gak cocok sama pendapat aku abaikan aja..#tedisitakutdibully.....
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |