Anak laki2 kebih berharga daripada anak perempuan???

Selamat sore bunda semua....
Saya tulis thread ini karena ini mengganggu pikiran saya.
Saya mengikuti salah satu group ibu hamil di facebook. Dan hari ini ada seorang ibu dari 2 anak perempuan dan janin di dalam perut, anak ketiga yg setelah diusg ternyata anak perempuan juga.
Dan ibu ini curhat di group kalo yg bersangkutan merasa sangat sedih dan kecewa karena sebenarnya mereka mengharapkan anak laki2. Dan ibu ini merasa sangat bersalah kepada suaminya karena tidak bisa memberikan anak laki2.
Dan ternyata pangkal masalah ketidakbahagiaan mereka karena mereka tinggal di salah satu daerah yg secara adat anak laki2 itu penentu utama dalam setiap keluarga, sedangkan anak perempuan dipandang sebelah mata.
Yang menjadi tanda tanya dihati saya seorang istri yg sudah menikah bertahun2 masih belum dipercaya Tuhan untuk mengandung adalah "ada ya seorang ibu/ istri yg harus merasakan hal seperti itu dalam kehidupannya?"...
Terus terang saya tidak bisa berempati kepada beliau karena saya tidak mengalami hal itu. Buat saya dikasih Tuhan anak 1 atau 2, laki2 atau perempuan adalah kebahagiaan yg tak terbayangkan.
Saya mengerti di negara kita ada berbagai macam suku dan juga adat istiadat. Hanya saja saya terkejut ternyata di jaman yg sudah demikian modern, pendidikan masyarakat yg sudah maju ternyata masih ada adat yg membedakan anak perempuan dan laki2.

Maaf bunda2 semua, tujuan saya menulis ini saya hanya ingin tahu mungkin banyak juga bu da disini yg hidup di masyarakat yg adatnya masih sama dengan ibu ini. Dan kenapa bisa hal seperti ini masih terjadi?
Mudah2an tidak ada anak yg dibeda2kan di masyarakat. Anak laki2 atau perempuan keduanya dititipkan Tuhan untuk membawa kebahagiaan....

 

 

kalau menurut saya semua anak yang terlahir kedunia ini adalah merupakan anugrah besar untuk kedua orang tuanya, terlepas dia itu laki-laki atau perempuan. karena setiap anak yang terlahir itu sudah mempunyai takdir dan rezeki masing-masing. sangat disayangkan jika ada seorang ibu merasa rendah diri karena tidak bisa melahirkan anak laki-laki... lantas dimanakah rasa syukur mereka...? bagaimana jika mereka menjalani hidup seperti sebagian wanita yang malah tidak pernah merasakan kehamilan...?

mungkin tuntutan dari luarlah yang membuat seorang ibu tega berpikiran seperti itu, namun di zaman yang sudah berkembang ini seharusnya diskriminasi terhadap anak perempuan juga sudah memudar... karena setiap anak yang terlahir mempunyai hak untuk hidup yang sama baik itu laki-laki ataupun perempuan. dan jika lingkungan sekitar masih menempatkan anak perempuan selangkah dibelakang anak laki-laki maka sudah seharusnya menjadi tugas ibunya untuk melindungi dan memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih kepada anak perempuanya agar anak tersebut tidak merasa tersisihkan....

 

 

Hedeeehh itu ibu ibu...kalo mau anak laki2... Ya program aja anak laki2... Kok menyesal... Anak kan tidak berdosa...



Saya mah cewe cowo sama aja asal sehat wal'afiat....
Anak pertama saya Cewe...
Ini yg lagi tumbuh berkembang dirahim saya Cewe lagi...
Tp saya bahagiaaaaaa banget....
Allah sudah mengatur rezeki setiap hamba Nya... Tak kan pernah tertukar dan semua adalah yg terbaik....

 

 

Gak lah....

Aku terlahir dari keluarga chinese dimana buat orang chinese anak laki penting banget. Karena kalo anak perempuan dianggap "hilang " setelah menikah. Kenyataannya karena hasil didikan ortu aku jadi tulang punggung keluarga bahkan sampai saat aku sudah berkeluarga....ngga ada istilah "hilang"

Suamiku orang india.....sama di india juga punya keturunan laki penting. "Beruntung " kata orang orang sih anakku laki. Tapi sebenernya aku pengin punya anak perempuan. Karena bagiku laki atau perempuan kok ya sama aja asal dididik dg baik.

 

 

setuju dengan bundahappy...
yang terpenting pendidikan dasar dari orang tua...
memang tidak bisa di pungkiri zaman sekarang banyak orang tua yang justru pada hari tua mereka di fasilitasi oleh anak perempuanya... dan mereka merasa bersyukur memiliki anak perempuan.

 

 

Mungkin karna adat atau yg sering terjadi adalah ketika menginginkan jk yg berbeda dgn yg sebelumnya ya,kl hal ini sy rasa wajar ya bund karna sy pun merasakan hal itu anak p1 sy laki-laki dan yang k2 kepingin rasanya merasakan bgmn mengurus n punya anak perempuan & suamipun bgtu n alhamdulillah menurut hasil usg keturutan bund,tp awal'y g yg terlalu berharap bgt andai dia laki-laki lg g masalah bwt sy sm sj positif thinking sm" rezeki dr alloh yg musti di syukuri
Tp tetangga sdh punya 2 anak laki" hamil ank k3 mungkin sengaja g d usg biar surprise (mungkin jg takut kecewa karna berharap anak'y x ini perempuan) ketika lahir si bpk'y tanya laki" atau perempuan tau'y laki" lg n malah blg yaahh n buang muka bkn malah bersyukur

 

 

Namanya aja "anak adalah anugrah" bagi saya sih mau perempuan ato laki tetap sebuah anugrah. Karna masih banyak org yg ingin punya anak tapi belum di kasih. Ini udah di kasih mau request jenis kelamin pula, ga bersyukur bgt. Ikut adat emng ga masalah tapi kita skrg hidup udah ga 100% berpatokan sama adat ya menurut saya yang baik diambil yg jelek cukup tau aja

 

 

Anak laki atau perempuan sama saja. Bener kata bunda happy bagaimana kita mendidiknya.

Kalo saya pikir zaman skg sudah tdk terlalu penting anak laki atau perempuan (tdk separah dulu diskriminasinya).

Anak saya perempuan dan saya sgt bersyukur dipercaya Tuhan buat membesarkan anak saya. Mudah2an saya dan suami bisa mendidiknya menjadi anak yg baik.

 

 

Ya allah kaya film anandhi aja ya anak laki2 lebih berharga dri perempuan..kalau kataku ma laki2 sama perempuan sama aj syukur2 dikasih anak... yg penting sehat walafiat tak kurang satu apapun...
Banyak kok yang anaknya laki semua akhirnya juga pengen punya anak cwek..
Lagian kata dokterku ma anak laki2 or perempuan tergantung spremanya suami yg membuahi kalo bakal calon anak laki2 spermanya lebih cepat dari sprma bakal calon perempuan..salahkan saja itu suaminya..ya allah jangan gitu lah miris dengernya bun...

 

 

Tapi sekarang udah jaman modern....kalo mau

1. Sebelum hamil konon bisa diprogram jk cewe atau cowo.

2. Jangan punya anak banyak banyak

Soalnya

Aku suka kasian sama anak anak yg seperti "gak doinginkan"dalam keluarga terutama kedua ortu. Lah yg memghadirkan kan ortunya ....habis hadir ya tanggung jawab donk dikasihi dan diberikan yg terbaik

Ortu juga manusia . Punya keinginan pribadi . Punya keterbatasan fisik dan psikis. Menghadapi anak anak yg bayak itu kan lebih repot dibanding menghapai anak yg kita rencanakan dg baik kehadirannya. Tapi lagi lagi ya salahnya ortunya kenapa kok demi menghadirkan jl yg sesuai bikin anak banyak2 . Giliran jk gak sesuai anak sebagai lampiasan kecewa.....haduuuuuuuh.......

Di trit ini saya menghimbau....bijaklah dalam menghadirkan sang buah hati. Kalo berharap jk tertentu berdoa dan cari informasi dulu pengetahuan dantehnologi yg bosa memungkinkan menghadirkan jk yg diinginkan

Kasian anaknya....kasian anaknya......

 

 

Setuju ama bunda happy...

 

 

kl aq yg hidup dlm masyarakat yg percaya akan hal itu ga akan aq hiraukan.. mau anakq 3 cew semua mau 3 cow semua, ya ga peduli mau org beranggapan ga berutung atau apa.

kasarnya.. anak2 saya gitu.
jaman skrg udh canggih, modern, mau cari apa aja di internet ada, koq bs masih percaya begituan ya.... apa lg ibu2 yg msh muda yg melek dg tekhnologi

 

 

Dalam adat kami (Minang) juga begitu bun, tapi justru berat ke anak perempuan, alasannya karna dalam adat penerus keturunan adalah perempuan (matrilini), tugasnya adalah meneruskan garis ranji keluarga atau suku, menjaga harta pusaka, rumah gadang, dan pengambil keputusan (Bundo Kanduang).
Meskipun begitu, tugas anak laki-laki gak kalah penting, anak laki-laki dulunya di didik di luar rumah, biasanya di mesjid atau surau, disana mereka belajar membaca, mengaji, bergaul, bekerja dan silat. Nanti setelah mereka dewasa dan menikah (disebut anak hilang, seperti yang dibilang Bun Happy tadi), mereka akan ikut keluarga istrinya, tetapi gak lepas dari tanggung jawab terhadap keponakan kandungnya. Mereka juga kelak diposisikan sebagai penasehat keluarga, baik di pihak istri ataupun di pihak keluarga kandung.

Seiring berjalan waktu, sudah ada pergeseran cara hidup menjadi lebih terbuka, anak (apapun jenis kelaminnya menjadi sama), termasuk masalah pendidikan, pekerjaan, dll. Tapi, secara adat tetap perempuan yang bisa ngasih garis keturunan, sementara laki-laki tetap diposisi mereka sebagai penasehat keluarga.

Ya, intinya kalo di Minang, kepentingan punya anak perempuan hanya untuk melanjutkan garis keturunan yang matrilini tadi, tapi secara kasih sayang, harapan dll tetap sama di mata kedua orang tuanya.

Itu dia sekedar sharing dari aku, intinya mah, anak adalah anugerah sekaligus ujian bagi orang tua nya, tinggal bagaimana ortu nya bisa bijak aja dalam mengikuti adat sekaligus menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya...

 

 

Setuju sama Bunda2 semuanya
Laki perempuan sama saja menurut saya, anugrah itu seharusnya disyukuri dan dijaga..
Kalo belum puas, bisa hamil lagi di kesempatan mendatang.. Hehe canda ding, jangan banyak2 juga
Kebanyakan suami pada pengen punya anak lakik ya Bun. Beda dengan suami saya, dari awal promil pengennya cewek
Begitu USG pas 6 bulan dan tau anaknya cewek, senengnya bukan main
Tinggal nunggu launchingnya nih awal Desember bun

 

 

Lucu ya, disaat yang bersamaan banyak perempuan yang ingin hamil sampai usaha mati matian, yang ini malah udah dikasih rezeki mau 3 malah gak bersyukur.
Gak ngeri tuh ntar malah Tuhan tarik semua rezekinya.

Lagi pula masalah jenis kelamin bukan karena salah istri, itukan pikiran jaman dulu, ga usahlah merasa bersalah.
Semoga ibu yang itu banyak belajar dan banyak bersyukur.