| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Tentang kegiatan eskul yg mengganggu Para ibu2, yg terhormat, mohon informasinya.
Rumah saya berdampingan dengan sekolah, selama 10tahun pertama tidak ada masalah.
Lalu, 10th kemudian, di tahun 2005 sekolah ini memiliki kegiatan eskul yaitu drumband. Awalnya saya tidak ada masalah.
Namun, sejak 6bulan belakangan ini aktivitas latihan drumband ini sangat mengganggu. Mereka latihan saat istirahat sekolah, lalu lanjut dimulai dari jam 1 siang sampai jam 6 sore, setiap hari termasuk dihari minggu.
Cuma, kalau hari minggu latihannya jam 9nsampai jam 11, lalu istirahat dan mulai lagi jam 2 sampai jam u sore.
Saya sudah pernah mengajukan keberatan pada pihak sekolah, dan memohon agar latihan diatas jam 4 sore saja. Karena saya punya baby, dan baby saya sering terkaget dalam tidurnya tatkala suara drum ditabuh sekuat tenaga.
Saya memohon untuk latihan dibatasi 2 atau 3 jam sehari. Dan setidaknya dihari minggu libur.
Kepala sekolah sempat berkata, hanya karena ada event, mereka latihan, dan berjanji akan mengurangi aktivitas keributan ini.
Nah, setelah event selesai, musiknya makin tidak karu2an. Gedebag gedebug, tanpa irama.
Sehari setelah saya melapor, sempat pindah latihan mereka di lapangan futsal, dekat rumah... lumayan, suaranya agak teredam.
Tapi hanya beberapa hari,setelah itu mulai berisik lagi, saat pukul 4 sore, ditgl 28 maret, .
Saya yg ke2x negur pembinanya. Saya sampaikan apa yg dikatakan oleh kepseknya, kalau mereka hanya sampai tgl 28 maret latihannya.
Pembinanya bilang saya harus memaklumi namanya kegiatan sekolah.
(Padahal saya tidak mutlak tidak boleh latihan, cuma minta pas gedebuknya pake perasaan)saya memohon agak pelan saat menabuh drum. Baru saya membalikkan badan hendak pulang kira2 berjalan 10 langkah, lalu mereka makin gak karu2an mukulnya, saya akui saya emosi. Disitu saya agak berteriak "STOP!. Kalian minta dipahami, tapi kalian gak memahami. Kamu, pembinanya, mana etikamu heh!"pekik saya saat itu
Tetangga2 juga pada ngeluh.. tapi dibelakang doang ngeluhnya..
Tetangga bilang, pihak sekolah udah kekelurahan, buat surat izin, namun sekolah disarankan tanya ke masyarakat sekitar,
Yg anaknya sekolah situ, cuma komen "gimana yaaaa.."(takut anaknya kenapa2 disekolah)
Yg ga sekolah situ blak2an aja bilangnya berisik. (Belum tau gimana hasil dr lurah. Karena saya jg tau dari ttangga)
Kebetulan saya berteman di fb alumni sekolah tsb (secara saya lulusan situ 17th lalu. Hahah)
Dan tadi saya seperti biasa buka2 fb, disitu guru2 muda yg kayaknya baru tamat kuliah, yg saya ga hapal mukanya satu persatu pada bikin status, betapa bangganya mereka karena anak didiknya juara drumband, meski mereka teraniaya saat latihan. Bahkan ada guru2nya komentar mereka orang2 terzalimi yg dibantu Allah..
Whattttt terzalimi? zzzzz... guru2nya padahal jam 1 atau jam 2 udah pada pulang. Selama hampir 11th saya sabar (karena memang dalam kurun waktu 2005 sampai 2015, latihannya masih batas manusiawi). Lantas, protes sy sebanyak 2x dibulan maret selang waktu 2minggu dianggap menzalimi. Bah!
Adakah hukum dari negara untuk kenyamanan masyarakat didalam kasus saya ini?
Terimakasih atas jawabannya.
| | |
klo udah cape ngomong mending pindah aj bun...
*Shakila Asilah belahan jiwa Ibun* | | | |
Replying to:
klo udah cape ngomong mending pindah aj bun... | Maaf, saya perlu informasi. Bukan solusi yg sama sekali tidak solusi.
Terimkasih ibu hasan al fitri.
| | |
*Shakila Asilah belahan jiwa Ibun* | | | |
Replying to:
| Kenapa bu?
| | |
Kalau hanya ibu sendiri yang protes langsung rasanya memang akan sulit bu.
Minimal mungkin ga hanya ibu sendirian, warga lain yg merasa trganggu di himpun dengan ketua RW nya buat kesepakatan dengan pihak sekolah.
Ya susah juga bu kalau warga yg lainnya protesnya di belakang doang mah.
Sudah pernah di bicarakan dgn RT atau RW nya bu ?
| | | | | Location: di persingahan
Posts: 4,357
| |
Replying to:
Para ibu2, yg terhormat, mohon informasinya.
Rumah saya berdampingan dengan sekolah, selama 10tahun pertama tidak ada masalah.
Lalu, 10th kemudian, di tahun 2005 sekolah ini memiliki kegiatan eskul yaitu drumband. Awalnya saya tidak ada masalah.
Namun, sejak 6bulan belakangan ini aktivitas latihan drumband ini sangat mengganggu. Mereka latihan saat istirahat sekolah, lalu lanjut dimulai dari jam 1 siang sampai jam 6 sore, setiap hari termasuk dihari minggu.
Cuma, kalau hari minggu latihannya jam 9nsampai jam 11, lalu istirahat dan mulai lagi jam 2 sampai jam u sore.
Saya sudah pernah mengajukan keberatan pada pihak sekolah, dan memohon agar latihan diatas jam 4 sore saja. Karena saya punya baby, dan baby saya sering terkaget dalam tidurnya tatkala suara drum ditabuh sekuat tenaga.
Saya memohon untuk latihan dibatasi 2 atau 3 jam sehari. Dan setidaknya dihari minggu libur.
Kepala sekolah sempat berkata, hanya karena ada event, mereka latihan, dan berjanji akan mengurangi aktivitas keributan ini.
Nah, setelah event selesai, musiknya makin tidak karu2an. Gedebag gedebug, tanpa irama.
Sehari setelah saya melapor, sempat pindah latihan mereka di lapangan futsal, dekat rumah... lumayan, suaranya agak teredam.
Tapi hanya beberapa hari,setelah itu mulai berisik lagi, saat pukul 4 sore, ditgl 28 maret, .
Saya yg ke2x negur pembinanya. Saya sampaikan apa yg dikatakan oleh kepseknya, kalau mereka hanya sampai tgl 28 maret latihannya.
Pembinanya bilang saya harus memaklumi namanya kegiatan sekolah.
(Padahal saya tidak mutlak tidak boleh latihan, cuma minta pas gedebuknya pake perasaan)saya memohon agak pelan saat menabuh drum. Baru saya membalikkan badan hendak pulang kira2 berjalan 10 langkah, lalu mereka makin gak karu2an mukulnya, saya akui saya emosi. Disitu saya agak berteriak "STOP!. Kalian minta dipahami, tapi kalian gak memahami. Kamu, pembinanya, mana etikamu heh!"pekik saya saat itu
Tetangga2 juga pada ngeluh.. tapi dibelakang doang ngeluhnya..
Tetangga bilang, pihak sekolah udah kekelurahan, buat surat izin, namun sekolah disarankan tanya ke masyarakat sekitar,
Yg anaknya sekolah situ, cuma komen "gimana yaaaa.."(takut anaknya kenapa2 disekolah)
Yg ga sekolah situ blak2an aja bilangnya berisik. (Belum tau gimana hasil dr lurah. Karena saya jg tau dari ttangga)
Kebetulan saya berteman di fb alumni sekolah tsb (secara saya lulusan situ 17th lalu. Hahah)
Dan tadi saya seperti biasa buka2 fb, disitu guru2 muda yg kayaknya baru tamat kuliah, yg saya ga hapal mukanya satu persatu pada bikin status, betapa bangganya mereka karena anak didiknya juara drumband, meski mereka teraniaya saat latihan. Bahkan ada guru2nya komentar mereka orang2 terzalimi yg dibantu Allah..
Whattttt terzalimi? zzzzz... guru2nya padahal jam 1 atau jam 2 udah pada pulang. Selama hampir 11th saya sabar (karena memang dalam kurun waktu 2005 sampai 2015, latihannya masih batas manusiawi). Lantas, protes sy sebanyak 2x dibulan maret selang waktu 2minggu dianggap menzalimi. Bah!
Adakah hukum dari negara untuk kenyamanan masyarakat didalam kasus saya ini?
Terimakasih atas jawabannya. | bagaimana kalau ibu member dan semua tetangga yang merasa terganggu dan keberatan dengan pengaturan jadwal latihan drumband tersebut, mencoba mendiskusikan hal ini dengan petugas RW atau kelurahan setempat, agar pihak sekolah di panggil untuk berdiskusi bersama semua pihak, karena ini agak sulit untuk maju secara individual,sehubungan dengan fasilitas umum. semoga ada kesepakatan dan solusi yang bijak.
untuk para guru dan alumni yang bangga dengan kemenangan sekolah nya tentunya adalah hal wajar. seharusnya prestasi itu tetap dipertahankan. "namun memikirkan ulang tempat dan jadwal latihan ." ( maaf jika kurang berkenan)
| | |
Biasanya nih klo sekolah mau melakukan acara atau latihan yg agak2 heboh hrs ada izin tetangga sekitar sekolah.
Trus biasanya jg sekolah mengeluarkan surat edaran mengenai acara sekolah tersbut. Yang klo ibu sj yg komplen mah ga ngefek bu. Harus minimal 15 org apa 10 0rg gitu. Terus bukan ibu yg negur tp RT stempat. Itupun nti RT/RW bakalan nyuruh pihak keamanan yg bakalan negor.
Sy pernah digituin soalnya sm keamanan setempat. Krn sekolah sy dipake syuting. Dan beberapa tetangga agak trganggu akan banyaknya mbil keluar masuk. Bgtulah bu
"Be grateful for whoever comes" | | | |
Replying to:
Kalau hanya ibu sendiri yang protes langsung rasanya memang akan sulit bu.
Minimal mungkin ga hanya ibu sendirian, warga lain yg merasa trganggu di himpun dengan ketua RW nya buat kesepakatan dengan pihak sekolah.
Ya susah juga bu kalau warga yg lainnya protesnya di belakang doang mah.
Sudah pernah di bicarakan dgn RT atau RW nya bu ? | Belum bu.. rumah keplingnya(semacam rw) jauh dari rumah saya, kira2 1km. Iyah bu, yg lain protesnya dibelakang doang, tp mwreka sih bersyukur karena sy maju.. aduuhhhh ngenes ya...
Tetangga2 sy pada segen bu ngomongnya langsung. Td sy coba tanya beberapa ibu apa mau tandatangan bikin petisi, malah makij ketakutan, takut dibawa polisi hiks...
Bingung cr mengedukasinya.
Replying to:
bagaimana kalau ibu member dan semua tetangga yang merasa terganggu dan keberatan dengan pengaturan jadwal latihan drumband tersebut, mencoba mendiskusikan hal ini dengan petugas RW atau kelurahan setempat, agar pihak sekolah di panggil untuk berdiskusi bersama semua pihak, karena ini agak sulit untuk maju secara individual,sehubungan dengan fasilitas umum. semoga ada kesepakatan dan solusi yang bijak.
untuk para guru dan alumni yang bangga dengan kemenangan sekolah nya tentunya adalah hal wajar. seharusnya prestasi itu tetap dipertahankan. "namun memikirkan ulang tempat dan jadwal latihan ." ( maaf jika kurang berkenan) | Bangga sih bangga bunda, tapi bacanya ituloh, seolah2 sy org jahat yg menganiaya.. nyesek bacanya..
Hahahah..
Replying to:
Biasanya nih klo sekolah mau melakukan acara atau latihan yg agak2 heboh hrs ada izin tetangga sekitar sekolah.
Trus biasanya jg sekolah mengeluarkan surat edaran mengenai acara sekolah tersbut. Yang klo ibu sj yg komplen mah ga ngefek bu. Harus minimal 15 org apa 10 0rg gitu. Terus bukan ibu yg negur tp RT stempat. Itupun nti RT/RW bakalan nyuruh pihak keamanan yg bakalan negor.
Sy pernah digituin soalnya sm keamanan setempat. Krn sekolah sy dipake syuting. Dan beberapa tetangga agak trganggu akan banyaknya mbil keluar masuk. Bgtulah bu | Selama 10th ini gak ada izin apapun bunda
Bahkan selama 17th setiap bola masuk belakang rumah, ibu sy mau membantu mengambil bola... (tp 3th ini gak lagi, soalnya halamanny makin kecil dibangun kelas, gak ada main bola lagi). Thanks buat infonya bun
| | |
Duluan sklh itu tinggal di komplek perumahan ibu atau ibu duluan yg tinggal?
Biasa sih agak susah buat larang keg sekolah ky gitu bu, kcual negatif eskulnya. Kayak Pengajian sesat, acara ospek, dll. Klo kyk kasus sklh sya (syuting) itu kyknya wajar di protes. Krn ga sesuai sm izin dan fungsi sklh trbt. Tp suka di kasih uang rokok satpam perumahan sm org syutingya, jd suka pura2 cuek gt satpamnya. Klo ketahuan sm sy suka sy marahin tukang syutingnya klo lewat jam 11 malam masih syuting. gitu bu
"Be grateful for whoever comes" | | | |
Replying to:
Duluan sklh itu tinggal di komplek perumahan ibu atau ibu duluan yg tinggal?
Biasa sih agak susah buat larang keg sekolah ky gitu bu, kcual negatif eskulnya. Kayak Pengajian sesat, acara ospek, dll. Klo kyk kasus sklh sya (syuting) itu kyknya wajar di protes. Krn ga sesuai sm izin dan fungsi sklh trbt. Tp suka di kasih uang rokok satpam perumahan sm org syutingya, jd suka pura2 cuek gt satpamnya. Klo ketahuan sm sy suka sy marahin tukang syutingnya klo lewat jam 11 malam masih syuting. gitu bu | Kalau rumah, yah duluan perumahan bun., rumah yg diemapati sekarang lebih duluan ada sekitar 10th baru sekolah berdiri. (Sekolah berdiri sekitar th 85)
Kalau kami, ortu baru membeli rumah ini th 94, dan dihuni th 95.
Guru2 lama, adalah orang2 sini bunda zano... karena, sekolah ini jg dibangun karena keprihatinan pemilik rumah saya yg lama, akses pendidikan terbatas, lantas beliau menghibahkan tanahnya utk dibangun sekolah dengan dana bantuan yayasan mu*****d*yah, dan masyarakat sekitar. Jadi saat itu bener2 saling bertenggang rasa. Orang2 sekitar sekolah juga terbantu secara ekonomi, karena bs bedagang kecil2an.
Sekitar 2004, baru ada regenerasi, pergantian ketua yayasan, yg entah org mana. Anak2 tdk boleh berbelanja apapun diluar pekarangan. Kalau mau jualan harus didalam sekolah, yg mana justru kantinnya akhirnya dipegang org luar, yg sanggup membayar 600rb perbulan dimasa itu. Guru2nya pun berganti dari luar, namun masih menyisakan 1 orang yg kini jadi kepsek, yaitu guru saya dulu. Hehehe,, awalnya sampe bapak itu grogi saya menggugat... (eleh bahasanya...)
Saya gak ngelarang total bun.. (apa hak saya coba ngelarang2). Saya cuma minta tolong suara gedebuknya agak2 pake perasaan mukulnya, trus minggu saya mohon libur sekaliiiiii aja... lantas guru2 baru bilang saya menzalimi
| | |
Replying to:
Kalau hanya ibu sendiri yang protes langsung rasanya memang akan sulit bu.
Minimal mungkin ga hanya ibu sendirian, warga lain yg merasa trganggu di himpun dengan ketua RW nya buat kesepakatan dengan pihak sekolah.
Ya susah juga bu kalau warga yg lainnya protesnya di belakang doang mah.
Sudah pernah di bicarakan dgn RT atau RW nya bu ? | nah saya sependapat nih bund, tadi udah mau comment yang sama tapi tiba2 hp lowbat hihihihi...
coba bund tetangganya diajak ngobrol ringan sambil dikasih tau kalo itu adalah hak warga mengajukan keberatan tentang kegiatan ekskul tersebut jadi ga usah takut akan berurusan dengan kepolisian, lagipula bunda dan warga hanya meminta agar pembina dan para murid yang latihan meredam kebisingan yang ditimbulkan bukannya ga boleh sama sekali kan...
setidaknya kalau ada 1 orang lagi aja, selain bunda yg juga merasa terganggu bisa sama2 lapor dulu ke RT biar dirapatin/musyawarah warga setempat sama2 cari jalan keluarnya, kalo tetangga pada takut kan ada RT atau RW yang bs jadi wakil warga untuk bicara langsung dengan pembina dan kepsek.
You can't be perfect
But you can always be a better you | | | |
Ngeseliiiiiiiin bgt tu bun guru2nya.....
Masih pada muda ya???
Buruan deh pada punya anak... sumpahin pas anak mereka masih bayi kena keributam jg setiap hari biar pada rasain.
Gemess sy bacanya...
Tetangganya jg pada cemen2 amat sih
| | |
Apa bikin petisi tertulis aja Bu? Ditandatangani warga yg keberatan. Serahkan ke lurah. Rw ttd. Sbg saksi. Soalnya sy yakin kalau tatap muka wktny g ada. Pada pemalu jg mgkn. Dulu wkt ada yg mw bikin peternakan d kampung halaman sy pada bikin petisi & gjd akhirnya. Tp sy g tw detailnya. Sy kuliah d luar kota. Dgr dr ortu aja.
Don't pity or stare, move and help | | | |
Replying to:
Apa bikin petisi tertulis aja Bu? Ditandatangani warga yg keberatan. Serahkan ke lurah. Rw ttd. Sbg saksi. Soalnya sy yakin kalau tatap muka wktny g ada. Pada pemalu jg mgkn. Dulu wkt ada yg mw bikin peternakan d kampung halaman sy pada bikin petisi & gjd akhirnya. Tp sy g tw detailnya. Sy kuliah d luar kota. Dgr dr ortu aja. | bunda TS udah ngajak tetangganya bikin petisi bund, tapi pada takut dilaporin ke polisi...
ribet bener kan
You can't be perfect
But you can always be a better you | | Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |