| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | | | Location: Pati-Kudus
Posts: 651
| |
Betul kata bunda happy, bund bisa langsung lapor ke RT/RW/Kepala desa..
Minta bantuan mereka, jangan sampai bunda juga menjadi orang yang (maaf) "jahat" karena melakukan pembiaran..
Mereka masih punya masa depan, jangan hanya karena si nenek tak mau anaknya masuk penjara lantas bunda ikut mendiamkan dan hanya bersedih dan kasihan..
Bunda harus bertindak, bunda tak perlu takut..
Jika bunda tak mampu selesaikan sendiri, minta bantuan ke orang lain..
Segera, secepatnya, sekarang juga..
Jangan sampai bunda menyesal seumur hidup kalau terjadi hal yg lebih buruk pada anak itu..
| | |
gini loch bund, anda bukannya ga bisa berbuat apa2 tapi anda tidak mau berbuat apa2...
kalau peduli sama anak itu, neneknya juga saudara2 si anak itu (kan katanya ada yg mau digugurin)
bunda harus ambil tindakan, ini masalahnya mengancam nyawa si anak, neneknya dan saudara2nya...
yang paling parahnya lagi anak itu bisa jadi beringas saat dewasa nanti kalau dy merasa ga ad yg peduli sama dy, orang2 yang jelas2 tau kekerasan yg dy alami hanya diam tanpa berbuat apa2...
masa depan si anak masih bisa diselamatkan kalau ada yang berani bertindak, kalau bunda ga mau bertindak tolong kirim PM ke saya tuliskan alamat lengkap si anak ini biar saya yang lapor ke KPAI, biar KPAI yang melihat apa yang masih bs diselamatkan dari anak ini...
You can't be perfect
But you can always be a better you | | | |
bener tuh kata bunda2 yg laini bunda dhewi, jangan sampai ada angelin2 lagi di indonesia. orang yg melihat aksi biabad itu harusnya tidak cuek. harus mau bertindak. ---------- Post added at 08:24 ---------- Previous post was at 08:21 ----------
Replying to:
gini loch bund, anda bukannya ga bisa berbuat apa2 tapi anda tidak mau berbuat apa2...
kalau peduli sama anak itu, neneknya juga saudara2 si anak itu (kan katanya ada yg mau digugurin)
bunda harus ambil tindakan, ini masalahnya mengancam nyawa si anak, neneknya dan saudara2nya...
yang paling parahnya lagi anak itu bisa jadi beringas saat dewasa nanti kalau dy merasa ga ad yg peduli sama dy, orang2 yang jelas2 tau kekerasan yg dy alami hanya diam tanpa berbuat apa2...
masa depan si anak masih bisa diselamatkan kalau ada yang berani bertindak, kalau bunda ga mau bertindak tolong kirim PM ke saya tuliskan alamat lengkap si anak ini biar saya yang lapor ke KPAI, biar KPAI yang melihat apa yang masih bs diselamatkan dari anak ini... |
setuju banget sama bunda lenyndi.
@nih bunda dhewi, kl bunda takut ini ada solusi dari bunda lenindi, lingkungan bunda tidak akan tau kl bunda yg melaporkan. tp tolong saran bunda lenyndi dilaksanakan bun, krm pm alamat anak itu.
jangan sampai ada berita di tv spt angelin dan bunda baru bilang "itu tetanggaku". amit2 ya...
My afnan n my althaf,anugrah termesra dariNYA. love u | | | |
sediiih bunda knpa ga coba laporin ke rt atau rw atau kelembaga perlindungan anak ,gtuh biar anak nya dapet perawatan dan perlindungan ... gak mikir apa ibu nya masih banyak diluaran sana yg ngluarin uang jutaan buat dapet anak.. ini udah dapet anak malah di siksa bgono hikshiks............
| | |
DEMI ALLAH klo aku jd bunda udah SELESAI aku LAPORIN!!!
yaa kariiman yaa rohiiman jud wa'ajjil bilmathoolib | | | |
Jgn cuma laporin di web bumil,tp bergerak jg di reality nyaaa...
| | |
Untuk all ibu ibu... Hehe
Makasih bun atas saran nya...
N makasih atas masukan nya..
Pagi ini saya coba ke rt..
Kata pak rt nnti dia yang akan k sana..
klau alamat anak itu aku gak tahu bun..
Rumah ibu nya maksd ku..
Soalnya aku jarang lihat ibu n anak itu..
Karna merka emng gak tinggal di daerah rumah ku..
Kmren sempet ktmu sehari itu doank di ggan yg. Biasa aku lewat karna nitipin dagangan ku di salah satu warung di sana..
Cuma aku tahu aja nenek nya yg tinggal di daerah ku itu pernah gendong ank itu..
Maknya aku tahu anak itu cucu nenek yg ada di daerah rumah ku..
Begitu bun...
Aku jadi serbah salah nya laporin nya kmn.. Wong aku aja gak tahu rumah anak itu..
Cuma sekali ngobrol langsung kaget di ceritain bgtu..
Rt ku jg bingung kata nya karna itu bukan warga nya..
Itu aja aku udah minta tolong ke ibu rt.. Krna aku fikir klau sesama wanita dia lebih sensitif bun..
Begitu ibu ibu...
Hehehehehe
| | | | | Location: cakung
Posts: 154
| |
Ah bunda ini keren sekalii ,bener tuh bunda dewi jangan terkesan NATO yak (No Action Talk Only)
Replying to:
gini loch bund, anda bukannya ga bisa berbuat apa2 tapi anda tidak mau berbuat apa2...
kalau peduli sama anak itu, neneknya juga saudara2 si anak itu (kan katanya ada yg mau digugurin)
bunda harus ambil tindakan, ini masalahnya mengancam nyawa si anak, neneknya dan saudara2nya...
yang paling parahnya lagi anak itu bisa jadi beringas saat dewasa nanti kalau dy merasa ga ad yg peduli sama dy, orang2 yang jelas2 tau kekerasan yg dy alami hanya diam tanpa berbuat apa2...
masa depan si anak masih bisa diselamatkan kalau ada yang berani bertindak, kalau bunda ga mau bertindak tolong kirim PM ke saya tuliskan alamat lengkap si anak ini biar saya yang lapor ke KPAI, biar KPAI yang melihat apa yang masih bs diselamatkan dari anak ini... |
Kakak allisya and adik keyzaa :* | | | |
Astaghfirullah kok ada ibu kandung yg tega begitu ya..
Bunda2 disini pada mengharapkan bisa punya anak,,kok malah itu ibu sia2kan anaknya..
Coba lapor aja bund..
Dgn begitu pihak berwenang bisa ngambil tindakan utk selamatkan anak itu..
Semoga dibukakan hati neneknya..
Udah tau anaknya nyiksa cucunya lah kok ya masih dibela jg..
Aduuhh bun kesal saya bacanya..
Segera lapor ya bun..
Semoga dimudahkan Allah urusannya..
| | | | | Location: di persingahan
Posts: 4,357
| | papa kembalikan tangan ita.... Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman sebagai pelajaran.
Sebagai orang tua kita patut juga menghalangi perbuatan pasangan untuk memukul sang buah hati. Khususnya pada anak-anak yang masih kecil dan tak tahu apa-apa. Mengajar dengan cara memukul bukanlah cara terbaik.
Begini kisah nyatanya:
Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.
Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena jalan macet. Setelah sang anak mencoret penuh sisi yang sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikuti imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.
Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini?” Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya.
Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu… !” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Ita yg membuat itu papa…. cantik kan!” katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya.
Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa? Si bapak cukup keras memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.
Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.
Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. “Oleskan obat saja!” jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Ita demam…” jawap pembantunya ringkas.”Kasih minum obat penurun panas ,” jawab si ibu.
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Memasuki hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke hospital karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu.
“Tidak ada pilihan..” katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu diamputasi karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.
“Tangannya sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah” kata doktor.
Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yang dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.
Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.
“Papa.. Mama… Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama.” katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.
“Ita juga sayang Kak Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis itu meraung histeris.
“Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa diambil.. Ita janji nggak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret-coret mobil lagi,” katanya berulang-ulang.
Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.
—
Teman-teman, pelajaran berharga apa yang dapat kita petik dari kisah nyata ini,
silahkan tulis komentar Anda dan share kepada orang-orang disekitar Anda, agar hal yang sama tidak terjadi di keluarga lain.
BANTU SEBARKAN KEORANG TUA INDONESIA
sumber: kisah nyata
| | |
terus gimana lanjutan'y bund, adakah tindakan dar RT setempat?
logikanya sich meskipun bukan warganya, seorang aparat setempat wajib mengambil tindakan, cari tau lebih detail alamat anak ini dimana.
jangan sampai ada kejadian baru deh pada panik dan sibuk cari pembenaran.
saya bukan mau sok jd pahlawan kesiangan, tapi sungguh hati ini tercabik karena bukan hanya 1x melihat di TV penyiksaan yang terjadi pada anak2...
saya pribadi sering menerima curhat dari para remaja yg broken home karena sejak kuliah saya bergabung dengan CBU dari BNN para remaja ini sering menerima penganiayaan baik fisik maupun mental dari orangtua mereka, tapi karena mereka sudah beranjak remaja jd ga ada yg bisa saya lakukan kecuali kasih mereka support untuk bertahan jangan sampai lari dari kenyataan dengan bunuh diri dan jd pelaku kriminal, untuk mereka yang sudah terlanjur menerima penyiksaan ini yang mereka butuhkan hanyalah tempat bersandar kapanpun mereka merasa lelah untuk bertahan dan seseorang yang mau mendengarkan dan menerima mereka apa adanya...
tapi untuk seorang anak kecil, mereka butuh lebih dari sekedar didengarkan, mereka butuh aksi nyata agar mereka merasa bahwa mereka disayangi, mereka dibutuhkan bukan untuk dibuang.
ga sedikit yang pada akhirnya melarikan diri dengan seks bebas ataupun narkoba, karena dari kecil mereka merasa sendirian orang sekitar mereka tau tapi ga berani melakukan apa2...
seandainya bunda bertemu anak itu lagi, saya mohon bantuannya setidaknya sekalipun bunda ga bs kasih makan atau apapun tolong peluk anak itu bund, dan katakan kalau dy ga sendirian, dan berusahalah untuk bertahan dan seandainya dy ga bs bertahan dy bisa cari bunda, dan bunda bs cari saya, PM saya bund atau bunda lainnya untuk bs lapor ke polisi... ---------- Post added at 17:50 ---------- Previous post was at 17:48 ----------
Replying to:
Ah bunda ini keren sekalii ,bener tuh bunda dewi jangan terkesan NATO yak (No Action Talk Only) | saya hanya melakukan apa yang saya bisa bunda...
ga ada seorang ibu didunia ini yang menurut saya tega kalau melihat kisah seperti ini...
You can't be perfect
But you can always be a better you | | | |
Gak kuat baca cerita ummi khanza . Hiks hiks
My afnan n my althaf,anugrah termesra dariNYA. love u | | | |
Ummy knpa selalu berbagi cerita yg menohok jantung mengingatkan untuk tidk kasr dgn anak,,,, nangis mew3k malem malem smbil meluk kakak,,,,,....
| | | | | Location: di persingahan
Posts: 4,357
| |
Replying to:
Gak kuat baca cerita ummi khanza . Hiks hiks |
Replying to:
Ummy knpa selalu berbagi cerita yg menohok jantung mengingatkan untuk tidk kasr dgn anak,,,, nangis mew3k malem malem smbil meluk kakak,,,,,.... | karena penyesalah selalu datang terlambat tanpa memberikan sedikitpun peluang untuk mengembalikan seperti awalnya....
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |