cuma minta saran bun.. semoga dapat saran yang baik..terimakasih

Bunda khazia : bun aku juga gak ada foto copy ktp suami bun... terus apakah masih bisa yah?

---------- Post added at 07:40 ---------- Previous post was at 07:32 ----------

Bunda bunda cantik : makasih banget udah mau kasih info n saran.. membantu banget...
Makasih makasih yah bun...
Saya tkt pas saya lahiran suami sudah berangkat berlayar bun...
Jadi bingung juga.. mau bagai mna sekarang.. atau minta ktp skrng.. atau gmn? S3dangkan dia susah d hubungin nya..

 

 

coba bunda cari tau aja di catatan sipil langsung bund cari info disitu kalau aku cuma sekedar tau persyaratanya tapi gak tau kalau gak ada ktp suami bisa gak

 

 

pertama yg penting banget waktu lahiran kasih fotokopi akta nikah ke bu bidan atau rumah sakit nanti dapat SURAT KETERANGAN LAHIR DARI BIDAN ATAU RUMAH SAKIT yg tercatat nama ayah dan ibunya

karena bunda masih PISAH KARTU KELUARGA DENGAN SUAMI

laporkan ke ketua RT sesuai dengan domisili kartu keluarga ibu bawa fotokopi kk keluarga ibu. ktp ibu. surat kawin dan surat keterangan lahir dari bu bidan atau rumah sakit. minta SURAT KETERANGAN mengenai adanya warga baru yakni si dede.

lalu surat keterangan tersebut bawa ke ketua RW buat ditandatangani

Bunda ke kelurahan bawa kartu keluarga asli. fotokopi ktp bunda. surat keterangan dari rt rw. surat keterangan lahir dari bubidan atau dari rumah sakit sama surat kawin. KARTU KELUARGA BUNDA YG LAMA DIGANTI DENGAN YG BARU dimana dede tercatat dalam kartu keluarga tersebut dengan NIK si dede.

nah baru bunda ke catatan sipil. biasanya dicatatan sipil pasti diminta ktp suami.....nah ini bunda harus bereskan dengan suami atau keluarga karena ngga bisa urus surat lahir tanpa fotokopi ktp suami.

setau aku begitu. semoga membantu bunda

 

 

Wa'alaykumussalam warohmatullaah..

1. Jatuh talaq bila sang Suami yg mengucapkan langsung ya, Bund. Kalau cuma orang² di sekitar suami, khawatir itu cuma fitnah.
2. Temui keluarga suami. Bunda harus tegas meminta suami menampakan 'batang hidung'nya.. Wajar dalam rumah tangga ada selisih paham. tapi alangkah lebih bijak 'orang luar' ngga ikut campur. Dan jikapun harus bercerai, itu murni diobrolkan berdua, tanpa perantara.
3. Dosa atau ngga, itu urusan yg di Atas, Bund. tp melihat kondisi saat ini Bunda jelas butuh biaya yg ngga sedikit utk persiapan persalinan nanti. Saran saya (karena status Bunda belum jelas : dan kalaupun suami terang²an menjatuhkan talaq, adalah hak istri utk tinggal di rumah suaminya sampai dengan masa iddah. dan masa iddah utk wanita hamil adlh sampai ia melahirkan.) Bunda coba cari peluang usaha yg bisa dikerjakan di dalam rumah. semisal bikin kue lalu dititiipkan di warung² sekitar. itu lebih aman.
4. Sangat wajar bilamana orang tua bunda bersikap demikian. tapi kembali lagi, ini rumah tangga Bunda dan suami, seharusnya bisa diselesaikan berdua tanpa campur tangan orang tua dr pihak manapun.
5. setau saya cukup dgn surat keterangan lahir dari Bidan atau tempat di mana bunda bersalin, KTP suami istri, Buku Nikah. dan utk KK, bisa dimasukan ke kakek neneknya sebagai cucu dan nama orangtua tetaplah Bunda dan suami. itu bisa diurus sama orang desa, Bund.

Dan utk tambahan, silahkan dibicarakan dgn keluarga suaminya (jika bisa dgn suami langsung) bahwa HAK NAFKAH ANAK tetap KEWAJIBAN AYAHNYA. sekalipun Bunda dan Suami bercerai.

Semoga bisa sedikit membantu ya, Bund.

 

 

Bunda yg sabar y...

 

 

Salam kenal bunda dhewi, sekedar sharing bun, saya sm suami juga pisah rumah saat saya hamil 3 bulan, sejak lahiran bulan september kmrn sama kaya suami bunda, suami saya sampai skrg juga gak bs dihubungi..

setahu saya tidak ada talak otomatis bun, talak harus dilafazkan, jika suami tidak mentalak ttp melanggar sighat taqlig yg dia ucapkan saat ijab qobul, bunda bisa mengajukan gugatan ke pengadilan agama jika tidak ridho atas perbuatan suami..

Utk masalah izin, mmg berat rasanya keluar rumah tanpa izin nya dia, tapi kan dianya sendiri gak bs dihubungi bun, dgn kata lain dia pun tak perduli dengan keadaan bunda kan..
Asalkan niat bunda keluar rumah baik bun..Allahualam hanya Allah yg tau semuanya..

Saya pun sampai saat ini dalam keadaan digantung tak bertali, hehe
Bayi saya saat ini sudah 4 bulan juga belum diurusin aktenya krn kita juga belum pecah KK sm ortu, saya udah coba minta kopian KK keluarga suami buat pengurusan BPJS bayi saya, saya kirim mesej via email dan fb sm suami, gak digubris bun (kejamnyaaa, mewek lagiii)

Saya gak punya solusi bun, tp kalau saya sendiri saat ini masih fokus nyari duit buat keperluan bayi saya, seperti belanja sufor dan diapers, saya kerja serabutan bun, dagang, nguli, apa aja yg ptg halal..secara sejak nikah saya resign dan skrg jobless

Masalah akte dan adm lainnya sih saya udah coba konsul ke saudara dan pak RT, alhamdulillah, beliau mau bantu walaupun gak lewati prosedur, tp itu bun, harus ngasih duit lebih, namanya juga tembak kan, jadi saya ngumpulin duitnya dulu baru tar ngurus KK sm aktenya sm pak RT itu..

Bunda gak usah terlalu mikirin ini itu dulu, kasihan nanti baby nya stress..yg penting saat ini bunda senang dan bayinya tenang..
Kalau bunda ada pekerjaan lebih baik bunda bekerja..
Allah never sleeps..tetap semangat ya bundaaa..

 

 

waalaikumussalam ..
1. wanita yg sedang hamil tidak bisa dicerai apalagi bukan suami yg bicara langsung
2. bunda harus tetap semangat untuk hidup bunda dan janin yg ada dalam rahim bunda .. harus move on dari keadaan . biar aja suami begitu . takutnya suami bunda bersikap begitu karna pengaruh atau bawaan bunda lg hamil . karna ada sebagian suami yg mengalami ngidam ketika istrinya hamil . bentuk ngidamnya jg macam2 . mungkin setelah bunda melahirkan sikapnya sudah kembali normal . positif thinkingnyaa gitu aja bunda biar gak stress berlebihan kasian dede ..
3. masalah yg ini memang sulit . dilihat bunda masih status istrinyaa dan suami bunda melarang bunda kerja .. tapi juga melihat sssikap suami bunda yg entah ada dimana , kabar pun tidak ada , apalagi memberi nafkah . sedangkan bunda butuh biaya selama kehamilan seperti keperluan kontrol , vitamin , belum lagi untuk keperluan baby . memang itu semua adalah tanggung jawab suami , tapi apa saat ini suami bissa diandalkan ? Allah llebih tau maksud dan niat bunda . suami bunda melarang bunda kerja kan pastinya karna dia menjamin segala kebutuhan bunda , nah skrg suami bunda kan tidak tau kemana , apalagi ada kabar yg sangat tidak enak dari pahak suami . yg penting bunda betul2 niat kerja utk memenuhi kebutuhan bunda dan calon baby .
4. masalah ini manusiawi bunda . tdk ada orang tua yg tidak sakit hati ketika anaknya diperlakukan tidak baik . sekali lagi bunda harus bisa menjadi penengah yg baik . karna walau bagaimanapun , bunda belum berteemu lgsg dgn suami . belum ada musyawarah antara bunda dan suami . siapa tau suami bunda suatu saat akan sadar . jujur aku bilang , pihak suami bunda kurang bijak . tidak seharusnya mengatakan hal itu didepan besannya (org tua bunda) . minta maaf pada org tua bunda atas nama suami dan keluarganya . karna kebaikan suami adlh kebaikan bunda , dan aib suami pun aib bunda juga .. yaaa walaupun sepertinya suami bunda memang kurang dewasa (maaf)
5. buku nikah cukup koq bund utk buat akte anak . saran aku pasca melahirkan nanti , usahakan secepatnya mengurus akte kelahiran baby .

mudah2an bunda dan keluarga segera mendapat jalan keluar . semoga suami bunda dibukakan mata hatinyaa dan menyadari kalau sikapnyaa salah .