Minta saran nya bund

pernah denger ttg penyakit kejiwaan masokis...yaitu dimana kejiwaannya terganggu, dimn si penderita menyakiti pasangannya, mkn dia akan semakin cinta, semakin bergairah, semakin berhasrat jika psangannya merasa tersakiti.

 

 

Salah dua duanya
Cari akar masalahnya, baru bisa cari solusi.

Semisal apa benar kdrt hanya karena penyakit? Atau ada sebab lain.
Kalau murni sakit, berobat yang tepat yang seperti apa, diobati sampai sembuh.
Sakitnya karena apa, maksudnya apa pemicunya, kalau sudah tau , semua pemicunya itu dihindari.

Contoh: suami terlalu posesif, cemburu, hindari bicara dengan laki laki lain berdua, meski dengan tukang kebun atau supir sekalipun.

Tapi alasan apapun tidak boleh jadi pembenaran utk kdrt, salah tetap salah, penyakit satu hal , kdrt lain hal lagi.

Soal tidak enak hati, suami mau kost juga utk kebaikannya, mungkin jarang ketemu emosi bisa dibenahi dulu sambil instropeksi masing masing.

Tunjukan cinta bunda disatu sisi tapi ketegasan disisi lain, jadi suami tau dia dicintai tapi juga respect Dan tidak bisa mempermainkan bunda. Caranya banyak, membuat masakan yang enak, cariin uban, pijat dlll, cara sayang yang tulus Dari hati pasti dirasa juga oleh hati, tapi tegaslah kalau di kdrt, bilang dgn tegas tanpa perlu marah bahwa bunda tidak mau menerima perlakuan spt itu.

Ketulusan akan berakhir baik buat bunda Dan bila suami cukup baik maka akan membawa kebaikan baginya, tapi bila tidak ada saatnya nanti suami bunda akan menerima baranya. Karena orang baik diperuntukan untuk orang baik, Dan org jahat bila bertemu org baik hanya ada 2 arti, diberi kesempatan untuk belajar atau untuk dihajar nantinya bila tidak mau belajar belajar.

 

 

Itu bund suami saya sama kyk bunda, saya ga salah pun suami di pikirannya ga tau gmana ya bund ada aja cari2 masalah gt bund. Trus kl saya jelasin dia ga percaya sama saya. Sampe saya bilang suruh nanya aja ama pembantu tuh tingkah saya dirumah kl suami ga ada. Suka cemburuan ga jelas ya bund? Suami gt jg.

Posisi bunda kan sama nih dengan posisi suami saya, bunda nyuruh cerai apa bunda sendiri juga mau di ceraikan? Padahal posisi bunda sama dengan suami saya. Harus nya bunda lebih ngerti ini gmana hadapin orang seperti itu di saat mereka sedang kumat?

 

 

Mau cari solusi justru jangan dari kacamata orang yang sakit karena jawabannya nanti akan "bias" Pendapat mommies di atas sudah tepat semua tapi kalau masih mau tetap pada pendirian sendiri, semoga yang terbaik ya.

 

 

Iya bund, kyk nya saya ambil saran bunda deh yg cari keluarga untuk menggantikan posisi suami, soalnya uda kami bicarakan juga sebelumnya bund mo suruh sodara saya gantikan posisi suami, biar suami istirahat dulu buar ga setress. Dan saya sdh minta mamer untuk tinggal sama bund, cuma mamer ga slalu di sini dia suka pp ke spore-batam, kl ke batam mamer sama saya bund tinggalnya. Rencananya saya mau lahiran mamer mau bantu saya selama sebulan di batam sama saya

Dan saat istirahat nanti suami kan bisa rutin minum obat dr dokter, mudah2an suami bisa membaik ya bund. Untuk sementara ini kita berjauhan dulu deh kyk nya saling intropeksi aja. Semua pasti ada jalannya ya bund ga harus bercerai.

 

 

maaf ya bunda ts....sebenernya pengin jadi sr aja....

@bunda pip......pernah baca ama nonton film psykologi dari amerika...lupa judulnya apa........but this situation remind me about them....and how to create a new monster from generation to generation and its actually far from dna dissease but more likely abbusive attitude that become "right"in family enviroment.....tapi ini bidangnya bunda pip deee :........

aku sih kasian ama anak2nya ajaaaa

buat bunda ts.....yg tabah yaaaa......

 

 

Nyambung sama penjelasan bundahappy75 nih, saya kan kebetulan suka nonton acara investigasi detektif di FOXCrime semacam CSI,Happily Never After sama Homicide Hunter, acara tersebut nggak cuma bercerita tentang investigasi yang dibuat-buat tapi itu diambil dari kisah nyata yang real dan bikin kita yg nonton jadi tambah pengetahuan,
oia, Lanjutt... jadi kasus seperti suami bunda itu banyak dibahas di episode2 dalam serial acara itu. Kepribadian seperti itu bisa tergolong dalam paranoid(paranoia, macem2 jenisnya), psikopat dan obsessive abuse.
Kenapa kok bisa paranoid? karena suami bunda itu takut pada hal-hal yang nggak pernah terjadi, bahkan nggak ada buktinya, hanya ada dalam pikiran dia. Kalau udah masuk paranoid Skizofrenia malah lebih parah karena merasa ada yg membisiki di kepalanya (semacam kerasukan gt)
Kenapa bisa masuk kategori psikopat? karena suami bunda TS ini semacam punya dua kepribadian, yg pertama kalau sayang bisa penyayang banget, kalau pemarah bisa membabi buta bahkan KDRT, nah dua kepribadian ini seringkali split, nggak bisa diprediksi kapan, tapi kalau tahap awal ya, biasanya kalau habis marah2 bakal sadar dan kemudian menyesal dan balik sayang, gitu terus kayak lingkaran setan.
Kenapa obsessive abuse? Karena suami bunda sepertinya terobsesi ingin memiliki dan menguasai bunda tapi dengan cara KDRT, jadi seakan bunda ini adalah sebuah benda, sebuah kepunyaan bagi dia yg orang lain gak boleh sentuh.

Well, bener kata bundahappy75 that it can runs in DNA, tetapi kalau dengan environment yg tepat, insha Allah baby bunda nggak akan mengalami hal yg sama.
Tapi bunda harus siap mental ya, kalau bisa suami disuruh konsul ke psikiater atau ikut anger management, soalnya banyak kasusnya yg nggak bisa kontrol emosi kemudian kebablasan, kayak temen saya pernah dicekik sampai dia merasa udah kayak mau mati aja, anehnya masih lanjut sampai sekarang. kasian rasanya.
Bukan nakutin ya bund, tapi gimana2 jg pencegahan selalu lebih baik daripada udah kejadian.
Tetep semangat bund!!

 

 

@bunda happy: Yup. The more tolerant you are to abusive behavior in the family, the closer you are in creating monsters.
Ini bener2 peran ibu yg menjadi kunci untuk menyelamatkan jiwa anak2nya. Ada yg kuat ada yg enggak.
Masalahnya disini suami TS jelas2 punya "mental illness" dgn irrasional thoughts, plus kdrt pula. Beraaaaaat.

Saya commented 3x, lempeng aja ngga digubris..kasihan ya saya.. Hahaha
Point saya, ibu TS ga usah jd pahlawan kesiangan. Toh jelas suami developed the illness gradually selama dia berpartner dgn TS toh? Sementara bibit mental illness akan tersirami dgn subur kalau jatuh ke environment yg tdk mendukung. So bisa disimpulkan.. komunikasi mereka bagusnya dicheck sama therapist, spy si TS tau apa yg memancing sakitnya suami dan apa yg tidak. Itu langkah praktis yg nyata kalau TS mau support suaminya.
Paranoia juga ga hanya minum obat aja kalau mau sembuh total, bagusnya therapy dan bisa jadi lamaaaaaa baru bisa sehat lagi, tergantung dukungan lingkungan. Ada group therapy juga kalau mau. Tugas TS ya antar jemput suami setiap therapy session krn obat antidepressant bisa bikin badan ga fungsi.
Itu kalau dia bener2 mau support suami yaaaa.

Banyak jalan kok kalau mau sembuh. But be smart, masalah seperti ini hrs dilalui di bawah supervisi therapist, biar terarah. Tp sptnya bu TS mau "coba-coba sendiri" dengan metode briliantnya dan kebelibetannya. Well, it's her choice, her life. I've seen enough families broke down krn salah satu ortu punya mental illness dan ga total dlm penyembuhan.

Gemes saya hahaha. And this will be my last comment, karena bakal dicuekin lagi. Bu TS silahkan coba-coba ya...moga2 berhasil..

 

 

Iya amiin smoga bunda& debaynya sehat

 

 

Paranoid beda bu sama psikopat
Paranoid ya paranoid
psikopat ya psikopat
jd org paranoid g bisa d kategorika org psikopat

 

 

Iya bu,aq cmburuan gk jelas..pdhl hati kecil aq prcya suami.tp puas aja klo ttp menjudge suami salah.. Mank bener kt slh satu bunda td.ambil saran2 dr bunda yg lain.dcobain bu.Klo saran dr aq mgkn jd bias.krn aq jg gk bisa ngatasin mslhq sdri.klo lg marah y aq mnta cerai,tp kl udh reda mnta maaf.nyesel gitu bu.tp nti diulangi lg.smga cepat slse ya bu.alhmdllh aq dah jarang slma hamil ini mrh2.bru skali aja.smga dah sembuh total.amieennn.

 

 

iya bund, menurut saya bisa jadi ada 3 kategori berbeda itu. karena ada 3 kemungkinan berbeda itu maka saya jelaskan satu-satu. untuk masuk kategori mana nantinya lebih baik bund TS konsultasikan ke terapis atau psikiater

 

 

Iya bener paranoid dengan psikopat berbeda, saya juga uda googling banyak bund ttg paranoid, dan penjelasan dokter.

Mudah2an kejadian ini tdk terjadi pada bunda2 disini ya, bunda ga tau rasanya di posisi saya.
Maaf ya bunda bukan ga terima saran2 nya bunda, semua saya baca saran nya. Tp buat saya yg jalanin ga gampang.

Terima kasih banyak ya buat bunda2 yg uda kasih saran

 

 

Sabar ya bu.smga suami cpt sadar.aq tau berat bgt psti buat bunda.ya Allah,psti suamiq jg sprti bunda.. Sabar bu.. Sabar.. InsaA nemuin jalan trbaik.aminnn amiinn aminnn

 

 

hehe iya bund, maksud saya beda gitu, itu saya jelasin maksudnya ada tiga kategori berbeda, maka saya jelasin satu satu, penjelasan saya sebelumnya mungkin kurang jelas ya bund

Bunda-bunda disini sudah berbaik hati memberi saran untuk bunda, semoga bunda nanti bisa menerapkan mana yang terbaik ya bund